Apa yang dimaksud perilaku jujur dalam perbuatan?

Ilustrasi jujur. Foto: iSTock

Jujur menjadi salah satu sifat yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sifat jujur disebut sudah tertanam dalam diri seseorang. Namun, alangkah lebih baik jika dilatih sejak masih kanak-kanak agar terbiasa saat beranjak dewasa.

Secara umum, jujur merupakan sebuah sifat yang membutuhkan kesesuaian sikap antara perkataan yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Artinya, seseorang dapat dikatakan jujur jika ia mengucapkan sesuatu yang sesuai dengan sebenarnya, disertai tindakan yang seharusnya.

Menurut ahli Mohammad Mustari, pengertian jujur adalah suatu perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.

Seseorang yang menanamkan sifat jujur akan mendapatkan manfaat baik dalam hidupnya. Antara lain perasaan tenang, terbiasa bertanggungjawab, dijauhkan dari perilaku melanggar norma, dan dapat dipercaya orang lain.

Ilustrasi mengerjakan ujian tanpa mencontek yang termasuk contoh jujur dalam lingkungan sekolah. Foto: iStock

Beberapa contoh sifat jujur dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari ranah keluarga sampai lingkungan masyarakat luas. Contoh dalam keluarga adalah memberitahukan hasil ujian sekolah kepada orangtua dengan sebenarnya meski mendapat nilai buruk, mengembalikan uang belanja yang diberikan oleh orangtua, dan berterus terang saat melakukan kesalahan.

Di lingkungan sekolah, sifat jujur juga dapat ditemukan saat mengerjakan tugas atau ujian tanpa mencontek, mengembalikan buku perpustakaan tepat waktu, dan berkata jujur terhadap teman maupun guru.

Sementara dalam lingkungan bermasyarakat, contoh sifat jujur bisa dalam bentuk mematuhi rambu lalu lintas di jalan, tidak menyuap petugas kepolisian saat sedang ditilang karena kelalaian diri sendiri, memberikan informasi yang sebenarnya saat ada yang bertanya alamat di jalan.

Ilustrasi jujur dalam niat Foto: Shutter Stock

Jujur merupakan sifat terpuji yang dianjurkan dalam Islam. Secara bahasa, jujur berasal dari kata sadaqa atau sidq yang berarti benar. Maksudnya, perilaku jujur mengedepankan kebenaran dalam niat, perkataan, dan perbuatan.

Perintah berperilaku jujur sebenarnya sudah disebutkan dalam banyak dalil shahih. Salah satunya hadits dari Abdullah bin Mas’ud. Suatu ketika, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai orang yang benar." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mengutip buku La Takhsya karya Badrul Munir, dkk., Imam Al-Ghazali membagi sifat jujur ke dalam tiga kategori, salah satunya adalah jujur dalam niat. Apa yang dimaksud jujur dalam niat? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Pengertian Jujur dalam Niat

Seorang Muslim dikatakan jujur dalam niat jika ia memiliki motivasi untuk beramal saleh. Ia melakukan semua perbuatannya semata-mata karena mengharapkan ridha Allah Swt.

Ilustrasi jujur dalam niat. Foto: Shutter Stock

Dengan kata lain, jujur dalam niat merupakan parameter ketulusan antara apa yang terlihat dan disembunyikan. Mereka yang masuk dalam kategori ini tidak lagi mementingkan penilaian manusia dan balasan pahala.

Sebaliknya, orang yang tidak jujur dalam niat akan mengharapkan pujian dari orang lain. Ia melakukan semua amalannya untuk mendapat sanjungan, bukan ikhlas karena Allah Swt.

Orang yang berbuat demikian, pada hari kiamat akan dibongkar dan diperlihatkan isi hatinya oleh Allah Swt. Lalu, ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Allah Swt berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 108 yang artinya:

"Mereka dapat bersembunyi dari manusia. tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah, karena Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan kepurusan rahasia yang tidak diridai-Nya Dan Allah Maha Meliputi ilmu-Nya terhadap apa yang mereka kerjakan."

Selain jujur dalam niat, Imam Al-Ghazali menyebutkan dua kategori sifat jujur lainnya, yakni jujur dalam perkataan dan perbuatan. Jujur dalam perkataan yaitu ketika seseorang menyampaikan berita sesuai dengan apa yang diterimanya.

Ilustrasi berdoa. Foto: Shutter Stock

Ia tidak membuat karangan cerita dengan menambahkan ataupun mengurangi detailnya. Ia mengatakan sesuatu sesuai dengan fakta kebenaran dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

Sedangkan jujur dalam perbuatan yaitu ketika seseorang melaksanakan sesuatu sesuai dengan yang telah diamanatkan kepadanya. Ia tidak curang serta tidak mengambil apa yang bukan menjadi haknya.

Orang yang tidak jujur amat dibenci oleh Allah Swt. Semua amal perbuatan mereka tidak akan diterima Allah. Dalam Surat Az-zumar ayat 65, Allah Swt berfirman:

وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi."