Apa maksud dari adanya kuliah kerja profesi

Kuliah kerja nyata merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan  dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi ilmu hukum strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib.

Dalam pelaksanaannya kuliah kerja nyata mempunyai ciri-ciri, sebagai  berikut : :

1. Interdisipliner, “cross sectoral “, dan komprehensif.

Pola pikir yang ingin dikembangkan melalui kuliah kerja nyata bagi lembaga dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap persoalan  hidup dalam masyarakat mempunyai hubungan satu dengan yang lain (complicated), sehingga penyelesaian dengan pola pendekatan monodisiplin kurang efektif. Kuliah kerja nyata dimaksudkan untuk  pengisi kekurangan tersebut dengan memberikan pengalaman cara berfikir interdisipliner, terpadu, dan komprehensif.

2. Berdimensi luas, pragmatis, dan praktis.

Kuliah kerja nyata bertolak dari fakta yang ada di masyarakat, serta timbulnya pelbagai persoalan di masyarakat perlu adanya pola pikir secara komprehensif dan pragmatis dengan pendekatan lintas ilmu, baik berdemensi eksakta maupun non eksakta, yang berteknologi maupun non teknologi. Pelbagai disiplin ini dan metode pendekatan sangat menunjang tingkat keberhasilan dalam pemecahan masalah serta pemberian solusi yang bermanfaat. Dengan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari bangku perkuliahan diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran, tenaga, dan lain sebagainya kepada masyarakat.

Dalam kuliah kerja nyata mahasiswa didorong untuk mengadakan kegiatan di luar bidang studi dan mahasiswa dapat melakukan studi lintas disiplin ilmu dengan teman dari pelbagai fakultas lain maupun melakukan diskusi, bertukar pikiran serta pengalaman baik dengan teman maupun masyarakat tempat lokasi kuliah kerja nyata (KKN), yang hasilnya dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, yakni  mahasiswa, pemerintah dan masyarakat.

3. Keterpaduan antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang termanifestasikan dalam Tri Dharma PT.

Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan pendekatan ilmu (interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.

[wptab name=’Tujuan & Manfaat’]

Program kuliah kerja nyata untuk mengoptimalkan pencapaian maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni :

  1. Menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat  dan mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis.
  2. Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif.

Adapun manfaat kuliah kerja nyata, yakni :

1. Bagi Mahasiswa :

  • Mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu,teknologi, dan seni bagi pelaksanaan pembangunan.
  • Ketrampilan dalam merumuskan serta memecahkan persoalan yang bersifat “cross sectoral” secara pragmatis ilmiah dengan pendekatan interdisipliner.
  • Tumbuhnya rasa kepedulian sosial dan rasa kesejawatan.

2. Bagi Masyarakat dan Pemerintah :

  • Pemberian bantuan pemikiran dan tenaga dalam pemecahan masalah pembangunan daerah setempat.
  • Pola pikir dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan berbagai program pembangunan, khususnya dipedesaan yang kemungkinan masih dianggap baru bagi masyarakat setempat.
  • Tumbuhnya dorongan potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat setempat dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat  pemanfaatan ilmu dan teknologi.

3. Bagi Perguruan Tinggi.

  • Melalui mahasiswa/ dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum,  dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian.
  • Diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.

[/wptab]

[wptab name=’Beban Studi’]

Beban studi kuliah kerja nyata ditetapkan sebesar 3 (tiga) sks, meliputi latihan pembekalan dan penelitian keberhasilan mahasiswa dalam melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, yang dilaksanakan secara integratif tanpa pemisahan antara kedua bentuk kegiatan tersebut.[/wptab]

[wptab name=’Penyelenggaraan & Syarat KKN’]

Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata

  1. Kuliah kerja nyata diselenggarakan satu kali dalam setiap satu tahun ajaran dan dikoordinasikan/ dilaksanakan oleh suatu kepanitiaan.
  2. Latihan pembekalan dilangsungkan selama masa perkuliahan dalam semester bersangkutan.
  3. Kuliah kerja nyata berlangsung selama 2 (dua) bulan terhitung sejak  2  (dua) hari setelah ujian akhir semester berakhir.

Syarat Mengikuti Kuliah Kerja Nyata

  1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada tahun yang bersangkutan.
  2. Memprogramkan kuliah kerja nyata dalam kartu rencana studi.
  3. Saat memprogramkan kuliah kerja nyata telah menempuh dan lulus minimal 110 sks atau 75 % dari seluruh beban studi yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing.
  4. Mendaftarkan diri di LP3M, baik untuk latihan, pembekalan maupun kegiatan lapangan.
  5. Telah melunasi pembayaran SPP., sampai tahap kuliah kerja nyata   dan biaya kuliah kerja nyata yang telah ditetapkan oleh Universitas.
  6. Melunasi biaya kuliah kerja nyata dibendahara universitas atau bank dan selanjutnya dengan bukti pembayaran mendaftar di LP3M

[/wptab]

[end_wptabset]

Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) merupakan bagian proses akademik yang dilaksanakan sebagai salah satu wadah pengenalan dunia kerja kepada mahasiswa sebelum meraih gelar akademik.

Maksud dan tujuan pelaksanaan KKNP antara lain:

  • Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik pada STIM-LPI Makassar.
  • Sebagai sarana pelatihan pengaplikasian secara langsung ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
  • Dapat mengenal secara langsung situasi dan kondisi dunia kerja yang sebenarnya.
  • Belajar beradaptasi pada lingkungan kerja dan menjalin komunikasi yang baik dalam suatu instansi, perusahaan atau organisasi.
  • Menambah wawasan, pengalaman, serta memantapkan keterampilan, sehingga dapat mengukur seberapa besar potensi yang dimiliki, yang nantinya akan menjadi bekal menghadapi dunia kerja.
  • Menjadi tolak ukur sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam menyerap ilmu yang diberikan dalam perkuliahan.
  • Memperoleh informasi dan gambaran yang nyata tentang dunia kerja, yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan kurikulum selanjutnya.
  • Sebagai salah wadah pengembangan kerjasama Perguruan Tinggi dengan pihak instansi, perusahaan atau organisasi dalam beberapa aspek yang saling bersinergi.
  • Sebagai peluang dan wadah instansi, perusahaan atau organisasi dalam hal perekrutan tenaga kerja potensial yang dibutuhkan.
  • Melalui kegiatan ini, instansi, perusahaan atau organisasi dapat memperkenalkan kepada masyarakat tentang kondisi instansi, perusahaan atau organisasi dan kebutuhannya akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional.
  • Instansi, perusahaan atau organisasi dapat terbantu dalam hal efisiensi waktu penyelesaian operasional rutin.

Apa maksud dari adanya kuliah kerja profesi

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 8 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 12 to 22 are not shown in this preview.

Pembangunan pertanian selama ini telah berhasil mengembangkan kapasitas produksi nasional dan pengadaan prasarana dan sarana produksi pertanian. Keberhasilan pembangunan pertanian tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1984 dengan dicapainya swa sembada beras nasional. Namun demikian dalam beberapa tahun terakhir ini pembangunan pertanian di negara kita mengalami penurunan sehingga banyak devisa negara tersedot hilang untuk mengimpor berbagai komoditas pertanian. Sistem produksi pertanian yang tidak efisien serta sistem distribusi dan tata niaga yang belum baik berimplikasi pada struktur harga komoditas yang tidak menguntungkan petani sebagai produsen, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya.

Di sisi lain masih banyak permasalahan yang memprihatinkan seperti kekurangan gizi dan kelaparan, menurunnya kualitas anak, melemahnya ketahanan keluarga, masih lemahnya perlindungan untuk konsumen, dan ketidakberdayaan masyarakat, serta krisis ekologi dan etika, yang tidak hanya menjadi kepedulian bangsa Indonesia tetapi juga masyarakat dunia.
Upaya peningkatan produksi pertanian dan sekaligus peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta upaya mengatasi berbagai permasalahan di atas bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat termasuk pergurunan tinggi. Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki berbagai disiplin ilmu dan inovasi teknologi pertanian, terpanggil untuk berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan pertanian dan kesejahteraan kondisi masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan di Indonesia. Sebagai salah satu kontribusi IPB untuk membangkitkan kembali pertanian serta meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia, IPB melaksanakan program Kuliah Kerja Profesi sebagai implementasi Tri dharma Perguruan Tinggi.

Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, yang secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi serta menangani masalah pertanian dan lingkungan yang dihadapi. Kegiatan KKP dilakukan untuk membantu menyelesaikan persoalan pembangunan di daerah dengan pendekatan multi disiplin ilmu yang ada di lingkungan IPB. Kuliah Kerja Profesi diharapkan menjadi kegiatan civitas akademika IPB dalam membantu memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat pedesaan, dan merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan, dalam arti pembinaan dari tahun ke tahun merupakan interaksi yang berkelanjutan dengan masyarakat dari desa-desa kerjasama.

Tujuan yang ingin dicapai kegiatan KKP mencakup tujuan umum dan khusus sebagai berikut:

Tujuan umum KKP

  1. Mempersiapkan mahasiswa untuk menguasai bidang ilmunya, mampu menghayati berbagai permasalahan komplek yang dihadapi masyarakat, memperluas pemikiran, dan belajar menanggulangi permasalahan pertanian dan kehidupan masyarakat pedesaan secara komprehensif.
  2. Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasiswa melalui penerapan ilmu dan teknologi yang dimiliki secara langsung di masyarakat.
  3. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi yang terkait sehingga pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan dinamika masyarakat yang ada.
  4. Membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah produksi pertanian, kesejahteraan masyarakat, dan penataan lingkungan, serta memberikan pengetahuan dan keterampilan teknologi dalam memanfaatkan sumberdaya secara optimal.

Tujuan Khusus KKP:

  1. Mendewasakan cara berfikir, bersikap, dan bertindak serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan, dan pemecahan masalah secara komprehensif.
  2. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap berbagai masalah dalam masyarakat, khususnya masalah produksi pertanian, tataniaga sarana dan produksi pertanian, kesehatan dan gizi, kesejahteraan masyarakat, serta penataan lingkungan.
  1. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pemahaman (cara berpikir), dan keterampilan masyarakat dalam peningkatan produksi pertanian, tataniaga sarana produksi dan hasil produksi pertanian, kesehatan dan gizi, kesejahteraan masyarakat, serta penataan lingkungan.
  2. Merupakan media bagi masyarakat untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam produksi pertanian, tataniaga sarana produksi dan hasil produksi pertanian, kesehatan dan gizi, kesejahteraan masyarakat, dan penataan lingkungan.
  1. Mendapatkan informasi baru sebagai umpan balik yang berharga guna mengevaluasi pembangunan pertanian, kesehatan dan gizi yang sedang atau telah dilaksanakan, serta menyusun perencanaan pembinaan dan pengembangan wilayah.
  2. Mendapat bantuan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan pertanian, peningkatan kesehatan dan gizi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penataan lingkungan
  1. Mendapatkan masukan bagi penyelengaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
  2. Meningkatkan partisipasi dan peranan IPB dalam pelaksanaan pembangunan, khususnya pembangunan pertanian berkelanjutan.
  3. Meningkatkan kerjasama IPB dengan pemerintah daerah serta instansi lain yang terkait.