Penulis: Cicik Novita View non-AMP version at tirto.id tirto.id - Contoh getaran, gelombang, dan bunyi bisa ditemukan setiap saat di sekitar kita, walau kadang tidak disadari. Dengan adanya getaran serta bunyi, kita bisa mendengar suara melalui telinga. Adanya gelombang dari cahaya membuat kita bisa melihat benda-benda di sekeliling. Bagaimana bisa itu terjadi? Berikut paparannya: Getaran Getaran diartikan sebagai gerakan bolak balik secara periodik yang melalui titik kesetimbangan. Satu getaran adalah gerak dari satu titik kembali ke titik awal. Misalnya pada bandul yang berayun dari titik A, lalu ke titik B, kemudian ke titik C, akan kembali ke B lalu ke A kembali. Satu getaran adalah gerakan dari A-B-C-B-A. Contoh lain adalah senar gitar yang dipetik hingga senar tersebut bergetar, gendang yang dipukul selaputnya, atau pita suara saat manusia berbicara. Juga mistar yang salah satu ujungnya ditahan sementara ujung lainnya digoyangkan, itu juga contoh getaran. Kemudian ayunan anak-anak saat sedang dimainkan, itu pun disebut getaran. Mengutip modul belajar terbitan Kemendikbud, Harmoni Dalam Keberagaman Ilmu Pengetahuan Alam Paket B, 2018, parameter atau karakteristik getaran adalah:
T= Periode t= waktu (sekon) n=jumlah getaran
Hubungan antara Periode dan Frekwensi bisa ditulis demikian: f=1/t atau T=1/f Jenis getaran ada dua: Getaran bebas: yakni getaran yang terjadi ketika sistem mekanis dimulai dengan adanya gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Misalnya bandul yang awalnya diterik lalu dilepaskan, akan berhenti sendiri lama kelamaan. Getaran paksa: yakni suatu getaran yang terjadi ketika gerakan bolak balik karena adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran pada sistem. Misalnya gempa bumi. Gelombang Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat. Ada beberapa macam gelombang yang dapat dikategorikan berdasarkan medium rambatannya, dan berdasarkan arah rambatannya. Buku Hidup di Tengah Gelombang dan Bunyi, Fisika Paket C terbitan Kemendikbud 2018 menulis seperti berikut: - Gelombang mekanik: membutuhkan medium dalam perambatannya. Misal gelombang suara yang membutuhkan udara sebagai rambatan untuk sampai ke telinga. - Gelombang elektromaknetik: tidak membutuhkan medium dalam perambatannya. Misal gelombang cahaya yang dapat merambat di ruang hampa udara di luar angkasa.
- Gelombang transversal: arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Misalnya gelombang pada tali yang digerakkan.
Infografik SC Beda Getaran, Gelombang, & Bunyi. tirto.id/Lugas Karakteristik Gelombang Berdasarkan contoh gelombang pada tali dan juga pada suara, kita lihat karakteristik gelombang adalah sebagai berikut: -Ada sumber gelombang yang bergetar. -Gelombang selalu merambat pada arah tertentu -Adanya medium sebagai penghantar rambatan gelombang Berdasarkan bentuknya, baik gelombang pada tali maupun pada permukaan air, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Adanya bukit dan lembah. Pada setiap gelombang selalu ada bukit yang selalu diikuti dengan lembah. 2. Panjang gelombang. Setiap bukit dengan bukit berikutnya (atau lembah dengan lembah berikutnya) selalu berjarak sama, yang disebut sebagai panjang gelombang. 3. Amplitude. Kekuatan gelombang ditentukan oleh jarak antara simpang normal dengan bukit (atau antara simpang normal dengan lembah) yang disebut amplitude. 4. Periode. Waktu yang dibutuhkan gelombang merambat dari satu bukit ke bukit berikutnya (atau dari lembah ke lembah berikutnya) disebut periode. 5. Frekuensi. Banyaknya bukit yang dihasilkan oleh gelombang dalam satuan waktu tertentu (atau banyaknya lembah per satuan waktu tertentu) disebut frekuensi. 6. Cepat rambat. Gelombang merambat menempuh suatu jarak dalam waktu tertentu yang disebut cepat rambat. Bunyi Bunyi merupakan gelombang mekanik yaitu gelombang yang memerlukan medium saat merambat. Bunyi juga termasuk gelombang longitudinal karena arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya. Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah : ada sumber bunyi, ada medium, ada penerima bunyi yang berada di jangkauan gelombang bunyi. Namun tidak semua suara yang dihasilkan oleh sumber bunyi bisa didengar telinga manusia. Manusia hanya bisa mendengar bunyi dengan frekwensi antara 20-20.000 Hz.
- Audiosonik: gelombang bunyi dengan frekuensi antara 20--20.000 Hz. Frekuensi yang dapat didengar oleh manusia. - Ultrasonik: gelombang bunyi dengan frekuensi > 20.000 Hz. Hewan yang dapat mendengar gelombang bunyi ini ialah anjing dan kelelawar. Gelombang bunyi merambat dengan kecepatan antara 330 m/s hingga 5.400 m/s. Kecepatan rambat bunyi tergantung pada jenis mediumnya. Misalnya gelombang bunyi merambat pada medium rambat air, maka kecepatannya lebih lambat dibanding jika merambat di udara. Rumus mencari kecepatan rambat bunyi adalah: v=s/t Keterangan: v= cepat rambat bunyi (m/s) s= jarak (m) t= waktu (s) Karakteristik bunyi: Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi bisa diatur. Tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekwensi bunyi tersebut. Makin besar frekwensi maka makin tinggi nada. Sedangkan kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudonya. Nada adalah bunyi yang memiliki frekwensi yang teratur, misalnya musik. Sedangkan jika frekwensinya tidak teratur maka bunyi tidak beraturan. Misalnya suara angin ribut. Warna bunyi (timbre) disebabkan oleh karena keadaan dan bentuk sumber bunyi yang berbeda. Misalnya nada do pada piano dan organ akan berbeda timbre nya. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena adanya sumber getar. Syarat resonansi terjadi adalah frekwensi benda yang bergetar sama dengan frekwensi sumber getar. Misalnya alat musik yang berselaput, seperti gendang. Selaput telinga juga akan beresonansi atau bergetar jika sama frekwensinya dengan sumber bunyi. Pemantulan bunyi terjadi jika terhalang oleh suatu pembatas, misalnya tembok atau gunung, atau benda lain. Jenis pemantulan bunyi: gaung, gema, bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli.
Baca juga: Pengertian Gaya, Contoh Gaya Tarikan & Dorongan, Beserta Macamnya Baca juga artikel terkait BUNYI atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita Penulis: Cicik Novita Editor: Yulaika Ramadhani Kontributor: Cicik Novita
Getaran adalah gerak bolak – bolik secara berkala melalui suatu titik keseimbangan. Pada umumnya setiap benda dapat melakukan getaran. Suatu benda dikatakan bergetar bila benda itu bergerak bolak bolik secara berkala melalui titik keseimbangan. GetaranPengertian GetaranGetaran adalah suatu peristiwa gerak bolak balik secara teratur suatu benda melalui satu titik seimbang. Karena terjadi dengan teratur, getaran sering juga disebut dengan gerak periodik. Kuat atau lemahnya pergerakan benda tersebut dipengaruhi oleh jumlah energi yang diberikan. Semakin besar energi yang diberikan maka semakin kuat pula getaran yang terjadi. Satu Getaran sama dengan satu kali gerakan bolak balik penuh dari benda tersebut. Contoh sederhana getaran yaitu gerakan pegas yang diberikan beban, misalnya pemanfaatan pegas untuk menjadi ayunan anak. Beberapa Contoh GetaranBeberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari antara lain :
Getaran Pada Bandul SederhanaGambar dibawah ini ialah contoh getaran pada bandul sederhana, berdasarkan pada bandul tersebut, Satu Kali Getaran ialah satu kali pergerakan bandul dari titik A – B – C – B – A. Satu Kali getaran juga bisa dihitung titik mulainya dengan titik B atau Titik C.
Getaran Pada PegasKemudian Pada Gambar kedua adalah contoh Getaran pada pegas yang diberikan beban. Satu Kali Getaran pada Pegas Tersebut misalnya B – A – C – A – B. Satu Kali Getaran juga bisa dihitung dari titik mulainya dengan titik A atau Titik C.
Amlitudo Amplitudo yakni simpangan terjauh dari titik keseimbangan. Amplitudo bisa diartikan ialah jarak paling jauh dari titik keseimbangan saat terjadi getaran. Perhatikan kembali Gambar pada bandul dan pegas sederhana diatas.
Frekuensi Getaran yaitu banyaknya jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik. Satuan Frekuensi dalam Sistem Internasional yaitu Hertz (Hz). Dalam Fisika, Frekuensi disimbolkan dengan huruf “f” dan Rumusnya adalah Rumus Frekuensi Getaran Keterangan : f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz) n = Jumlah Getaran t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s) Periode Periode yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Satuan Periode dalam Sistem Internasional adalah Sekon (s). Dalam Fisika, Periode disimbolkan dengan huruf “T” dan Rumusnya : T = t / n Keterangan : T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s) t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s) n = Jumlah Getaran Periode dan Frekuensi saling berhubungan dan bisa dihubungkan satu dengan lainnya. Periode adalah kebalikan dari frekuensi demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu didapatkan persamaan : Keterangan : T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s) f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz) Jenis Jenis GetaranSecara umum dikenal dua macam jenis getaran berdasarkan proses terjadinya getaran, yakni : Getaran Bebas, adalah getaran yang terjadi ketika sistem mekanis dimulai dengan adanya gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Getaran bebas akan menghasilkan frekuensi yang natural karena sifat dinamika dari distribusi massa dan kekuatan yang membuat getaran. Contohnya : Bandul yang ditarik kemudian dilepaskan dan dibiarkan menghasilkan getaran sampai pergerakan bandul tersebut berhenti. Getaran Paksa, ialah suatu getaran yang terjadi ketika gerakan bolak-balik karena adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran pada sistem. Contohnya : yaitu getaran rumah yang roboh ketika gempa. Contoh Soal Getaran1. Sebuah bandul digetarkan sehingga selama 1 menit menghasilkan 40 getaran. Tentukan periodenya? Penyelesaian : Diketahui : t = 1 menit = 60 s n = 40 getaran Ditanya : T = ? Jawab : T= t/n T=60/40= 1,5 s Jadi, sebuah bandul mempunyai nilai periode nya 1,5 s 2. Dalam 1 sekon, lintasan yang ditempuh beban pada Gambar 1 adalah 2-1-3-1-21-3. Berapakah frekuensi dan periode getaran tersebut? Penyelesaian : Jumlah getaran yang terjadi adalah 1,5 getaran. Waktu untuk menempuh 1,5 getaran adalah 1 sekon. Jadi frekuensi f = 1,5 getaran / sekon = 1,5 Hz. Dan periode T : Jadi waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran penuh adalah 0,67 sekon. 3. Pada selang waktu 2 sekon terjadi gerakan bolak – balik sebanyak 10 kali. Tentukanlah frekuensi dan periodenya. Penyelesaian : Dalam 2 sekon terjadi 10 getaran. Berarti dalam 1 sekon terjadi 5 getaran, sehinga frekuensi f = 5 Hz, dan periode T :
Itulah ulasan tentang Getaran : Pengertian, Jenis, dan Rumus Beserta Contoh Soalnya Lengkap Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih. Baca juga refrensi artikel terkait lainnya disini :
|