Apa yang harus dilakukan jika kita menggunakan toilet umum pada masa pubertas

10 Agustus 2018 | Dilihat 649095 Kali

Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi


Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial.

Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:

  1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
  2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
  3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
  4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
  5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:

  • Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
  • Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
  • Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
  • Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidakmasuk ke dalam organ reproduksi.
  • Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agarmencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

ibu mencuci baju dengan detergen ke dalam mesin cuci. berikut yang benar mengenai detergen adalah . . . ​

bantuin aku..besok aku mau ujian ​

Pertanyaan : 1. Rumput --> belalang --> X --> ular --> XMahkluk hidup yang dapat berperan pada huruf X adalah ... .A. merpati dan elangB. … tikus dan jamurC. katak dan bakteriD. tupai dan elang ______________________________2. Perhatikan daftar nama umbuhan berikut !1 ) tanaman tebu2) pohon cemara3) tanaman pisang4) tanaman bakautumbuhan yang memiliki kesamaan adaptasi lingkungan ketika cuaca panas adalah ...A. 1 dan 2B. 1 dan 3C. 2 dan 3D. 2 dan 4______________________________3. Kawasan pantai selatan banyak mengalami kerusakan akibat dari abrasi. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara...A. membangun vila di kawasan pantaiB. membangun pemecah ombak di pantaiC. memanfaatkan lahan pantaibuntuk bertaniD. melarang pembangunan gedungbdi daerah pantai_________________Penjelasan lengkap, no ngasalThanks you ^^​

tolong dijawab makasii​

mengapa ada planet dalam dan planet luar​

air termasuk sumber energi yang dapat di perbarui ​

Pertanyaan : _______________________________1. Rantai makanan yang cocok dalam ekosistem laut adalah ...A. fitoplankton--> zooplankton--> ikan b … esarB. terumbu karang --> ikan badut --> ikan hiuC. bunga karang --> ikan kecil --> pausD. bunga karang --> ikan badut --> lumba²_______________________________2. jika petani banyak menggunakan pestisida secara berlebihan untuk memusnahkan hama padi, maka kemungkinan perubahan populasi yang terjadi di ekosistem sawah tersebut adalah ....A. tanah menjadi lebih suburB. hama tidak akan muncul kembaliC. hama tanaman akan menjadi kebalD. populasi hewan dalam tanah meningkat_______________________________3. Pak Jaya mengalami gagal panen dikarenakan padi yang ditanam kurang subur, kemudian ia menambahkan pupuk kimia dengan kadar yang berlebihan untuk menambah kesuburan padi. Cara pemupukan yang dilakukan Pak Jaya akan mengakibatkan ...A. pencemaran dan penurunan unsur hara dalam tanah B. populasi makhluk hidup di dalam tanah meningkat C. bertambahnya tingkat kesuburan tanah D. lahan pertanian menjadi gembur ______________________________Harus pakai penjelasan, 3 soal aja Kak ^^.No ngasal ∅ ​

tolong bantu ngerjain​

tolong bantu ngerjain​

Persamaan ragi roti & ragi tapaiBANTUIN COY​

Jakarta -

Toilet umum merupakan tempat bersarangnya jutaan bakteri penyebar penyakit. Tidak hanya di kloset, tapi juga pegangan pintu hingga kran wastafel. Sekitar 25% dispenser atau tempat sabun di toilet umum terkontaminasi bakteri berbahaya. Ironis memang, sabun yang harusnya menghilangkan bakteri dan kuman, justru bisa jadi media penyebarannya.Menurut ilmuwan Charles Gerba, Ph.D., "Kebanyakan botol sabun tidak pernah dibersihkan, jadi bakteri bisa berkembang lewat buih sabun yang tertinggal di atas permukaan botol. Juga, banyak tangan-tangan kotor yang menyentuhnya."Maka tak heran jika berbagai macam kuman, mulai dari yang ringan sampai berbahaya berkumpul di toilet. Lalu, haruskah Anda menahan keinginan buang air kecil saat berada di mal, pusat perbelanjaan atau tempat umum lainnya hanya untuk terhindari dari kuman? Tidak perlu seekstrem itu. Seperti dikutip dari Times of India, ini tujuh langkah yang perlu dilakukan saat masuk ke toilet umum. 1. Pastikan Ada Tisu
Sebelum masuk, pastikan bilik toilet masih tersedia tisu. Setelah buang air kecil atau buang air besar, Anda harus mengeringkan area genital dengan tisu. Jika dibiarkan basah, air yang menempel di area genital akan membasahi pakaian dalam membuatnya lembab dan memperbesar risiko penyebaran kuman. Jika tisu sudah habis, minta staf cleaning service untuk mengisinya kembali atau lebih amannya, bawa tisu Anda sendiri.

2. Bersihkan Dudukan Toilet

Jangan lupa mengelap dudukan toilet setiap Anda akan menggunakannya. Anda bisa memakai tisu basah, semprotan disinfektan. Sebagian toilet di mal atau pusat perbelanjaan besar biasanya juga menyediakan cairan disinfektan di setiap biliknya yang bisa Anda pakai.

3. Jangan Tekan Tombol Flush Langsung


Saat menekan flush, hindari kontak langsung antara kulit Anda dengan tombolnya. Lapisi terlebih dahulu tangan Anda dengan tisu, baru tekan tombol flush. Cara ini akan mengurangi risiko penyebaran bakteri dari toilet ke tangan, dan dari tangan ke bagian tubuh lainnya seperti wajah.

Baca Juga: 50 Momen Menghebokan dari Pekan Mode Dunia

4. Hati-hati Wastafel


Wastafel di toilet umum merupakan salah satu tempat yang paling tidak higienis, bahkan bisa lebih kotor ketimbang kloset. Ada banyak tangan dari berbagai orang yang menyentuh wastafel, sehingga berbagai macam kuman pun bisa bersarang di permukaannya. Jadi, cucilah tangan dengan benar dan teliti. Saat memompa sabun dari dispenser, lapisi dengan tisu agar tidak ada kontak langsung antara tempat sabun dengan kulit tangan Anda. Lalu gosokkan sabun cair dengan telapak tangan selama 10-20 detik, bersihkan juga sela-sela jari dan kuku.

5. Keringkan

Selalu keringkan tangan Anda setelah cuci tangan. Bisa menggunakan tisu atau pengering tangan. Jangan biasakan keluar toilet dengan tangan yang masih basah karena akan membuat bakteri lebih mudah menempel kembali.

6. Pegangan Pintu

Cara ini mungkin akan membuat Anda terlihat seperti 'neat-freak' atau orang yang terobsesi dengan kebersihan. Tapi lakukanlah demi keamanan Anda. Pegangan pintu toilet juga terpapar banyak kuman maupun bakteri. Anda tentunya tidak ingin tangan yang sudah bersih kembali tidak higienis. Jangan ambil risiko terkena penyakit; biasakan melapisi tangan Anda dengan tisu saat membuka dan menutup pintu toilet.

7. Hand Sanitizer


Agar kebersihan tangan lebih terjamin, gunakan hand sanitiser atau gel pembersih tangan setelah keluar dari toilet. Tidak perlu terlalu sering melakukannya, cukup ketika Anda keluar dari toilet atau akan makan di tempat umum.

(hst/fer)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA