Apa yang dimaksud dengan nilai dalam teks cerita sejarah sebutkan macam macamnya

Apa yang dimaksud dengan nilai dalam teks cerita sejarah sebutkan macam macamnya

Apa yang dimaksud dengan nilai dalam teks cerita sejarah sebutkan macam macamnya
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi teks nonberita

KOMPAS.com - Kita perlu belajar sejarah untuk menghindari mengulang kesalahan di masa lampau.

Untuk mempelajari sejarah, biasanya kita membaca cerita-cerita yang memuat peristiwa di masa lampau.

Nah, cerita-cerita tentang masa lalu itu disebut sebagai teks cerita sejarah. Tahukah kamu bagaimana cara menulis teks cerita sejarah?

Simak penjelasannya seperti dikutip dari Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2017)!

Pengertian teks cerita sejarah

Teks cerita sejarah adalah teks yang memuat penjelasan peristiwa di masa lalu. Teks cerita sejarah biasanya menceritakan:

  • Peristiwa bersejarah yang memiliki dampak besar
  • Latar belakang terjadinya peristiwa besar
  • Asal-usul hal yang memiliki nilai sejarah
  • Perkembangan sejarah suatu hal

Baca juga: Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah merangkum peristiwa dengan bahasa yang mudah dipahami, seperti sedang membaca sebuah cerita.

Lewat teks cerita sejarah, catatan peristiwa dan manuskrip sejarah dikemas menjadi tulisan populer.

Teks cerita sejarah bisa kita temukan di buku, ensiklopedia, majalah, internet, surat kabar, dan tulisan-tulisan di museum.

Lihat Foto KOMPAS.com/Masriadi Sambo Salah satu bagian buku Sejarah Aceh yang menampilkan cerita tentang Pulau Sumatera (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Struktur teks cerita sejarah

Orientasi memberi informasi mengenai peristiwa atau hal yang ingin diangkat dalam teks. Orientasi berfungsi sebagai pendahuluan. Bagian ini mengantarkan pembaca mengetahui peristiwa sejarah sebelum masuk ke detilnya.

Pada tahap ini, tulisan memuat urutan peristiwa sejarah. Bagian ini memuat informasi inti dari tulisan.

Rangkaian kejadian harus ditulis dengan urut. Ini agar tulisan tidak membingungkan.

Baca juga: Struktur Teks Cerita Sejarah

Reorientasi adalah penutup dari teks cerita sejarah. Reorientasi bertujuan menghadirkan kembali peristiwa sejarah pada masa kini.

Bagian ini menekankan pentingnya peristiwa sejarah itu, atau penyelesaiannya kini. Kendati demikian, reorientasi bisa saja digunakan, bisa juga tidak.

Kaidah kebahasaan teks cerita sejarah

  • Menggunakan bentuk lampau

Misalnya, "Pada masa Demokrasi Terpimpin yakni dari 1959 hingga 1966, kondisi politik dan perekonomian Indonesia sangat kacau."

  • Menggunakan konjungsi pengurut

Untuk menyambungkan antara satu peristiwa dan peristiwa yang lain, gunakan konjungsi atau kata hubung.

Beberapa konjungsi yang umum digunakan dalam teks cerita sejarah yakni dan, tetapi, kemudian, dan lain-lain.

  • Menggunakan keterangan dan frasa adverbial

Adverbial atau keterangan digunakan untuk mengungkapkan waktu dan cara. Adverbial untuk mengungkapkan waktu contohnya dahulu, kemarin, Pada abad lalu, dan sebagainya.

Sementara adverbial untuk mengungkapkan cara contohnya, "dengan cepat", "dengan hati-hati", dan sebagainya.

Baca juga: Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

  • Menggunakan kata kerja yang menyatakan tindakan

Kata kerja digunakan untuk menjelaskan peristiwa dan tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam cerita sejarah.

Kata kerja yang kerap ditemukan dalam teks cerita sejarah contohnya pergi, berperang, melawan, menyerang, menemukan, menghasilkan, datang, menceritakan, memerintah, dan sebagainya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Rasanya baru kemarin kita pjj yang ke-5, ehhh… sekarang sudah mau pjj lagi… itu tandanya kita bisa menjalani kehidupan ini dengan ikhlas, sehingga seberat apapun beban yang kita kita pikul tidak akan terasa, karena bila dijalani dengan ikhlas akan menjadi ladang amal buat kita semua.Jadi sebelum pjj luruskan dulu niatnya, biar pjj ini tidak menjadi beban, tapi menjadi tempat untuk mencar ilmu dan menambah wawasan.

Pada Pertemuan kali ini kita akan membahas materi tentang nilai nilai yang ada dalam teks cerita sejarah.

Uraian Materi

Karya sastra (yang baik) senantiasa mengandung nilai (value). Nilai adalah “sesuatu” yang dapat memperkaya wawasan dan/atau meningkatkan harkat hidup. Nilai dalam karya sastra ada yang bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan, atau dapat memanusiakan manusia sehingga berguna bagi manusia dalam kehidupan sehari- hari. Dengan kata lain, dalam karya sastra ada sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan.

Nilai dalam karya sastra dikemas dalam wujud struktur karya sastra, yang secara implisit terdapat dalam alur, latar, tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik, rima, dan irama.

Cerpen dan Novel adalah salah satu karya sastra. Biasanya di dalam karya sastra ada banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang bisa kita ambil, yaitu nilai moral, sosial, religius, budaya, pendidikan, etika, estetika, politik, patriotik, psikologi, ekonomi, historia, dan sebenarnya masih ada banyak lagi. Berikut adalah nilai kehidupan dalam cerpen/novel beserta contohnya, yang kita rangkum sebagai berikut.

A)  Nilai Moral

Nilai moral adalah nilai yang berhubungan dengan perangai, budi pekerti, atau tingkah laku manusia terhadap sesamanya. Biasanya nilai ini dapat diketahui melalui deskripsi tokoh, hubungan antartokoh, dialog, dan lain-lain.

Berikut contoh kutipan nilai moral:

Mang Koko adalah seseorang yang saleh, sederhana dan merakyat yang akrab dengan semua lapisan masyarakat, begitulah penilaian RAF. Ia juga membantah kecurigaan beberapa seniman yang menuduh Mang Koko pernah memasuki organisasi Paguyuban Seniman – sebuah organisasi yang condong pada Lekra/PKI.

Pada kutipan cerpen diatas, terdapat nilai moral yang diambil. Nilai moral tersebut adalah tokoh Mang Koko yang saleh, sederhana, dan merakyat yang akrab dengan semua lapisan masyarakat.

B)  Nilai Sosial

Nilai Sosial adalah nilai yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia). Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran hubungan antar-tokoh.

Berikut contoh kutipan nilai sosial:

Chairul Tanjung adalah sosok yang mau berkawan dengan siapapun, bahkan dengan petugas pengantar surat pun dianggapnya penting. Kegemarannya dalam berjejaring dengan berbagai kalangan membuat perkembangan usahanya semakin lancar.

Pada kutipan teks diatas, terdapat nilai sosial yang diambil. Nilai sosial tersebut digambarkan oleh perilaku tokoh yang berinteraksi dengan kawan yang dibangun melalui interaksi.

C)  Nilai Religius

Nilai religius adalah nilai yang berhubungan dengan kepercayaan atau ajaran agama tertentu. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan simbol agama tertentu, kutipan atau dalil dari suatu kitab suci, dan penggambaran nilai-nilai kehidupan yang dilandasi ajaran agama yang bersifat universal.

Berikut contoh kutipan nilai religus/keagamaan:

B.J. Habibie lahir di Pare-Pare pada 25 Juni 1936 dengan nama Bacharuddin Jusuf Habibie. Ayahnya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie adalah seorang ahli pertanian dan berasal dari Gorontalo.

berasal dari Yogyakarta. Habibie adalah anak keempat dari total delapan bersaudara. Habibie juga tumbuh dalam keluarga religius dimana ayah beliau seringkali membacakan ayat suci Al-Qur’an semenjak beliau kecil. Habibie menyatakan jika ayat suci yang dibacakan ayahnya selalu mampu membuat dirinya tenang. Tak heran jika sang ayah pun kerap membacakan ayat Al-Qur’an untuknya satu sampai dua juz. Kebiasaannya sejak kecil yang sering mendengarkan Al-Qur’an memberikan pengaruh yang positif pada dirinya sehingga ketika Habibie kecil usia 3 tahun, dirinya sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar. Sejak kecil memang Habibie sudah dikenal sebagai anak yang cerdas.

Pada kutipan cerpen di atas, terdapat nilai religius yang diambil. Nilai religius tersebut meliputi jilbab yang merupakan penutup aurat yang dipakai perempuan muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai ke dada.

D)  Nilai Budaya

Nilai budaya adalah nilai yang berhubungan dengan adat istiadat, kebudayaan, serta kebiasaan suatu masyarakat. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran adat istiadat, bahasa dan gaya bicara tokoh yang mencerminkan bahasa tertentu, dan kebiasaan yang berlaku pada tempat para tokoh.

Berikut contoh kutipan nilai budaya:

Bakat seni yang dimilikinya berasal dari ayahnya yang tercatat sebagai juru mamaos Ciawian dan Cianjuran. Kemudian ia belajar sendiri dari seniman-seniman ahli karawitan Sunda yang sudah ternama dan mendalami hasil karya bidang karawitan dari Raden Machjar Angga Koesoemadinata, seorang ahli musik Sunda.Mang Koko merupakan budayawan Sunda yang mungkin sulit untuk dicarikan pembanding. Ia menciptakan lagu, membentuk grup-grup seni Sunda, memimpin dan sekaligus mengajar di sana. Dengan ciptaannya yang tegar dan dinamis, ia berhasil melintasi batas- batas provinsi dan tradisi dan dikenal secara nasional.

Pada kutipan cerpen di atas, terdapat nilai budaya yang diambil. Nilai budaya tersebut adalah bakat Mang Koko dalam bidang karawitan dan seni sunda (kebudayaan) khas Jawa Barat.

E)  Nilai Pendidikan/Edukatif

Nilai pendidikan/edukatif adalah nilai yang berhubungan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran) atau bisa juga berhubungan dengan sesuatu hal yang mempunyai latar belakang pendidikan/pengajaran.

Berikut contoh kutipan nilai pendidikan:

Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun.Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan.Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968.

Pada kutipan teks di atas terdapat nilai pendidikan, yaitu tahapan pendidikan formal dan militer yang dialami SBY.

F) Nilai Ekonomi

Nilai Ekonomi adalah nilai yang berhubungan dengan status/kondisi ekonomi, perdagangan, atau permasalahan ekonomi dalam masyarakat.

Setelah lulus kuliah, Chaerul Tanjung bersama tiga rekannya mendirikan sebuah perusahaan yang diberi nama PT Pariarti Shindutama pada tahun 1987. Bermodal awal sekitar Rp 150.000.000,00 yang dipinjam dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairu Tanjungl memilih keluar dan mendirikan usaha sendiri.

Pada kutipan di atas, terdapat nilai ekonomi yang diambil, yaitu perdagangan sepatu anak-anak yang diekspor ke Italia.

Baca kembali teks cerita sejarah berjudul BANDUNG LAUTAN API pada pembelajaran sebelumnya, kemudian cari nilai nilai yang ada di dalam teks cerita sejarah tersebut dan jawaban ditulis dalam kolom seperti di bawah ini!

NomorNilai-nilai yang Terkandung dalam Teks Cerita SejarahJawaban
1Nilai moral 
2Nilai budaya 
3Nilai sosial 
4Nilai agama 
5Nilai estetis 

Demikian materi yang bisa disampaikan pada pjj kali ini, semoga ada manfaat, mohon maaf atas segala kekuranganya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Daftar Pustaka

Depdiknas.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru.Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Bandung: Yrama Widya.

Langit Kresna Hariadi. 2006. Gajah Mada, Hamukti Palapa. Solo: Tiga Serangkai.

Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan