Apa yang menyebabkan timbulnya arus listrik
Apa yang menyebabkan timbulnya arus listrik
Ini Lho, Asal Mula Terbentuknya Listrik
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos
Listrik merupakan energi yang dapat menggerakan barang-barang elektronik, seperti TV, mesin cuci, AC, Kulkas dll menjadi berfungsi. Di zaman dahulu manusia hidup tidak menggunakan listrik hanya mengandalkan api untuk sumber penerangan di malam hari. Listrik sangat dekat dengan kehidupan manusia dengan adanya listrik kehidupan manusia semakin nyaman.
Di zaman pra sejarah tahun 1752 Benjamin Frankiln membuktikan bahwa Petir merupakan energi listrik, yang bersumber dari alam yang mempunyai kekuatan sangat besar, Benyamin Franklin juga orang yang pertama kali menemukan penangkal petir untuk melindungi gedung-gedung dari hantaman petir, lalu Tahun 1879 Thomas Alva Edision orang yang pertama kali menemukan bola lampu yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Masyarakat dapat merasakan cahaya terang melalui bola lampu yang diciptakan oleh Thomas Alva Edison bukan dari api lagi seperti di zaman sebelumnya.
Petir merupakan sebuah tenaga listrik yang berasal dari alam. Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju muatan positif, petir merupakan hasil pelepasan muatan listrik di awan. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya, sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif akan berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (electron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai keseimbangan pada proses pembuangan muatan media yang digunakan electron adalah udara pada saat electron mampu menembus batas isolasi udara inilah terjadi ledakan besar yang kita sebut petir.
Tenaga Listrik dapat dihasilkan dengan memanfaatkan tenaga alam, seperti air, uap, gas alam, minyak bumi dan panas bumi.
Indonesia mempunyai Pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber daya alam seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Disel).
Nah, untuk di PLTA listrik di buat dengan memanfaatkan tenaga air. Arus air yang mengalir dan menggerakan turbin akan menghasilkan energi gerak dan energi gerak akan di ubah menjadi energi listrik didalam generator. Setelah itu terjadi kumpulan energi listrik yang besar yang terbangun dalam dua unsur yaitu tegangan dan arus biasanya di Indonesia listrik mempunyai tegangan antara 6000 volt hingga 2100 Volt. Setiap negara mempunyai kapasitas tertentu dalam hal pasokan listrik, maksudnya pasokan listrik yang dihasilkan harus disesuaikan dengan kebutuhan di setiap negara tersebut.
Tegangan listrik yang dihasilkan harus di hantarkan kedalam trafo agar dapat di sesuaikan dengan daya kebutuhan masyarakat. Trafo adalah alat yang dapat menaikan dan menurunkan tegangan listrik. Setelah itu tegangan listrik yang tadinya 500.000 volt di salurkan ke dalam Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi dan di turunkan menjadi 150.000 volt setelah itu di salurkan kembali melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) ke dalam GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra) kembali agar di sesuaikan dengan pasokan listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat, sampai tegangan listrik sesuai apa yang dibutuhkan oleh rumah-rumah pendukduk yaitu 220 volt.
Listrik yang kita rasakan merupakan proses yang dihasilkan oleh manusia dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam berupa air, sehingga kita sebagai masyarakat harus bijak dalam menggunakan pasokan listrik. Agar sumber energi dari alam ini dapat kita pergunakan sampai generasi selanjutnya. “Cintailah Alammu Maka Kau Mencintai Generasimu.”
Tahun 1700-an
Penelitian fenomena batu amber ini diteruskan pada tahun 1733. Listrik ditemukan oleh ilmuwan yang berasal dari inggris yaitu William Gilbert.
4+
Peristiwa ini disebut electric yang diambil dari bahasa Yunani elektron yang berarti batu amber. Dari peristiwa itu, Gilbert meneliti tentang listrik dan magnet.
Orang ketiga yang meneliti listrik adalah Charles du Fay pada tahun 1739. Ia berasal dari Perancis. Hasil penelitian kali ini adalah bahwa listrik terdiri dari muatan negatif dan positif.
Selanjutnya, salah satu peneliti listrik yang terkenal adalah Benjamin Franklin. Dia adalah ilmuwan dari Amerika. Pada tahun 1752, Franklin melakukan percobaan menerbangkan layang-layang dengan kunci besi ke langit yang sedang banyak petir.
Petir menyambar kunci besi tersebut dan memercikkan api kecil. Percikan tersebut mengenai punggung tangannya. Oleh karena itulah ia yakin bahwa itu adalah listrik.
Namun pertanyaannya, bagaimana listrik tersebut dapat digunakan dengan aman untuk menerangi rumah?
Baca juga: 5 Cara Menghemat Listrik, Bisa Bantu Kurangi Pemanasan Global
Bagaimana Awal Sejarah Listrik Ditemukan?
Penemuan listrik berawal dari seorang cendekiawan asal Yunani bernama Thales di tahun tahun 640 – 546 SM. Saat itu, beliau menggosok amber (elektron dalam bahasa Yunani) dengan bulu kucing dan mengambil sedikit bulunya.
Karena penasaran, beliau pun menulis tentang amber yang bermuatan menggosok. Kejadian yang dialaminya menggambarkan apa yang disebut dengan listrik statis sekarang ini. Namun, saat itu beliau belum mengetahui nama proses dari peristiwa tersebut.
Penelitian tentang gaya gerak dari batu ambar tersebut kemudian dilanjutkan oleh seorang Ilmuwan asal Inggris bernama William Gilbert di tahun 1733. Ia menyebutkan kejadian yang dialami Thales adalah elektrik yang diambil dari kata yunani Elektron atau batu ambar.
Selanjutnya, pada tahun 1739, Charles du Fay berkebangsaan Prancis akhirnya mengetahui bahwa elektrik yang dimaksud terdiri dari kutub Positif dan Negatif (+ dan -)
Penelitian itu kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Benyamin franklin, beliau adalah seorang ilmuwan sekaligus penulis, penerbit, dan diplomat Amerika. Franklin pun membuktikan bahwa petir adalah bentuk alami dari listrik.
Karena masih penasaran, beliau pun melakukan percobaan. Saat itu Franklin menerbangkan layang – layang menggunakan kunci besi di bawahnya.
Ketika petir menyambar, percikan kecil mulai menyambar kunci dan melompat ke pergelangan tangan nya.
Di tahun 1800, Alessandro Volta mengemukakan pendapatnya, bahwa listrik itu sebenarnya seperti air. Artinya, listrik memiliki banyak manfaat karena terdapat banyak tenaga di dalamnya.
Beliau akhirnya berhasil membuat batu baterai dari tumpukan volta yang terbuat dari lempengan tipis tembaga dan seng, lalu dipisahkan dengan karton lembab. Ini dia asal mula ditemukannya batu baterai sebagai sumber energi listrik.
Penelitian tentang listrik ini terus berlanjut hingga akhirnya Michael Faraday menemukan Elektromagnetik yaitu jenis listrik magnet.
Menurutnya, jika listrik bisa menghasilkan magnet (sebagaimana percobaan pertama), lantas mengapa magnet tidak dapat menghasilkan listrik?
Pertanyaan tersebut akhirnya terjawab pada tahun 1831. Faraday menyimpulkan bahwa listrik dapat dihasilkan melalui magnet dan perak. Beliau menemukan adanya magnet yang dipindahkan di dalam gulungan kawat tembaga.
Ternyata, sebuah arus listrik kecil dapat mengalir melalui kawat. Hingga kemudian muncul apa yang disebut dengan dinamo pembangkit listrik atau Generator listrik.
Demikianlah awal mula listrik ditemukan sampai digunakan sebagai energi untuk membantu kegiatan sehari-hari, rupanya tidak semudah dugaan Anda.
Banyak sekali proses yang harus dilalui para ilmuwan dimulai dari benda-benda sederhana seperti bulu kucing, logam, batu baterai, hingga dikenal sebagai energi listrik.
Dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi dalam kehidupan saat ini merupakan sebuah proses menuju hal yang lebih baik.
Semoga pengetahuan tentang listrik ini menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa di dunia ini tak ada yang instan, semua memerlukan proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Awal Mula Sejarah Listrik
Apakah Quipperian tahu bahwa penemuan listrik pertama kali melibatkan bulu kucing? Sekitar 600 SM, Thales of Miletos menggosok amber (elektron dalam bahasa Yunani) dengan bulu kucing dan mengambil sedikit bulu. Ia kemudian menulis tentang amber yang bermuatan menggosok. Dia menggambarkan apa yang sekarang kita sebut listrik statis.
Sementara itu, magnet ditemukan pertama kali pada 900 SM. Magnus, seorang gembala Yunani, berjalan melintasi ladang batu hitam yang menarik paku besi dari sandal dan ujung besi dari staf gembalanya (keaslian tidak dijamin). Sejak saat itu, daerah tersebut dinamai Magnesia dan logam dinamai Magnet untuk menghormati sang gembala penemu.
Apabila penemuan magnet berjarak kurang lebih 300 tahun, maka persimpangan jalan antara magnet dan listrik butuh waktu 1800 tahun setelahnya atau hampir 2 milenia kemudian. Pada 1269, Petrus Peregrinus dari Picardy, Italia, menemukan bahwa magnet bola alam (lodestones) menyelaraskan jarum dengan garis-garis bujur yang menunjuk antara dua posisi kutub pada batu.
Pengembangan Listrik Selanjutnya
Walau persimpangan magnet alam dengan jarum atau logam selaku penghantar/konduktor listrik berhasil ditemukan pada awal abad XII, namun penelitian dan pengembangan listrik dasar kembali membutuhkan waktu cukup lama hingga terjadi kembali yaitu pada pertengahan abad XVI, atau berselang empat abad.
Sejarah listrik dimulai dengan William Gilbert, seorang dokter yang melayani Ratu Elizabeth pertama di Inggris. Sebagaimana dijelaskan di atas pra-William Gilbert, semua yang diketahui tentang listrik dan magnetisme adalah batu magnet yang memiliki sifat magnet dan bahwa menggosok kuningan akan menarik sedikit barang untuk mulai menempel.
Pada tahun 1600, William Gilbert menerbitkan laporannya “De magnete, Magneticisique Corporibus” (On the Magnet). Dicetak dalam bahasa Latin, buku ini menjelaskan tentang penelitian dan eksperimen Gilbert tentang listrik dan magnet. Gilbert sangat tertarik pada sains baru. Gilbert lah yang menciptakan ekspresi “electrica” dalam bukunya yang terkenal.
Terinspirasi dan dididik oleh William Gilbert, beberapa penemu Eropa, termasuk Otto von Guericke dari Jerman, Charles Francois Du Fay dari Prancis, dan Stephen Gray dari Inggris memperluas pengetahuannya.
Otto von Guericke adalah yang pertama membuktikan bahwa ruang hampa bisa ada. Menciptakan ruang hampa sangat penting untuk semua jenis penelitian lebih lanjut ke elektronik. Pada 1660, von Guericke menemukan mesin yang menghasilkan listrik statis; ini adalah generator listrik pertama. Pada 1729, Stephen Gray menemukan prinsip konduksi listrik. Dan selanjutnya pada 1733, Charles Francois du Fay menemukan bahwa listrik datang dalam dua bentuk yang disebutnya resin (-) dan vitreous (+), sekarang disebut negatif dan positif.
Guci Leiden adalah kapasitor asli, alat yang menyimpan dan melepaskan muatan listrik. (Pada waktu itu listrik dianggap sebagai cairan atau kekuatan misterius). Instrumen Guci Leiden ditemukan di Belanda pada tahun 1745 dan di Jerman hampir bersamaan. Baik fisikawan Belanda Pieter van Musschenbroek dan pendeta dan ilmuwan Jerman, Ewald Christian Von Kleist menemukan sebuah guci Leiden. Ketika Von Kleist pertama kali menyentuh botol Leidennya, dia tersetrum hingga terjatuh ke lantai.
Botol Leiden diberi nama setelah kota kelahiran Musschenbroek dan universitas Leiden, oleh Abbe Nolett, seorang ilmuwan Prancis, yang pertama kali menciptakan istilah “botol Leuden.” Botol itu pernah disebut botol Kleistian setelah Von Kleist, tetapi nama ini tidak melekat.
Wauw, bahkan di masa awal saja ternyata penemuan listrik sudah seluas itu efek berantainya, ya. Mulai dari sebuah logam, bulu kucing, bahkan hingga tersetrum sebuah guci. Namun demikianlah sesungguhnya hakikat pengetahuan dan penemuan baru. Mereka tersaji dari hal-hal sederhana di sekililing kita, dan kunci pembukanya semata, kepekaan persepsi, keingintahuan tinggi, dan ketekunan yang disiplin.
Ketekunan disiplin menjadi kunci, karena menilik kembali pada proses penemuan awal, durasi perkembangan listrik antar tiap tahapan bahkan ada yang berjarak milenia. Thales, Magnus, dan Petrus Peregrinus bahkan tidak sempat hidup untuk melihat bagaimana William Gilbert membuat listrik dari penemuan yang mereka buat. Jadi dalam eksperimen ilmiah, tekun dan disiplin adalah syarat wajib.