Apa yang terjadi jika ternyata kinerja menteri tidak memuaskan


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa evaluasi para menteri merupakan suatu hal wajar yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Sebagai pemimpin, Jokowi berhak memeriksa kinerja anak buahnya.

Mengenai hasil evaluasi menteri kabinet hingga saat ini, Kalla menyebut adanya menteri yang kinerjanya kurang memuaskan.

"Ada yang positif, ada yang kurang sedikit. Banyak sekali (hasil penilaiannya)" kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Mengenai kemungkinan perombakan kabinet atau reshuffle setelah evaluasi selesai, Kalla enggan memastikan hal tersebut. Ia meminta masyarakat untuk menunggu.

"Tunggu dan sabar," kata Kalla. (Baca: Jokowi: Kinerja Menteri Ada yang Merah, Kuning, Hijau, Biasa...)

Video Rekomendasi

Apa yang terjadi jika ternyata kinerja menteri tidak memuaskan

Ia juga mengaku tidak tahu apakah semua menteri sudah menyampaikan laporan hasil kinerjanya kepada Presiden. Penyampaian laporan kinerja ini dilakukan melalui Sekretaris Kabinet.

"Saya enggak tahu, itu di Seskab," ucap Kalla. (Baca: Jokowi: Kalau Saya Bilang Dicopot, Pasti Akan Dicopot!)

Dalam beberapa hari terakhir ini, para menteri memiliki kesibukan tambahan, yaitu mempersiapkan laporan kerja dan rencana kerja sekaligus hingga November mendatang, yang diminta oleh Presidensebagai bahan evaluasi capaian program.

Menurut Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Presiden memerlukan laporan itu untuk bahan evaluasi. (baca: Ketika Jokowi Evaluasi Kinerja Kabinet...)

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan bahwa laporan para menteri sekaligus rencana kerja mereka hingga enam bulan ke depan merupakan salah satu langkah evaluasi kerja kabinet yang selalu dilakukannya untuk melihat sejauh mana program tercapai dan untuk mengetahui masalah apa yang menghambat kerja kabinet.

Meski demikian, Presiden tidak mengatakan bahwa evaluasi ini akan berujung pada perombakan kabinet sebagaimana yang dalam beberapa bulan terakhir menjadi pembicaraan di berbagai lapisan masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.