medcom.id, Jakarta: Tentu Anda tahu bahwa olahraga bermanfaat bagi kesehatan. Namun, apakah Anda mengetahui pentingnya menjaga kondisi tubuh tetap terhidrasi saat berolahraga? Hidrasi diartikan sebagai keseimbangan cairan dalam tubuh. Hidrasi menjamin fungsi metabolisme sel tubuh. Berkebalikan dengan hidrasi, dehidrasi berarti kurangnya cairan di dalam tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih besar daripada jumlah yang masuk. Tubuh memerlukan cairan lebih banyak ketika sedang berolahraga atau melakukan latihan fisik. Sebab, tubuh kehilangan cairan melalui keringat dan pernapasan. Ritme napas yang lebih cepat dan dalam saat latihan fisik akan meningkatkan jumlah uap air yang keluar bersama udara. Apabila Anda kekurangan cairan (dehidrasi) saat berolahraga, maka gejala yang muncul berupa rasa haus dan mulut kering. Kemudian timbul lemas dan lelah, pusing serta mual. Akibatnya, Anda sulit berolahraga dengan optimal. Sayangnya, sebagian besar masyarakat masih menganggap enteng masalah hidrasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) tahun 2009, menunjukkan 47,1 persen dari 1.200 remaja dan dewasa mengalami dehidrasi ringan. Oleh karena itu, Anda harus memastikan tubuh terhidrasi. Terutama ketika berolahraga. Jika Anda mengalami dehidrasi ketika berolahraga, jangan tunda untuk mengembalikan keseimbangan kadar air. Mengatasi dehidrasi tak cukup hanya dengan air putih. Sebab, cairan dalam tubuh juga mengandung elekrolit. Mineral ini sangat penting untuk menjaga tubuh dari reaksi kimia berbahaya. Elektrolit bisa ditemukan di dalam darah, keringat, air seni, dan cairan tubuh lainnya. Zat-zat yang disebut sebagai elektrolit, antara lain sodium, kalsium, bikarbonat, dan potasium. Dikutip American College of Sport Medicine (ACSM), agar tetap terhidrasi selama berolahraga, maka Anda dianjurkan memenuhi asupan cairan sebelum, ketika, dan setelah olahraga.