Apa kelebihan dan keterbatasan manusia pada sistem manusia-mesin

Berdasarkan latar belakang itulah maka defenisi dari Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistimatis untuk memanfaatkan informasi- informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan dan melalui pekerjaan itu kita dapat menggunakan waktu yang efekitf, aman dan nyaman. Sekarang para ahli ergonomi telah memperluas beberapa perhatiannya kebidang sipil yakni perancangan jalan raya, perumahan dan fasilitas yang berhubungan dengan manusia.

2.2. Manusia Sebagai Komponen Manusia Mesin

Secara umum manusia dapat didefenisikan sebagai Set Object Together With Relation Ship Between The Object and Between The Atributes. Suatu sistem akan terjadi dalam suatu lingkungan dan perubahan-perubahan yang timbul dilingkungan ini akan mempengaruhi sistem dan elemen dari sistem tersebut. Suatu sistem dapat dibagi ke dalam sub sistem dan seterusnya. Dalam kaitanya dengan aktifitas dan kegiatan manusia sebagai suatu sistem akan dapat pula ke dalam job operation sub sistem, position job sub sisrem duites komponen task unit-unit, sub task sprata, task elemen yang dimaksud dengan sistem manusia mesin adalah merupakan suatu kombinasi antara satu dengan yang lainnya saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh. Yang dimaksud dengan mesin dalam hal ini mempunyai arti yaitu mencakup semua objek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-benda yang dipergunakan manusia dalam pelaksanaan pekerjaannya. Dalam kaitannya dengan sistem manusia mesin, maka ada tiga macam hubungan yaitu : a. Sistem manusia mesin hubungan manual b. Sistem manusia mesin hubungan semi otomatis c. Sistem manusia mesin hubungan otomatis 2.2.1. Sistem Manusia Mesin Hubungan Manual Dalam sistem ini input akan berlangsung diOutput contohnya seorang melakukan pekerjaan dengan menggunakan suatu pekerjaan dengan menggunakan suatu peralatan sederhana seperti kikir untuk menghaluskan benda kerja. Disini manusia masih memegang kendali yang penuh dalam melaksanakan akitifitas. Peralatan kerja yang ada hanyalah sekedar menambah kemampuan dan kepabilitas dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Sistem dimana manusia secara penuh berfungsi sebagai sumber tenaga pengendali langsung dikenal langsung sebagai manusia mesin. 2.2.2. Sistem Manusia Hubungan Semi Otomatis Adanya revolusi industri dan perkembangannya maka berhasil ditemukan berbagai mesin kompleks. Tida seperti pada halnya manual sistem, maka dalam Semi Otomatis Man Machine System akan ada mekanisme khusus yang akan mengolah input informasi dari luar sebelum masuk ke dalam sistem kerja manusia dan demikian pula reaksi yang berasal dari sistem manusia ini akan diolah atau dikontrol terlebih dahulu melalui dan dengan cara mekanisme tertentu sebelum output berhasil diproses. Contoh dalam hal ini adalah apa yang terjadi dari sebuah mobil. Adanya instrument-instrumen atau display panel dalam mobil akan menunjukkan suatu kecepatan mobil yang sedang berjalan dan jumlah bahan bakar yang masih ada di dalam tangki yang masih ada di dalam tangki mobil. Disini merupakan manusia sebagai pengemudi mobil tidak akan bisa secara langsung mengendalikan dari sumber tenaga penggerak mobil ini secara langsung karena dalam sistem ini mesinlah yang akan membagi tenaga yang mampu membuat sistem berjalan. Manusia di sisni akan melaksanakan kontrol memekai sensor input lewat display dan peralatan lainnya seperti kemudi, rem, gas dan lainnya. Sistem dimana mesin memberikan power tenaga dan manusia akan dapat melaksanakan fungsi control. 2.2.3. Sistem Manusia Mesin Hubungan Otomatis Pada sistem yang berlangsung secara otomatis maka disini mesin akan melaksanakan dua fungsi yaitu menerima rangsangan dari luar sensing dan para pengendali efektifitas seperti umumnya yang dapat dijumpai dalam prosedur kerja yang normal. Fungsi operator disini hanya memonitor dan menjaga mesin tetap bekerja dengan baik serta memasukkan data atau menggantikan program- program baru apabila diperlukan. Penyelidikan terhadap fungsi mesin-mesin adalah didasarkan atau suatu kenyetaan bahwa antara manusia dengan mesin. Dengan memperhatikan dari kealebihan dan kekurangan masing-masing, maka akan diperoleh tabel perbandingan manusia dan mesin. Dari perbedaan kemampuan antara manusia dengan mesin tersebut, maka diharapkan dapat membuat suatu hubungan sistem manusia mesin akan bisa melengkapi satu sama lainnya. Di sini dapat dilihat bahawa kelebihan utama manusia dengan mesin adalah sifatnya yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Manusia bisa berubah peranannya dengan cepat dan teratur sehingga memungkinkan untuk bekerja dalam kondisi apapun dan sifat yang berubah-ubah dari manusia ini juga akan membuktikan sifat ketidakstabilian, yaitu cara atau apa yang belum dihasilkan sekarang belum tentu sama dan apa yang dihasilkan untuk masa yang akan datang. Hal ini berbeda dengan sifat mesin yang lebih sangat stabil bila dibandingkan dengan manusia. Dengan kata lain dari sistem manusia mesin pada hakekatnya akan lebih dipengaruhi oleh kemampuan dan sesuatu keterbatasan manusia. Dengan mempelajari komponen manusia sebagai salah satu komponen sistem manusia mesin yang terdiri dari manusia, peralatan, dan lingkungan kerja fisik, akan dapat diperoleh hasil akhir yang optimal. Ergonomi sebagai disiplin ilmu baru akan memerlukan informasi-informasi yang berkaitan dengan segala kemampuan dan keterbatasannya. Hal ini memberikan penjelasan yang jelas dan efektif.

2.3. Kemampuan dan Keterbatasan manusia

  Sistem Manusia-Mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin, yang saling berinteraksi, untuk menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh. Pendekatan ergonomi akan ditekankan pada penelitian kemampuan keterbatasan manusia, baik secara fisik maupun mental psikologis dan interaksinya dalam sistem manusia-mesin yang integral. Maka, secara sistematis pendekatan ergonomi kemudian akan memanfaatkan informasi tersebut untuk tujuan rancang bangun, sehingga akan tercipta produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan manusia. Pada gilirannya rancangan yang ergonomis akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.

Teknologi yang semakin canggih menghasilkan mesin yang lebih dapat dipercaya fungsinya sehingga membuat manusia semakin praktis saja dalam menggunakannya. Misalnya saja dari mesin tik kemudian muncul computer dengan memori berkapasitas besar, hal ini membuatnya lebih dapat diandalkan dalam membantu manusia mengerjakan pekerjaannya.

Dalam sistem manusia-mesin terdapat dua interface penting dimana ergonomilah yang memegang peranan penting di dalam hubungan tersebut. Interface tersebut antara lain:

1. Display yang dapat menghubungkan kondisi mesin pada manusia

2. Kontrol, yang mana manusia dapat menyesuaikan respon dengan feedback (timbal balik) yang di peroleh dari display tadi.

Konsep Dasar Sistem Manusia-Mesin

Untuk mendisain interface-interface tersebut, mula-mula kita harus memahami beberapa karakteristik penting dari panca indera manusia, yaitu penglihatan dan pendengaran. Kedua panca indera ini yang mempengaruhi pemahaman tentang display dan symbol-simbol (sinyal-sinyal) yang dapat di dengar. Karena manusia mempunyai ukuran-ukuran juga batasan dari penglihatan dan pendengaran, maka interface perlu di disain sedemikian rupa agar manusia dapat memakai sebuah mesin tertentu dengan cukup aman dan nyaman.

Masalah Peraga

Tugas dalam merancang sistem Mesin-Manusia ialah guna menentukan cara yang paling efektif untuk menyajikan keterangan kepada operator manusia dengan menggunakan peragaan penglihatan, peragaan pendengaran, dan peragaan perabaan (visual, auditory, tectual display).
Sistem Mesin-Manusia secara umum dapat digambarkan prosesnya sebagai berikut :

  1. Tenaga kerja menerima masukan dalam bentuk perintah, instruksi, informasi, bahan mentah, dan sebagainya melalui indera penglihatan dan/atau indera pendengaran.
  2. Masukan diolah, terjadi proses berpikir, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.
  3. Tenaga kerja melaksanakan perintahnya, melaksanakan tugasnya dengan mengoperasikan dan mengendalikan alat dan mesin dengan menggunakan alat-alat operasi/kendali seperti tombol, kenop, hendel, tongkat, dan alat kendali lain.
  4. Mesin melakukan apa yang harus ia lakukan.
  5. Lewat peraga penglihatan (visual display) dan atau peraga pendengaran (auditory display) dapat diketahui bagaimana mesin berfungsi. Hasil kerja mesin merupakan keluaran, bagaimana mesin bekerja merupakan masukan bagi operator yang harus memutuskan apakah mesin telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan ataukah harus diambil tindakan perbaikan. Dalam hal yang terakhir operator harus melakukan tindakan korektif dengan mengoperasikan alat operasi atau kendali. Mesin bekerja setelah ada koreksi dan melalui peraga operator mengetahui tentang bekerjanya mesin dan seterusnya.

Referensi:

Nurmianto, eko. 2008. ergonomi konsep dasar dan aplikasinyaSurabaya:guna widya

http://chanatha.wordpress.com/2010/05/20/sistem-mesin-manusia-yang-digunakan-pada-sistem-informasi/

Secara umum manusia mesin dapat didefenisikan sebagai “ set of object together with relationship between the object and between their atributs ”. Suatu sistem akan terjadi dalam suatu lingkungan dan perubahan yang timbul. Lingkungan ini akan mempengaruhi sistem dan dapat pula dibagi-bagikan kedalam job operation (sub system), job position (job sub position), komponen task (unit-unit), sub task (part) dan task elemen (behavial elemen).

Yang dimaksud dengan sistem manusia mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan beberapa atau satu mesin dimana salah satu dengan yang lainnya akan saling berinteraksi untuk menghasilkan output berdasarkan input yang diperoleh. Yang dimaksud dengan mesin dalam hal ini akan memiliki arti yang luas yaitu mencakup semua objek fisik seperti peralatan, perlengkapan fasilitas dan benda-benda. Dalam kaitannya dengan manusia mesin dikenal 3 (tiga) macam hubungan yaitu manual machine system, machine system, automatic man machine system.

  1. Sistem manusia mesin hubungan manual (manual machine).

     Dalam sistem input akan langsung ditransformasikan oleh manusia menjadi output. Disini manusia memegang kendali secara penuh didalam melaksanakan aktivitasnya, peralatan kerja yang ada hanyalah sekedar menambah kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.                                   

  2. Sistem manusia semi otomatis (semi outomatic machine system).                    Tidak seperti halnya pada manual sistem, mekanisme khusus yang akan mengolah input atau informasi dari luar sebelum masuk ke dalam sistem kerja manusia dan demikian pula reaksi yang berasal dari sistem manusia akan diolah atau dikontrol lebih dahulu melewati suatu mekanisme tertentu sebelum suatu output berhasil diproses.                                                                                                                           
  3. Sistem manusia - mesin hubungan otomatis (automatic man machine system).                                                                                                      Disini mesin akan melaksanakan dua fungsi sekaligus yaitu menerima rangsangan dari luar dan pengendalian aktivitas seperti umumnya dijumpai dalam prosedur kerja yang normal. Fungsi operator disini hanyalah memonitor dan menjaga agar mesin tetap bekerja dengan baik serta memasukkan data atau mengganti dengan program baru apabila diperlukan. 

Penyelidikan terhadap fungsi manusia mesin didasarkan atas kenyataan bahwa diantara manusia dan mesin masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Hal ini berarti bahwa ada beberapa hal pekerjaan yang akan lebih baik dikerjakan oleh manusia dan sebaliknya. 

http://teknikindustriitm.blogspot.co.id/2009/12/manusia-sebagai-sistem-manusia-mesin.html

Perancangan Sistem Manusia Mesin Ergonomika merupakan ilmu untuk mengetahui interaksi manusia dan pekerjaanya. Pekerjaan yang cukup banyak di sorot adalah di bidang industri yang melibatkan mesin-mesin (perlu diingat juga bahwa ‘induk’ ilmu ergonomika adalah teknik industri dan ‘induk’ ilmu teknik industri adalah teknik mesin) walaupun ergonomika tidak hanya untuk pekerjaan yang menggunakan mesin saja.Antara manusia dan mesin masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan. Artinya ada beberapa pekerjaan yang hanya bisa dilakukan manusia saja dan pekerjaan yang lebih baik dikerjakan mesin. Kelebihan manusia adalah mempunyai sifat menyesuaikan diri dengan lingkungan serta bisa cepat mengubah perannya dengan cepat dan teratur sehingga memungkinkan dapat bekerja dalam kondisi apapun. Kelemahan manusia adalah sifatnya mudah berubah-ubah sehingga dalam menghadapi suatu masalah, manusia akan menggunakan cara yang kadang-kadang berbeda antara satu waktu dengan waktu yang lain.

Dalam sistem manusia mesin terdapat dua antar-muka (interface) penting dimana ergonomika memegang peranan penting. Interface pertama adalah display yang dapat menghubungkan kondisi mesin pada manusia, kemudian interface kedua adalah perangkat kendali atau control dimana dapat menyesuaikan respon dengan informasi balik yang diperoleh dari display tadi. Secara umum sistem manusia mesin dapat digambarkan sebagai berikut: dalam model yang ditunjukkan pada Gambar 1, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa letak kesalahan terjadi pada proses masukan, proses pengolahan dan/atau proses keluaran yang dikenal sebagai rantai M.O.K. (Masukan, Olahan, Keluaran). Artinya kesalahan dapat timbul sejak penginderaan, pada pengolahannya atau pada pengambilan tindakannya. Adapun penyebab gagalnya rantai M.O.K. dapat dikelompokkan  pada dua sumber:

  1. Kesalahan manusianya,
  2. Kesalahan pada rancangan pekerjaannya.

Kesalahan pada rancangan (desain) pekerjaannya terdiri atas dua macam:

  1. Bersifat non fisik atau kognitif atau sosial keorganisasian seperti motivasi, pengorganisasian kerja, kejelasan prosedur dan petunjuk kerja, pengawasan dan lain-lain.
  2. Bersifat fisik seperti rancangan mesin dan peralatannya serta kondisi atau lingkungan tempat kerja.

Tujuan ergonomika adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang manusia dan interaksinya dengan pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk merancang sistem kerja yang mampu menjalankan misinya dengan aman, nyaman, efektif dan efisien. Adanya kesalahan kerja jelas merupakan penghalang terwujudnya sistem kerja yang demikian.

Ergonomika Dalam Sistem Manusia Mesin
Jika disadari bahwa perancangan suatu produk atau sistem juga dilakukan oleh manusia, maka perancangan sistem manusia mesin juga tidak lepas dari faktor-faktor manusia (human factors) karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh rancangan yang tidak kompatibilitas dengan manusia yang menanganinya. Karena itu seorang perancang mempunyai peran besar dalam mengurangi resiko bahaya akibat kesalahan kerja.

Diantara penyebab kesalahan pengoperasian setiap produk atau alat atau mesin terdapat kesalahan manusia. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa besarnya faktor manusia berperan dalam kelancaran pemakaian produk atau alat atau mesin. Memang kesalahan adalah manusiawi, tetapi penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa kesalahan manusia lebih banyak disebabkan kesalahan rancangan. Ini menunjukkan bahwa kesalahan manusia berawal pada perancangannya yang tidak manusiawi dan berakibat pada tahap pemakaiannya sebagaimana juga pada perawatannya. Oleh karena itu ergonomika dalam sistem manusia mesin berperan dalam perancangan produk atau alat atau mesin atau keseluruhan sistem kerja tersebut agar sesuai (fit) dengan faktor-faktor manusia (human factors) baik fisik maupun non fisik. Faktor-faktor manusia itu bias berupa keadaan, kemampuan, kelebihan, kebolehan, kelemahan, karakteristik, keterbatasan, kebutuhan, keahlian, bakat dan minat, potensi, trait, fenotip dsb.

Sumber: Pentingnya Bidang Ergonomika pada Lingkup Litbang Menuju Era Industrialisasi, Zuhair (Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana) dan Suharyo Widagdo (Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir – BATAN).

http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2011/08/ergonomika-dan-sistem-manusia-kerja.html


Page 2