Apa saja yang dilakukan oleh iblis untuk menguji keimanan Nabi Ayyub alaihissalam

Apa saja yang dilakukan oleh iblis untuk menguji keimanan Nabi Ayyub alaihissalam

hisyamahmadz1006 hisyamahmadz1006

Jawaban:

dengan memberinya berbagai musibah tetapi nabi Ayyub A.S tetap dapat mempertahankan imannya kepada Allah S.W.T

Penjelasan:

iblis yang mengetahui keimanan nabi Ayyub A.S meminta ijin kepada Allah S.W.T untuk menguji keimanannya. setelah diijinkan, iblis menguji nabi Ayyub A.S dengan berbagai musibah seperti hartanya yang hilang, anaknya meninggal semua, terkena penyakit kulit, ditinggal istrinya, dll. tetapi nabi Ayyub tetap beriman kepada Allah S.W.T dan menerima segala cobaan tersebut dengan ikhlas dan sabar sehinnga iblis menyerah

Nabi Ayyub adalah cucu dari Nabi Ishaq bin Ibrahim AS. Seluruh umat manusia mengenal beliau sebagai sosok seorang Nabi Allah yang memiliki tingkat kesabaran yang paling tinggi dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT.

Kekurangan harta benda, menderita sakit yang berkepanjangan, bahkan kehilangan nyawa anak-anak beliau. Namun itu tidak dapat meruntuhkan benteng keimanan Nabi Ayub AS. Justru sebaliknya, semua itu semakin menambahkan cinta dan ketaatannya kepada Allah SWT.

 

Apa saja yang dilakukan oleh iblis untuk menguji keimanan Nabi Ayyub alaihissalam

(Foto: Adobe Stock)

Beliau senantiasa beribadah kepada Allah dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit, dan kaya maupun miskin. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Beriku telah Okezone rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/7/2019).

Di negeri tempatnya berpijak beliau dan keluarganya dikenal sebagai orang yang kaya-raya lagi dermawan. Harta yang melimpah ruah, rumah, dan gedung-gedung indah yang dimilikinya, perhiasan emas dan perak, serta tanaman dan hasil bumi yang dihasilkannya, tidak menjadikan beliau sombong dan angkuh.

Justru beliau dan keluarga (istri dan anak-anaknya) selalu membantu orang-orang fakir yang miskin, anak-anak yatim, dan janda-janda tua yang hidupnya serba kekurangan.

Oleh karena itu, tidak ada satu orang pun dari penduduk setempat yang meminta bantuan kepada keluarga Nabi Ayub pulang dengan tangan hampa. Tidak heran, apabila seluruh orang memuji atas kebaikkan dan kedermawanan beliau.

Sanjungan tersebut tidak hanya datang dari golongan manusia, bahkan para malaikat pun turut memuji amal saleh yang dilakukan oleh Nabi Ayub AS.

Nabi Ayub dikenal sebagai nabi yang sangat kuat keimananya. Iblis merasa cemburu dan sakit hati mendengar pujian malaikat terhadap kekuatan iman Nabi Ayub.

Iblis berusaha merayu Nabi Ayub agar meninggalkan perintah Allah. Namun, hal itu tidak berhasil.

Iblis menemui Allah dan berkata, “Ya Allah, Ayub itu sebenarnya tidak ikhlas sujud kepada-Mu. Dia hanya menginginkan nikmat kekayaan dan anak sebagai pewarisnya.”

Allah ingin membuktikan bahwa Nabi Ayyub memang seorang yang beriman, sabar, dan tabah dalam menghadapi segala ujian. Kemudian, Allah memberikan izin kepada iblis untuk menghasut Ayub agar lalai beribadah.

Iblis memusnahkan seluruh harta benda Nabi Ayub. Nabi Ayub pun menjadi bangkrut. Kemudian iblis merobohkan rumah Nabi Ayub. Seluruh anak-anak Nabi Ayub yang berada di dalam rumah meninggal. Kemudian, iblis menyamar sebagai seorang lelaki.

Iblis itu berkata kepada Nabi Ayub. “Tiada berguna engkau rajin beribadah karena Allah Yang Maha Kuasa itu pun tidak mau menyelamatkanmu.” Nabi Ayyub menjawab, “Wahai iblis, semua yang aku miliki selama ini adalah pinjaman dari Allah saja. Kini sudah tiba saatnya Allah mengambilnya. Hanya Allah yang berkuasa atas segalanya.”

Iblis sangat marah, dia menemui Allah lagi dan menyatakan kekecewaannya. Untuk ketiga kalinya, Allah memberikan izin kepada iblis untuk mengganggu kesehatan Nabi Ayub. Iblis memasukkan sesuatu penyakit yang tidak ada obatnya ke dalam tubuh Nabi Ayub.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Nabi Ayub menahan rasa sakit selama bertahun-tahun. Namun, segala rasa sakit tidak menghalangi ibadah Nabi Ayub. Penyakit Nabi Ayyub semakin lama semakin parah. Sekalipun demikian, ia tetap tabah dan menerimanya sebagai cobaan dari Allah SWT.

Keimanannya kepada Allah tidak berkurang sedikitpun, justru beliau semakin rajin beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Iblis sangat kecewa dan tidak puas dengan ketabahan Nabi Ayub. Dengan demikin usaha iblis menjadi sia-sia.

Penyakit Nabi Ayub sangat parah sehingga ia hanya dapat berbaring. Semakin lama kondisinya semakin memburuk. Penyakit ini ia derita sudah 18 tahun.

Masyarakat di sekitarnya melupakan kedermawanan Nabi Ayub. Selama beliau sakit, seluruh penduduk disekitarnya mengasingkan dirinya. Hanya istrinya yang mengurus segala keperluan Nabi Ayub.

Namun, iblis selalu menghasut istri Nabi Ayub yang bernama Rahmah. Iblis membisikkan kebencian ke dalam hati istri Nabi Ayub. Pada suatu hari, istri Nabi Ayub mengatakan hal-hal yang menyakiti Nabi Ayub. Hingga beliau pun sangat sedih.

Ia bersumpah apabila ia sembuh kelak, ia akan memukul istrinya sebanyak 100 kali. Pada saat kondisi Nabi Ayub semakin lemah, Allah menurunkan wahyu kepadanya, “Hentakanlah kakimu sehingga muncul air yang sejuk untuk mandi dan minum.”

Nabi Ayub menghentakan kakinya ke tanah sehingga air keluar. Air tersebut digunakan untuk mandi dan minum Nabi Ayyub. Tidak lama kemudian, tubuh Nabi Ayub kembali sehat. Bahkan. Ia lebih sehat dan kuat dibanding sebelumnya.

Setelah sembuh, istri Nabi Ayub kembali kepada suaminya. Nabi Ayub teringat dengan sumpahnya. Namun, ia tidak sampai hati memukul istrinya. Oleh karena itu, ia tidak dapat memenuhi sumpahnya. Setelah itu, turunlah perintah Allah agar Nabi Ayub melaksanakan sumpahnya. Ia diperintah memukul istrinya menggunakan 100 helai rumput yang diikat.

Kisah Nabi Ayub ini telah diceritakan dalam Alquran Surat Shaad ayat 41-44 yang artinya, “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan.”

“Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” Dan Kami anugrahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran.

Kesabaran Nabi Ayub dapat dijadikan contoh bagi kita. Sebaiknya kita tidak cepat mengeluh pada saat menghadapi kesusahan dan hidup. Meskipun berbagai musibah terus menimpa, Nabi Ayub tetap tabah dalam menghadapinya.

  • #Kisah Nabi
  • #Nabi
  • #nabi ayub

Kesabaran Nabi Ayub a.s tidak perlu diragukan lagi. Iblis yang mencoba mengikis kesabarannya pun gagal total. Semua jenis jurus dan siasat Iblis sudah dikerahkan, namun tetap saja keimanan Nabi Ayub tak tergoyahkan. Sungguh kesabaran yang sulit untuk ditiru manusia untuk saat ini.

Beliaulah Nabi Ayyub.

Nabi Ayyub hidup dalam keadaan yang serba ada dan mewah dengan harta kekayaan yang banyak, hidup rukun dengan anak dan istrinya. Namun begitu Nabi Ayyub tidak terlena sedikit pun dengan kekayaan, anak serta istrinya itu. Siang dan malam bibirnya tidak lepas dari mengingat Allah SWT, bersujud dan bersyukur kepada-Nya. Dengan tingkah laku yang demikian, membuat Iblis sedih dan berusaha untuk menggoda Nabi Ayyub. Iblis tak pernah putus asa menggodanya siang dan malam, namun masih gagal juga. Kemudian Iblis pergi menghadap Allah dan berkata,

"Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayyub tidak beribadah dengan ikhlas, ia hanya takut kehilangan semua hartanya. Andaikan ia ditimpa musibah sehingga hartanya musnah, tentu ia akan berpaling dari-Mu," kata Iblis.

Siasat Iblis.


Ujian Pertama. Allah mengizinkan keinginan Iblis itu. Maka iblis mengumpulkan kawan-kawannya untuk menguji dan memalingkan keimanan Nabi Ayyub. Untuk pertama kali ia berusaha menghancurkan harta benda Nabi Ayyub. Dengan berbagai cara, akhirnya Iblis berhasil memusnahkan binatang ternak, ladang-ladang serta bangunan-bangunan milik Nabi Ayyub. Dalam waktu singkat saja, Nabi Ayyub yang sebelumnya kaya raya sekarang menjadi mskin. Setelah itu Iblis pun datang menemui Nabi Ayyub dengan menyamar sebagai orang tua dan berkata,

"Sesungguhnya musibah yang menimpamu ini sangat mengerikan."

Kemudian Nabi Ayyub berkata,

"Ketahuilah, Allah Maha Kuasa yang dapat berbuat sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagai hamba, kita harus menerima takdir-Nya."

Ujian Kedua.

Iblis segera meninggalkan rumah Nabi Ayyub dengan rasa kecewa dan hampa. Namun begitu, dia masih berhasrat untuk mencelakakan Nabi Ayyub a.s. Kembali ia menghadap Allah SWT dan meminta izin untuk meneruskan usahanya. Iblis berkata,

"Wahai Tuhan, Ayyub tidak mau menerima hasutanku. Tetapi jika anak-anaknya mati, ia pasti berpaling dari-Mu."

Allah SWT mengizinkan Iblis untuk menggoda lagi Nabi Ayyub. Akhirnya rumah yang dihuni oleh putra-putra Nabi Ayyub menjadi hancur dan putra-putranya meninggal semuanya. Kemudian Iblis pun pergi ke rumah Nabi Ayyub dengan menyamar sebagai sahabat Nabi Ayyub. Iblis berkata,

"Hai Ayyub, sudahkah engkau melihat putra-putramu mati? Sudah jelas hai Ayyub, bahwa Tuhan tidak menerima ibadahmu selama ini."

Mendengar ucapan iblis itu, menagislah Nabi Ayyub dengan tersedu-sedu sambil berkata,

"Allah yang memberi dan Dia pulalah yang mengambil kembali."

Ujian Ketiga.

Iblis pergi meninggalkan Nabi Ayyub yang sedang dalam keadaan sujud kepada Allah SWT. Kemudian Iblis kembali menghadap Allah SWT dan berkata,

"Wahai Tuhan, izinkan aku ya Tuhan untuk menguji sekali lagi terhadap kesehatannya."

Allah mengizinkan kehendak iblis tersebut. Iblis memerintahkan kepada pengikut-pengikutnya supaya menaburkan benih-benih penyakit ke dalam tubuh Nabi Ayyub sehingga Nabi Ayyub menderita sakit parah. Semua orang menjauhinya karena takut tertular dan hanya tinggal istrinya yang setia menjaga dan merawatnya. Namun demikian dalam keadaan yang tidak berdaya itu, Nabi Ayyub masih tetap beribadah kepada Allah SWT dengan biirnya yang terus menyebut Asma Allah.

Kegagalan Iblis.

Iblis pun akhirnya menjadi kesal dengan sikap Nabi Ayyub tersebut. Iblis gagal dalam menggoda seorang hamba Allah yang selalu taat dan percaya akan Qada dan Qadar Allah, apapun yang terjadi, apa pun yang dialami di dunia ini Nabi Ayyub tetap sabar dan sabar. Sungguh Nabi yang sangat sabar dalam menerima cobaan, menerima dengan ikhlas cobaan yang diberikan Allah SWT. Akhirnya iblis pun menyerah karena tak bisa menggoda lagi Nabi Ayyub. Apapun bentuk godaan yang dilayangkan, tetap saja Nabi Ayyub beriman, tak goyah walau hanya sedikitpun. Berkat kesabaran dan menerima cobaan dengan selalu beribadah, Allah akhirnya memberikan kesembuhan dan semua nikmat-Nya kepada Nabi Ayyub.

Subhanallah.