Apa penyebab jantung berdebar kencang dan badan lemas

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Jantung berdebar adalah kondisi yang normal terjadi ketika sedang merasa cemas atau melakukan aktivitas fisik berat, misalnya berolahraga. Keluhan ini biasanya akan mereda dengan sendirinya. Namun, jika jantung berdebar disertai keluhan lain, hal ini bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu.

Jantung berdebar atau palpitasi adalah kondisi ketika jantung berdegup kencang, bahkan sensasinya dapat dirasakan hingga ke tenggorokan atau leher.

Alodokter.com, detak jantung normal orang dewasa berkisar antara 60–100 kali per menit. Bila jantung berdetak melebihi angka tersebut, Anda akan merasakan debaran kencang di bagian dada.

Pada kondisi tertentu, jantung berdebar memang bisa menjadi tanda adanya penyakit jantung. Biasanya, kondisi ini disertai dengan keluhan lain, seperti nyeri dada yang menjalar hingga ke bahu atau punggung, pusing, mual, keringat dingin, sesak napas, hingga lemas.

Namun, selain penyakit jantung, ada banyak kondisi yang juga bisa menyebabkan jantung berdebar.

Beberapa Penyebab Jantung Berdebar
Jantung berdebar bisa disebabkan oleh banyak hal, baik yang sifatnya ringan mapun serius. Salah satu penyebab sederhana dari jantung berdebar adalah gaya hidup, seperti olahraga intensif, rasa cemas, kurang tidur atau kelelahan, kebiasaan merokok, serta konsumsi minuman beralkohol, kafein, dan makanan pedas.

Namun, Anda perlu waspada bila keluhan jantung berdebar tidak kunjung mereda atau disertai gejala lain. Hal ini karena keluhan tersebut bisa saja disebabkan oleh suatu kondisi atau penyakit, seperti:

1. Anemia
Anemia merupakan kondisi ketika seseorang kekurangan sel darah merah. Gejalanya dapat berupa jantung berdebar dan biasanya disertai dengan kelelahan, wajah pucat, hingga sesak napas.

2. Hipertiroidisme
Kondisi ini terjadi ketika kadar hormon tiroid meningkat terlalu tinggi dan terlalu aktif. Selain merasakan dada atau jantung berdebar, penderita hipertiroidisme juga bisa mengalami gejala berupa sering cemas, cepat lelah, susah tidur, tubuh lemas dan gemetaran, serta banyak berkeringat.


Page 2

Sebagian orang yang memiliki kondisi ini juga mengalami fibrilasi atrium, yaitu kondisi ketika irama jantung tidak beraturan.

3. Hipoglikemia
Nilai normal gula darah berada di rentang antara 70–140 mg/dL. Kondisi hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun hingga jauh di bawah nilai normalnya.

Orang yang mengalami kondisi ini bisa mengalami gejala berupa jantung berdebar, pusing, lemas, pucat, keringat dingin, dan tremor atau tubuh gemetaran.

4. Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi bisa terjadi karena kurang minum atau makan, diet ekstrem, atau penyakit tertentu, seperti diare dan muntah-muntah.

Saat tubuh dehidrasi, jantung akan bekerja lebih kuat untuk mengalirkan darah dan cairan ke seluruh tubuh. Selain jantung berdebar, dehidrasi juga bisa menimbulkan gejala lain berupa lemas, bibir kering, urine berwarna pekat, dan tidak buang air kecil sama sekali.

5. Aritmia
Jantung berdebar juga bisa menjadi gejala gangguan serius pada jantung, seperti aritmia. Aritmia merupakan kelainan irama jantung yang membuat detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik.

6. Demam
Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38o Celsius. Demam sering kali disebabkan oleh infeksi dan peradangan. Saat sedang demam, seseorang bisa merasakan gejala jantung berdebar, lemas, nyeri di tubuh, dan pusing.

7. Serangan panik
Saat mengalami serangan panik, seseorang akan merasakan jantung berdebar, keringat dingin, pingsan, lemas, mual, dan gemetaran. Penderitanya juga bisa merasa tidak berdaya dan tidak bisa beraktivitas.

Serangan panik adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang merasakan cemas luar biasa. Rasa cemas ini bisa muncul secara mendadak atau dipicu oleh hal tertentu, seperti stres, rasa takut, atau kelelahan.

8. Perubahan hormon pada wanita
Perubahan kadar hormon pada masa kehamilan, menstruasi, serta menopause juga dapat menyebabkan jantung berdebar. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara.


Page 3

Selain beberapa kondisi di atas, jantung berdebar juga dapat disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi, antibiotik, obat asma, antihistamin, obat untuk menangani gangguan tiroid, dan dekongestan.

Jantung berdebar yang muncul karena penyakit jantung bisa berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter. Apabila tidak segera diobati, penyakit jantung bisa menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti henti jantung atau bahkan kematian.

Sementara itu, penyebab jantung berdebar lainnya tidak selalu berbahaya, asalkan bisa hilang sendiri dan tidak menimbulkan keluhan lain. Meski demikian, untuk memastikan penyebab jantung berdebar yang Anda alami, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Cara Meredakan Keluhan Jantung Berdebar

Pada umumnya, jantung berdebar tidak memerlukan penanganan khusus jika hanya terjadi sesekali, tidak berlangsung lama, dan tidak disertai keluhan lain. Namun, ketika keluhan jantung berdebar muncul dan dirasa mengganggu, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini untuk meredakannya:

  • Hindari faktor pemicu jantung berdebar, seperti nikotin dalam rokok, minuman berkafein, minuman berenergi, atau obat-obatan tertentu.
  • Cobalah untuk menenangkan diri dan lebih rileks dengan metode relaksasi, seperti yoga dan meditasi. Cara ini juga bisa dilakukan untuk mengatasi stres.
  • Hindari konsumsi obat-obatan terlarang, seperti amfetamin dan kokain.
  • Minum air putih yang cukup dan makan teratur untuk mencegah dehidrasi dan hipoglikemia.
  • Cukupi waktu istirahat.

Gaya hidup sehat dan stres yang terkendali bisa membuat Anda lebih rileks dan tenang, sehingga tidak mudah mengalami jantung berdebar.

Namun, jika jantung berdebar sering terjadi, tidak kunjung menghilang, atau disertai keluhan lain, seperti pusing, nyeri dada, sesak napas, atau pingsan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyakit jantung sangat berbahaya. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari dirinya tengah mengalami gejala penyakit jantung. Pasalnya, tanda penyakit jantung terkadang mirip dengan masuk angin, gangguan pencernaan, atau masalah pernapasan. Berikut beberapa gejala penyakit jantung yang kerap tidak disadari para pengidapnya: 1. Rasa tidak nyaman di dada Melansir WebMD, tidak semua penderita penyakit jantung mengalami sakit dada hebat sampai pingsan. Selain nyeri, rasa tidak nyaman di dada yang jadi ciri-ciri penyakit jantung juga bisa berupa rasa sesak, dada rasanya seperti ditekan, dicubit, terhimpit, atau terasa panas. Rasa tidak nyaman di dada terkait penyakit jantung umumnya berlangsung lama dan muncul selama beberapa menit Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Gejala penyakit jantung ini bisa muncul secara tiba-tiba, baik saat sedang istirahat atau sedang beraktivitas. Jika rasa tidak nyaman di dada hanya berlangsung singkat dan sembuh setelah sumbernya ditekan, bisa jadi hal itu tidak terkait penyakit jantung. Perlu diingat, wanita biasanya tidak mengalami sakit dada saat terkena penyakit jantung. Baca Juga: Ini 5 Makanan untuk Meningkatkan Fungsi Otak dan Memori 2. Nyeri sampai ke lengan Selain rasa tidak nyaman di dada, gejala penyakit jantung lainnya adalah rasa nyeri yang menjalar ke lengan sampai sebagian tubuh sebelah kiri. Rasa nyeri dan tidak nyaman dari dada ini umumnya paling kentara menjalar ke lengan. 3. Sakit menjalar ke bagian rahang atau punggung Sakit di bagian tenggorokan atau rahang biasanya terkait nyeri otot, gangguan sinus, atau flu. Tapi, rasa tidak nyaman di bagian dada yang menjalar ke tenggorokan, rahang, sampai ke punggung bisa jadi gejala serangan jantung. Kondisi ini termasuk darurat kesehatan. Segera bawa penderita ke rumah sakit untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Baca Juga: 4 Jenis Olahraga yang Cocok untuk Penderita Kolesterol Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

  • unlisted
  • Jangan Lewatkan
  • Sakit Jantung
  • nyeri dada
  • Sakit Perut

Apa penyebab jantung berdebar kencang dan badan lemas

Dok saya mau bertanya, saya sering kali merasa kurang enak badan setelah itu jantung juga terasa tidak enak disertai sesak nafas, pusing, dan lemas. Saya merasakan seperti itu sudah satu bulan terakhir ini, kira-kira gejala penyakit apa ya dok dan bagaimana cara mengatasinya, Terima kasih.

pria, 21 Tahun27 Jun 2017, 04:47 WIB

Apa penyebab jantung berdebar kencang dan badan lemas
Apa penyebab jantung berdebar kencang dan badan lemas

Dijawab oleh:

dr. Fiona Amelia MPH

Terima kasih telah bertanya tentang badan lemas melalui fitur Tanya Dokter.

Kondisi yang Anda alami merupakan gejala yang tidak khas dan dapat terjadi akibat beberapa penyebab berikut ini:

1. Asupan makanan

Bila asupan makanan yang dikonsumsi jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan tubuh, maka sangat mungkin kadar gula dalam darah Anda rendah (hipoglikemia). Akibatnya tubuh lemas dan tidak bertenaga untuk beraktivitas. Kurangnya gula darah juga bisa menyebabkan pusing, tangan gemetar, keringat dingin, hingga berdebar-debar.

2. Jumlah istirahat

Kurang tidur menjadi salah satu penyebab kelelahan yang paling sering dikeluhkan oleh seseorang. Istirahat adalah waktu bagi sel-sel tubuh untuk beregenerasi dan pemulihan kembali tenaga untuk beraktivitas.

3.  Olahraga

Dengan rutin berolahraga, maka kapasitas pengantaran oksigen (delivery oxygen) jantung akan meningkat, dengan begitu efisiensi pendistribusian oksigen akan meningkat. Bila oksigen dapat diantarkan keseluruh tubuh dengan efisien, maka sel-sel tubuh akan memperoleh energi untuk melakukan aktivitasnya. Sebaliknya, bila tidak rutin berolahraga, maka kapasitas pengantaran oksigen tidak maksimal dan tubuh cepat lelah serta tidak prima.

4. Anemia

Kondisi ini merupakan penyebab kelelahan yang paling sering terjadi. Anemia adalah kondisi rendahnya nilai hemoglobin darah yang dimiliki seseorang. Tanda-tandanya adalah badan lemas, mudah lelah dan mengantuk, terlihat pucat, serta kurang berkonsentrasi. Bila Anda mengalami hal ini, sebaiknya harus dipastikan dengan pemeriksaan darah. Penyebab kondisi ini misalnya perdarahan dalam jumlah besar (menstruasi berlebihan, sering BAB hitam atau muntah darah), kekurangan zat besi, kelainan produksi darah, dan lain sebagainya.

5. Gangguan Tiroid

Kelebihan dan kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan kelelahan. Anda dapat dengan mudah menyingkirkan penyakit ini dengan pemeriksaan darah. Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu dan terletak di bagian bawah leher. Fungsi dari kelenjar ini adalah untuk memproduksi hormon tiroksin. Selain itu kelenjar tiroid bertugas mengontrol tubuh dalam produksi hormon dan pembakaran energi yang akan membantu mengatur detak jantung, tekanan darah, serta suhu tubuh.

6: Depresi

Bila Anda merasa lelah dan disertai dengan kesedihan, hilangnya nafsu makan serta Anda tidak dapat merasakan kegembiraan maka kemungkinan besar Anda menderita keadaan depresi. Bila keadaan ini muncul memang sebaiknya Anda melakukan konsultasi ke dokter.

Selain lemas dan kelelahan, depresi juga memiliki ancaman kepada aspek kesehatan tubuh lainnya, antara lain kebotakan rambut, kesehatan kulit, bahkan memicu penyakit degeneratif lainnya yang berbahaya seperti: hipertensi, diabetes, kolesterol buruk, jantung bahkan stroke.

7: Kelainan Pada Jantung

Kelelahan dapat menjadi suatu pertanda penyakit jantung terutama pada wanita. Apabila Anda merasakan gangguan dalam melakukan olahraga atau merasa semakin buruk setelah berolahraga dapat menunjukkan kemungkinan adanya kelainan jantung.

Mengingat berbagai macam penyebab yang bisa mendasari timbulnya kelelahan yang berkelanjutan, maka kami sarankan agar Anda memeriksakan diri ke dokter bila keluhan berlanjut. 

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan seputar badan lemas. Semoga bermanfaat. (FA)