Apabila terjadi handball di luar kotak penalti, maka hukumnya

Secara sederhana handball terjadi ketika seorang pemain menyentuh bola dengan tangan. Tentu saja pemain yang dimaksud adalah selain penjaga gawang di dalam kotak kekuasaannya. Namun bila sentuhan dengan tangan oleh seorang penjaga gawang terjadi di luar kotak penalti, kejadian tersebut tetap berbuah hukuman.

Jika handball terjadi di luar kotak penalti, tendangan bebas langsung yang menjadi hukuman. Lalu jika handball terjadi di dalam kotak penalti, maka tendangan dua belas pas yang menjadi keuntungan lawan.

Handball juga telah diatur dalam Law of the Game yang diterbitkan IFAB (The International Football Association Board). Secara khusus mengenai handball dibahas dalam Law 12 tentang Fouls and Misconduct.

Di sana jelas dikatakan bila handball terjadi ketika seorang pemain sengaja melakukan kontak dengan bola menggunakan tangan atau lengan.

Baca juga: Pekan Baru, Cerita Lama, di Liga 1 2019

Handling the ball

Handling the ball involves a deliberate act of a player making contact with the ball with the hand or arm.

The following must be considered:

  •  the movement of the hand towards the ball (not the ball towards the hand)
  •  the distance between the opponent and the ball (unexpected ball)
  •  the position of the hand does not necessarily mean that there is an offence

The goalkeeper has the same restrictions on handling the ball as any other player outside the penalty area. Inside their penalty area, the goalkeeper cannot be guilty of a handling offence incurring a direct free kick or any related sanction but can be guilty of handling offences that incur an indirect free kick.

Sebenarnya Law of the Game terbitan IFAB adalah dasar peraturan sepak bola dan berlaku di seluruh dunia. Namun entah mengapa nampaknya handball yang sudah sangat jelas aturannya nampak sering kali sulit dilihat wasit di sepak bola Indonesia.

Memang ada hal-hal yang menjadi pertimbangan wasit dalam memutuskan handball atau tidak. Seperti tangan yang menghampiri bola atau bola yang menghampiri tangan, juga bola kejut yang tidak dapat terhindarkan. Namun apapun itu, wasit dituntut tetap harus cermat dan bijaksana dalam memberi keputusan.

Jangan sampai keputusan yang diambil merugikan suatu tim dan menguntungkan tim yang lain. Terlebih bila handball terjadi dalam kotak penalti. Keputusan yang tidak tepat dari sang pengadil tentu saja sangat sensitif untuk tim yang sedang menyerang.

Baca juga: Mengumpat karena Kesalahan Wasit Memang Enak, Kok……

Hal ini sempat dikeluhkan kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan, usai kalah di kandang Bali United. Mengutip Goal.com, meski Ismed berharap ada evaluasi menyeluruh dari tim yang meraih hasil minor di tiga pertandingan awal, di sisi lain Bang Haji menilai timnya digembosi wasit. Timnya banyak dirugikan semisal handball pemain Serdadu Tridatu dalam kotak penalti, namun wasit pura-pura tidak melihat.

“Dari tiga pertandingan ini saya berharap ada evaluasi menyeluruh dari tim. Tapi yang saya lihat di tiga pertandingan ini kami seperti digembosi wasit. Banyak keputusan yang merugikan. Seperti tadi handball, tapi wasit pura-pura tidak melihat.” ujarnya pada Goal.com.

Yang dikeluhkan Ismed cukup beralasan, karena bukan pertama kalinya handball pemain lawan dalam kotak penalti tidak diberi hukuman. Pada pertandingan sebelumnya, ketika bertandang ke Magelang, ketika pemain PSIS Semarang menyentuh bola dengan tangan, juga tidak diberi hukuman. Padahal posisi wasit persis di depan titik kejadian.

Baca juga: Apakah VAR yang Dibutuhkan Liga Indonesia?

Memang tidak mudah untuk menganbil keputusan handball dengan segala pertimbangannya. Namun semoga saja, semua keputusan yang diambil, termasuk keputusan yang kurang tepat merupakan keputusan terbaik yang dibuat wasit dengan segala keterbatasannya. Bukan dengan niat menguntungkan atau merugikan tim tertentu.

Semoga saja wasit benar-benar tidak melihat, bukan pura-pura tidak melihat. Semoga saja wasit benar-benar tidak tahu, bukan pura-pura tidak tahu. Sebab bila benar-benar tidak melihat dan benar-benar tidak tahu, artinya masih ada perbaikan yang dapat dilakukan kemudian hari.

Sebaliknya bila memang si pengadil sudah berpura-pura tidak meliat dan pura-pura tidak tahu, maka artinya sepak bola Indonesia dalam bahaya.

Apabila terjadi handball di luar kotak penalti, maka hukumnya

jika terjadi handball di luar daerah pertahanan maka hukumannya adalah?

  1. tendangan bebas
  2. lemparan ke dalam
  3. tendangan pinalti
  4. tendangan sudut
  5. Semua jawban benar

Jawaban: A. tendangan bebas

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, jika terjadi handball di luar daerah pertahanan maka hukumannya adalah tendangan bebas.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu dalam permainan sepakbola terdapat istilah free kick yang artinya? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Salah satu aturan dasar sepakbola terlihat sederhana bahwa pemain tidak boleh menggunakan tangan kecuali kiper di kotak penalti. Batas tangan yang dimaksud adalah dari ujung jari sampai bahu, jika dilanggar maka statusnya menjadi handball. Saya rasa semua orang juga tahu hal tersebut.

Tetapi pada praktiknya tidak sesederhana itu. Ada beberapa pertimbangan yang harus diambil lebih dulu oleh wasit sebelum memutuskan tangan yang menyentuh bola itu sebagai handball atau tidak.

Tulisan ini akan coba menjelaskan berbagai jenis handball dan hukumannya berdasarkan Law of The Games FIFA, termasuk membahas kejadian Di Maria yang menangkap bola saat lawan Liverpool (22/3).

Handball Tidak Disengaja

Ada dua jenis handball dalam sepakbola yaitu yang disengaja dan tidak disengaja. Keduanya dapat diberi hukuman yang bervariasi, tergantung jenis dan kasus tindakannya.

Pada semua kejadian handball yang tidak disengaja pemain dibebaskan dari hukuman apapun. Namun itu pun dengan syarat tertentu. Di antaranya: gerakan refleks melindungi anggota tubuh dari cedera, seperti menutupi kemaluan atau muka dari bola. Lalu kondisi yang menyebabkan tangan pemain tidak dapat menghindarkan bola, contoh ini mengacu pada jarak tangan dan bola yang sudah terlalu dekat.

Hukuman baru dijatuhkan saat lengan pemain dalam kondisi tidak wajar, seperti terentang atau di atas kepala sehingga menghambat laju bola. Tetapi pada jenis handball ini tidak ada hukuman tambahan selain tendangan bebas langsung atau penalti jika dilakukan di kotak 16. Termasuk tidak mendapatkan hukuman kartu jika menghalangi terjadinya gol selama itu memang dilakukan dengan tidak sengaja -- menurut pengamatan wasit.

Lalu bagaimana seorang wasit dapat menilai bahwa pemain tersebut melakukan dengan disengaja atau tidak? Patokan yang dipakai adalah gerakan bola dan lengan pemain. Handball tidak sengaja adalah kondisi ketika bola datang ke tangan bukan sebaliknya. Jika tangan yang mendekati atau mengarah ke bola, jelas itu handball yang disengaja.


Simak uraian-uraian lainnya mengenai aturan pertandingan yang seakan sudah jelas tapi sebenarnya belum terlalu banyak dimengerti:

Apakah Tendangan Penalti Boleh Diumpan?

Apakah Tendangan Bebas Tanpa Menunggu Peluit Wasit Dibolehkan?

Kenihilan Peraturan Offside

Handball Disengaja

Untuk kejadian handball disengaja, hukuman tendangan bebas langsung sudah pasti akan diberikan oleh wasit. Tetapi tidak semua akan mendapatkan kartu, entah itu kartu kuning atau merah, sebab semuanya tergantung kepada kondisi saat kejadian berlangsung.

Selain menangkap atau menepis bola secara terang-terangan oleh pemain atau kiper di luar kotak penalti, masih ada syarat lain yang menyebutkan sebuah tindakan tersebut adalah handball disengaja. Mari kita simak aturan lebih detailnya lagi seperti tertuang dalam Hukum 12 Laws of The Game FIFA.

Pertama yaitu kebalikan dari aturan sebelumnya, handball disengaja adalah gerakan saat tangan mendatangi bola. Mendatangi dalam hal ini bukan berarti hanya saat tangan atau tubuh pemain tersebut mendekat ke bola, tetapi juga saat memotong jalur gerakan bola. Seperti mendadak merentangkan tangan ketika tahu ada bola yang akan lewat.

Seorang pemain juga dapat dikatakan sedang melakukan handball disengaja ketika menangkap bola menggunakan objek lain, seperti seragam, pelindung kaki, dsb. Termasuk juga saat melempar bola dengan objek yang telah disebutkan tadi. Terdengar aneh memang, tetapi bagaimana jika sampai benar-benar kejadian? Seperti contoh kasus membawa bola di dalam seragam sambil berlari meski ia hanya memegang seragamnya dan bukan bola. Mosok itu tidak dianggap handball?

Hukuman yang dijatuhkan kepada pemain yang melakukan tindakan handball disengaja, selain tendangan bebas langsung, juga dapat diberikan kartu kuning hingga merah. Kartu kuning diberikan ketika tindakannya yang sengaja menyentuh bola itu membuat lawan gagal melakukan penguasaan bola. Misalnya, ketika terjadi duel memperebutkan bola, dan ada salah satunya yang dengan sengaja menyentuh bola dengan tangan, maka itu bisa dihukum kartu kuning karena menyebabkan lawannya gagal menguasai bola.

Sedangkan kartu merah akan diberikan saat tindakannya menyentuh bola dengan sengaja itu terbukti membuat sebuah percobaan mencetak gol yang sudah jelas akan jadi gol menjadi gagal. Ini seperti handball Luis Suarez di perempatfinal Piala Dunia 2010 kala menghadapi Ghana seperti yang bisa anda lihat di gambar utama tulisan ini di bagian atas.

Selain kedua contoh tadi, wasit hanya akan memberikan tendangan bebas langsung meski pemain tersebut sengaja memegang bola.

Kasus Di Maria

Apabila terjadi handball di luar kotak penalti, maka hukumnya

Dalam laga Liverpool vs Man United semalam, ada insiden menarik yang menjadi kontroversi. Di babak kedua, dalam salah satu momen di sisi kiri lapangan, Angel di Maria segera berlari saat tahu ada bola lambung yang datang ke area bermainnya, namun setelah berlari ia sepertinya sadar tak akan sanggup mengejarnya. Bola kemudian ditangkap olehnya karena mengira sudah melewati garis.

Tetapi... hap! Saat sudah berada di pelukannya seisi stadion langsung berteriak. Ternyata saat ditangkap bola tersebut belum benar-benar keluar dari lapangan.

Maka untuk tindakannya itu Di Maria jelas telah melakukan tindakan handball yang disengaja. Meski dari pandangan lain bisa saja orang beranggapan bahwa Di Maria tidak benar-benar sengaja karena hanya salah memperkirakan jatuhnya bola.

Tapi wasit tidak berurusan dengan isi pikiran pemain, mengira sudah keluar atau bukan. Yang dilihat wasit, dalam hal ini Martin Atkinson, Di Maria memang menangkap bola dengan sengaja. Jelas itu jenis handball yang disengaja.

Para pendukung Liverpool yang di stadion hingga yang menonton di layar kaca banyak yang berteriak meminta wasit memberi Di Maria hukuman tambahan, minimal kartu kuning. Tetapi wasit Martin Atkinson tetap bergeming. Tak ada kartu yang dikeluarkan untuk Di Maria. Tidak kartu kuning, apalagi kartu merah.

Dalam situasi yang dialami Di Maria, jelas bahwa Di Maria tidak sedang berada dalam duel memperebutkan bola. Di Maria juga tidak dalam posisi menghalangi lawan melakukan penguasaan bola. Di Maria juga tidak sedang menghalangi percobaan mencetak gol lawan. Menurut pengamatan wasit, Di Maria tidak dalam kondisi mengganggu penguasaan bola lawan serta tidak terlibat dalam duel. Bola mutlak dalam penguasaan Di Maria. Jika pun Di Maria membiarkan bola, penguasaan bola akan ada di kubu United dalam bentuk lemparan ke dalam.

Sehingga pantas jika kemudian Di Maria tidak mendapatkan kartu kuning dari wasit. Atkinson, tentu saja, mengacu dari Hukum 12 Laws of The Game FIFA. Menjadi wasit itu sulit. Mereka harus memutuskan segalanya dalam waktu cepat, tanpa bantuan kamera dan tayangan ulang, dan mesti memutuskan saat itu juga, dan keputusannya kemudian menjadi hal final. Amat mudah mencela wasit, padahal belum tentu kita sungguh-sungguh memahami peraturan pertandingan. Ada banyak detail peraturan yang seakan sudah dimengerti tapi ternyata banyak yang salah memahami.

Cobalah permainan simulasi online menjadi wasit DI SINI, agar bisa mengerti tak mudah menjadi wasit dan amat sangat banyak peraturan yang mungkin telah salah dipahami oleh anda. Jika poin anda tinggi dalam simulasi itu, bolehlah mencela wasit.