Apabila saat melakukan pengamatan suatu objek tampak redup maka bagian yang diatur adalah nomor

14236371261497434079

Cara Menggunakan Mikroskop
Letakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar kamu lebih mudah melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop. Pastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan dan peralatan yang telah siap dipakai, kemudian lakukan pengaturan pencahayaan. Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop dengan jelas apabila cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi sumber cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan tinggal menghidupkan lampunya saja. Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya dapat menggunakan cahaya lampu maupun sinar matahari. Bila menggunakan lampu, arahkan lampu pada jarak kira-kira 20 cm dari mikroskop. Jika sumber cahaya dari sinar matahari, bagian cermin pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya matahari, misalnya dekat pintu/jendela.

Aturlah diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang meja objek. Jangan mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung, karena cahaya yang memantul ke mata dapat mengganggu penglihatan. Pencahayaan sudah tepat dan memadai, bila diamati dari lensa okuler akan tampak lingkaran yang terangnya merata. Inilah yang disebut dengan lapangan pandang. Apabila lapangan pandang sudah tampak namun belum jelas, cobalah putar/ganti lensa objektif dengan cara memutar revolver.

Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat objek (preparat/ sediaan) melalui mikroskop gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dulu, kemudian lakukan langkah langkah berikut: 1.    Letakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang akan diamati (preparat/sediaan) pada meja objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada pada lapangan pandang. 2.    Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek. 3.    Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif menyentuh/membentur gelas benda. Hal ini dapat menyebabkan lensa objektif tergores). 4.    Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas. Apabila bayangan belum terlihat, ulangi langkah (3). 5.    Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan lensa objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).

6.    Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa objektif dengan cara memutar revolver. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal ini terjadi maka kamu harus mengulangi dari awal.

Cara Mengukur melalui Mikroskop Miroskop digunakan untuk mengamati dan mempelajari objek (preparat/spesimen) yang ukurannya sangat kecil. Ukuran preparat yang kita amati dapat diperkirakan dengan cara membandingkannya dengan ukuran lapangan pandang yang berbentuk lingkaran. Mari kita mengukur menggunakan mikroskop. 1.    Gunakan lensa objektif dengan perbesaran lemah, misalnya 10x. Letakkan penggaris/mistar plastik transparan (tembus pandang) dengan skala milimeter di atas meja objek. Unit pengukuran panjang yang digunakan adalah milimeter atau micron. 1 milimeter setara dengan 1000 mikron. 2.    Aturlah pemutar kasar sehingga mistar terletak pada fokus yang tepat. 3.    Perlahan-lahan geserlah mistar sehingga diperoleh bayangan 4.    Jika ukuran lapangan pandang pada mikroskop seperti pada Gambar, berarti ukuran lapangan pandang pada mikroskop tersebut adalah 12 mm. 5.    Gantilah mistar dengan preparat/sediaan yang diamati. Misalkan preparat/sediaan yang diamati setengah ukuran bidang lapangan pandang, maka ukuran preparatnya adalah ½ x12 mm = 6 mm.

6.    Bagaimana mengetahui ukuran preparat yang diamati? Penggunaan lensa objektif dengan perbesaran lemah, akan sulit untuk memperkirakan ukuran bagian yang lebih kecil. Untuk itu, perlu menggunakan lensa objektif dengan perbesaran kuat, misalnya 40x. Jika ukuran bayangan preparat yang diamati misalkan ¼ ukuran lapangan pandang mikroskop, maka perkiraan ukuran sebenarnya dari benda yang diamati adalah ¼ x10/40 x 6 mm = 0,375 mm (perkiraan).

Perawatan Mikroskop
Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan baik. Cara membawa mikroskop dengan baik adalah pegang tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini kamu lakukan. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastik atau masukkan pada kotaknya agar terhindar dari debu. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol. Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas.

Sebagian dari kalian mungkin telah cukup familiar dengan mikroskop. Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Biasanya ini akan kita temukan di hampir seluruh laboratorium. Tugasnya ya itu tadi, untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis).

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.

Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Sementara berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

Bicara mengenai struktur mikroskop, ada beberapa bagian dari alat ini yang perlu kita ketahui. Secara garis besar, ini terbagi ke dalam dua bagian utama, yakni bagian optik dan bagian non-optik. Nah, mana yang termasuk ke dalam bagian optik dan mana yang non-optik? Berikut penjelasannya.

Bagian Optik

Bagian optik dari mikroskop terdiri dari lensa onjektif dan lensa okuler. Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar bayangan benda, sedangkan Lensa Okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat.

(Baca juga: Mengenal Bagian Mata Manusia, dari Luar sampai Dalam)

Selain itu, ada juga Revolver yang merupakan tempat menempelnya lensa objektif. Revolver berfungsi untuk mengganti perbesaran lensa objektif.

Bagian Non-optik

Bagian non-optik pada mikroskop meliputi diafragma, kondensor, mikrometer, makrometer, lengan mikroskop, cermin, meja benda, penjepit kaca objek (preparat), serta kaki dan lengan mikroskop.

Diafragma
Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk menuju kondensor

Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dari cermin menuju ke preparat.

Makrometer
Makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan badan mikroskop dengan cepat.

Mikrometer
Mikrometer atau pemutar halus berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan badan mikroskop dengan lambat.

Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop berfungsi sebagai tempat untuk memegang mikroskop ketika memindahkan mikroskop.

Cermin
Cermin berfungsi untuk memantulkan sumber cahaya menuju kondensor.

Meja Benda
Meja benda berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan diamati.

Penjepit
Penjepit berfungsi untuk menjepit preparat agar tidak bergeser ketika sedang dilakukan pengamatan.

Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop adalah bagian yang berfungsi untuk menyangga mikroskop.

Setiap bagian bagian mikroskop memiliki fungsi yang berbeda agar mampu menghadirkan sebuah alat laboratorium yang memaksimalkan proses penelitian. Mikroskop adalah pilihan tepat untuk melihat objek atau benda sangat kecil yang sulit dilihat kasat mata. Bahkan jenis mikroskop pun cukup bervariasi menyesuaikan kebutuhan penelitian di laboratorium.

Apabila saat melakukan pengamatan suatu objek tampak redup maka bagian yang diatur adalah nomor
@teknikkece

14 Bagian Mikroskop dan Fungsinya :

Bagi seorang observer yang bertugas di laboratorium, mengenal bagian mikroskop bukanlah hal yang sulit dihafalkan. Nah, buat yang masih bingung, berikut ulasan bagian mikroskop dan fungsinya yang harus Anda tahu agar dapat menggunakan alat laboratorium ini dengan benar.

1. Lensa Okuler

Lensa okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan observer atau mata pengamat. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat langsung oleh observer.

2. Lensa Objektif.

Sementara lensa objektif merupakan bagian bagian mikroskop yang berada dekat dengan objek yang sedang diamati. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan pertama yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.

3. Tabung Mikroskop.

Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus. Fungsi berikutnya dari tubus adalah sebagai bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.

4. Makrometer.

Bagian mikroskop berikutnya ada makrometer atau disebut juga pemutar kasar yang terletak di bagian lengan mikroskop. Makrometer berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan cepat.

5. Mikrometer.

Berikutnya ada mikrometer atau disebut sebagai pemutar halus dengan ukuran yang lebih kecil dari makrometer. Mikrometer ini berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan lambat.

6. Revolver.

Revolver atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur pembesaran lensa objektif untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop tersebut. Revolver sebagai tuas penyangga dalam mengoperasikan bagian ini cukup dengan memutar ke kanan atau ke kiri.

7. Reflektor.

Bagian mikroskop berikutnya ada reflektor atau disebut juga cermin pengatur yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek pengamatan. Reflektor sendiri terbagi dalam dua jenis cermin.

Saat kondisi cahaya yang dibutuhkan terpenuhi maka menggunakan reflektor cermin datar. Sementara reflektor cermin cekung digunakan saat kondisi cahaya yang dibutuhkan kurang maksimal.

8. Diafragma.

Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah bagian mikroskop yang berada di bagian meja preparat. Diafragma berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk, sehingga observer bisa memfokuskan dan menentukan jumlah cahaya ke dalam objek pengamatan.

9. Kondensor.

Bagian mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara penggunaan bagian ini cukup diputar ke kanan, kiri, naik, atau turun sesuai kebutuhan observer. Kondensor berfungsi mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin kemudian memfokuskan cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek yang sedang diamati.

10. Meja Mikroskop.

Berikutnya ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang berfungsi sebagai alas dan tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai fungsinya, meja kerja dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang objek pengamatan agar tidak mudah bergeser selama proses pengamatan

11. Penjepit Kaca.

Meski pada meja kerja sudah dilengkapi penjepit objek, bagian mikroskop berikutnya yang wajib ada dalam pengamatan objek yaitu penjepit kaca atau klip. Fungsi utama bagian ini adalah sebagai pelapis objek pengamatan agar preparat tidak bergeser dan mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan sedang berlangsung.

Baca juga : Prosedur Uji Metalografi

12. Lengan Mikroskop.

Bagian mikroskop berikutnya yang cukup mencolok dan paling mudah untuk diamati adalah lengan mikroskop. Seperti namanya, lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan ketika mikroskop akan dipindahkan atau dibawa menuju ke tempat lain.

13. Kaki Mikroskop.

Selain bagian lengan, mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi sebagai penyangga atau penopang mikroskop. Ketika meletakkan alat laboratorium ini pada bidang yang terbilang tidak datar, bagian ini membuat posisi mikroskop tetap stabil tanpa khawatir akan terjatuh atau terbalik posisinya.

14. Sendi Inklinasi.

Bagian mikroskop yang terakhir dan penting dalam pengamatan ada sendi inklinasi atau disebut juga pengatur sudut. Sesuai namanya, bagian sendi inklinasi berfungsi mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop yang diperlukan observer untuk mengamati objek pengamatan.

Dari semua bagian yang sudah disebutkan, secara garis besar komponen mikroskop terbagi menjadi bagian optik dan non-optik. Bagian optik terdiri atas lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, dan reflektor. Sementara bagian non-optik ada revolver, tabung mikroskop, makrometer, mikrometer, meja kerja, lengan mikroskop, dan kaki mikroskop.

Baca juga : Macam macam Pengujian Korosi

Jadi itulah penjelasan tentang bagian bagian mikroskop dan fungsinya yang bisa menjadi referensi untuk Anda melakukan pengamatan dan penelitian dengan mikroskop. Setiap jenis mikroskop untuk penelitian laboratorium pasti memiliki semua komponen atau bagian yang disebutkan di atas. Namun, jenis dan tipe mikroskop terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi untuk mendukung dalam pengamatan objek mikroskopis. Semoga bermanfaat!