Apa yang anda tahu tentang d topeng Museum Angkut



Dtopeng Museum Angkut
Dtopeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan Dtopeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Namun, Dtopeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan keramik. Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topengtopeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku. Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di Dtopeng. Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batikbatik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barangbarang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah. Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum Dtopeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan Majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah. Selain untuk dipamerkan, benda-benda di Dtopeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, Dtopeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan illegal.
Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id
Setelah membaca teks di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini secara tepat!
1. Apakah Dtopeng Museum Angkot itu?
2. Sebutkan topeng apa saja yang disimpan di Dtopeng?
3. Jelaskan bagaimana gambaran barang tradisional koleksi Dtopeng?
4. Jelaskan bagaimana gambaran barang kuno koleksi Dtopeng?
5. Apa manfaat Dtopeng?

Jawaban
1. Dtopeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
2. Topeng-topeng yang menjadi koleksi DTopeng dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku
3. Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum DTopeng adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batikbatik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah
4. Barang-barang kuno yang berada di museum DTopeng dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah.
5. Manfaat dari DTopeng adalah sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, Dtopeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan illegal.

Ide pokok
1. DTopeng adalah sebuah museum yang berada di Kota Batu yang keberadaannya di dalam Museum Angkut dan berisi sejumlah benda-benda seni seperti topeng, benda tradisional da benda kuno.
2. Benda yang paling diminati pengunjung dan mendominasi pada museum ini adalah topeng
3. Selain topeng, barang tradisional jugal ditampilkan pada museum ini.
4. Benda kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut dengan antik melengkapi koleksi museum ini.
5. Selain dipamerkan, benda-benda di DTopeng juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya
Ringkasan
DTopeng adalah sebuah museum yang berada di Kota Batu yang keberadaannya di dalam Museum Angkut dan berisi sejumlah benda-benda seni seperti topeng, benda tradisional da benda kuno. Benda yang paling diminati pengunjung dan mendominasi pada museum ini adalah topeng. Selain topeng, barang tradisional jugal ditampilkan pada museum ini. Benda kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut dengan antik melengkapi koleksi museum ini. Selain di pamerkan, bendabenda di museum ini dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya.