Diversifikasi adalah keberagaman jika diartikan secara sederhana. Namun kata diversifikasi ini sering kita dengar dalam sektor keuangan terutama investasi. Show
Ungkapan yang sering digunakan dalam dunia investasi untuk menjelaskan diversifikasi adalah jangan menyimpan semua telur dalam satu keranjang. Pernah dengar, dong? Ungkapan ini mengibaratkan uang kita sebagai telur dan produk investasi sebagai keranjang. Nah, jika keranjangnya jatuh alias produk investasinya gagal, otomatis semua telur kita hancur. Artinya, semua uang yang kita investasikan hanya di satu produk saja akan hilang. Penjelasan soal telur dalam keranjang di atas adalah perumpamaan sederhana dari penerapan diversifikasi. Tapi praktik di lapangan, konsep ini diterapkan dalam banyak hal. Dari diversifikasi aset, investasi, usaha, produk, hingga pangan. Sebagai seorang investor atau pelaku usaha, maka kita perlu memahami bentuk-bentuk keberagaman ini. Tujuannya agar tidak salah dalam strategi berinvestasi ataupun bisnis. Pengertian diversifikasi menurut para ahliUntuk memahami konsep keberagaman ini, Lifepal mengutip penjelasan soal pengertian diversifikasi dari sejumlah pakar ekonomi: 1. Fandy TjiptonoPakar pemasaran yang satu ini mengatakan bahwa diversifikasi adalah upaya perusahaan, pelaku usaha, atau investor dalam mencari dan menciptakan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas. 2. Philip KotlerKotler, seorang penulis dan ahli pemasaran ini melihat diversifikasi adalah cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada. Caranya, dengan mengidentifikasikan peluang untuk menambah lini bisnis yang menarik, yang tidak berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini. 3. EffendiBagi Effendi, diversifikasi adalah bentuk perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan. Caranya, dengan menambah produk baru atau jasa. Atau bisa juga dengan memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran, hingga jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba maksimal. Jenis-jenis diversifikasiTerdapat bermacam-macam penerapan keberagaman bagi perusahaan, investor, hingga ibu rumah tangga. Sebelum mengerucut ke arah penerapannya, perlu diketahui terlebih dahulu dua jenis keberagaman yang umum dan biasanya diterapkan perusahaan. Pertama adalah diversifikasi vertikal dan yang kedua adalah horizontal. Penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Apa saja? Berikut penjelasannya.
Dari jenis umum diversifikasi di atas, ada bermacam-macam keberagaman yang bisa dilakukan. Berikut ini tiga jenis penerapan yang umum dilakukan pengusaha atau investor. 1. Keberagaman portofolioKeragaman yang diterapkan dalam jenis ini dilakukan investor yaitu menginvestasikan uang yang dimiliki ke berbagai instrumen atau produk investasi. Misalnya saja investor saham yang membeli beberapa saham emiten dari berbagai kategori seperti saham blue chip, LQ45, saham properti, saham perbankan, dan lain-lain. Tips diversifikasi portofolio adalah:
2. Keberagaman konglomeratPenambahan produk baru yang dipasarkan untuk target konsumen baru yang tidak berkaitan dengan yang ada saat ini menjadi ciri keberagaman konglomerat. Agar berjalan efektif, ada beberapa alasan strategi ini diterapkan yaitu:
Contoh dalam kategori ini adalah Johnny Andrean Group yang terkenal dengan usaha salon yang merambah ke sektor kuliner, yaitu mendirikan J.CO Donuts & Coffee. PT Wings yang memulai bisnis dengan menjual produk sabun merambah kuliner dengan produk mi instan, kecap, dan lainnya. 3. Diversifikasi konsentrisYang satu ini memiliki pengertian sebagai penambahan produk baru yang masih ada kaitannya dalam hal kesamaan teknologi, fasilitas bersama, atau jaringan pemasaran yang sama dengan produk yang ada saat ini. Strategi ini bisa berhasil jika:
Contohnya saja perusahaan yang memproduksi yoghurt, seperti Cimory merambah ke produk olahan lain seperti keju dan susu. Selain itu juga ada bisnis yang masih di bidang kuliner, yaitu restoran dan kafe. 4. Diversifikasi berdasarkan kelas asetPenganekaragaman yang satu ini biasa dilakukan manajer investasi maupun investor. Tujuannya menentukan persentase portofolio yang akan dialokasikan ke kelas-kelas aset tersebut. Adapun kelas aset yang dimaksud adalah:
Strategi diversifikasi incomeKalau sudah membahas pendapatan alias income, semua kalangan dari investor, pengusaha, hingga ibu rumah tangga sudah pasti tertarik. Strategi ini tentunya berguna untuk menambah pendapatan kita. Siapa yang tidak mau? Strategi ini diartikan sebagai keputusan yang bisa diambil atau dipilih untuk mengalokasikan pendapatan kita ke berbagai instrumen investasi. Dengan melakukan strategi ini kita berpeluang menambah uang yang dimiliki dan berbagai benefit lain. Selain itu, strategi ini mendorong kita memangkas biaya yang bersifat pemborosan. Jadi, kita diarahkan memaksimalkan pendapatan untuk menerima pendapatan yang lebih besar lagi. Untung, kan? Berikut ini ide untuk menambah pendapatan kita.
Penganekaragaman dalam usaha dan jenisnyaMenyambung pengertian diversifikasi yang disampaikan beberapa pakar di atas, kita kita akan membahas lebih spesifik mengenai diversifikasi usaha. Dari penjelasan pakar, yakni Tjiptono, Kotler, dan Effendi, kita jadi tahu bahwa pada prinsipnya diversifikasi adalah strategi perusahaan untuk meningkatkan sales atau penjualan. Beberapa caranya, bisa dengan membuat produk baru atau menciptakan pasar baru. Bila dirinci, wujud diversifikasi usaha yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari tiga jenis: 1. Perusahaan industri tunggalSesuai namanya, maka perusahaan ini beroperasi dengan mengandalkan diversifikasi di satu jenis industri. Komitmen produksinya pun hanya fokus pada satu jenis industri. Perusahaan industri tunggal pun memakai kompetensi inti dalam mencapai pertumbuhan pada industri itu. Contohnya, Coca-Cola. 2. Perusahaan diversifikasi berhubunganJenis diversifikasi ini dilakukan perusahaan dengan tetap menjaga kaitan dengan usaha pokok yang lebih dulu dirintis. Artinya, diversifikasi ini berbentuk multi-perusahaan yang beroperasi dalam sejumlah industri, dengan bisnis yang saling terkoneksi melalui sinergi operasi. Sinergi operasi yang dilakukan bisa dalam wujud berbagi sumber daya umum, atau menggunakan sumber daya yang sama seperti keuangan penjualan, fasilitas manufaktur, dan fungsi perbekalan. 3. Perusahaan diversifikasi tidak berhubunganBentuk lain dari diversifikasi usaha, yakni diversifikasi tanpa ada kaitan erat dengan jenis bisnis sebelumnya. Alasan dari diversifikasi adalah adanya potensi keuntungan yang besar saat dilakukan diversifikasi. Jika keuntungan hanya ditargetkan dalam jangka pendek, maka perusahaan dapat mengambil alih perusahaan lainnya. Keuntungan dan kekurangan diversifikasiBanyak kelebihan dari diversifikasi dalam berbagai jenis dan strategi. Tetapi, yang namanya diversifikasi entah itu bisnis atau investasi juga ada kekurangannya. Nah, bagi kita yang baru sadar arti penting jangan meletakkan semua telur di satu keranjang harus tahu kekurangan dari strategi ini. Berikut penjelasannya. 1. Keuntungan melakukan diversifikasiBerbagai kelebihan dari strategi ini memang sangat dirasakan. Salah satunya yang paling luar biasa adalah meminimalkan risiko kerugian. Pasalnya dalam investasi ataupun bisnis, keragaman yang kita miliki tidak langsung merugikan ketika terjadi kegagalan bisnis dan investasi di salah satu instrumen atau produk investasi. Berikut ini beberapa kelebihan diversifikasi dalam bisnis dan investasi yang bisa jadi pertimbangan rencana kita dalam mengembangkan bisnis dan investasi.
2. Kekurangan diversifikasiSalah satu kekurangan dari diversifikasi yang bakal dirasakan pebisnis atau investor adalah bikin pusing. Kenapa? Karena dengan beragam bisnis atau instrumen investasi yang dimiliki, otomatis harus terus memantau. Apalagi jika investasi dan bisnis yang beragam itu juga berbeda dalam indikator dan berbagai hal lainnya. Berikut ini beberapa kekurangan diversifikasi dalam bisnis dan investasi yang bisa dijadikan pertimbangan untuk rencana kita mengembangkannya.
Sudah siap diversifikasi bisnis atau investasi belum? Kita bisa saja menerapkan diversifikasi asal sudah memiliki perencanaan yang matang. Selain itu perlu ada manajemen risiko yang mumpuni agar tidak syok ketika bukan keuntungan yang didapat melainkan kerugian. Selamat mencoba, ya! Kalau kamu punya pertanyaan terkait produk simpanan dan investasi lainnya sekaligus mendapatkan rekomendasi kepada berbagai produk asuransi yang ada di Indonesia, konsultasikan saja di Tanya Lifepal! Instrumen apa saja yang cocok buat kamu diversifikasi investasi?Buat kamu yang pengin tahu jenis instrumen apa saja yang sesuai untuk melakukan diversifikasi investasi, kamu bisa menggunakan Kuis Profil Risiko Investasi berikut ini: Tanya jawab seputar diversifikasi investasiApa itu diversifikasi? Diversifikasi adalah strategi manajemen risiko yang melibatkan pemisahan portofolio investasi, menjadi berbagai jenis aset yang memiliki tingkat risiko berbeda. Sehingga jika salah satu aset nilainya menurun, masih bisa ditahan dengan aset lainnya. Apa keuntungan diversifikasi? Meminimalkan risiko dari investasimu. Risiko tidak dapat dihindari dari setiap investasi, tapi bisa ditekan. Jika kamu meletakkan seluruh aset dalam satu portofolio, maka potensi kerugian lebih besar apabila ada penurunan nilai pada instrumen investasi pilihanmu. Berbeda kondisinya apabila kamu membagi asetmu ke sejumlah portofolio dengan risiko beragam. Adakah kerugian dari diversifikasi? Ada, namun relatif. Diversifikasi berpotensi membatasi potensi keuntungan yang kamu dapat. Tapi perlu diingat kembali bahwa penempatan seluruh aset hanya dalam satu keranjang berisiko besar. Artinya, keuntungan yang tidak seberapa saat portofoliomu meroket (dalam kasus terdiversifikasi) adalah imbal atas risiko yang lebih rendah. Bagaimana kamu tahu asetmu terdiversifikasi atau belum? Prinsipnya adalah membuat seluruh asetmu tidak bergerak dalam arah yang sama, secara bersamaan. Jika kamu menemukan portofolio yang beragam, ada investasimu yang naik sementara ada juga yang turun, itu tandanya kamu sudah memiliki diversifikasi investasi. |