Apa kandungan udara yang kita hembuskan berdasarkan hasil percobaan tersebut

Percobaan Air KapurA.Judul Praktikum: Uji Hasil PernapasanB.Tujuan: Menguji udara hasil pernapasanC.Rumusan Masalah : Apakah hasil pernapasan mengandung CO2dan H2O ?D. Hipotesis1.Air kapur yang telah diendapkan ditiup, maka endapan air kapur akan keruh. Hal tersebut menunjukkan adanya CO2(Karbondioksida) pada udara hasil pernapasan.2.Ketika menghembuskan nafas di depan cermin yang bersih, maka akan muncul titik-titik air pada permukaan cermin. Ini menunjukkan bahwa salah satu hasil pernapasan adalah uap air (H2O).E.Alat dan Bahana.2 buah gelas plastikb.Sendok c.Cermin d.Kapur (gamping)e.Air f.SedotanF.Langkah – langkah PercobaanPercobaan I1.Siapkan dua buah wadah atau gelas.2.Masukkan kapur pada gelas 1 dan beri air secukupnya dan aduk3.Tunggu larutan air kapur tadi sampai mengendap, setelah larutan kapur tadi mengendap, tuangkan air kapur yang telah jernih pada wadah kedua hingga batas endapan.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 3 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Pernapasan merupakan salah satu tanda vital yang paling utama di tubuh. Seseorang bisa bernapas berkat kerja sistem pernapasan yang baik. Untuk mengetahui cara kerja sistem pernapasan pada manusia, simak penjelasan di bawah ini.

Sistem pernapasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Seseorang dapat dikatakan memiliki laju pernapasan normal apabila ia bisa bernapas sebanyak 12–20 kali per menit dan berlangsung secara berkesinambungan.

Organ-Organ Sistem Pernapasan pada Manusia

Sebelum mengetahui cara kerja sistem pernapasan pada manusia, kita harus terlebih dahulu mengenali organ yang berperan pada sistem ini. Sistem pernapasan pada manusia terbagi 2, yaitu sistem pernapasan bagian atas dan bagian bawah. Untuk lebih jelasnya Anda bisa membaca penjelasan di bawah ini:

Sistem pernapasan bagian atas

Beberapa organ dalam sistem pernapasan bagian atas antara lain adalah:

  • Ronga hidung. Organ ini memiliki selaput lendir dan rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menjebak partikel debu atau kotoran pada udara yang masuk ke hidung.
  • Sinus adalah rongga berisi udara di dalam tulang kepala. Organ ini membantu mengatur suhu dan kelembapan udara yang Anda hirup.
  • Organ ini memiliki peran dalam mengumpulkan udara yang masuk dari hidung atau mulut untuk diteruskan ke trakea
  • Laring adalah ruangan kecil sebelum trakea yang berisi pita suara.

Sistem pernapasan bagian bawah

Beberapa organ dalam sistem pernapasan bagian bawah antara lain adalah:

  • Organ ini merupakan jalan napas utama menuju paru-paru yang terletak di tenggorokan, tepatnya di bawah laring.
  • Bronkus kiri dan kanan adalah cabang dari trakea yang berfungsi untuk meneruskan udara ke paru-paru. Bronkus memiliki banyak cabang kecil di bawahnya. Cabang terkecil bernama bronkiolus.
  • Paru-paru. Paru-paru terdiri dari jutaan alveolus yang menerima udara dari bronkiolus dan bertugas sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
  • Diafragma adalah otot pernapasan utama. Organ ini dapat berkontraksi dan rileks secara bergantian, sehingga membuat udara dapat masuk dan keluar dari paru-paru.

Cara Kerja Sistem Pernapasan

Kerja sistem pernapasan pada manusia melibatkan semua organ pernapasan. Organ-organ ini bekerja sama untuk membantu tubuh dalam pertukaran gas antara paru-paru (alveolus) dan pembuluh darah, yang kemudian akan disalurkan ke seluruh bagian tubuh atau diembuskan ke udara.

Berikut ini adalah cara kerja sistem pernapasan pada manusia:

  • Ketika Anda menarik napas atau disebut dengan inspirasi atau inhalasi, diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk Anda akan berkontraksi dan meluaskan rongga dada, sehingga paru-paru bisa mengembang dan terisi udara.
  • Udara masuk lewat hidung dan mulut dan melewati proses penyaringan partikel-partikel kecil oleh rambut-rambut hidung, lalu menuju ke trakea atau batang tenggorokan.
  • Udara dari trakea masuk ke paru-paru melewati serangkaian cabang di paru-paru yang disebut dengan bronkus dan bronkiolus, kemudian berujung di alveolus.
  • Ketika udara mencapai alveolus, terjadi proses pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida pada pembuluh darah kecil bernama kapiler.
  • Oksigen masuk ke dalam kapiler, kemudian menumpang sel darah merah menuju ke jantung untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Di saat yang bersamaan, karbon dioksida masuk dari kapiler ke rongga paru.
  • Setelah pertukaran oksigen dan karbon dioksida selesai, otot diafragma dan tulang rusuk kembali rileks dan rongga dada kembali seperti semula. Udara yang mengandung karbon dioksida pun terdorong dari alveolus menuju ke bronkiolus, bronkus, trakea, hingga ke luar melalui hidung.

Selain berperan dalam pertukaran udara dan gas, sistem pernapasan juga berperan dalam memelihara dan menyeimbangkan kondisi di dalam tubuh agar tetap stabil. Dalam istilah medis kemampuan menyeimbangkan kondisi ini disebut homeostasis.

Sistem pernapasan pada manusia memang tampak seperti hal yang sederhana. Namun di balik masing-masing satu helaan dan hembusan napas, terdapat kerja sama antar organ yang cukup rumit guna mendapatkan oksigen demi kelangsungan seluruh sistem dalam tubuh.

Bila satu hal tidak bekerja dengan baik, fungsi sistem pernapasan secara keseluruhan juga bisa terganggu. salah satu gangguan pernapasan yang berbahaya adalah asfiksia. Oleh sebab itu, kesehatan sistem pernapasan harus dijaga dengan baik, misalnya dengan berhenti merokok atau menghindari asap rokok dan rajin berolahraha.

Jika Anda mengalami gejala adanya gangguan pada sistem pernapasan, seperti sesak napas atau batuk, apalagi yang sudah berlangsung lama, konsultasikan kondisi Anda ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang aman.

Terakhir diperbarui: 3 Mei 2020

Ditulis oleh ilmiahku.com Selasa, 10 Desember 2019 Edit

  1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
  2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida. 

Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup.

Untuk respirasi memerlukan oksigen

a. Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Kapur sirih secukupnya.
e. Kapas secukupnya.
f.  Jangkrik 1 ekor.
g. Kecambah secukupnya
h. Pipet tetes 1 buah.
i. Air yang diberi pewarna merah secukupnya.

Untuk respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Kapur sirih secukupnya

f. Spidol 1

1. Respirasi memerlukan oksigen

  • Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
  • Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan kapas secukupnya.
  • Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol tersebut.
  • Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah (2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
  • Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
  • Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi.
  • Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai kontrol).
  • Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi pewarna merah.
  • Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
  • Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1).

Gambar 3.1. Rangkaian percobaan respirasi memerlukan oksigen

2. Respirasi menghasilkan karbondioksida

  • Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
  • Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh.


Gambar 3.2. Membuat larutan kapur sirih

  • Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.
  • Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil.
  • Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
  • Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.


Gambar 3.3. Rangkaian perangkat percobaan Respirasi

  • Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
  • Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.
  • Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer.
  • Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.

Pernapasan memerlukan oksigen


Tabel 3.1. Hasil pengamatan Respirasi membutuhkan oksigen


Pernapasan mengeluarkan karbondioksida


Gambar 3.4 Percobaan Respirasi menghasilkan Karbondioksida


Tabel 3.2. Hasil pengamatan Respirasi menghasilkan Karbondioksida

Respirasi memerlukan oksigen
  • Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm.
  • Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit  kelima respirometer menunjukkan angka 1,05 cm.
  • Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
  • Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.

Respirasi mengeluarkan Karbondioksida

Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.

Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. 

Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. 

Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. 

Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %, oksigen 20,95 %, karbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

  1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengikat   sehingga   yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.
  2. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.
  3. Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.

Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Semoga postingan Laporan Praktikum Respirasi Pada Makhluk Hidup (Praktikum IPA di SD) ini bisa memberi manfaat. Amiin YRA.

Penulis: Vivi Ratnawati (S1 PGSD UT-POKJAR Jombang)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA