Apa yang sebaiknya dilakukan oleh para nelayan saat menangkap ikan agar tidak merusak lingkungan

Wisata kuliner tentu saja semakin diminati oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Ditambah lagi, Indonesia kaya akan makanan tradisional yang menggugah selera dari seluruh penjuru nusantara. Tidak sedikit pula restaurant atau tempat makan yang menyediakan jenis makanan yang satu ini: "Seafood". Pastinya mereka menjajakkan beraneka ragam ikan air tawar dan laut. Coba imajinasikan, berapa puluh ribu ikan, khususnya ikan laut, yang ditangkap untuk dikonsumsi oleh para pecinta seafood setiap harinya?

Terbayangkah oleh anda jika ikan-ikan di Indonesia sudah tiada? Ekosistem laut mulai punah? Bagaimana pula dengan nasib para nelayan?

Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para nelayan untuk melestarikan sumber daya ikan di laut, yaitu:

1. Menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan

Nelayan harus menaati peraturan pemerintah (Pasal 85 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009: perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan) untuk tidak menggunakan alat tangkap yang dilarang, seperti yang mengandung bom, cantrang, atau pukat tarik, karena alat-alat tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada dasar perairan yang berakibat buruk pada ekosistem di bawah laut.

2. Menghindari overfishing

Yang dimaksud dengan menghindari terjadinya overfishing adalah nelayan tidak boleh menangkap hasil laut berupa ikan yang masih kecil, karena ikan tersebut ditangkap tidak pada waktu yang tepat, atau dapat dibilang, terlalu dini. Hal ini dapat menyebabkan kepunahan pada ikan, apalagi jika dilakukan secara berlebihan.

3. Memperhatikan kondisi lautan

Kondisi lautan yang baik juga berdampak pada hasil penangkapan yang baik pula. Maka dari itu, nelayan juga harus menjaga laut dari pencemaran. Nelayan tentu saja tidak boleh membuang limbah, bahan bakar, atau sampah sembarangan ke laut. Hal tersebut akan meracuni bahkan merusak ekosistem yang ada di laut.

4. Memahami edukasi terkait penangkapan ikan

Dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas, tentu terdapat hal penting yang menjadi kunci utama. Secara garis besar, dari awal nelayan harus memahami seluk beluk penangkapan ikan di laut. Pemerintah juga sebaiknya memberikan penyuluhan tentang ilmu pengetahuan yang baik bagi nelayan. Setelah itu, bukan hanya memahami, tetapi nelayan kemudian diharapkan dapat merealisasikan segala ilmunya dengan baik dan benar.

Bukan hanya nelayan yang memiliki peran penting, pelestarian laut Indonesia juga tidak lepas dari dukungan pemerintah untuk memberikan kesejahteraan serta informasi yang tepat kepada nelayan, juga dukungan dari masyarakat untuk memiliki kesadaran yang tinggi, bersama-sama menjaga alam Indonesia tercinta.

Ilustrasi laut. Sumber: unsplash.com

Perairan Indonesia penuh dengan potensi sumber daya laut yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan banyaknya aktivitas pemanfaatan potensi laut tersebut oleh manusia. Pemanfaatan potensi laut tersebut tak jarang menjadi sangat eksploitatif, akhirnya laut perlahan menjadi tercemar dan rusak. Eksploitasi sumber daya laut secara besar-besaran sering tidak memperhatikan dampak yang akan dihadapi oleh laut. Berbagai eksploitasi sumber daya laut menyebabkan adanya degradasi habitat laut, pencemaran air laut, dan kerusakan terumbu karang.

Bahaya yang Mengancam Laut di Indonesia

Berikut adalah bahaya yang mengancam laut di Indonesia dan menyebabkan kerusakan laut berdasarkan buku Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil oleh Aris Subagiyo, ST, MT, Wawrgita Permata Wijayanti, ST, MT, dan Dwi Maulidatuz Zakiyah, ST, MT, MSc. (2017: hlm 91-97).

Pencemaran laut adalah terkontaminasinya laut oleh materi asing seperti bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan makhluk laut, mengancam sumber alam dan ekosistem, serta menganggu ekosistem di laut. Pencemaran laut terjadi karena adanya ketidaksesuaian baku mutu lingkungan. Pencemaran dapat disebabkan oleh makhluk hidup, energi, zat, atau komponen lain tidak sengaja atau disengaja masuk dalam laut. Biasanya berupa limbah atau buangan aktivitas penduduk yang berada di daratan. Berbagai bahan pencemar dapat membuat ikan-ikan mati karena laut tempat mereka hidup tidak sesuai kebutuhannya.

Overfishing adalah tingkat eksploitasi ikan yang berlebih di suatu perairan yang kegiatannya melebihi kapasitas stok atau cadangan ikan setempat. Overfishing berdampak pada semakin sulitnya menemukan target ikan karena menghilang serta semakin jauhnya fishing ground.

Overfishing diartikan sebagai upaya penangkapan yang melebihi batas potensi produksi lestari yang telah ditetapkan peraturan berlaku. Dampaknya membuat spesies ikan yang beragam menjadi terancam. Penangkapan ikan yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem laut sehingga dapat menyebabkan kejenuhan laut.

Illegal Fishing adalah segala bentuk kegiatan penangkapan ikan yang melanggar ketentuan dalam perundangan atau peraturan tentang ikan di Indonesia. Menurut International Plan of Action-Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IPOA-IUU Fishing), ilegal fishing adalah kegiatan penangkapan ikan oleh negara tertentu di perairan yang bukan merupakan yurisdiksinya dan bertentangan dengan hukum negara yang bersangkutan.

Sikap yang Diperlukan Nelayan Supaya Laut Tetap Terjaga

Nelayan adalah salah satu profesi dalam bidang pemanfaatan sumber daya laut, yaitu penangkapan ikan. Supaya laut tetap tetap terjaga dan lestari maka nelayan harus memperhatikan hal-hal berikut ini dalam mencari ikan.

sumber foto: https://pixabay.com/

Tidak Menggunakan Bahan Bakar Perahu Yang Berlebihan

Nelayan banyak menggunakan perahu dengan motor yang membutuhkan bahan bakar. Pemakaian bahan bakar untuk perahu motor yang berlebih dapat menyebabkan pembuangan bahan bakar minyak atau kebocoran di laut yang efek kimianya membahayakan perairan dan untuk ikan-ikan atau hewan di laut. Oleh karena itu sebaiknya jika harus menggunakan perahu dengan bahan bakar minyak, gunakanlah secukupnya.

Tidak melakukan Overfishing

Overfishing dapat mengancam kelangsungan hidup spesies ikan laut yang beragam sehingga berdampak pada keseimbangan ekosistem laut.

Tidak Menggunakan Pukat Harimau

Alat penangkap ikan seperti pukat harimau dapat menyebabkan overfishing karena menangkap segala jenis ikan dari yang kecil hingga yang besar bahkan penyu dan lumba-lumba. Selain itu pukat harimau juga dapat merusak terumbu karang.

Tidak Melakukan Ilegal Fishing

Dalam menangkap ikan, nelayan harus mematuhi peraturan yang berlaku serta tidak menangkap ikan dengan menggunakan alat-alat kimia dan tidak melanggar fishing ground yang ditentukan saat menangkap ikan.

Itulah penjelasan mengenai penyebab kerusakan laut dan sikap yang seharusnya dimiliki nelayan dalam mencari ikan supaya ekosistem laut terus terjaga. Bukan hanya nelayan, kita juga seharusnya memiliki kesadaran untuk ikut menjaga dan melestarikan laut. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat.(IND)