Apa yang harus dilakukan oleh negara Indonesia untuk dapat mengurangi impor jelaskan pendapatmu

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendukung pembatasan impor, terutama untuk barang konsumsi.

Pembatasan impor tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk untuk mengurangi tekanan pada nilai tukar dan menstabilkan ekonomi.

"Terkait [pembatasan impor] barang konsumsi, ya silakan dibatasi. Terkait barang mewah, misalnya mobil mewah di atas 3.000 cc, kami akan batasi atau setop dulu sementara," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Namun, untuk bahan baku dan bahan penolong, Airlangga menyatakan Kemenperin mendorong agar tetap berjalan karena merupakan salah satu faktor untuk menjaga kinerja industri manufaktur dan investasi.

"Bagi kami, impor bahan baku, bahan penolong, dan capital goods itu kan bagian dari peningkatkan produktivitas. Itu tentu kami dorong supaya tetap berjalan," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah menegaskan akan terus meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga perekonomian Tanah Air agar dapat menyesuaikan dengan situasi saat ini sebagai imbas sentimen global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan langkah paling dekat yang diambil pemerintah adalah menerbitkan PMK dalam rangka mengatur impor barang konsumsi.

Pasalnya, kenaikan dari impor barang konsumsi terutama pada Juli dan Agustus, meningkat tinggi hingga 50%.

"Kita akan mengeluarkan PMK besok [Rabu/5 September 2018] pagi yang mendetailkan sekitar 900 hs code dari bahan bahan komoditas impor barang konsumsi, yang utama, yang nilai tambahnya tidak begitu besar namun dia menggerus devisa kita," tegasnya usai Sidang Paripurna Tanggapan Fraksi RAPBN 2019 di DPR RI, Selasa (4/9/2018).

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA