Apa manfaat bermain Permainan Tradisional Gobak Sodor?

Solo Ratusan siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo memainkan permainan tradisional. Ada yang bermain gobak sodor, dakon, bentik, hingga main egrang.

Permainan tradisional seperti gobak sodor, dakon, lompat tali, egrang, jamuran dan bentik seakan lebih terancam dengan adanya permainan modern atau game, ungkap Wakil Kepala SD Muhammadiyah 1 Solo bidang Humas, Jatmiko kepada wartawan, di Solo, Sabtu (18/1).

Padahal, kata Jatmiko, manfaat dari permainan tradisional untuk anak-anak sangat baik. Seperti mengembangkan konsep diri, kreativitas, komunikasi, aspek fisik dan motorik, aspek sosial, aspek emosi atau kepribadian, dan aspek kognitif.

Advertising
Advertising

Anak-anak juga diajarkan menjadi pribadi unggul, terbuka dan mampu bekerja sama dengan teman, sesuai imbauan Mendikbud Nadiem Makarim, belajar tak harus di kelas, merdeka belajar, guru penggerak, ungkapnya.

Gibran, siswa kelas 2 yang dikenal sebagai dalang cilik milenial mengatakan, Pengalaman pertama bermain gobak sodor, meski sulit tapi bisa menyelesaikan tepat waktu.

Lain halnya dengan Galen, siswa kelas 3. Dia mengaku sering bermain wayang dan robotik di rumah. Ini main enggrang dibantu sama guru. Seneng tapi capek, jelasnya.

Menurut Pengamat Budaya Solo Ki Sudarwanto, anak-anak era sekarang lebih senang menghabiskan waktu luangnya bermain gadget sehingga kurang bersosialisasi dengan anak seusianya.

SD Muhammadiyah 1 Solo telah menghidupkan permainan tradisional. Kami dukung, tentu berbeda dengan permainan modern, yang membuat anak lebih banyak asyik sendiri, ujarnya.