43 Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan Dongson *?

Kebudayaan Dongson – Budaya Zaman Perunggu di sebuah lembah Hông Hông di Vietnam. Budaya ini berkembang di Asia Tenggara, termasuk dalam kepulauan, dari sekitar 1000 SM hingga 1 SM.

Dalam masyarakat Dongson merupakan komunitas peternak dan petani yang dapat diandalkan. Dia berpengetahuan, menanam kerbau dan babi dan bisa memancing. Dia sepertinya tinggal di pantai.

Dalam pembahasan ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Kebudayaan Dongson. Untuk itu, ikutalh pembahasan selengkapnya sebagai berikut.

Apa itu Kebudayaan Dongson ?

Pengertian Kebudayaan Dongson merupakan adanya sebuah budaya Zaman Perunggu yang telah tumbuh di lembah Sông Hồng dari Vietnam. Budaya ini berkembang di Asia Tenggara, termasuk dalam kepulauan, dari kurang lebih 1000 SM hingga 1 SM.

Budaya Dongson mulai berkembang di wilayah Indocina selama transisi dari Zaman Batu Tengah serta Neolitik ke Zaman Megalit kemudian. Pengaruh dalam budaya Dongson telah tumbuh di kepulauan yang dikenal dengan Zaman Perunggu.

43 Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan Dongson *?

Budaya Dongson umumnya bisa digambarkan sebagai karya kelompok Austronesia, terutama terletak di pantai Annam, pada abad ke-5 SM. SM Dan mekar di hadapan Kristus. Culture sendiri mengambil nama Dongson pada Tanh hoa.

Komunitas Dongson termasuk dalam komunitas peternak dan petani yang dapat diandalkan. Dia berpengetahuan, menanam kerbau dan babi dan bisa memancing. Dia rupanya dalam badai petir, terlindung dari risiko banjir.

Di rumah-rumah besar di lantai dengan atap melengkung yang menghadap ke teras. Selain pertanian, komunitas Dongson juga dikenal sebagai komunitas laut, tidak hanya oleh nelayan tetapi juga oleh pelaut yang menyeberangi Laut Cina dan pantai selatan terhadap perahu.

Baca Juga :  Candi di Malang

Asal Asul kebudayaan Dongson

Asal usul budaya ini terletak pada perkembangan budaya Austronesia. Asal usul geng-geng ini adalah Yue-che, yang barbar yang muncul di barat daya Cina pada abad ke-8 SM. Tetapi pandangan mereka mirip dengan hubungan Dongsaon dengan budaya Halstatt, yang masih dipertanyakan.

Diyakini bahwa benda-benda perunggu itu ditemukan di Yunnan di Dongson. Meskipun jelas bahwa barang itu dibuat oleh kelompok dari Barat dan sejak pembuatannya, dapat ditentukan apakah barang itu adalah model untuk Dongson atau hanya sebuah klon. Jika klaim itu benar, ini bisa menjelaskan penyebaran dalam budaya Dongson di wilayah dataran tinggi yakni Burma.

Pengaruh Cina yang telah berkembang pesat memengaruhi budaya Dongson, terutama karena ekspansi pendudukan Cina ke perbatasan Tonkin menurun. Ini muncul dari motif dekoratif Dongson yang memodelkan benda-benda perunggu Tiongkok selama Kerajaan Pendekar.

Itu termasuk dalam adanya sebuah sumber penting untuk seni Dongson, yang berkembang sampai Dinasti Han diduduki, Tonkin 111 SM. BC menaklukkan. Namun, budaya Dongson kemudian memengaruhi budaya Indocina selatan, terutama dalam seni Cham.

Ada beberapa yang berpendapat bahwa budaya ini dipengaruhi oleh Hellenisme melalui model selatan dan Fu-nan, yang merupakan kekaisaran Indocina besar pertama di bawah pengaruh India. Akan tetapi, pendapat tersebut yakni tidak bisa dibalik.

Latar Belakang

Budaya Dongsong yakni telah berasal dari wilayah Dongson, yang juga termasuk lokasi di Teluk Tonkin di Vietnam. Karena masa konstitusi, budaya Dongson menghasilkan alat-alat logam.

Tradisi perunggu kembali ke 2.500 SM. SM Kembali. Budaya Dongson untuk Indonesia adalah pandangan yang ditanggung oleh sekelompok Melayu Deutro (Melayu Muda) di Indonesia kurang lebih 500 SM.

43 Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan Dongson *?

Ia sering menyebut Dong Son. Peradaban lebih tinggi dari Proto-Melayu. Dia bisa membuat alat kuningan. Peradaban ditandai dengan keterampilan pengerjaan logam yang sempurna.

Baca Juga :  Pengertian Kolonialisme

Perpindahan ke kepulauan Indonesia dapat dilihat dalam distribusi peralatan yang ditinggalkan di beberapa pulau Indonesia dalam bentuk kapak persegi. Peradaban ini dapat ditemukan di Malaka, Sumatra, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur.

Persaingan Peradaban Melayu kedua lebih cenderung memiliki kemajuan pengiriman daripada ayah karena petualangan sebagai pelaut didukung oleh aturan astrologi. Tempat kedua trek balap Melayu dan penggunaan angkutan laut.

Penyebaran Kebudayaan Dongson

Budaya-budaya yang tumbuh di Dong Son, lokasi Dong Son juga karya-karya yang ditemukan menemukan budaya di selatan Semenanjung Indochina (Samrong, Battambang di wilayah Kamboja).

Terinspirasi oleh Malaya (Sungai Tembeling di Pahang dan Klang di Selangor) Nusantara (Indonesia). Dengan gaya hidup nomaden, dalam mata pencaharian berburu manusia mengarah pada budaya Paleolitik dan kemudian ke migrasi dalam melanesoid dari Teluk Tonkin.

Baca Juga :

  • Sejarah Gedung Sate
  • Masjid Agung Semarang
  • Peninggalan Zaman Mesolitikum
  • Peninggalan Masa Praaksara
  • Sejarah Wali Songo

Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Kebudayaan Dongson. Dalam kebudayaan tersebut yakni termasuk dalam budaya Zaman Perunggu yang telah tumbuh di lembah Sông Hồng dari Vietnam.

Kebudayaan Dongson merupakan kebudayaan perunggu yang berkembang di lembah Song Hong di Vietnam. Manusia yang tergabung pada kebudayaan ini sudah mampu mengolah perunggu menjadi alat-alat sehari-hari.

Kebudayaan ini seringkali disebut sebagai kebudayaan utama zaman perunggu yang ada di Asia Tenggara.

Sejarah dari kebudayaan ini yaitu berawal dari suatu evolusi yang disebut dengan evolusi Kebudayaan Austronesia. Dimana kebudayaan ini berkembang dan tumbuh di Vietnam, tepatnya di Lembah Song Hong.

Kebudayaan ini mulai tumbuh di kawasan Asia Tenggara termasuk di Indonesia pada sekitar tahun 1000 Sebelum Masehi.

Terdapat pendapat bahwa mulanya, kebudayaan ini berkembang di kawasan Indocina sejak zaman peralihan. Artinya, kebudayaan ini telah dikembangkan dari zaman Mesolitikum, Neolitikum, bahkan sampai zaman Megalitikum.

Sejarah Kebudayaan Dongson

43 Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan Dongson *?

Terdapat beberapa sumber yang menjelaskan bahwa, kebudayaan ini mulai muncul di Asia Tenggara dan berkembang pada masa abad kelima Sebelum Masehi.

Mulanya, kebudayaan ini dibawa oleh bangsa bernama Yue-tche pada abad ke 8 Sebelum Masehi. Bangsa Yue-tche merupakan bangsa yang kejam dan memiliki sifat keras yang berasal dari Barat Daya China.

Namun, terdapat sumber lain yang mengatakan bahwa Kebudayaan Dongson memiliki keterkaitan atau hubungan dengan Kebudayaan Halstatt. Akan tetapi keterkaitan antara kedua kebudayaan ini masih diragukan akan kebenarannya.

Pendapat yang kebanyakan dianggap benar oleh orang-orang adalah kebudayaan ini berasal dari Yunnan.

Sebab benda perunggu peninggalan Yunnan memiliki kesamaan dengan benda perunggu peninggalan kebudayaan ini. Pembuktian mengenai masalah sejarah telah menarik beberapa orang dari wilayah Barat untuk turut mencari dan dan melakukan penyelidikan.

Berkembang kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh masyarakat China yang melakukan penjajahan di perbatasan-perbatasan wilayah Tonkin.

Bukti dari pengaruh China ini dapat dilihat dari motif pada hiasan perunggu asal Dongson memiliki kesamaan dengan model hiasan perunggu pada masa kerajaan pendekar di Negeri Tirai Bambu ini.

Terdapat pula pendapat lain yang menyatakan bahwa Kebudayaan Dongson tumbuh dan berkembang akibat pengaruh dari Hellenisme.

Masuknya Hellenisme ini melalui beberapa model yang berasal dari Funan yang menjadi kerajaan besar pertama di Indocina yang terpengaruh dengan budaya India.

Kebenaran atas pendapat tersebut masih belum terbukti dan tidak bisa langsung dipercaya.

Kebudayaan Dongson di Indonesia

Di Indonesia sendiri, kebudayaan ini sering disebut dengan masa kebudayaan perunggu yang sempat meluas di beberapa kawasan di nusantara.

Menurut sejarah, kebudayaan yang berasal dari Vietnam ini masuk dan meluas di Indonesia pada tahun sekitar 1000 Sebelum masehi hingga 1 sebelum masehi.

Kebudayaan ini dibawa oleh bangsa Deutro Melayu yang bermigrasi ke kepulauan Nusantara dari daerah Indochina.

Bukti masuknya Kebudayaan Dongson di Indonesia yaitu adanya penemuan benda penting yang terbuat dari logam yang ditemukan di beberapa wilayah Nusantara.

Salah satu benda logam atau perunggu tersebut yaitu Nekara dengan tipe heger 1 yang memiliki tingkat kemiripan tinggi bahkan identik dengan Neraka tertua di Vietnam.

 

Ciri-Ciri Kebudayaan Dongson

43 Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan Dongson *?

Sebagai salah satu kebudayaan yang merupakan kebudayaan zaman logam, atau lebih tepatnya zaman perunggu, kebudayaan Dongson sudah memiliki kebudayaan yang kompleks dan teknologi yang tinggi.

Berikut ini adalah ciri-ciri yang membedakan kebudayaan Dongson dengan kebudayaan-kebudayaan lainnya

  • Peralatan yang terbuat dari logam
  • Kebudayaan yang dipengaruhi beberapa aliran
  • Pola hiasan unik
  • Hidup menetap
  • Sistem kepercayaan yang sudah semakin kompleks

Agar kalian lebih paham, akan dijelaskan secara lebih rinci ciri-ciri tersebut dibawah ini

Peralatan Terbuat dari Logam

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, kebudayaan satu ini identik dengan zaman perunggu. Dimana banyak sekali alat-alat rumah tangga atau untuk kebutuhan lainnya yang terbuat dari logam, tepatnya logam perunggu.

Hal ini terjadi karena sudah terdapat kelompok masyarakat yang mendalami ilmu pengolahan logam dan pembuatan alat-alat sehari-hari.

Terbentuknya kelompok masyarakat dengan keterampilan khusus ini juga membuat kebudayaan Dongson sebagai salah satu kebudayaan utama dalam masa perundagian di Indonesia.

 

Kebudayaan dipengaruhi Beberapa Aliran

Banyaknya aliran yang mempengaruhi kebudayaan ini dapat dilihat melalui peninggalan benda arkeolognya yang mirip dengan motif di beberapa wilayah. Misalnya motif benda yang mirip dengan yang ada di Kerajaan China.

Selain itu, banyaknya aliran ini juga mempengaruhi bahan pembuatan peralatan yang berupa perunggu. Benda perunggu tersebut banyak yang ditemukan di Indonesia.

Budaya-budaya ini nantinya akan menyebabkan terjadinya asimilasi serta akulturasi budaya kedalam kebudayaan Dongson ini.

Sehingga, muncul banyak sekali variasi kebudayaan, sesuai dengan wilayah masing-masing serta kearifan lokal dan norma-norma yang berlaku di wilayah tersebut.

 

Pola Hiasan Unik

Umumnya alat-alat serta artefak yang ditinggalkan oleh kebudayaan dongson memiliki pola hiasan yang relatif unik.

Hiasan-hiasan ini umumnya dibentuk dengan pola-pola geometri yang juga menjadi ciri khas dari kebudayaan ini.

Bentuk geometri-geometri yang sering digunakan antara lain adalah spiral, segitiga, dan garis-garis geometris yang simetris dan juga saling bersinggungan.

 

Hidup Menetap

Manusia dalam kebudayaan dongson sudah hidup menetap dalam kelompok-kelompok sosial tertentu. Hal ini terjadi karena mereka sudah mengerti cara membuat rumah permanen serta melakukan aktivitas pertanian subsisten dan peternakan sederhana.

Dengan pola hidup yang menetap dan pembagian pekerjaan, nantinya akan terbentuk sistem sosial hierarkis dan juga pembagian pekerjaan.

Pembagian pekerjaan inilah yang nantinya akan menghasilkan kelompok-kelompok tertentu dengan spesialisasi keahlian tertentu, sehingga mampu mengolah logam, atau bertani, dan menjalankan fungsi-fungsi spiritual tertentu.

 

Aspek Spiritual Kebudayaan Dongson

Senada dengan zaman-zaman sebelumnya, manusia yang berasal dari kebudayaan Dongson ini rata-rata masih menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme, seperti leluhur mereka.

Kepercayaan ini merupakan konsep yang mempercayai bahwa roh nenek moyang masih menjaga dan mengawasi kehidupan mereka.

Oleh karena itu, roh-roh nenek moyang tersebut harus senantiasa dihormati. Selain itu, mereka juga percaya untuk meminta bantuan dan berdoa kepada roh-roh leluhur tersebut.

 

Peninggalan Kebudayaan Dongson

Sebagai salah satu kebudayaan utama yang menggunakan perunggu dalam pembuatan alat-alat sehari-hari mereka, maka peninggalan-peninggalan dari kebudayaan Dongson tentunya juga berupa alat perunggu.

Berikut ini adalah beberapa hasil peninggalan kebudayaan dongson yang harus kalian ketahui

  • Nekara perunggu
  • Perhiasan perunggu
  • Arca perunggu
  • Bejana perunggu
  • Kapak corong

Agar kalian lebih paham, peninggalan-peninggalan tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci dibawah ini

Nekara Perunggu

43 Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan Dongson *?

Nekara perunggu merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kebudayaan Dongson yang lumayan banyak ditemukan di daerah-daerah di Indonesia.

Artefak tersebut ditemukan di Kepulauan Kei, Pulau Selayar, Pulau Sengean, dan juga di daerah Bali.

Nekara yang ditemukan di daerah timur Indonesia memiliki ukuran yang lebih besar daripada neraka di bagian Indonesia barat.

Nekara perunggu memiliki bentuk unik yaitu menyerupai dandang yang telungkup. Bentuk ini juga dapat dikatakan seperti bentuk kerumbung dimana memiliki bagian atas dan tengah yang telah tertutup dan memiliki pinggang.

Keunikan peninggalan kebudayaan ini telah disimpan di museum sejarah dan dapat dikunjungi secara bebas.

 

Perhiasan Perunggu

Peninggalan sejarah Kebudayaan Dongson berikutnya yaitu Perhiasan perunggu yang dapat dijumpai di kawasan Malelo, Gilimanuk, Rembang, dan juga Anyer.

Perhiasan penting dan bersejarah ini berupa cincin, kalung, gelang, dan juga beragam anting yang terbuat dengan logam perunggu. Peninggalan tersebut telah dialihkan sebagai warisan budaya dan tersimpan apik di museum.

 

Arca Perunggu

Arca yang merupakan peninggalan kebudayaan yang berasal dari Vietnam ini terbuat dari perunggu dengan bentuk yang bervariasi.

Terdapat bentuk orang yang memegang anak panah maupun busur panah, patung menunggang kuda, serta patung orang yang sedang menari. Masih banyak lagi bentuk arca perunggu lainnya yang mungkin belum ditemukan sampai detik ini.

Arca perunggu di Indonesia ditemukan di beberapa wilayah. Wilayah tersebut yaitu Plembang, Bogor, Lumajang, serta kawasan Bangkina yang ada di Riau.

Arca ini diyakini sebagai peninggalan Kebudayaan Dongson karena terbuat dari perunggu dan motifnya yang memiliki kesamaan dengan peninggalan lainnya.

 

Bejana Perunggu

43 Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan Dongson *?

Penemuan penting selanjutnya yaitu bejana perunggu yang hanya ditemukan di kawasan Madura dan Kerinci.

Bejana ini memiliki motif yang unik berupa huruf “J” yang membentuk gambar pilin yang tersusun secara geometri. Bejana perunggu memiliki bentuk menyerupai periuk dengan bentuk yang langsing.

Bentuk dan motifnya yang unik ini memiliki keindahan tersendiri khas Dongsan.

 

Kapak Corong

43 Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan Dongson *?

Kapak corong merupakan salah satu peninggalan Kebudayaan Dongson yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.

Artefak tersebut ditemukan di sekitar wilayah Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Bali, dan juga Jawa. Kapak corong juga dapat ditemukan di sekitar kawasan Danau Sentani.

Kapak corong yang bisa juga disebut dengan kapak sepatu ini memiliki bentuk unik dan dibuat dari bahan perunggu.

Kapak ini memiliki bentuk sebilah kapak dan pada bagian atas berbentuk sebuah corong.  Corong ini dapat digunakan sebagai tempat menaruh tangkai kayu dengan bentuk siku.

Beberapa informasi mengenai Kebudayaan Dongson di atas semoga dapat membantu Anda dalam memahami bagaimana sejarah, ciri, serta apa saja benda yang ditinggalkan oleh kebudayaan ini.

Perlu diingat, bahwa kebudayaan tersebut tetap harus dijadikan sebagai warisan yang dapat dikenang oleh generasi berikutnya. Bagi Anda yang penasaran, Anda dapat mengunjungi museum kebudayaan.