Apa saja sarana dan prasarana yang terus bertambah dengan semakin meningkatnya interaksi keruangan

Jawaban:

Enam perubahan akibat interaksi antarruang adalah berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan, perubahan penggunaan lahan, perubahan orientasi mata pencaharian, berkembangnya sarana dan prasarana, perubahan sosial budaya, dan berubahnya komposisi penduduk. Perubahan akibat interaksi antarruang Mengutip Kemdikbud RI, interaksi antarruang terjadi dalam berbagai bentuk, yaitu pergerakan orang, barang, gagasan dan informasi. Pergerakan itu menimbulkan perubahan bagi daerah asal dan daerah tujuan. Interaksi keruangan meliputi beragam jenis pergerakan seperti perjalanan ke tempat kerja, migrasi, pemanfaatan fasilitas umum, transmisi informasi dan modal, wilayah pemasaran kegiatan retail, perdagangan internasional, dan distribusi barang. Semua bentuk interaksi antarruang itu berdampak pada adanya perubahan. Jika banyak orang dengan berbagai kepentingan selalu datang pada suatu tempat, maka tempat yang dituju akan berkembang menjadi pusat kegiatan manusia yang disebut kota. Baca juga: Ruang dan Interaksi Antarruang: Pengertian, Syarat dan Bentuknya Jadi, pergerakan orang sebagai bentuk interaksi keruangan menimbulkan perubahan. Berikut ini dampak interaksi antarruang: Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan Pergerakan orang, barang, dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktivitas manusia pada lokasi tujuan. Pemusatan aktivitas penduduk akan membentuk daerah perkotaan. Daerah perkotaan merupakan pusat pertumbuhan suatu wilayah karena sebagian besar aktivitas terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Perubahan penggunaan lahan Akibat interaksi antar ruang akan terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke nonpertanian (permukiman, industri, perdagangan, jasa, dan lainnya). Aktivitas penduduk yang terus meningkat memerlukan lahan untuk menampung aktivitas itu. Semakin banyak penduduk yang datang ke suatu kota disertai dengan kebutuhan tempat tinggal. Lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan permukiman. Industri, perdagangan, jasa dan lainnya juga memerlukan lahan untuk menampung aktivitas. Sehingga terjadi perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke nonpertanian. Baca juga: Syarat Terjadinya Interaksi Antarruang Perubahan orientasi mata pencaharian Interaksi spasial umumnya terjadi karena kepentingan ekonomi, khususnya terkait pekerjaan. Daerah tujuan pergerakan penduduk akan dihuni orang-orang dengan pekerjaan beragam. Jenis pekerjaan juga berkembang karena kebutuhan barang dan jasa semakin beragam. Orientasi pekerjaan berubah dari berorientasi pada sumber daya alam menjadi pekerjaan lain, khususnya petani. Berkembangnya sarana dan prasarana Pergerakan orang, barang dan informasi memerlukan sarana dan prasarana. Pembangunan sarana dan prasarana semakin meningkat dengan meningkatnya pergerakan itu. Kendaraan, jalan, fasilitas umum, pusat-pusat perdagangan, dan lain-lain terus bertambah dengan semakin meningkatnya interaksi keruangan. Perubahan sosial budaya Pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lain disertai interaksi sosial. Terjadinya interaksi sosial antaranggota masyarakat akan disertai saling pengaruh norma dan nilai yang dianut masing-masing individu atau kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat pendatang dan penduduk asli memiliki norma dan nilai berbeda. Baca juga: Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam Perubahan sosial menyangkut perubahan status sosial. Berkembangnya suatu wilayah karena interaksi spasial akan memengaruhi status sosial masyarakat. Perubahan juga terjadi pada aspek budaya karena penduduk pendatang dan penduduk asli memiliki budaya berbeda. Perubahan sosial dan budaya saat ini tidak lagi hanya karena pergerakan penduduk, tetapi juga aliran informasi dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan antarnegara atau benua yang berjarak jauh sekali. Contoh gaya busana artis Amerika ditiru masyarakat Indonesia. Berubahnya komposisi penduduk Interaksi keruangan dalam bentuk pergerakan orang akan menimbulkan konsentrasi penduduk dalam suatu wilayah. Akibatnya, komposisi penduduk berubah dari awalnya relatif seragam berkembang menjadi beragam etnik. Karena penduduk tersebut memiliki latar belakang berbeda-beda. Misal agama, status sosial, usia, jenis kelamin, mata pencaharian, etnik atau suku bangsa, dan lain-lain.