Apa yang dimaksud lokasi relatif dan berikan contohnya?

GEOGRAFI adalah jenis ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan manusia dan alam.

Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Geo" dan "Graphein". Geo artinya bumi, dan Graphein berarti lukisan, tulisan, atau deskripsi.

Berikut ini adalah lima konsep dasar geografi

1. Konsep Lokasi

Konsep lokasi atau sering disebut juga konsep letak yaitu konsep utama yang dari awal pertumbuhan geografi menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Secara pokok lokasi dibedakan menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi absolut berarti lokasi yang sudah pasti seperti lokasi suatu objek di permukaan bumi yang ditentukan dengan sistem koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi tersebut mutlak dan tidak akan berubah angka koordinatnya.

Baca juga:Pemerintah Daerah Perlu Gencarkan Edukasi Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Sedangkan lokasi relatif ia memiliki sifat dinamis atau dalam ilmu geografi disebut sebagai letak geografis yang biasanya dikaitkan dengan strategis atau tidaknya suatu tempat.

Nilai yang terlekat dalam objek tinggi rendahnya ditentukan oleh objek atau objek-objek lain yang ada kaitannya dengan objek pertama yang menjadi titik perhatiannya. Nilai suatu objek atas dasar lokasinya dapat berubah-ubah disebabkan perubahan keadaan di luarnya yang berkaitan dengan objek.

Konsep letak suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga. Contoh: pada daerah yang dingin orang-orang cenderung berpakaian tebal atau hangat, nilai lahan atau tanah untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan pabrik, kuburan, pasar, terminal kendaraan umum karena bising dan pencemaran yang terjadi di sekitarnya.

2. Konsep Jarak

Konsep jarak berkaitan dengan lokasi karena nilai suatu objek dapat ditentukan oleh jaraknya terhadap suatu objek lain.

Konsep jarak ini juga terbagi menjadi dua yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut artinya jarak dalam satuan tertentu atau jarak sebenarnya.

Sedangkan jarak relatif digambarkan dalam peta isokronik yang menggambarkan jarak yang dapat ditempuh dalam waktu yang sama, peta isofodik menggambarkan jarak yang ditempuh dengan biaya yang sama, dan peta isotacik menggambarkan wilayah dengan kecepatan angkut yang sama.

Konsep jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh sehingga manusia cenderung memperhitungkan jarak. Contoh: harga tanah akan semakin mahal apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di wilayah pedesaan.

3. Konsep Morfologi

Konsep morfologi menggambarkan daratan muka bumi sebagai hasil penurunan atau pengangkatan wilayah melalui proses geologi yang biasanya disertai erosi dan sedimentasi sehingga ada yang berbentuk pulau-pulau, daratan luas yang berpegunungan dengan lereng tererosi, lembah, dan daratan aluvialnya.

Konsep morfologi ini juga berkaitan dengan bentuk lahan yang terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air.

Bentuk dataran dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat adalah wilayah yang cocok digunakan untuk pemukiman dan usaha pertanian maupun usaha-usaha yang lain.

Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contoh: bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan lain-lain

4. Konsep Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan merupakan dapat tidaknya atau mudah tidaknya suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan yang diukur dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan.

Seiring majunya teknologi transportasi dan ekonomi membuat keterjangkauan semakin tinggi sehingga jarak menjadi sangat singkat dan dunia menjadi global.

Keterjangkauan yang rendah tentu akan berpengaruh terhadap sulitnya pencapaian kemajuan dan mengembangkan suatu wilayah. Konsep keterjangkauan ini merupakan interaksi antar tempat sehingga dapat dicapai baik dengan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Contoh: keterjangkauan Jakarta-Semarang bisa menggunakan pesawat, Jakarta-Bandung dengan kereta api.

5. Konsep Pola

Konsep pola artinya berkaitan dengan persebaran fenomena di permukaan bumi baik fenomena yang bersifat alami seperti aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan maupun fenomena sosial budaya seperti pemukiman, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis perumahan tempat tinggal penduduk.

Pada konsep geografi mempelajari pola-pola dan persebaran fenomena, memahami arti serta berusaha untuk memanfaatkannya.

Konsep pola merupakan bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam maupun sosial budaya. Contoh: pola aliran sungai terkait dengan struktur geologi dan jenis batuan. Pola pemukiman penduduk terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan dan lain sebagainya. (OL-1)

Astronomi Geografi Peta Konsep