Apa hubungan konsumerisme dengan Iman Kristen

  1. Home /
  2. Archives /
  3. Vol 10 No 5 (2013): Oktober 2013 /
  4. Articles

DOI: https://doi.org/10.34150/jpak.v10i5.184

Keywords: Globalisasi, Komunitas Basis Gerejani, Individualisme, Konsumerisme dan Hedonisme

Globalisasi ialah proses terjadinya integrasi hubungan dan kerjasama  antar bangsa dan masyarakat dunia dalam berbagai bidang kehidupan yang berdampak pada peningkatan kesejahteran dan kemakmuran hidup manusia.  Akan  tetapi, globalisasi turut melahirkan budaya hidup individualisme, hedonisme dan konsumerisme. Budaya  hidup ini  patut diwaspadai dan diantisipasi Gereja karena bertentangan dengan nilai­ nilai dasar kehidupan kristiani seperti kasih, pengorbanan, solidaritas dan berbagi. Menghadapi budaya hidup ini, Gereja sebagai persekutuan umat Allah perlu membentuk dan menghidupi Komunitas Basis Gerejani sebagai fokus pemberdayaan iman umat dan menetralisir semangat hidup individualisme, hedonisme dan konsumerisme yang terlalu menekankan kemerdekaan, kenikmatan, kepentingan, sukses dan prestasi individu. Komunitas Basis Gerejani memungkinkan umat beriman kristiani menemukan  tempat yang  tepat untuk saling membantu dan meneguhkan  satu  sama  lain  dalam mejalankan misi Yesus yaitu menjadi terang dan garam bagi  dunia,  dan  tidak  hanya  sibuk  dengan  urusan, kepentingan dan kenikmatan pribadi melulu.

Pandangan Iman Kristen Terhadap Gaya Hidup Modern Dalam KBBI, gaya hidup adalah tingkah laku seorang individu di dalam masyarakat. Sedangkan gaya hidup modern adalah tingkah laku yang mengikuti tuntutan zaman. Seseorang cenderung berpikiran terbuka terhadap kemajuan dan perkembangan zaman. Ia juga akan lebih menghargai waktu. Perubahan pun akan dilakukan terus menerus. Namun, perubahan tersebut cenderung mengarah pada hal-hal negatif.

Apa Sajakah Bagian dari Gaya Hidup Modern?

Dewasa ini, banyak orang mulai beralih dari gaya hidup tradisional menjadi modern. Bahkan banyak diantara mereka yang mulai meninggalkan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Norma dan adat istiadat bahkan sudah mulai terkikis karena pengaruh budaya asing. Hingga tiba saatnya masyarakat telah mengadopsi 75% dari kebudayaan Barat.

Banyak juga gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristiani. Alhasil, seseorang tidak lagi hidup menurut apa yang tertulis di dalam Alkitab. Tetapi, sudah hidup menurut kehendak duniawi. Segala aktivitas dilakukan untuk mendekatkan diri pada kesenangan, bukan kepada Yesus Kristus.

Dampak negatif tak henti-hentinya muncul dari gaya hidup tersebut. Ada beberapa hal yang mempengaruhi gaya hidup seseorang, antara lain:

  • Pola pikir masyarakat yang semakin maju alias modern
  • Tingkat ekonomi masyarakat yang sudah mapan. Padahal tidak semua masyarakat ekonominya mapan.
  • Tidak mau dikatakan “ketinggalan zaman” alias “kudet”
  • Adanya kebanggaan atau pride tersendiri
  • Menganggap kalau itulah pola yang sesuai di zaman sekarang ini

Pandangan Gaya hidup menurut iman Kristiani yang berubah secara signifikan menyebabkan timbulnya kriminalitas. Misalnya, mencuri, tindakan asusila, dan membunuh.

1. Materialisme

Memiliki pengertian bahwa segala sesuatu dilakukan untuk memperoleh suatu hal yang bersifat kebendaan. Pada poin ini, seseorang akan menghalalkan segala cara demi materi. Bahkan, ia tidak segan-segan untuk mengkhianati saudaranya sendiri demi uang. Segala aktivitas yang mereka lakukan didasarkan pada uang. Bukan lagi aspek kerohanian, bukan lagi atas dasar cinta dan kasih.

Paham ini memandang manusia bukan lagi sebuah tubuh dan jiwa. Namun, sebagai sebuah benda yang dapat digunakan untuk mendatangkan keuntungan. Sangat sadis, bukan? 1 Timotius 6:10 “Karena akar segala kejahatan adalah cinta akan uang”

2. Hedonisme

Adalah gaya hidup yang saat ini banyak dianut oleh kaum muda. Hedonistis berarti pandangan hidup yang menjadikan kesenangan dan kenikmatan hidup sebagai tujuan utama. Memenuhi hasrat atau hawa nafsu menjadi hal yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan semboyan “YOLO = You Only Live Once”. Sehingga, kamu bisa hidup sebebas-bebasnya. Hal inilah yang membuat banyak orang menyimpang dari ajaran Kristiani. Misalnya, seks bebas, party all night long, dan narkoba.

Roma 13:12-14 “Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu, marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari. Jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya”

3. Individualisme

Memiliki pengertian bahwa manusia perlu diperhatikan secara pribadi. Poin ini menjelaskan bahwa diri sendiri itu lebih penting dari orang lain. Jadi, kamu tidak perlu memikirkan orang lain, tetapi pikirkanlah diri sendiri. Lakukan apapun yang kamu mau tanpa memperhatikan dampak yang akan timbul bagi orang lain. Dengan kata lain, hal ini membuat manusia menjadi lebih egois.

Krisis sosial terjadi dimana-mana, tanpa seorang pun yang memperhatikan. Kemiskinan, kelaparan, dan musibah terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Sebagai orang Kristen, bagaimana sikapmu melihat hal tersebut? Tergerakkah hatimu untuk menolong sesama yang membutuhkan?

4. Konsumerisme

Adalah gaya hidup yang boros, yang suka menghambur-hamburkan uang. Uang dapat digunakan untuk belanja ini dan itu. Bahkan, ada orang dengan tingkat konsumerisme yang melampaui batas. Misalnya, menyewa bioskop untuk dirinya sendiri. Berlebihan, bukan? Daripada menyewa bioskop, lebih baik uangnya didonasikan. Benar, tidak?

Sifat ini juga semakin berkembang karena pusat perbelanjaan yang tersebar dimana-mana. Coba hitung, berapa pusat perbelanjaan yang ada di kotamu? Banyak, bukan? Hadirnya mall membuat orang ingin belanja lagi dan lagi. Belum lagi tawaran diskon yang disediakan. Alhasil, ia menjadi sangat konsumtif. Bahkan ia lebih memilih untuk berfoya-foya ketimbang bersedekah.

5. Status

Saat ini, banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh status alias kedudukan di dalam masyarakat. Selain jabatan, barang-barang yang dipakainya juga menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya. Misalnya mobil, perhiasan, jam tangan, dan rumah.

6. Cafe Menjadi Tempat Favorit

Bercengkerama di cafe terlihat lebih nikmat ketimbang bercengkerama di rumah bersama keluarga. Cafe disimbolkan sebagai gaya hidup modern. Kepenatan, stress, dan kesempatan untuk berjumpa dengan orang baru bisa dilakukan disini. Galatia 5:21 “Kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu Kuperingatkan kamu seperti yang telah Kubuat dahulu, bahwa barang siapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”

7. Golf, Breakfast, Lunch, Dinner

Keempat istilah tersebut semakin populer saat ini. Bahkan kamu sering menggunakannya. Benar, tidak? Dewasa ini, istilah tersebut biasanya digunakan untuk “melobi orang lain”. Yohanes 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian, semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi”

8. Serba Instan

Siapa lagi yang mau hidup susah di era modern seperti sekarang? Perkembangan zaman menuntut semuanya harus bisa dilakukan dengan cepat. Contohnya, hadirnya fast food atau junk food. Hanya butuh waktu lima menit, maka kamu bisa menikmati hidangan yang nikmat.

9. Serba Mewah dan Megah

Gaya hidup modern menjadikan pesta pernikahan menjadi perayaan besar-besaran. Bukan lagi perayaan sederhana seperti yang diajarkan Yesus kepada kita.

10. Kemajuan Teknologi

Adalah gaya hidup globalisasi. Dimana keadaan di seluruh dunia bisa diakses secepat kilat, bahkan dunia ada dalam genggaman tanganmu. Hadirnya smartphone sebagai bukti nyata di era globalisasi. Perkembangan zaman boleh diikuti, namun jangan sampai membuat nilai Kristiani hilang begitu saja. Tetaplah asah dirimu agar iman akan Yesus Kristus semakin kuat.

Alhasil, kamu pun bisa terhindar dari nafsu duniawi. Dengan mengetahui hal di atas, diharapkan kamu semakin bisa menjaga diri, mengonsumsi nilai positif, dan menjauhkan hal-hal negatif. Semoga hidupmu juga dikuatkan dalam Yesus Kristus.

Artikel Lainnya” state=”closed

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Sebenernya apa sih yang dimaksud gaya hidup modern itu? Dalam KBBI, gaya hidup adalah tingkah laku seorang individu di dalam masyarakat. Sedangkan gaya hidup modern adalah perubahan tingkah laku manusia yang mengikuti tuntutan zaman. Namun, perubahan tersebut cenderung mengarah kepada hal negatif.

Masyarakat cenderung sudah merubah gaya hidup dari tradisional menjadi modern. Dan banyak dari antara mereka yang mulai terpengaruh budaya asing. Sehingga hari demi hari, adat istiadat mulai memudar.

Menurut sudut pandang kristiani, banyak sekali yang bertentangan dengan gaya hidup modern. Masyarakat tidak lagi mengikuti apa yang tertulis di dalam alkitab, melainkan masyarakat sudah mengikuti keinginan duniawi. Dan segala aktivitas yang mereka lakukan didasarkan pada kesenangan semata, bukan lagi aspek kerohanian dan atas dasar cinta dan kasih kepada Tuhan Yesus.

Hal yang mempengaruhi timbulnya perubahan gaya hidup modern adalah pola pikir yang mengatakan bahwa "saya harus mengikuti perubahan tersebut karena tidak ingin diejek ketinggalan zaman" sehingga banyak sekali dampak negatif yang di dapat karena timbulnya perubahan gaya hidup modern tersebut. Misalnya, membentuk manusia untuk memiliki kecenderungan bersikap konsumerisme, materialisme, hedonisme, dan individualisme.

  1. Konsumerisme adalah gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan, atau kesenangan sehingga membentuk seseorang untuk bersikap tidak hemat, dan lebih memilih untuk berfoya-foya ketimbang berbagi kepada orang yang kurang mampu.
  2. Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indera sehingga akan menghalalkan segala cara demi materi.
  3. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam kehidupan di dunia. Memenuhi hasrat atau hawa nafsu menjadi hal yang sangat penting.
  4. individualisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa diri sendiri itu lebih penting dari orang lain,  tidak memikirkan orang lain, melakukan apapun yang diinginkan tanpa memperhatikan dampak yang akan timbul bagi orang lain. Dengan kata lain, hal ini membuat manusia menjadi lebih egois.

Banyak orang yang menganggap bahwa gaya modern hanya memiliki dampak negatif, padahal gaya modern juga memiliki dampak positif. Berikut beberapa dampak positif yang di dapat dari gaya hidup modern, yaitu :

  • Meningkatknya Efektivitas dan Efisiensi

Efektif adalah pencapaian tujuan yang maksimal sesuai dengan apa yang direncankan sedangkan efisien adalah suatu hasil yang lebih maksimal dengan menghemat tenaga atau pun waktu. Salah satu contoh nyata adalah ketika kita ingin menuju suatu tempat menggunakan kereta MRT (Moda Raya Terpadu) akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan KRL (Kereta Rel Listrik).

  • Berkembangnya Teknologi Modernisasi dan Ilmu Pengetahuan

Modernisasi memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Berkembangnya teknologi menjadi lebih canggih akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi, sehingga masyarakat sangat mudah mendapatkan pengetahuan melalui teknologi tersebut. 

Contoh perkembangan teknologi terhadap umat kristiani yaitu penggunaan alkitab buku beralih menggunakan alkitab melalui telepon seluler dan mengadakan ibadah online. Perkembangan ilmu pengetahuan terhadap umat kristiani adalah terdapat banyak aplikasi yang dapat membantu dalam penambahan materi tentang kekristenan dan penyebarluasan firman Tuhan, salah satu contohnya yaitu renungan online.

Jadi, saya dapat menarik kesimpulan bahwa gaya hidup modern tidak hanya memiliki dampak negatif melainkan terdapat dampak positifnya juga bagi setiap orang. Perkembangan zaman boleh saja diikuti, Tapi jangan sampai membuat nilai-nilai Kristiani kita hilang begitu saja. 

Tetaplah mengasah diri agar iman akan Yesus Kristus bertambah dan semakin kuat. Sehingga, kita pun bisa terhindar dari keinginan duniawi. Dan diharapkan kita dapat mengambil nilai-nilai yang positif, dan menjauhkan diri dari hal negatif serta hidup atas dasar cinta dan kasih kepada Tuhan Yesus.


Apa hubungan konsumerisme dengan Iman Kristen

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya