Apa yang dimaksud bahan bakar nabati brainly?

Abstract

RINGKASAN

Di antara masalah yang berkenaan dengan energi nasional antara lain adanya kecenderungan konsumsi energi fosil yang semakin besar, energi mix yang masih timpang, dan harga minyak dunia yang tidak menentu. Ketimpangan energi mix adalah terjadinya penggunaan salah satu jenis energi yang terlalu dominan, yaitu penggunaan minyak bumi sebesar 54,4 %. Ketimpangan energi mix dan penggunaan energi yang masih boros mengakibatkan beban nasional semakin berat. Khusus untuk minyak tanah, subsidi pemerintah khusus masih mencapai sekitar 34,51 triliun rupiah. Oleh karena itu, perlu upaya-upaya lain, di antaranya adalah penggunaan bahan bakar nabati (BBN), untuk mengurangi subsidi, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat bawah berupa pengganti minyak tanah. Bahan bakar nabati (BBN) adalah semua bahan bakar yang berasal dari minyak nabati, dan dapat berupa biodiesel, bioetanol, bio-oil (minyak nabati murni). Minyak murni umumnya dapat digunakan untuk pengganti minyak tanah dan sejenisnya, melalui peralatan atau kompor khusus. Penggunaan langsung minyak murni maksudnya adalah penggunaan minyak hasil tanaman (pure plant oil atau crude oil) tanpa perlu proses transesterifikasi yang memerlukan tambahan bahan dan biaya. Jika tujuannya adalah membantu masyarakat kelas rendah pengguna minyak tanah, maka minyak murni menjadi pilihan. Menurut sifatnya, maka minyak murni harus dalam bentuk kabut atau uap agar dapat terbakar secara baik, sehuingga harus mendapat tekanan yang cukup sebelum pembakaran, dan minyak dapat terbakar secara baik. Hal ini memerlukan kompor yang memiliki tabung bertekanan cukup (sekitar 2 - 3 bar). Kompor semacam ini sudah banyak digunakan oleh para penjual jajanan atau kaki lima, tetapi biasanya menggunakan minyak tanah, dan masih harus dimodifikasi agar dapat digunakan untuk BBN dalam bentuk minyak murni. Uji coba awal jenis baru kompor bertekanan di Indonesia maupun di beberapa negara lain terbukti berhasil baik sehingga perlu segera dituntaskan penelitiannya dan diformulasikan, agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Fabrikasi kompor tersebut di daerah-daerah dengan menggunakan bahan lokal akan membuka kesempatan kerja serta kesempatan berusaha bagi masyarakat di daerah. Tanaman kelapa dan jarak pagar sebagai tanaman penghasil bahan bakar nabati, potensinya lebih baik dibandingkan jenis tanaman perkebunan lainnya, terutama penggunaan minyak murninya sebagai pengganti minyak tanah dengan memanfaatkan kompor bertekanan yang sesuai.

Kata kunci : Bahan bakar nabati, pengganti minyak tanah rumah tangga, kompor bertekanan

ABSTRACT

Estate Crops Origin Of Biological Fuel As An Alternative Of Kerosene For Household

Amongst the problems of national energy, are the trend of increasing fossil energy consumption, unbalance of mix energy, and uncertaint world oil price. Unbalance of mix energy and the wasteful use of energy consumption, caused national responsibility increased. Especially for kerosene, government subsidy reach to 34.51 trillion rupiahs. To reduce government subsidy and to fulfil necessity of low community at once, therefore, another efforts are needed. Biological fuel is all fuel that originated from botanical oil, namely biodiesel, bioetanol or bio-oil (pure oil). Generally, pure oil can be used as an alternative of kerosene or others through special equipment (special stove). Direct use of pure oil is the use of crude oil (pure plat oil), without any transesterification proses and additional budget. In order to get proper ignition, pure plant oil must be in the form of mist or vapour. The equipment (stove) with enough pressure (approx. 2-3 bar), therefore is needed. In Indonesia and other countries, the experiment of stove with pressure were successful, and need to be formulated to be used by community. Stove fabrication in the district (territory areas) by using of local material, will open a job opportunity, as well as the opportunity of community to do a business in the districs. As fuel producing plants, coconut (Cococ nucifera) and Jatropha curcas are more potential than those of other estate crops.

Key words : Biological fuel, kerosene, pure plant oil, stove pressured