Apa yang kamu pahami tentang yesus sebagai juru selamat

  1. 1

    Pelajari tentang Allah yang maha kudus. Banyak orang yang belum memahami konsep “Tritunggal Maha Kudus” sehingga mereka memberikan penjelasan yang keliru. Umat Kristiani yang beriman meyakini kebenaran sabda Yesus yang menyatakan: “Satu Allah Tiga Pribadi”. Ini berarti, Allah Bapa, Allah Putera (Yesus), dan Allah Roh Kudus adalah satu sebab ketiga pribadi Allah merupakan satu kesatuan dan hanya ada satu Allah yang mulia, berkuasa, dan pengasih. Ketiga pribadi Allah adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan sebab Allah Putera memiliki kemuliaan dan kekuasaan yang sama dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus yang saling melengkapi dalam segala hal.Ketika seseorang berdoa kepada Yesus, ia berdoa kepada Allah (Bapa, Putera, dan Roh Kudus), bukan hanya kepada Yesus. Allah Bapa dan Allah Roh Kudus mengutus Putera-Nya, untuk menebus dosa kita yang sudah menerima Yesus sebab Allah kita adalah Allah yang mulia, berkuasa, dan pengasih. Jadi, ketika kita mengatakan: Allah Bapa mengutus Yesus ke dunia, bukan berarti bahwa Allah Bapa terpisah dengan Yesus. Dalam konsep Tritunggal, Allah Bapa dan Yesus adalah pribadi yang berbeda, tetapi satu.

  2. 2

    Berusahalah memahami rencana Allah dengan bertanya kepada diri sendiri: “Untuk apa dan mengapa aku harus diselamatkan?” Beriman kepada Allah dan sabda-Nya dalam kitab suci berperan penting untuk memahami “Apa makna Juru Selamat dalam hidupku?” dan “Apa sebabnya aku harus diselamatkan?” Kitab suci adalah Sabda Allah yang diwartakan kepada manusia melalui tulisan orang-orang yang taat kepada kehendak Allah sehingga mereka terpilih untuk menulis firman-Nya. Mereka menulis ayat-ayat kitab suci karena mendapat inspirasi (kata-kata yang disampaikan) dari Allah sendiri. Para penulis menerima tugas tersebut dengan sepenuh hati dan menjalani hidup yang terarah pada Yesus, Sang Mesias, walaupun mereka menulis kitab suci beberapa ratus tahun setelah Yesus wafat. Dalam kitab suci dinyatakan bahwa semua manusia berdosa.

    Dosa adalah tindakan yang tidak berkenan kepada Allah sebab dosa memisahkan kita dari Allah yang sempurna sehingga kita harus menebus dosa dengan mengalami “alam maut”, yaitu keterpisahan abadi dari Allah.

    Roma 6:23: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.


    Alam maut masuk ke dunia sejak Adam berbuat dosa.

    Kejadian 2:17: “tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”.

    Roma 5:12: “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa”.

    Roma 5:14: “Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang”.

  3. 3

    Ketahui siapa yang sanggup membebaskan Anda dari alam maut. Sebagai manusia yang terlahir dengan dosa asal, kita tidak bisa menyucikan diri di hadapan Allah yang sempurna jika hanya mengandalkan kemauan, kekuatan, tekad, dan moralitas kita sendiri. Akan tetapi, Allah mengutus Yesus, Putera-Nya, sebagai perantara dan penyelamat kita yang terperangkap dalam alam maut.

    Yohanes 3:16-17: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia”.

    Keyakinan kita membuktikan kepercayaan dan iman kita bahwa yang Allah sebut sebagai putera-Nya sesungguhnya Allah sendiri. Ia membayar lunas dosa-dosa kita dengan memberikan Putera-Nya sendiri untuk menggantikan kita. Wafat Yesus di kayu salib menjadi penebus semua dosa kita di masa lalu, saat ini, dan yang akan datang meskipun caranya adalah menghukum mati dengan kejam Yesus yang tidak berdosa.

    Ibrani 10:10: “Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus”.

    Seseorang harus membayar kesalahan kita dengan nyawanya. Ibrani 9:22: “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan”.

    Yesus wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia, tetapi Ia sanggup mengalahkan maut dan bangkit lagi sehingga manusia bisa mengalami keselamatan. Oleh sebab itu, ketika Anda menerima Yesus karena kuasa Roh Kudus, hal ini terjadi bukan karena pikiran dan keinginan Anda sendiri, melainkan karena kesadaran bahwa ini semua semata-mata karena kebaikan dan rahmat Allah. Pada kenyataannya, seseorang menjadi pengikut Kristus bukan hanya karena kemauannya sendiri. (Yesus yang memilih murid-murid-Nya sebab mereka datang kepada Yesus bukan karena berniat ingin menjadi pengikut-Nya). Kita juga tidak bisa “menerima” Yesus begitu saja, tetapi kita menerima apa yang Ia berikan melalui Roh Kudus. Roh Kudus memanggil kita semua untuk bertobat (berubah pikiran) dan menjalankan perintah Allah dengan mendengarkan sabda-Nya dan menerima kabar keselamatan (melalui pewartaan). Orang-orang yang tidak percaya berarti menolak rahmat Allah sebab kita percaya kepada Allah karena memiliki iman yang merupakan pemberian cuma-cuma (rahmat) dari Allah.

  4. 4

    Akui bahwa Anda adalah orang berdosa agar layak menerima Yesus. Setelah memahami bahwa Anda, kita, dan semua manusia adalah makhluk yang berdosa, andalkan Tuhan Yesus untuk mendapatkan pengampunan dosa dengan bertobat agar kehidupan Anda kembali terarah pada Tuhan.

  5. 5

    Akui Yesus sebagai Juru Selamat. Sesuai sabda Yesus dalam Roma 10:13: “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan” berdoalah: “Bapa surgawi, aku percaya Yesus sudah wafat untuk menebus dosaku” supaya Tuhan mengaruniakan kehidupan kekal bagi Anda.

  6. 6

    Ketahui bahwa Yesus bersabda bahwa setiap orang yang ingin menerima-Nya harus menerima utusan Allah.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber (Yohanes 13:20). Roh Kudus adalah utusan Allah.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber (Yohanes 15:26).

  7. 7

    Bukalah hati untuk menerima Roh Kudus. Roh Kudus tidak datang dengan sendirinya kepada orang beriman sebab Yesus pernah bersabda: “Karena setiap orang yang meminta, menerima…” (Lukas 11:9-13).

  8. 8

    Rasakan dan lihatlah bahwa semua yang Tuhan berikan baik adanya. Percayalah bahwa Tuhan mencintai Anda sebab Ia sudah membuktikan hal ini dengan membiarkan Putera-Nya menjalani hukuman dan wafat di kayu salib untuk menggantikan Anda dengan membayar lunas semua kesalahan dan dosa yang pernah Anda lakukan.

    • Bertobat adalah keputusan untuk menjauhi dosa dengan mengandalkan Tuhan dan menaati perintah-Nya. Jika Anda sudah melakukan hal ini, langkah selanjutnya akan berjalan baik dengan sendirinya. Andalkan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat apabila Anda masih kesulitan memahami konsep ini.

  9. 9

    Berbicaralah dengan Tuhan menggunakan kata-kata sendiri. Saat berkomunikasi dengan Tuhan, Anda boleh menyusun kalimat sendiri tanpa mengikuti aturan tertentu sebab Ia tetap mendengar doa yang tidak diucapkan. Akan tetapi, Tuhan selalu siap mendengar jika Anda meminta bantuan dan pengampunan dari-Nya. Tuhan tidak menghakimi kita dengan semena-mena sebab Ia bukan manusia seperti kita! Tuhan adalah Bapa, saudara, pengawal pribadi, dan mediator Anda. Ia ingin menjadi teman yang paling baik untuk selama-lamanya! Tuhan ingin Anda mengaku dosa kepada-Nya sebab Ia mau memberikan pengampunan dan berharap Anda mau menceritakan rahasia meskipun Ia tahu semuanya tentang Anda. Inilah janji Tuhan: Matius 7:7-9: “7 Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti?”

  10. 10

    Sampaikan kepada Tuhan apa yang ingin Anda katakan kepada-Nya. Akan tetapi, ingatlah sabda Yesus dalam Yohanes 9:31: “Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya”. Anda bisa berkomunikasi dengan Tuhan dalam berbagai cara, misalnya: berdoa atau berbicara dengan orang lain. Gunakan pedoman ini saat berdoa: “bacalah teks doa berikut, tetapi berdoalah dengan merangkai kata-kata sendiri. Alih-alih berdoa sambil membaca teks berikut, sampaikan keinginan Anda kepada Tuhan dan ungkapkan rasa cinta kepada-Nya melalui kalimat yang Anda rangkai sendiri”:


    “Tuhan dan Juru Selamatku, aku sadar bahwa aku telah melanggar perintah-Mu dan melakukan banyak kesalahan, tetapi bersama-Mu Tuhan, aku siap menghadapi apa pun dalam kehidupanku sebab Engkau telah mengutus Yesus, Putera-Mu, untuk dihina oleh orang-orang yang picik, dihakimi dengan tidak adil, disalibkan, dan Ia sudah menebus semua dosaku. Tuhan Yesus, aku datang kepada-Mu untuk mengakui semua perbuatanku dan menyesalinya. Saat ini, aku mengakui Engkau sebagai Raja dalam kehidupanku, pikiranku, dan tindakanku. Aku ingin Engkau menjadi Juru Selamatku. Tuhan, ampuni aku karena sudah berbuat dosa. Tuhanku dan Allahku, berkuasalah atas hidupku sebab kekuasaan-Mu sempurna dan Kerajaan-Mu kekal. Amin”. Saat berlutut, rasakan kehadiran Tuhan dengan iman. Jika Anda ingin berkonsentrasi hanya pada doa, posisi yang paling tepat adalah berlutut.

  11. 11

    Terimalah pembaptisan sesuai Perjanjian Baru. Pembaptisan merupakan lambang kematian dan penguburan manusia lama yang penuh dosa agar kita mengalami kebangkitan sebagai umat Kristiani yang dosanya sudah diampuni melalui karunia Roh Kudus dengan cara yang sama seperti saat Yesus dibaptis. (Roma 8:11, Kolose 2:12-13). Pembaptisan merupakan salah syarat “pengampunan dosa” (Kisah Para Rasul 2:38). “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Efesus 2:8-10). Kornelius, seorang beriman yang pernah dipenjarakan oleh pemerintah Romawi, mengalami keselamatan bersama keluarga dan pelayannya setelah ia dibaptis. (Kisah Para Rasul 10:48). Orang-orang yang mampu menjalani hidup dalam iman dan percaya kepada Yesus boleh dibaptis agar berhak mengalami keselamatan! (Kisah Para Rasul 2:41; 8:13; 8:37,38; 9:18; 16:30-33, dst.)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA