Konferensi tingkat tinggi atau KTT merupakan pertemuan yang dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara yang ada di dunia. Indonesia merupakan bagian dari Asia Tenggara (ASEAN), di mana KTT ASEAN pertama kali diselenggarakan di Bali pada tahun 1976.
Pertemuan tingkat tinggi ini fokus membahas pengembangan di bidang ekonomi dan budaya antar negara-negara ASEAN. Semenjak pertama kali diselenggarakan di tahun 1976 hingga saat ini, KTT sudah dilaksanakan >40 kali baik resmi, tidak resmi, maupun luar biasa.
Di kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai fakta-fakta dari KTT ASEAN saat pertama kali diselenggarakan mulai dari hasil pertemuan hingga peran apa saja yang dikerahkan oleh pemerintah Indonesia pada jenis konferensi ini.
KTT ASEAN Pertama
Penjelasan mendetail mengenai konferensi tingkat tinggi pertama kali akan dibahas pada masing-masing poin berikut.
- Penyelenggaraan KTT 1 ASEAN
Seperti yang sudah dibahas pada paragraf awal artikel, konferensi tingkat tinggi yang dihadiri oleh kepala negara-negara ASEAN ini pertama kali dilangsungkan pada tanggal 23 sampai 24 Februari tahun 1976.
Menjadi tuan rumah, Indonesia menjadikan Denpasar, Bali sebagai lokasi di mana konferensi ini diselenggarakan. Oleh karena ASEAN pada saat itu belum memiliki banyak anggota, KTT 1 ASEAN di Bali ini hanya dihadiri oleh 5 negara. Negara-negara tersebut antara lain:
Sebagai tuan rumah, yang menjadi perwakilan Indonesia untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi merupakan kepala negara saat itu yakni Presiden Soeharto.
Negara kedua yaitu Thailand. Negara parlementer ini mengutus Perdana Menteri Kukrit Pramoj sebagai perwakilan dari Thailand untuk menghadiri KTT ASEAN Pertama di Bali.
Negara berikutnya yang juga turut hadir dalam konferensi tingkat tinggi pertama yaitu Filipina. Presiden Ferdinand Marcos terbang ke Bali, Indonesia untuk menghadiri pertemuan antar negara ASEAN pertama kali pada saat itu.
Tidak ketinggalan, Malaysia juga menjadi salah satu negara yang hadir dalam KTT pertama di Bali. Saat itu yang hadir mewakili negara Malaysia merupakan Perdana Menteri Datuk Husein.
Terakhir, yang juga menjadi salah satu anggota ASEAN pertama kali yaitu Singapura. Di konferensi tingkat tinggi pertama ini, singapura hadir yang diwakili oleh Perdana Menteri Lee Kuan Yuen.
Baca Juga: Simak 4 Fakta Menarik Acara G20 di Bali, Intip Monumennya!Hasil KTT ASEAN Pertama
Pertemuan KTT pertama kali yang dilangsungkan di Bali ini menghasilkan beberapa poin rumusan. Hasil dari KTT ASEAN ke-1 antara lain:
- Mendeklarasikan kerukunan negara-negara di ASEAN
- Merumuskan perjanjian persahabatan dan kerja sama antar negara-negara ASEAN atau Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC)
- Menyusun kesepakatan yang berisikan tentang pembentukan sekretariat negara-negara ASEAN yang berlokasi di Ibukota Indonesia, Jakarta
Peran Indonesia Pada KTT ASEAN
Merupakan anggota aktif, indonesia tentunya berperan cukup berarti di KTT ASEAN. Hal ini dibuktikan dengan Indonesia yang ditunjuk sebagai tuan rumah dalam pertemuan pertama.
Pembahasan di atas telah menjelaskan terkait fakta-fakta menarik dari KTT ASEAN pertama pada tahun 1976.
Saat ini, KTT sedang ramai dan menjadi perbincangan hangat di negara-negara ASEAN. Menjadi tuan rumah untuk yang kesekian kalinya, Indonesia diharapkan memberikan yang terbaik pada konferensi penting ini.
Mau tahu info terupdate lainnya? Yuk, download aplikasi Amartha di smartphone kamu sekarang.
Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang berlangsung di Bali pada 23-24 Februari 1976 menghasilkan beberapa kesepakatan bersama. Salah satu di antaranya adalah kesepakatan untuk membentul Sekretariat ASEAN. Sekretariat ASEAN adalah organ ASEAN yang berfungsi meningkatkan koordinasi antar badan ASEAN dan implementasi berbagai kegiatan dan proyek dalam rangka kerja sama ASEAN.
Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah C.
Cari soal sekolah lainnya
KOMPAS.com - ASEAN dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkojk, Thailand oleh lima negara. Negara tersebut, yaitu Indoensia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand dengan tanda tangan Deklarasi Bangkok.
Kemudian mulai tahun 1984 mulai bergabung dari Brunei Darussalam, Vietnam (1995), Laos (1997), Myanmar (1997), dan Kamboja (1999).
Dilansir dari situs resmi Sekretarian Nasional ASEAN-Indonesia, pendiri-pendiri ASEAN memiliki keinginan kuat untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera.
Baca juga: Kerja Sama Indonesia Antar-Parlemen di Negara-Negara ASEAN
KTT ASEAN 1
Dalam buku Roadmap to an Asean Economic Community (2005) karya Denis Hew, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan tertinggi antara pemimpin negara anggota ASEAN terhadap pengembangan ekonomi dan budaya antara negara-negara Asia Tenggara.
Peran Indonesia pada KTT ASEAN adalah sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT 1 ASEAN di Bali 1976. Di mana KTT tersebut menghasilkan kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta.
Saat itu yang ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal ASEAn yang pertama adalah HR Dharsono yang kemudian digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.
Baca juga: Struktur Organisasi ASEAN
Lokasi pertemuan KTT ASEAN
KTT ASEAN diselenggarakan setiap satu tahun di 10 negara Asia Tenggara. Berikut daftar KTT ASEAN, yaitu:
NEGARA | TUAN RUMAH | TANGGAL | |
1 | Indonesia | Bali | 23-24 Februari 1976 |
2 | Malaysia | Kuala Lumpur | 4?5 Agustus 1977 |
3 | Filipina | Manila | 14?15 Desember 1987 |
4 | Singapura | Singapura | 27?29 Januari 1992 |
5 | Thailand | Bangkok | 14?15 Desember 1995 |
6 | Vietnam | Hanoi | 15?16 Desember 1998 |
7 | Brunei Darussalam | Bandar Seri Begawan | 5?6 November 2001 |
8 | Kamboja | Phnom Penh | 4?5 November 2002 |
9 | Indonesia | Bali | 7?8 Oktober 2003 |
10 | Laos | Vientiane | 29?30 November 2004 |
11 | Malaysia | Kuala Lumpur | 12?14 Desember 2005 |
12 | Filipina | Cebu | 11?14 Januari 2007 |
13 | Singapura | Singapura | 18?22 November 2007 |
14 | Thailand | Cha Am, Hua Hin | 27 Februari-1 Maret 2009 |
15 | Thailand | Cha Am, Hua Hin | 23 Oktober 2009 |
16 | Vietnam | Hanoi | 8-9 April 2010 |
17 | Vietnam | Hanoi | 28-30 Oktober 2010 |
18 | Indonesia | Bali | 4-8 Mei 2011 |
19 | Indonesia | Bali | 17-19 November 2011 |
20 | Kamboja | Phnom Penh | 3-4 April 2012 |
21 | Kamboja | Phnom Penh | 17-20 November 2012 |
22 | Brunei Darussalam | Bandar Seri Begawan | 24-25 April 2013 |
23 | Brunei Darussalam | Bandar Seri Begawan | 9-10 Oktober 2013 |
24 | Myanmar | Naypyidaw | 10–11 Mei 2014 |
25 | Myanmar | Naypyidaw | 12–13 November 2014 |
26 | Malaysia | Kuala Lumpur/Langkawi | 26–27 April 2015 |
27 | Malaysia | Kuala Lumpur | 18–22 November 2015 |
28 | Laos | Vientiane | 6-8 September 2016 |
29 | Laos | Vientiane | 6-8 September 2016 |
30 | Filipina | Manila | 26 – 29 April 2017 |
31 | Filipina | Manila | 13 November 2017 |
32 | Singapura | Singapura | 27-28 April 2018 |
33 | Singapura | Singapura | 11-15 November 2018 |
34 | Thailand | Bangkok | 20 – 23 Juni 2019 |
35 | Thailand | Bangkok | 2 - 4 Nopember 2019 |
36 | Vietnam | 26 Juni 2020 | |
37 | Vietnam | 12 November 2020 |
Cari soal sekolah lainnya