Apa yang dimaksud dengan keberagaman ekonomi?

Manfaat keberagaman ekonomi dalam masyarakat, satu diantaranya adalah terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa untuk menunjang kehidupan. Coba lihat disekitarmu, ada yang bekerja sebagai petani, pedagang sayur, peternak ayam, dan lain sebagainya. Beragamnya ekonomi dilingkungan tersebut, membuatmu dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Lalu mengapa ekonomi setiap orang beragam? Apa saja yang mempengaruhi keberagaman tersebut? Secara sederhana, keberagaman ekonomi terjadi karena kemampuan manusia berbeda-beda dalam mengelola produksi dan konsumsi sumber daya alam. Perbedaan itu membuat penghasilan yang berbeda-beda.

Sumber daya alam yang ada di bumi ini diciptakan oleh Tuhan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Pemanfaatan itu digunakan untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan umat manusia.

Sumber daya alam itu diolah oleh manusia melalui proses produksi yang menghasilkan barang kemudian dijual ke konsumen. Proses pengolahan sumber daya alam sampai pemakaian di tangan konsumen ini dinamakan kegiatan ekonomi.

Baca Juga: Keberagaman Wirausaha yang Ada di Indonesia

Jadi, keberagaman ekonomi bergantung pada wilayah tempat tinggal penduduk. Setiap penduduk yang tinggal di suatu wilayah pasti melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Apa saja yang memengaruhi keberagaman tersebut? Yang memepengaruhi keberagaman ekonomi adalah ketrampilan seseorang, peluang, pekerjaan seseorang, penghasilan, tingkat persaingan dalam mengelola sumber daya alam sesuai bidang usaha yang digelutinya.

Berikut 3 manfaat keberagaman ekonomi dalam masyarakat:

Terpenuhinya kebutuhan akan barang dan jasa

Diawal sudah diulas, bahwa beragamnya ekonomi dan kegiatan produksi individu dapat memenuhi kebutuhan hidupnya akan barang dan jasa. Contohnya begini, nelayan yang tinggal di pinggir pantai membutuhkan beras untuk diolah menjadi nasi. Tidak mungkin setiap saat makan ikan dan hasil laut tangkapannya.

Begitu juga dengan petani yang tinggal di lereng pegunungan. Setiap hari, dia bercocok tanam. Tentunya ia membutuhkan ikan sebagai lauk sehari-hari.

Lalu, nelayan menukar ikan hasil tangkapannya dengan beras dengan petani.

Nelayan tentu tidak bisa menanam padi di pantai. Begitu juga petani yang berada di pegunungan, tidak bisa setiap hari menangkap ikan di laut.

Jadi pertukaran ikan dan beras membuat petani dan nelayan mendapatkan barang yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitulah contoh sederhananya.

Menciptakan lapangan kerja bagi individu

Beragamnya ekonomi, juga membuka peluang kerja bagi seseorang untuk mendapat uang dari menjual barang dan jasa ketrampilannya. Kalau dia tidak mempunya perahu untuk menangkap ikan, maka dia dapat membantu nelayan menangkap ikan dan mendapat pembagian hasilnya.

Sikap tenggang rasa dan toleransi dengan sesama

Perbedaan tingkat ekonomi yang beragam juga membantu toleransi, tolong menolong dengan sesama. Pernakah kamu mendengar perkumpulan pedagang pasar? Mereka saling tolong menolong meskipun penghasilannya berbeda.

Juga gerakan koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

Tujuan koperasi adalah untuk menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Perkumpulan pedagang dan gerakan koperasi adalah contoh dari sikap tenggang rasa dan toleransi ditengah keberagaman ekonomi.

Itulah 3 manfaat keberagaman ekonomi dalam masyarakat. Lalu apa saja usaha bidang ekonomi yang ada di masyarakat? Simak penjelasannya.

Jenis Usaha Bidang Ekonomi

Apa yang dimaksud dengan keberagaman ekonomi?

Sumber daya alam tersebut apabila dikelola dalam kegiatan ekonomi dapat digolongkan dalam jenis usaha antara lain sebagai berikut:

Usaha Agraris

Usaha agraris bergerak dalam pengelolaan usaha tanah seperti pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan lain-lain. Dalam pengelolaannya, usaha ini berkaitan dengan keadaan alam seperti iklim, cuaca, keadaan tanah, air, dan sebagainya.

Usaha Ekstraktif

Usaha ekstraktif kegiatannya mengolah dan mengelola penggalian, mengambil, mengumpulkan kekayaan dari alam yang sudah tersedia, seperti pertambangan, pembuatan garam, serta budidaya mutiara.

Usaha Industri

Usaha industri adalah usaha mengolah bahan mentah menjadi barang siap untuk dikonsumsi. Bahan-bahan mentah didapatkan dari sumber daya alam yang ada.

Usaha Jasa

Usaha-usaha di atas harus ditunjang dengan usaha jasa seperti jasa angkutan, pergudangan, keuangan dan lain-lain.

Kegiatan Ekonomi

Berikut penjelasan 3 kegiatan ekonomi:

Kegiatan Produksi

Produksi adalah segala kegiatan yang menghasilkan barang dan atau jasa serta menambah nilai guna suatu barang dan jasa.

Petani menanam padi, merawat tanamannya dengan memberi pupuk, memanen padi. Kemudian mengolah gabah menjadi beras adalah kegiatan produksi. Pengrajin meja dan kursi, mengolah kayu menjadi kusi sekolah juga merupakan produksi.

Kegiatan produksi tidak hanya memproduksi barang saja. Tetapi juga jasa. Guru, penerjemah, dosen, jaksa adalah contoh kegiatan produksi jasa. Orang yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.

Kegiatan Distribusi

Barang dan jasa yang diproduksi harus dihantarkan ke pasar atau ke pada penggunanya. beras hasil olahan petani di pedesaan, harus dibawa ke kota untuk dimasak penduduk kota. Demikian juga udan hasil tangkapan nelayan, tentunya harus dihantarkan ke pasar.

Kegiatan menyalurkan barang hasil produksi ini disebut kegiatan distribusi. Orang, kelompok, atau lembaga yang melakukan distribusi disebut distributor. Kegiatan distibusi juga termasuk mengelola gudang sementara tempat barang dari produsen sebelum dihantarkan ke penggunanya.

Kegiatan Konsumsi

Konsumsi merupakan kegiatan untuk mengurangi suatu nilai guna barang atau jasa. Contohnya, beras hasi produksi petani dibeli oleh sebuah keluarga sebanyak 10 kilogram dan diolah menjadi nasi. Hasil produksi berkurang melalui konsumsi dari keluarga tersebut.

Pelaku berupa orang, kelompok atau lembaga yang melakukan kegiatan konsumsi disebut sebagai konsumen. Konsumen, meliputi rumah tangga, pemerintah dan perusahaan industri.

Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi disebut pasar.