Apa artinya kata bahasa?

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI merespons kritik terhadap arti kata 'perempuan' yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Pasalnya, sejumlah aktivis hingga pegiat hak perempuan sudah sejak lama mengkritik arti kata perempuan pada KBBI yang dinilai merendahkankaum hawa.

"KBBI merupakan kamus umum yang bersifat historis. Artinya, KBBI merekam semua fakta kebahasaan yang pernah dan tengah hidup dalam masyarakat tutur bahasa Indonesia. Selain kamus historis, KBBI juga merupakan kamus yang hidup (living dictionary),"demikian dikutip dari situs resmi Badan Bahasa yang diakses CNNIndonesia.com, Rabu (3/2) pagi.


Badan Bahasa menerangkan penjelasan entri 'perempuan' di KBBI dapat dijadikan contoh bagaimana masyarakat memandang kaum hawa, dan konotasi seperti apa yang dilekatkan pada mereka.

"Konotasi dan stigma perempuan yang negatif dapat diubah bukan dengan cara mengubah penjelasan entri tersebut di KBBI, melainkan dengan mengubah konotasi dan stigma masyarakat terhadap perempuan di tataran yang lebih tinggi. Jika perubahan konotasi dan stigma negatif masyarakat terhadap perempuan dapat dilakukan, entri-entri baru dengan makna yang positif akan muncul dalam korpus dan tercatat dalam KBBI secara alami," demikian penegasan Badan Bahasa.

Badan itu menyatakan setiap ada konsep atau makna baru muncul di suatu masa, konsep dan makna itu dicatat dengan urutan kronologis. Kata-kata dan makna tersebut disajikan menurut urutan perkembangannya, dari mulai makna yang mula-mula muncul sampai makna yang dipahami saat ini.

Lihat juga:Sumpah Pemuda: Upaya KBBI Menyerap Kosakata

Kronologi Kata Perempuan di KBBI

Badan Bahasa menjelaskan kata perempuan pertama kali diartikan pada 1998 di dalam KBBIdengan sinonim 'wanita' dan 'bini'. Kemudian kata ini terus dikembangkan di KBBI hingga edisi seterusnya.

"Pada waktu itu [1998], kata [perempuan] ini diberi definisi sinonim saja, yaitu 'wanita' dan 'bini'. Pada edisi-edisi berikutnya, definisinya diubah berupa penjelasan sebagai 'orang (manusia) yang memiliki puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui'. Adapun makna 'wanita' tetap dipertahankan sebagai sinonim," demikian dikutip dari situs resmi Badan Bahasa.

Badan Bahasa menyatakan ciri-ciri fisik itu digunakan untuk menjelaskan jenis kelamin. Sejumlah subentri seperti perempuan geladak, perempuan jahat, perempuan jalan, perempuan jalan, perempuan jangak, perempuan lecah dan perempuan nakal pun dimasukkan dalam edisi pertama.

"Sejak edisi kedua sampai seterusnya, definisi kata ini ditambah satu lagi, yaitu 'betina' yang dilengkapi penjelasan 'khusus untuk hewan'," demikian penjelasan Badan Bahasa.

Lihat juga:Viral 'Oalah' Masuk KBBI, Badan Bahasa Ungkap Kronologi

Namun, berbeda dengan edisi pertama, pada edisi KBBIselanjutnya,Badan Bahasa menyatakan gabungan kata itu bertambah dengan subentri perempuan lacur (KBBI edisi 2) dan perempuan simpanan (KBBI edisi 3).

"Sampai KBBI edisi 5 tidak ada lagi penambahan gabungan kata di bawah entri perempuan. Namun, penyesuaian beberapa kali dilakukan, terutama dalam hal penggantian kata pendefinisi pada entri ini, yaitu kata puki yang ada dalam edisi 1 dan 2 diubah menjadi vagina pada edisi 3 dan seterusnya," lanjutannya.

Badan Bahasa menjelaskan penambahan subentri tersebut dilakukan karena gabungan kata perempuan geladak, perempuan jalan, perempuan simpanan dan lainnya memiliki frekuensi penggunaan yang tinggi.

Oleh karena itu, tim editor KBBI menilai subentri tersebut perlu dipertahankan sebagai fakta kebahasaan yang harus dicatat dalam kamus. Praktik ini, katanya, lazim dilakukan karena kamus hanya mengartikan kata-kata yang sudah tersedia dan banyak dipakai di kalangan masyarakat.

Badan itu menjelaskan bahwa dalam praktik leksikografi, pendefinisian suatu entri mengikuti pola tertentu. Dari berbagai macam pola definisi, pola genus proximus + diferentia specifica lazim digunakan untuk pendefinisian nomina, verba, dan adjektiva. Pola tersebut mensyaratkan ada satu kata atau kelompok kata yang berfungsi sebagai jenis terdekat (genus proximus) dan kata-kata lain yang berfungsi sebagai fitur pembeda kata yang didefinisikan tersebut dari kata-kata lain yang sejenis (diferentia specifica).

Jenis terdekat tersebut akan menjadi kata pertama yang dipakai dalam mendefinisikan, baru kemudian disusul oleh kata-kata yang menjadi unsur pembedanya. Dalam hal pendefinisian perempuan, kata 'orang' atau 'manusia' adalah jenis terdekatnya, sedangkan 'yang memiliki vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui' merupakan ciri pembedanya dari jenis manusia yang lain.

"Adapun gambaran sosial yang muncul dari penyajian informasi dalam kamus tersebut bukan merupakan kondisi yang ideal, hal tersebut menjadi pembahasan yang lain. Justru, dalam pendekatan leksikografi modern, kamus merupakan gambaran jujur dari kondisi sosial dan budaya suatu masyarakat," tulis Badan Bahasa.

Lihat juga:Sumpah Pemuda dan 10 Kata Kekinian dalam KBBI

Penyusunan KBBI, lanjut keterangan tersebut, dilakukan tim editor dengan mencari, mengumpulkan, menyeleksi dan memvalidasi entri atau kata-kata yang berkembang di masyarakat.

Suatu kata bisa masuk dalam KBBI jika digunakan dengan frekuensi yang tinggi dan terbukti secara data. Data yang dimaksud berasal dari sumber digital yang bisa membantu dalam memverifikasi penggunaan kata secara faktual.

Untuk diketahui, pada situs kbbi.kemdikbud.go.id yang diakses 3 Februari 2020, arti kata 'perempuan' ditulis sebagai berikut:

1. n orang (manusia) yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui; wanita
2. n istri; bini: --nya sedang hamil
3. n betina (khusus untuk hewan)

Sementara pada situs KBBI.web.id, arti kata perempuan adalah sebagai berikut:
orang (manusia) yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui; wanita; 2 istri; bini:
-- nya sedang hamil; 3 betina (khusus untuk hewan);bunyi
-- di air, pb ramai (gaduh sekali);
-- geladak pelacur;
-- jahat 1 perempuan yang buruk kelakuannya (suka menipu dan sebagainya); 2 perempuan nakal;
-- jalan pelacur;
-- jalang 1 perempuan yang nakal dan liar yang suka melacurkan diri; 2 pelacur; wanita tuna susila;
-- jangak perempuan cabul (buruk kelakuannya);
-- lacur pelacur; wanita tuna susila;
-- lecah pelacur;
-- nakal perempuan (wanita) tuna susila; pelacur; sundal;
-- simpanan istri gelap.

Lihat juga:Polemik Istilah Reklamasi: Pulau atau Pantai?
(fey/kid)


[Gambas:Video CNN]

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA