Apa tanggapan para ustad tentang bom di surabaya

Keterangan gambar,

Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebutkan rangakaian serangan teror di Surabaya dan Sidoarjo menyebabkan jatuhnya total korban jiwa 25 orang, termasuk 13 pelaku.

Tampaknya Fadli Zon adalah salah satu politisi yang cukup sibuk terkait dengan rangkaian bom di Surabaya dan Sidoarjo, antara lain menanggapi komentar atas pesan-pesannya di Twitter.

Pesan terbarunya, misalnya, menanggapi Presiden Joko Widodo yang mengatakan jika RUU Antiterorisme tidak rampung dalam Juni mendatang maka akan diterbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).

Namun menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, selama ini 'Pemerintah yang menunda' pengesahan RUU itu.

Di akun Twitter-nya, Fadli juga mentautkan berita yang mengutip komentarnya 'Jokowi Mau Terbitkan Perppu, Fadli Zon: Pengalihan Isu' yang mengundang berbadai kritik.

Hentikan Twitter pesan, 1

Lompati Twitter pesan, 1

Nahdlatul Ulama -organisasi massa yang memiliki belasan juta anggota di Jawa Timur- selain mengecam serangan, juga menghimbau agar warganya tetap tenang untuk melaksanakan ibadah Ramadhan.

Lewat pidatonya yang disiarkan di Twitter, Ketua Umum PP Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj, juga menyatakan keyakinan bahwa aparat keamanan mampu menciptakan ketenangan dan keamanan bagi bangsa Indonesia, khususnya umat Islam yang akan melaksanakan ibadah puasa.

Hentikan Twitter pesan, 2

Lompati Twitter pesan, 2

Organisasi massa Islam besar lainnya di Indonesia, Muhammadiyah, menggunakan kotak berwarna hitam bertuliskan 'Muhammadiyah Berduka' menanggapi serangan bom di Surabaya, lewat akun resminya di Twitter.

Hentikan Twitter pesan, 3

Lompati Twitter pesan, 3

Namun tampaknya hanya itu yang menjadi pernyataan resmi, walau secara pribadi para pemuka Muhammadiyah juga mengungkapkan kecaman di media massa.

Menurut dosen teologi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Profesor Dr. Qasim Mathar, ada semacam perbedaan antara NU dan Muhammadiyah dalam menanggapi berbagai peristiwa menyangkut kesatuan Republik Indonesia.

"Secara organisasi yang utuh pendiriannya dan mendukung semua langkah-langkah negara kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila adalah Nahdlatul Ulama. Dan menurut saya Muhammadiyah tidak seutuh itu, teutama dalam pandangan-pandangan ke-Islam-an," jelas Prof Qasim kepada wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir.

Keterangan gambar,

NU yakin aparat keamanan akan mampu menciptakan keamanan pada masa Ramadan.

Sementara itu Majelis Ulama Indonesia, MUI, belum mengeluarkan pernyataan resmi karena Ketua Umumnya, Kiai Haji Ma'ruf Amin, mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa masalahnya lebih karena hambatan praktis berhubung dia sedang berada di luar kota.

"Secara pribadi saya sudah sampaikan, pokoknya kita prihatin dan mengutuk sebab pengeboman itu perbuatan sangat keji, mengorbankan orang yang tidak berdosa dan menimbulkan ketakutan, ketidaktenangan masyarakat."

"Kita kan tidak boleh membunuh orang. Membunuh satu orang sama dengan membunuh semua orang," tegasnya dan menambahkan sekembalinya ke Jakarta akan mengeluarkan pernyataan resmi.

Di media sosial muncul beberapa tagar terkait bom di Surabaya maupun Sidoarjo dan tagar #BersatuLawanTeroris digunakan oleh Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, dalam pesan Twitter-nya.

Hentikan Twitter pesan, 4

Lompati Twitter pesan, 4

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono -yang juga Ketua Umum Partai Demokrat- ikut menyampaikan pidato terkait teror bom, dengan menyebutkan pentingnya peran dari aparat intelijen, kepolisian, dan komando teritorial TNI. Pidato itu ditayangkan di salah satu akun Twitter milik Partai Demokrat.

Hentikan Twitter pesan, 5

Lompati Twitter pesan, 5

Sedang di Halaman Twitter BBC Indonesia, komentar Presiden Joko Widodo tentang Perppu mendapat tanggapan dari para pembaca.

Hentikan Twitter pesan, 6

Lompati Twitter pesan, 6

Dan jika Anda ingin meramaikan komentar di Facebook dan Twitter BBC Indonesia, mohon kiranya tetap saling menghormati dan juga tidak menyinggung SARA.

Merdeka.com - Potongan video ceramah Ustaz Abdul Somad mengenai bom bunuh diri, viral di media sosial setelah serangan teroris ke tiga gereja di Surabaya. Abdul Somad menyatakan video itu dipotong sehingga lari dari konteks sesungguhnya.

Dia pun memberikan klarifikasi apa yang disampaikannya soal bom bunuh diri mati syahid itu hanya berlaku di Palestina. Saat Israel mengusir dan menyerang warga Muslim di sana. Bukan di tempat lain, apalagi di Indonesia dimana masyarakat berbeda agama hidup berdampingan.

Video Klarifikasi itu diunggah oleh FSRMM TV pada 14 Mei 2018. Berikut isinya:

"Dua hari ini video mengenai saya menjawab pertanyaan lebih-kurang dua-tiga tahun yang lalu, diviralkan lagi. Tapi video itu dipotong. Saya masih ingat, lokasi kajian subuh itu ada di Annur kajian subuh Sabtu."

"Waktu itu ada pertanyaan lewat kertas, 'apa pendapat ustaz tentang bom bunuh diri di Palestina'," ujar Abdul Somad.

Abdul Somad kemudian menjawab bahwa apa yang terjadi di Palestina tersebut bukan termasuk orang meninggal dalam keadaan bunuh diri. Karena Umat Muslim di Palestina itu bukan bunuh diri, tapi mati syahid.

Penjelasan itulah yang kemudian dipotong-potong dan disebarkan di media sosial saat terjadi kasus beberapa bom meledak.

"Lalu video itu dipotong ketika beberapa saat yang lalu, saat ada bom panci di Kampung Melayu, video itu viral lagi. Lalu kemudian ada bom di Surabaya, viral lagi. Lalu ada nanti kompor orang meleduk, nanti viral lagi," tutur Abdul Somad.

Dia menegaskan ada perbedaan yang sangat jelas antara kondisi di Palestina dan belahan dunia lainnya. Penjelasannya inilah yang dihilangkan dari potongan video yang viral tersebut sehingga seolah-olah dia mendukung bom bunuh diri dimana pun.

"Perlu diluruskan beda dengan Palestina dengan luar Palestina. Apa bedanya, karena Nabi membedakan antara nonmuslim yang di Mekah dengan nonmuslim di Madinah," kata Abdul Somad mengalogikan.

Menurut Somad, di Madinah, Nabi hidup bersama dengan damai bersama komunitas nonmuslim. Mereka bertetangga, saling berdagang dan hidup rukun. Sementara di Mekkah, nonmuslim memerangi kaum Muslim.

Somad mengatakan kondisi perang saat di Mekah itu kini ada di Palestina, yang tanahnya dicaplok oleh Israel. Sedangkan di luar Palestina, kondisinya berbeda.

"Buka Surat Al-Mumtahanah ayat 8. Kalau mereka yang nonmuslim itu tidak mengusir kamu dari kampung halaman kamu, tidak memerangi kamu, maka berbuat baiklah kepada mereka. Bersikap adil. Coba lihat bagaimana indahnya bahasa Alquran. Jadi kalau tidak diperangi, tidak diusir maka berbuat baiklah, maka berbuat adilah kepada mereka," kata Abdul Somad.

"Kenapa ini tidak berlaku di Palestina? Karena orang Israel melanggar dua itu, orang Israel memerangi dan mengusir bangsa Palestina. Jadi jangan digeneralisir. Jangan dipotong. Malam ini kita klarifikasi," sambungnya.

Mengenai 'orang yang melakukan bom bunuh diri di Palestina mati syahid', Abdul Somad memberikan penjelasan yang merujuk pada saat Nabi Muhammad SAW dan sahabat diserang pada Perang Uhud seperti penjelasan Shahih Muslim.

"Di bukit Uhud waktu itu nabi terkepung Quraisy yang menyerang dari Mekah pimpinan Abu Sufyan. Kemudian nabi berkata 'siapa pun yang bisa mengusir orang Quraisy ini, maka mati syahid dia akan bersama aku di surga'. Masuklah satu per satu pasukan nabi ini ke kerumunan orang musyrik itu. Padahal dipastikan mereka tahu begitu masuk pasti mati, 90 persen pasti mati karena jumlah pasukan Quraisy banyak sekali," kata Abdul Somad.

"Jadi bukan dalam keadaan aman. Bukan dalam keadaan bertetangga. Ini dalam keadaan perang," tegasnya.

Orang-orang yang bertempur untuk mengorbankan diri dalam peperangan seperti inilah yang mati syahid. Karena mereka menyerahkan diri mereka untuk berperang. Bukan bunuh diri untuk lari menghindari tekanan, kemiskinan atau penyakit.

Ustaz Abdul Somad berharap video klarifikasi ini menjadi counter dari potongan video awal yang dipotong. Dia juga berharap ini bisa meluruskan kabar yang keliru.

Baca juga:
Kerja di Kemenag Jatim, istri terduga teroris Sidoarjo terancam dipecat
Bertemu GMKI, Wapres JK sampaikan terorisme ada pengaruh dari negara lain
90 Personel terbaik Kopassus, Denjaka & Denbravo akan bantu Densus lawan teror
Ketua Komisi I tegaskan Amerika tak perlu ikut campur atasi teroris di Indonesia
Pertanyakan kinerja BIN, Komisi I DPR akan panggil Budi Gunawan