Ada beberapa hipotesis tentang keberadaan manusia purba pada masa berburu dan meramu

Lihat Foto

libcom

Ilustrasi Zaman Neolitikum

KOMPAS.com - Kehidupan suatu masyarakat dari masa ke masa selalu berkembang dan mengalami perubahan.

Begitu pula dengan corak kehidupan manusia zaman prasejarah.

Pada awalnya, masyarakat praaksara hidup secara berpindah-pindah (nomaden) dengan memanfaatkan alat-alat primitif yang masih sangat sederhana.

Kemudian mereka berubah menjadi semi nomaden, dan berubah lagi menjadi menetap di suatu tempat.

Berdasarkan corak kehidupannya, zaman praaksara dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa berburu dan meramu, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.

Masa berburu dan meramu

Corak kehidupan manusia purba yang paling sederhana, yaitu pada masa berburu dan meramu.

Pada periode awal munculnya peradaban manusia ini, kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan bahan yang disediakan alam masih sangat terbatas.

Umumnya, peralatan yang digunakan terbuat dari batu, kayu, atau tulang yang masih sederhana.

Masa berburu dan meramu dibagi menjadi dua, yaitu masa berburu dan meramu tingkat awal dan masa berburu dan meramu tingkat lanjut.

Baca juga: Nomaden: Sejarah dan Perkembangannya

Masa berburu dan meramu tingkat awal

Corak kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu tingkat awal adalah nomaden (berpindah-pindah tempat).

Pada Masa berburu dan meramu tingkat lanjut, Nusantara dihuni oleh ras pendatang baru, yaitu ras Austromelanesoid dan ras Mongoloid. Kedua rasa ini diyakini?

  1. berasal dari luar Nusantara
  2. hasil evolusi manusia purba sebelumnya
  3. belum dapat disebut sebagai Homo sapiens
  4. hasil kohabitasi dengan manusia purba sebelumnya
  5. merupakan salah satu jenis manusia purba jenis Homo

Jawaban: A. berasal dari luar Nusantara

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut, nusantara dihuni oleh ras pendatang baru, yaitu ras austromelanesoid dan ras mongoloid. kedua rasa ini diyakini berasal dari luar nusantara.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Ketika mulai hidup menetap, manusia praaksara mengembangkan kemampuan seni. Lukisan gua dikenal pada masa? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Pada Masa berburu dan meramu tingkat lanjut, Nusantara dihuni oleh ras pendatang baru, yaitu ras Austromelanesoid dan ras Mongoloid. Kedua rasa ini diyakini?

  1. berasal dari luar Nusantara
  2. hasil evolusi manusia purba sebelumnya
  3. belum dapat disebut sebagai Homo sapiens
  4. hasil kohabitasi dengan manusia purba sebelumnya
  5. merupakan salah satu jenis manusia purba jenis Homo

Jawaban: A. berasal dari luar Nusantara

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut, nusantara dihuni oleh ras pendatang baru, yaitu ras austromelanesoid dan ras mongoloid. kedua rasa ini diyakini berasal dari luar nusantara.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Ketika mulai hidup menetap, manusia praaksara mengembangkan kemampuan seni. Lukisan gua dikenal pada masa? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Uraian mengenai manusia purba pada periode berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana akan dijelaskan pada bagian Pembahasan berikut.


Pembahasan

Masa berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering and hunting period) adalah salah satu ciri-ciri zaman batu tua (paleolitikum) dimana manusia purba memenuhi kebutuhan akan pangan dengan cara berburu hewan dan mengumpulkan makanan dari alam. Pada masa ini juga telah mengenal sistem kepercayaan yang sederhana dan alat-alat pemenuh kebutuhan hidup yang sederhana. Hidup mereka berkelompok dengan anggota yang tidak banyak, antara 20 sampai 50 orang. Hidup mereka masih nomaden dan sangat bergantung pada ketersediaan alam.

Keadaan Lingkungan

Keadaan lingkungan pada masa itu masih sangat liar, belum stabil, dan berbahaya. Manusia masih belum mampu menciptakan alat untuk mempermudah hidupnya seperti senjata untuk membunuh hewan buas dan rakit untuk menyeberangi sungai. Bahkan mereka masih tinggal di goa-goa alam. Manusia masih sangat bergantung pada ketersediaan alam. Sehingga jika lingkungan alam di sekitar gua sudah tidak memungkinkan mereka untuk bertahan hidup, mereka akan mengembara dan mencari tempat baru. Mereka biasanya tinggal di dekat sumber air seperti sungai atau pantai karena disana lebih banyak terdapat hewan dan tumbuhan yang bisa dimakan.

Kehidupan Ekonomi

Pada masa itu belum ada sistem ekonomi yang kompleks. Kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompoknya dan tidak pernah ada transaksi dengan kelompok lain. Mereka masih sangat bergantung pada alam dan akan mencari tempat lain jika tempat tersebut sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pengolahan makanan masih sebatas dibakar saja. Pada masa itu manusia telah mengenal api. Untuk makanan yang berasal dari tumbuhan, mereka memakannya mentah-mentah. Mereka juga belum mengenal teknik menanak nasi.

Kehidupan Sosial

Mereka selalu hidup berkelompok yang anggotanya berjumlah 20 sampai 50 orang yang terdiri dari satu atau dua keluarga. Tujuan hidup berkelompok adalah untuk menghadapi binatang buas dan saling membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka juga sudah mengenal kerja sama terutama dalam hal berburu. Hasil buruannya dibagikan kepada seluruh anggota kelompok.

Teknologi

Manusia pada masa itu lebih memilih gua sebagai tempat tinggal karena mereka belum mampu membangun tempat tinggal. Mereka sudah mengenal beberapa peralatan yang sederhana untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bentuk alat-alat tersebut masih kasar (belum diasah atau dihaluskan) dan sederhana. Peralatan tersebut biasanya berasal dari batu, serpihan, dan tulang hewan yang memiliki bentuk sesuai dengan fungsinya. Beberapa alat tersebut diantaranya kapak perimbas; kapak penetak; kapak genggam; pahat genggam; alat serpih; dan peralatan dari tulang.

Kapak perimbas adalah kapak yang digunakan dengan cara digenggam dan tidak memiliki tangkai. Kapak ini ditemukan di beberapa tempat di Indonesia dan beberapa negara lain seperti Malaysia, Tiongkok, Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, dan Filipina.

Kapak penetak adalah kapak yang memiliki bentuk lebih besar daripada kapak perimbas dan berfungsi untuk membelah bambu dan kayu. Kapak ini ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Kapak genggam adalah kapak yang berukuran lebih kecil daripada kapak perimbas dan memiliki ujung kecil untuk tempat menggenggam alat tersebut. Kapak ini juga ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Pahat genggam adalah alat yang memiliki ukuran lebih kecil dari kapak genggam dan berfungsi untuk menggali tanah untuk mencari umbi-umbian.

Alat serpih adalah peralatan yang memiliki bentuk yang sederhana berupa serpihan. Alat ini memiliki fungsi sesuai bentuknya seperti pisau dan alat penusuk. Manusia dapat menggunakan alat ini untuk mengupas, memotong, dan menggali makanan. Alat serpih memiliki ukuran sekitar 10 sampai 12 cm dan banyak ditemukan pada goa-goa di Sangiran (Surakarta), Cabbenge (Sulawesi Selatan), Maumere (Flores), dan Timor.

Selain dari batu dan serpihan, manusia juga menggunakan tulang hewan untuk dijadikan alat. Peralatan yang berasal dari tulang antara lain pisau, belati, mata tombak, mata panah, dll.


Pelajari juga

Jenis manusia purba yang ada di Indonesia brainly.co.id/tugas/514720

Detil jawaban

Kelas: 1 SMA

Mata pelajaran: Sejarah

Bab: 3 - Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia

Kode: 10.3.3


Kata kunci: manusia pra-sejarah

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA