Apa pengertian teknik-teknik penarikan sampel dalam statistik

Bagi kamu yang sedang menyusun skripsi atau sedang melakukan penelitian, pastikan kamu sudah tahu apa itu sampel dan populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang isinya diambil sebagai data yang akan diteliti. Sedangkan populasi adalah keseluruhan satuan yang karakteristiknya akan diteliti. Memiliki pemahaman mengenai berbagai jenis data statistik sangat penting untuk memilih teknik pengambilan sampel nantinya. Demikian juga dengan penentuan sampel merupakan komponen yang penting dalam penelitian. Karena hal ini merupakan salah satu faktor dalam menentukan keakuratan dan keberhasilan dari hasil penelitian

Dalam penentuan sampel, terdapat beberapa macam teknik yang dapat digunakan berdasarkan dari jenis penelitian yang kita gunakan. Namun umumnya, metode pengambilan sampel dikenal memiliki dua kategori utama yaitu Probability Sampling (Random Sampel) dan Non-Probability Sampling (Non-Random Sampel). Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampling berdasarkan peluang dengan setiap anggota populasi memiliki peluang sama untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan teknik Non-Probability Sampling adalah kebalikan dari Probability Sampling dimana teknik ini melakukan pengambilan sampel dengan tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Masing-masing dari teknik ini memiliki macam model atau jenis sampling lainnya lagi. Kali ini kita akan bahas lebih lanjut lagi mengenai macam-macam model dari Probability Sampling. Pastikan untuk membaca hingga akhir ya!

1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

 

Source: datasciencemadesimple.com

Simple Random Sampling atau pengambilan sampel acak sederhana adalah teknik untuk mendapatkan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi. Cara ini dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen dan jumlah unit sampling dalam suatu populasi tidak terlalu besar. Teknik pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling dapat dilakukan dengan metode undian, ordinal, maupun tabel bilangan random. 

Contohnya, kamu ingin mengambil 20 sampel dari 50 orang. Setelah membuat undian, ambil untuk sampel pertama. Kemudian nama tersebut kembalikan lagi, dan ambil undian sampel kedua. Ini untuk menjaga agar probabilitas tetap sama.

Baca juga : Pengolahan Data Statistik Parametrik dan Non-Parametrik

2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

Source: dataz4s.com

Pengambilan sampel pada metode ini, dilakukan dengan menggunakan interval atau mengambil bilangan kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian. Langkah pertama yang dilakukan mengurutkan populasi terlebih dahulu, kemudian mencari interval dengan membagi jumlah populasi dengan sampel yang dibutuhkan

Misalnya, diambil sampel dari populasi yang berjumlah 50 orang. Kita ingin mengambil sampel 10 saja. Untuk menentukan intervalnya, 50 orang populasi dibagi 10 orang untuk sampel. Hasilnya adalah 5. Artinya sampel yang kita ambil adalah urutan ke-5, 10, 15, dan seterusnya hingga populasi ke 50.

3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

Source: datasciencemadesimple.com

Stratified Random Sampling atau sampel acak berstrata merupakan suatu metode pengambilan sampel yang memperhatikan tingkatan atau strata dalam populasi. Teknik ini digunakan bila populasi memiliki anggota/unsur yang tidak bersifat homogen dan berstrata secara proporsional sehingga setiap strata harus terwakili dalam sampel. Populasi dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatan tertentu seperti dari tinggi, sedang dan rendah.

Contoh pada penelitian masyarakat terhadap partisipasi pemilihan umum yang dikelompokkan berdasarkan usia pemilih. Tingkatan dari kelompok tersebut akan ditentukan dari usia yang paling rendah hingga ke yang paling tinggi atau sebaliknya.

4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area/Wilayah (Cluster Random Sampling)

Source: statology.org

Pengambilan sampel acak berdasarkan area atau cluster ini dilakukan dengan cara membagi populasi ke dalam beberapa kelompok. Populasi ini tidak terdiri dari individu-individu, tapi terdiri dari kumpulan individu atau cluster. Pembagian dapat didasarkan pada lokasi, usia, jenis kelamin, dan kategori lain yang setara. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

  • Single Stage Cluster: Peneliti secara acak menentukan kelompok mana yang menjadi sampel, sehingga ada beberapa kelompok yang tidak mendapatkan kesempatan.

  • Two Stage Cluster: Peneliti harus memilih kelompok secara acak terlebih dahulu, kemudian menarik sampel random darinya.

  • Systematic Clustering: Sama seperti Systematic Random Sampling, semua elemen diurutkan kemudian diambil berdasarkan interval.

Baca juga : Yuk Pelajari Macam-Macam Metode Analisis Statistika

5. Pelajari Jenis Data Statistik Lainnya Bersama  DQLab Academy

Salah satu cabang ilmu yang mendukung adanya Data Scientist adalah keilmuan statistik. Banyak sekali teori teori statistik yang digunakan oleh Data Scientist dalam mengolah data. Mau tau apa saja? Yuk pahami dan terjun langsung dengan data real industri bersama DQLab Academy! Belajar Statistik dan Data Science anti ribet dengan fitur live code editor! Caranya gampang, karena kamu hanya perlu membuat akun dengan SIGN UP di DQLab.id dan pastinya GRATIS. Tunggu apalagi? Persiapkan dirimu untuk berkarir sebagai praktisi data yang kompeten!

Penulis : Salsabila Miftah R

Editor : Annissa Widya Davita

Sampling pada hakekatnya sangatlah membantu dalam penyusunan hasil penelitian yang bagus. Alasannya karena teknik sampling ini menjadi faktor terpenting yang menentukan keakuratan laporan penelitian. Jika ada yang salah dengan sampel, maka akan langsung tercermin dalam hasil akhir.

Disisi lainnya ada banyak teknik yang membantu mengumpulkan sampel tergantung kebutuhan dan situasi.  Namun yang pasti, proses pengambilan sampel dapat dilakukan baik secara probabilitas atau non probabilitas yang ditentukan berdasakan pada keputusan desain penelitian dan semuanya tergantung pada faktor-faktor seperti apakah landasan teori di balik penelitian, apakah positivis atau idealis, apakah metode kualitatif atau kuantitatif digunakan dan lain-lain.

Teknik sampling

Teknik sampling pada dasarnya menjadi teknik atau metode untuk memilih dan mengambil unsur-unsur atau anggota-anggota dari populasi untuk digunakan sebagai sampel secara representatif. Dimana dalam studi statistik dan statistika, khususnya metode pengambilan sampel merujuk pada bagaimana memilih anggota dari populasi yang akan di dalam penelitian.

Artinya, disinilah terlihat jika sampel tidak dipilih secara acak maupun bias dalam beberapa cara dan data mungkin tidak mewakili populasi. Dengan kata lain, teknik pengambilan sampel adalah pemilihan subset (sampel statistik) individu dari dalam populasi statistik untuk memperkirakan karakteristik seluruh populasi. Dua keuntungan pengambilan sampel adalah biaya yang lebih rendah dan pengumpulan data yang lebih cepat daripada mengukur seluruh populasi.

Pengertian Sampling

Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang senantisa berhubungan dengan prosedur sistematis dalam pengambilan sebagian anggota populasi untuk keperluan pendugaan (estimasi) yang bisa digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi.

Pengertian Teknik Sampling Menurut Para Ahli

Adapun definisi teknik sampling menurut para ahli, antara lain;

  1. Sugiyono (2001), Teknik sampling adalah serangkaian teknik yang biasanya dipergunakan untuk pengambilan sampel dalam sebuah arti penelitian.
  2. Margono (2004), Teknik sampling ialah sebagai cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan menjadi sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
  3. Glossary Of Statistic Terms, Definisi teknik sampling adalah nama atau identifikasi lain dari proses spesifik dimana entitas sampel telah dipilih.
  4. Explorable, Arti teknik sampling statistik adalah strategi yang diterapkan oleh para peneliti selama proses sampling statistik. Proses ini dilakukan ketika para peneliti bertujuan untuk menarik kesimpulan untuk seluruh populasi setelah melakukan studi pada sampel yang diambil dari populasi yang sama.

Jenis Teknik Sampling

Adapun untk bentuk teknik sampling. Antara lain;

Probability sampling adalah teknik sampling yang didasarkan pada fakta bahwa setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Misalnya, jika Anda memiliki populasi 100 orang, setiap orang akan memiliki peluang 1 dari 100 dipilih. Probability sampling memberi Anda peluang terbaik untuk membuat sampel yang benar-benar mewakili populasi.

Ada beragam jenis metode probability sampling dengan turunan dan variasi masing-masing,  tapi yang paling banyak digunakan yaitu sebagai berikut:

  1. Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling acak sederhana yaitu metode pengambilan sampel dari populiasi secara acak berdasarkan frekuensi probabilitas semua anggota populasi. Ini adalah bentuk yang paling mudah dari probability sampling. Yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah memastikan bahwa semua anggota populasi termasuk dalam daftar dan kemudian secara acak memilih jumlah sampel yang diinginkan.

  1. Sampling Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

Sampling acak sistematis yaitu metode pengambilan sampel yang melibatkan aturan populasi dalam urutan sistematika tertentu. Probabilitas pengambilan sampel tidak sama terlepas dari kesamaan frekuensi setiap anggota populasi.

  1. Sampling Acak Stratifikasi (Stratified Random Sampling)

Sampling acak stratifikasi juga dikenal sebagai proportional random sampling. Ini adalah teknik pengambilan sampel probabilitas di mana subjek pada awalnya dikelompokkan ke dalam klasifikasi yang berbeda seperti usia, status sosial ekonomi atau jenis kelamin.

Kemudian, peneliti secara acak memilih daftar akhir subyek dari strata yang berbeda. Penting untuk dicatat bahwa semua strata tidak boleh tumpang tindih.

Para peneliti biasanya menggunakan stratified random sampling jika mereka ingin mempelajari subkelompok tertentu dalam populasi. Ini juga lebih disukai daripada pengambilan sampel acak sederhana karena menjamin hasil statistik yang lebih tepat.

  1. Sampling Rumpun (Cluster Sampling)

Sampling Rumpun yaitu metode pengambilan sampel dengan membagi populasi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil dari tiap-tiap kelompok. Pengambilan sampel cluster dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

  1. Cluster Sampling Satu Tahap, yaitu seluruh cluster dipilih secara acak untuk pengambilan sampel.
  2. Cluster Sampling Dua Tahap, yaitu di sini pertama-tama kita secara acak memilih kelompok dan kemudian dari kelompok yang dipilih, kita secara acak memilih elemen untuk pengambilan sampel.
  1. Sampling Bertahap (Multistage Sampling)

Sampling bertahap yaitu metode pengambilan sampel melibatkan kombinasi dua atau lebih teknik pengambilan sampel yang disebutkan di atas. Hal ini dilakukan karena  dalam sebagian besar penelitian kompleks yang dilakukan di lapangan atau di laboratorium, tidak cocok untuk hanya menggunakan satu jenis sampel probabilitas.

Sehingga sebagian besar penelitian dilakukan dalam tahap yang berbeda dengan setiap tahap menerapkan teknik pengambilan sampel acak yang berbeda. Misalnya, pada tahap pertama menggunakan metode stratified sampling, kemudian pada tahap kedua menggunakan metode simple random sampling dan seterusnya sampai mencapai sampel yang diinginkan.

Non probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi memiliki peluang nol. Itu artinya bahwa pengambilan sampel didasarkan pada kriteria tertentu seperti status, kuantitas, kesukarelaan dan sebagainya.

Ada beragam jenis metode non-probability sampling dengan turunan dan variasinya, tapi yang paling banyak digunakan yaitu sebagai berikut:

  1. Sampling Kuota (Quota Sampling)

Sampling kuota hampir mirip dengan stratified sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada proporsi ciri-ciri tertentu untuk menghindari bias, atau dengan kata lain pengambilan sampel ini tergantung dari beberapa standar yang telah ditentukan sebelumnya.

Ini memilih sampel yang representatif dari populasi. Proporsi karakteristik / sifat dalam sampel harus sama dengan populasi. Elemen dipilih sampai proporsi yang tepat dari jenis data tertentu diperoleh atau data yang cukup dalam berbagai kategori dikumpulkan.

  1. Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)

Sampling kebetulan yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bisa dijadikan sebagai sampel jika orang yang kebetulan ditemui tersebut dipandang cocok sebagai sumber data. Dengan menggunakan teknik ini, pengambilan sampel tidak ditentukan terlebih dahulu.

  1. Sampling Purposif (Purposive or Judgemental Sampling)

Sampling purposive yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada seleksi khusus atau kriteria tertentu yang dibuat oleh peneliti siapa yang akan dijadikan sebagai informan, atau dengan kata lain pengambilan sampel ini didasarkan pada tujuan studi. Hanya elemen-elemen itu yang akan dipilih dari populasi yang paling cocok untuk tujuan penelitian.

  1. Sampling Sukarela (Voluntary Sampling)

Pengambilan sampel sukarela yaitu serangkaian proses pengambilan sampel yang pada dasarnya didasarkan atas kerelaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Oleh karena itulah metode ini paling banyak digunakan dalam jajak pendapat.

  1. Sampling Bola Salju (Snowball Sampling)/ Sampling Referensi

Pengambilan sampel bola salju atau dikenal dengan snowball sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada penelusuran sampel sebelumnya. Teknik ini digunakan dalam situasi di mana populasi sama sekali tidak diketahui dan langka.

Teknik ini dapat dilakukan dengan meminta bantuan dari responden penelitian pertama yang dipilih untuk merekomendasikan responden lain yang sesuai dengan deskripsi sampel yang dibutuhkan.

Tahap Teknik Pengambilan Sampel

Tahapan Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel mencakup tahap-tahap yang berurutan, yaitu:

  1. Memberi batasan populasi yang hendak diamati
  2. Menentukan bingkai sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
  3. Menentukan metode sampling yang tepat
  4. Melakukan pengambilan sampel (metode pengumpulan data)
  5. Melakukan pengecekan ulang proses sampling

Contoh Teknik Sampling

Berikut ini contoh teknik sampling, antara lain;

Misalnya saja seleksi acak 20 siswa dari kelas 50 siswa dalam sebuah penelitian. Dimana khususnya untuk setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Disinilah untuk ukuran dalam penentuan probabilitas seleksi adalah 1/50.

Misalnya memilih 20 sampel dari populasi yang berisi 100 elemen, yaitu: (1) susun sampling frame: (2) tetapkan nilai k = 5; (3) tentukan sampel pertama secara random, misal diperoleh 6; (4) tentukan sampel berikutnya adalah 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41, 46, 51, 56, 61, 66, 71, 76, 81, 86, 91, 96, dan 1.

Misalnya memilih sampel yang akan dilakukan terhadap peserta kelas metodologi penelitian sosial yang secara keseluruhan berjumlah 80 orang.

Informasi tambahan bagi peneliti yaitu bahwa dari 80 orang tersebut 60 orang diantaranya adalah perempuan dan sisanya laki-laki. Apabila peneliti menganggap informasi ini penting untuk analisa, maka stratified sampling lebih cocok digunakan untuk memilih sampel.

Misalnya pemilihan sampel pegawai pada suatu departemen yang pegawainya tersebar pada berbagai unit kerja yang juga tersebar secara geografis.

Dalam kasus ini, peneliti bisa menjadikan unit kerja sebagai cluster dan selanjutnya secara acak memilih beberapa unit kerja sebagai sampel. Pada tiap-tiap unit kerja yang terpilih tersebut kemudian seluruh pegawai dijadikan sampel  penelitian.

Dalam terknik ini populasi dibagi menjadi beberapa kelompok dan kemudian kelompok ini dibagi lagi dan dikelompokkan ke dalam berbagai sub kelompok (strata) berdasarkan kesamaan. Satu atau lebih cluster dapat dipilih secara acak dari setiap strata. Proses ini berlanjut sampai cluster tidak dapat dibagi lagi.

Misalnya negara dapat dibagi menjadi negara, kota, perkotaan dan pedesaan dan semua wilayah dengan karakteristik yang sama dapat digabung bersama untuk membentuk strata.

Misalnya jika dalam suatu populasi terdapat 45% wanita dan 55% pria, maka penentuan dan perumusan untuk jumlah sampel yang diambil dalam penggunaan metode penelitian tertentu harus mencerminkan persentase pria dan wanita yang sama.

Misalnya jika populasi yang dipilih adalah setiap pegguna jalan tol, maka dalam penerapan untuk topik penelitian inilah si peneliti mengambil sampel dari orang-orang yang kebetulan melintas di jalan tersebut pada waktu pengamatan.

Misalnya jika dalam kasus ini adanya seorang peneliti akan mengkaji tentang kriminalitas di Kota Semarang, maka peneliti dapat mengambil informan yaitu Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal.

Misalnya dalam contoh snowball sampling digunakan dalam situasi topik yang sangat sensitif seperti HIV Aids di mana orang tidak akan secara terbuka berdiskusi dan berpartisipasi dalam survei untuk berbagi informasi tentang AIDS.

Tidak semua korban akan menjawab pertanyaan yang diajukan sehingga peneliti dapat menghubungi orang yang mereka kenal atau sukarelawan untuk menghubungi korban dan mengumpulkan informasi. Membantu dalam situasi di mana kita tidak memiliki akses pada responden yang sesuai dengan karakteristik yang kita cari, dimulai dengan mencari orang lain untuk mengumpulkan informasi.

Dri penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa teknik sampling merupakan proses penentuan sampel dalam penelitian. Dimana khusus pada teknik sampling banyak menggunakan teori probabilitas sehingga berdasarkan tekniknya dapat dikategorikan menjadi dua yaitu probability sampling dan non-probability sampling.

Perbedaannya kedua hal tersebut didasarkan pada apakah pemilihan sampel didasarkan pada pengacakan atau tidak. Dengan pengacakan, setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk diambil dan menjadi bagian dari sampel untuk dipelajari.

Namun yang perlu untuk diperhatikan bahwa kedua metode ini tidak saling eksklusif, dan mungkin digunakan untuk tujuan yang berbeda pada titik yang berbeda dalam penelitian, misalnya purposive sampling untuk mengetahui sikap kunci, diikuti oleh pendekatan acak yang lebih umum.

Demikianlah tadi materi lengkap yang telah kami selesaikan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian teknik sampling menurut para ahli, jenis, dan contohnya dalam penelitian. Semoga melalui bahasan ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA