Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 23 April 2019 14:33, Dibaca 2,214 kali.

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender


Kodrat laki-laki dan perempuan dapat dipengaruhi kondisi psikis masing-masing, sehingga secara alamiah terlihat perkembangan sifat psikologis yang dimiliki, seperti sifat keibuan yang menuntut perempuan memiliki kesabaran yang lebih, kasih sayang, lembut, dan sebagainya. Kodrat fisik laki-laki tegar dan dikonstruksikan berperan di sektor publik sekaligus memberi perlindungan pada pihak perempuan. Perbedaan kodrat biologis antara keduanya berakibat pada perbedaan perangai psikologis (Muthali’in, 2001). Karena adanya perbedaan tersebut, laki-laki sangat mendominasi sektor publik dengan modal kekuatan fisiknya, sedangkan perempuan sangat mendominasi sektor domestik rumah tangga dan sifat lemah lembut dan penyayang serta kesabarannya. Sanderson (1995) bahwa perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam bentuk pembagian peran antara kedua jenis kelamin tersebut.

Perbedaan yang dirasakan Kartini pada saat itu pendidikan diutamakan untuk kalangan tertentu saja. Dalam konteks historis tentang kesetaraan gender, feminisme, dan emansipasi perempuan menjadi kajian sampai saat ini. Emansipasi merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha untuk mendapatkan hak maupun persamaan derajat. Kultural atau hubungan sosial yang terkontruksi antara perempuan dan laki-laki dan bergantung pada faktor-faktor budaya, agama, sejarah, dan ekonomi. Kodrat perempuan sering dijadikan alasan untuk mereduksi berbagai peran perempuan di dalam keluarga maupun masyarakat. Kaum laki-laki sering dianggap lebih dominan dalam memainkan berbagai peran, sedangkan perempuan memperoleh peran yang terbatas dalam sektor.

(Baca Juga : Pemertahanan Budaya melalui FBIM)

Masyarakat yang terdiri dari laki-laki dan perempuan merupakan suatu system yang saling terkait satu sama lain secara sistematis, artinya yang satu memerlukan yang lain, demikian juga dengan sebaliknya. Setiap bagian akan secara terus-menerus mencari keseimbangan dan harmoni. Emansipasi yang diinginkan bertujuan memberikan perempuan kesempatan bekerja, belajar, dan berkarya seperti halnya para pria, seimbang dengan kemampuannya. Dengan adanya pemberdayaan perempuan ini juga mengharapkan untuk bebas menentukan dan melakukan hal yang diinginkannya.

Sejarah menyebutkan bahwa tokoh emansipasi adalah R.A. Kartini menjadi sosok perempuan yang tangguh dan beliau dicetuskan sebagai salah satu pahlawan di Indonesia. Pemikiran-pemikiran Kartini telah mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Salah satu karya berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Perjuangan dari tokoh emansipasi bahwa seorang perempuan merupakan sosok yang hebat. Karena perempuan dapat menjadi sosok seorang ibu ketika sudah menikah dan memiliki anak kemudian mendidik dan membesarkan anaknya menjadi anak yang hebat pula. Selain itu, perempuan juga dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya tanpa harus melepas kodratnya.

Perempuan dan laki-laki sebagai bentuk sebuah keseimbangan hidup dan kehidupan. Sebagaimana anggota tubuh manusia yang berbeda-beda tetapi menuju kepada persatuan dan saling melengkapi. Pemahaman tentang emansipasi perempuan dan gender harus dilihat dari berbagai aspek, tidak hanya dilihat dari aspek penuntutan hak-haknya saja, tetapi juga harus dilihat dari pemenuhan kewajiban. Konkritnya perempuan diperbolehkan berkarier, tetapi juga harus memenuhi kewajibannya seperti dalam pekerjaan dan mengetahui posisinya di berbagai peran lainnya, yakni sebagai istri dan sebagai ibu. Seorang perempuan diberi kesempatan memperoleh pendidikan berarti ke depannya mampu mendidik anaknya dengan baik dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan secara optimal.(syatkmf)

Berita Lainnya

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Berita Terbaru

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Apa pendapat kamu tentang pejuang wanita dalam hubungannya dengan kesetaraan gender

Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai manusia. Hak untuk hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas menentukan pilihan hidup tidak hanya diperuntukan bagi para laki-laki, perempuan pun mempunyai hak yang sama pada hakikatnya.

Sayangnya sampai saat ini, di masyarakat masih saja ada yang beranggapan bahwa perempuan itu  lemah dan hanya menjadi sosok pelengkap. Sosok perempuan yang berprestasi dan bisa menyeimbangkan antara keluarga dan karir menjadi sangat langka ditemukan. Perempuan seringkali takut untuk berkarir karena tuntutan perannya sebagai ibu rumah tangga.

Namun di sisi lain, seiring dengan perkembangan zaman, tingkat modernisasi dan globalisasi informasi serta keberhasilan gerakan emansipasi wanita dan feminisme, sikap dan peran wanita mulai mengalami penggeseran.  Di bidang ekonomi misalnya, keterlibatan wanita dalam kegiatan ekonomi mengalami perubahan dan peningkatan yang cukup dramatis.

Wanita tidak lagi tergantung penuh terhadap suaminya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, wanita sudah mulai memikirkan pendapatan pribadinya sebagai bentuk peduli materi atas kelangsungan hidup sebuah keluarga .

Secara umum, motif dan tujuan dalam bekerja akan berbeda antara pria dan wanita.  Bagi pria, bekerja merupakan kewajiban yang harus dijalankan karena tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah.  Sedangkan bagi wanita, khususnya yang berstatus nikah bekerja dapat diartikan untuk membantu perekonomian keluarga. Untuk itulah maka sebagian wanita memutuskan untuk ikut membantu perekonomian keluarga dengan ikut bekerja. 

Keberhasilan karir kaum perempuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

  1. Dukungan keluarga sangat penting. Wanita harus membuat persetujuan dengan pasangannya sebelum menikah, apakah ketika menikah tetap bekerja atau tidak.
  2. Bekerja mandiri dan produktif meski tanpa berada di kantor, artinya para wanita harus melek teknologi 
  3. Pandai mengatur waktu. Perempuan umumnya menjadi seorang ibu. Keseimbangan antara karir dan keluarga menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi para wanita yang bekerja. 

Bagaimana kaum perempuan, apakah anda siap untuk bekerja dan berkarir?