Apa manfaat pada anak melalui kegiatan bermain musik?

BPPAUD dan Dikmas Sumatera Utara melaksanakan kegiatan pengimbasan programbelajar dari rumah (BDR) daring bagi tutor PAUD di Propinsi Sumatera Utara yang terbagi dalam 8 angkatan. Salah satunya angkatan 3 (tiga) yang dihadiri sebanyak 450 orang peserta pendidik yang berasal dari Kab. Langkat, Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias Barat dan Kab. Nias Selatan. Kegiatan pengimbasan dilakukan dari tanggal 22-24 Juni 2020 dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom.

Pada kegiatan tersebut Narasumber Evarita Parhusip, M.Pd (Pamong Belajar BPPAUD dan Dikmas Sumatera Utara) menyampaikan materi Bermain Seni Kriya, Bermain Musik dan Gerak, dan Dukungan Psikologi Awal (DPA).

  1. Materi Bermain Seni Kriya

Seni adalah sebuah proses pelibatan diri dalam kegiatan melalui ekpresi dan kreativitas. Melalui seni, anak memiliki kesempatan untuk terlibat aktif untuk menggali, mengekspresikan dan mendatangkan pemahaman mereka melalui cara yang menyenangkan. Seni kriya adalah kegiatan menghasilkan karya seni menggunakan tangan melalui beragam media-media seni. Melalui seni kriya ini, anak mengidentifikasi, membangun dan menghubungkan antara pengetahuan, minat dan pengalaman dan kemudian mengekspresikannya melalui sebuah karya. Kegiatan seni kriya memberikan kesempatan yang sangat luas bagi anak bereksplorasi, berkesperimen dan mencari tahu dengan menggunakan seluruh inderanya. Seni kriya dapat mengembangkan aspek kognitif, motorik, bahasa, sosial emosional anak usia dini. Kegiatan seni kriya dapat digunakan sebagai media penyaluran emosi-emosi pada anak dengan cara yang positif, tetapi kegiatan seni kriya yang dilakukan di sekolah atau di rumah. Kegiatan seni kriya yang dapat dilakukan dirumah adalah :

  • Bermain dengan balok-balok

Anak dapat menghasilkan sebuah karya seni dengan menggunakan balok-balok, sebagai pilihan alat main guru/orang tua dapat menyediakan : Potongan-potongan kayu, Tripleks/papan, Sponge, Lego, pipa bekas, tutup botol/ botol plastik, kardus-kardus dan lain-lain.

  • Menggambar, melukis dengan alat, melukis dengan jari.

Alat dan bahan yang dapat disediakan guru/orang tua adalah : 1) Kuas, sponge, bulu ayam, cotton bud, daun/ranting pohon, benang pelepah pisang, batu-batuan, kulit kerang, dll; 2) Krayon, cat air, pewarna makanan, spidol, arang, dll; 3) Kertas, kardus bekas, daun pisang, daun-daun kering, kain bekas, papan/triplek bekas.

  • Berkreasi dengan tanah liat dan pasir

Kegiatan ini dapat menggunakan tanah liat dapat diganti dengan playdough buatan pabrik atau buatan guru/orang tua, tepung terigu dan lain sebagainya.

Materi Musik dan Gerak

Musik dan gerak merupakan seni yang paling akrab bagi anak usia dini, karena musik sangat dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Guru/orangtua jangan banyak memberikan instruksi kepada anak, tetapi berilah kebebasan pada anak berekspresi untuk mendukung tumbuhnya kreativitas anak. Kegiatan bermain musik dan gerak memiliki peran penting bagi pencapaian perkembangan anak yang optimal. Dengan musik dan gerak anak dapat menyalurkan energinya, membangun keterampilan sosial dengan cara ikut berpartisipasi, memberikan ide dan membuat kesepakatan, misalnya kesepakatan dalam kelompoknya tentang gerakan dan musik yang digunakan.

Seni musik dan gerak mampu mengintegrasikan aspek fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial dan emosional terstimulasi secara bersama. Kegiatan seni musik dan gerak melibatkan seluruh fungsi indra, sehingga memperkaya rangsangan bagi syaraf- syaraf kognitif anak, karena gerak bisa menghidupkan pikiran dan musik bisa menjadi inspirasi untuk membuat gerakan lebih bermakna. Manfaat dari kegiatan seni musik dan gerak adalah : meningkatkan kemampuan sosial.

Yang dapat dilakukan guru/orangtua di dalam sekolah/ rumah adalah :

  • Bermain seperti Grup Band. Berikan anak-anak bahan untuk membuat alat musik atau benda-benda yang dapat mengeluarkan bunyi (kertas, alat rumah tangga, alat tulis, dll); Bunyikan alat-alat tersebut bersama anak dan ikutlah bernyanyi bersama anak; Guru/orang tua/anak juga dapat berperan seperti pemimpin orchestra (derigent); Eksplorasi bunyi dapat dipimpin oleh dirigent. Dirigent memberi aba-aba siapa dan main apa/ bagaimana; Buatlah iringan lagu dari semua sumber bunyi yang telah dimainkan. Misalnya anak yang bernyanyi lalu guru/orang tua yang mengiringi atau sebaliknya.
  • Bermain musik dan Kursi. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menyusun beberapa kursi sesuai jumlah orang/anak yang ikut bermain; Bunyikanlah music dengan alat-alat atau menggunakan alat pemutar music; Hentikan suara atau musik, yang kemudian anak- anak harus duduk di kursi yang disediakan, sediakan kursi sesuai dengan jumlah anak.
  • Yuk menari sesuai dengan musik yang didengar dan permaian yang lain.

Ketika bermain musik dan gerak, guru/orangtua memberi respon yang positif ketika melihat anak tertarik dan memulai aksinya, mendampingi anak bermain, berkomunikasi efektif dan positif ketika bermain bersama anak, memberi pujian kepada anak. Dan lain sebagainya.

Materi Dukungan Psikologi Anak (DPA) bagi orangtua anak usia dini

Dalam menjalani kehidupan ini kita pasti merasakan yang anamanya senang dan sedih. Semua silih berganti berdatangan memberi kita banyak pelajaran. Kita yakin bahwa dibalik situasi yang sulit atau yang tidak menyenangkan itu ada makna yang indah terselip didalamnya. Maka dari itu mari kita hadapi dengan hari yang tenang, sabar, berpikit positif dan tak lupa untuk berdoa untuk minta belas kasihan dari Tuhan yang Maha Esa.

Dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan kerja, seringkali dihadapkan dengan berbagai situasi sulitseperti konflik sosial, bencana non alam atau pandemi Covid 19saat ini. Berbagai situasi sulit itu antara lain : 1) Kesulitan menjalankan peran sebagai orang tua di rumah; 2) Kesibukan pekerjaan, konflik dengan rekan kerja, pelanggan yang berkurang, kerugian usaha, anggota keluarga sakit berat, dan yang Kehilangan pekerjaan, pengurangan penghasilan, ketidaksiapan membagi waktu antara bekerja di rumah, dan mengurus rumah tangga, mendampingi belajar anak. Pada masa sulit ini perlu dukungan psikologis anak (DPA) bagi orangtua anak usia dini seperti :

  • Penyediaan P3K (pertolongan pertama pada kondisi psikologis anak) dalam keluarga
  • Keterampilan mengelola diri bagi orang tua untuk membantu menghadapi masalah atau situasi sulit.
  • Membantu mencegah dan mengurangidampak psikologis yang lebih buruk saat menghadapi situasi tertentu.
  • Memberi kesempatan mempercepat proses pemulihan agar kesejahteraan diri tetap terjaga.

Manfaat keterampilan dukungan psikologis anak bagi orangtua

  • Memiliki kemampuan dan cara untuk mengelola diri ketika menghadapi situasi sulit
  • Membantu mendampingi anak saat mengalami kesulitan
  • Menjadi bagian dari solusi di keluarga dengan mengembangkan kemampuan empati

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan psikologis anak pada orangtua anak usia dini. Orangtua perlu mengetahui kondisi psikologis diri terlebih dahulusebelum memberikan DPA kepada anggota keluarga yang lain, dapat dilakukan dengan :

1) mengenali dan memberikan perhatian pada anggota keluarga yangmengganggu kenyamanan suasana dan memberikan perhatian agar tidak merasa sendiri;

2) Mendengarkan apa yang terjadi dan dirasakan tanpa menghakimi, mencemooh, dan menggurui. Memberi nasehat ketika diminta atau diperlukan. Selanjutnya, orang tua melakukan hal-hal yang membuat suasana lebih nyaman;

3) Menghubungkan, orangtua perlu menghubungkan keLembaga yang dinilai mampu membantu, misalnya saudara atau teman yang dipercaya, dokter, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), psikolog, Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

Dari penjelasan diatas pendidik atau orangtua diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan pendampingan yang asik dan menyenangkan bagi anak usia dini selama menjalankan pembelajaran dari rumah melalui dalam jaringan.

Bagikan Sekarang

Aplikasi

  • Pemetaan Mutu
  • SIMBP
  • DAPODIK
  • Aplikasi E-SKP
  • SINDE
  • SIMPEG
  • MoLK Kemdikbud
  • E-Performance
  • E-Monev BAPPENAS
  • OM-SPAN DJPb
  • E-Rekon