3 Apa isi kandungan QS Al Maidah ayat 48?

tirto.id - Al-Qur’an mengandung berbagai hikmah luar biasa untuk kehidupan manusia. Berbagai perintah dan larangan harus diperhatikan oleh umat Islam agar selamat dunia akhirat. Rasulullah telah berpesan kepada umat Islam bahwa Al-Qur’an dan As-Sunah merupakan pedoman bagi umat Islam. Ajaran untuk berbuat baik kepada sesama manusia dan berbuat baik selama di dunia selalu menjadi nilai penting dalam Al-Qur’an.
Perintah tersebut telah disampaikan dalam QS. Al-Maidah ayat 48 dan QS. At-Taubah ayat 105.

Kandungan QS. Al-Maidah: 48


Dilansir dari laman Quran Kemenag, berikut merupakan terjemahan QS. Al-Maidah: 48:

“Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan,” (QS. Al-Maidah: 48).



Dikutip dari E-Modul PAI Kelas X: 9—10, berdasarkan tafsir Al-Misbah, ayat tersebut mengandung pesan-pesan mulia sebagai berikut:
  1. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT dengan haq (kebenaran), yakni haq dalam kandungannya, cara turunnya, maupun yang mengantarnya turun (Jibril AS.).
  2. Al-Qur’an berfungsi membenarkan kitab-kitab sebelumnya, yakni Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS, dan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS.
  3. Al-Qur’an menjadi pengawas, pemelihara, penjaga kitab-kitab terdahulu dan menjadi tolok ukur kebenaran terhadapnya, serta menjadi saksi untuk keabsahannya. Al-Qur’an memelihara dan mengukuhkan prinsip ajaran Ilahi yang bersifat universal (kully) dan mengandung kemaslahatan abadi bagi umat manusia sepanjang masa.
  4. Allah SWT memerintahkan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Hendaklah orang beriman memutuskan perkara berdasarkan kitab suci Al-Qur’an dan tidak boleh bertentangan dengannya.
  5. Tiap-tiap umat memiliki aturan (syariat) yang akan menuntunnya menuju kebahagiaan abadi. Allah SWT juga mengaruniakan jalan terang (manhaj) yang dilalui oleh manusia dalam menjalankan aturan beragama.
  6. Allah SWT menjadikan syariat Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna syariat para nabi terdahulu serta membatalkan syariat sebelumnya.
  7. Umat Islam diperintahkan untuk berlomba-lomba dengan sungguh-sungguh dalam berbuat kebaikan dan menghindari perdebatan yang tidak perlu hingga menghabiskan waktu sia-sia.

Kandungan QS. At-Taubah: 105


Dilansir dari laman Quran Kemenag, berikut merupakan terjemahan QS. At-Taubah: 105:

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan,” (QS. At-Taubah: 105).

Q.S. at-Taubah/9: 105 berisi perintah untuk bekerja keras (etos kerja). Seorang muslim harus menekankan bahwa semangat bekerja bukan lantaran semata-mata untuk mencari materi, tetapi merupakan wujud penghambaan seorang muslim untuk mencari rida Allah SWT.

Menurut tafsir Al-Misbah, ayat ini mendorong manusia untuk lebih mawas diri dan mengawasi amal atau pekerjaan mereka. Pesan-pesan mulia yang terkandung dalam Q.S At-Taubah, 9: 105, antara lain:

  1. Allah SWT. memerintahkan untuk beramal saleh hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun masyarakat luas. Amal tersebut harus dilakukan dengan ikhlas karena mengharap rida dari Allah SWT.
  2. Setiap amal akan dilihat oleh Allah SWT, Rasulullah SAW, dan mukminin di akhirat kelak. Lalu akan dibalas sesuai amal tersebut, jika amalnya baik maka mendapat pahala, sebaliknya jika amalnya buruk maka akan dibalas dengan siksa.
  3. Janganlah merasa amalnya sudah cukup banyak untuk bekal hidup di akhirat. Sifat ini akan menghambat munculnya keinginan untuk beramal saleh lagi. Tumbuhkan inisatif untuk melakukan amal saleh sehingga orang lain ikut tergerak untuk melakukannya.
  4. Setiap manusia akan kembali ke kampung akhirat dan menerima balasan amal perbuatannya. Seorang mukmin hendaklah jangan larut dengan gemerlap kehidupan duniawi hingga melalaikan akhirat yang kekal abadi.

3 Apa isi kandungan QS Al Maidah ayat 48?
Ilustrasi membaca Alquran. Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Surat Al Maidah ayat 48 adalah salah satu ayat Alquran yang menerangkan tentang pedoman hidup. Surat Al Maidah sendiri merupakan surat ke-5 dalam Alquran. Surat ini terdiri dari 120 ayat yang menerangkan bahwa kitab suci Alquran pembawa kebenaran.

Surat Al Maidah ayat 48 termasuk surat Madaniyah karena diturunkan saat Rasulullah SAW Hijrah ke Madinah. Surat ini turun saat Nabi melaksanakan ibadah haji terakhir, Haji Wada. Secara umum, surat Al Maidah menjelaskan mengenai anugerah dan kebenaran tentang Alquran sebagai pedoman hidup umat manusia.

Bacaan surat Al Maidah ayat 48 perlu dilafalkan dan dipahami setiap muslim. Sebab, isi kandungan dalam surat ini mengandung pelajaran penting bagi umat muslim. Berikut bacaan surat Al Maidah ayat 48 dan artinya yang merdeka.com lansir dari NU Online:

2 dari 3 halaman

3 Apa isi kandungan QS Al Maidah ayat 48?

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Surat Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Alquran yang terdiri dari 120 ayat. Nama Al Maidah sendiri memiliki arti hidangan. Dalam surat Al Maidah ayat 48, menerangkan seputar turunnya Alquran sebagai pembawa kebenaran.

Surat Al Maidah diturunkan di Kota Madinah. Ayat-ayat di dalamnya diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah saat melakukan haji terakhir atau Haji Wada. Berikut bacaan surat Al Maidah ayat 48 beserta artinya:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (QS. Al Maidah: 48)

3 dari 3 halaman

3 Apa isi kandungan QS Al Maidah ayat 48?

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Dalam surat Al Maidah ayat 48 disebutkan, bahwa setiap kaum sudah diberikan syariat dan aturannya sendiri-sendiri. Hal ini yang kemudian membuat Allah SWT mengutus para Nabi untuk memberi petunjuk kepada manusia agar menempuh jalan yang benar.

Surat Al Maidah ayat 48 juga menegaskan bahwa Alquran mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, sehingga menjadi penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Dalam ayat ini, menerangkan bahwa perbedaan syariat seperti layaknya perbedaan manusia dalam penciptaannya, yaitu menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Berikut ini isi kandungan surat Al Maidah ayat 48:

• Setiap umat mempunyai syariat dan hukum sendiri-sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup mereka saat itu. Meski begitu, secara aqidah dan pokok agama semuanya sama, yakni bertauhid kepada Allah SWT.

• Seluruh manusia akan kembali kepada Allah SWT dan akan mendapatkan balasan atas apa yang mereka perbuat di dunia.

• Alquran diturunkan sebagai kitab yang benar dan tidak ada keraguan di dalamnya. Alquran membenarkan kitab-kitab sebelumnya sekaligus menjadi hakim atas kitab-kitab tersebut. Hal ini karena kitab-kitab sebelum Alquran sudah tidak otentik lagi karena banyak yang sudah berubah dengan campur tangan manusia.

• Allah menjadikan umat manusia beragam untuk menguji mereka dan memberi kesempatan agar berlomba-lomba dalam hal kebaikan. [jen]

Baca juga:
Bacaan Yasin dan Tahlil Latin Lengkap Beserta Artinya
Bacaan Sujud Sajadah atau Tilawah yang Perlu Diketahui, Perhatikan Tata Caranya
Makna Surat Al Qadr Ayat 1-5, Gambarkan Kemuliaan Lailatul Qadar
Keutamaan Surat Al Waqiyah Pembuka Rezeki, Umat Muslim Wajib Tahu
Bacaan Surat Al-Kahfi Latin Arab dan Terjemahannya, Ini Selengkapnya
Ayat Penenang Hati dalam Al-Qur'an, Penuh Makna Mendalam