10 makanan yang menyebabkan kenaikan berat badan 2022

Fimela.com, Jakarta Memiliki tubuh yang ideal adalah idaman bagi kaum perempuan. Bagi mereka yang memilikiberat badan berlebih akan berusaha untuk melakukan program diet supaya mendapatkan berat badan yang idela. Sedang bagi mereka yang memiliki tubuh kurus, akan berusaha untuk mengonsumsi banyak makanan untuk menambha berat badannya.

Orang-orang yang memiliki berat badan yang terlalu sedikit dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Seseorang yang mengalami kekurangan berat badan cenderung mengalami masalah kesehatan seperti:

• Keterlambatan perkembangan
• Sistem kekebalan tubuh yang melemah
• Osteopororsis
• Peningkatan resiko komplikasi selama operasi
• Kekurangan gizi

Meskipun kenaikan berat badan bisa menjadi perjuangan, makanan berikut mungkin bisa membantu menambah berat badan pada seseorang. Berikut beberapa makanan kaya nutrisi yang dapat membantu seseorang menambah berat badang dengan efekif dan aman.

Susu

Protein dapat membantu orang menambah berat badan dengan mudah dan paling efektif, jika diminum sesaat setelah berolahraga. Susu menawarkan campuran lemak, karbohidrat dan protein. Ini juga menjadi sumber vitamin dan mineral termasuk kalsium. Kandungan protein dalam susu menjadikannya pilihan yang baik bagi orang yang mencoba menambah massa otot. Bagi siapa pun yang ingin menambah berat badan, susu dapat ditambahkan ke makanan sepanjang hari.

Nasi

Secangkir nasi mengandung 200 kalori, dan juga merupakan sumber karbohidrat yang baik dan berkontribusi pada penambahan berat badan. Banyak orang merasa mudah untuk menambahkan nasi ke dalam makanan yang mengandung protein dan sayur.

Daging Merah

Mengonsumsi daging merah telah terbukti membantu membangun otot dan menambah berat badan. Misalnya pada steak yang mengandung leusin dan creatine, nutrisi yang memiliki peran penting dalam meningkatkan massa otot. Steak daging merah lainnya mengandung protein dan lemak, yang membantu meningkatkan berat badan.

JawaPos.com – Pola makan sehat dan olahraga adalah kunci untuk meraih tubuh yang bugar. Jika sudah kelebihan berat badan, banyak cara sehat untuk lebih ramping. Menurunkan berat badan bukan upaya yang mudah.

Kelebihan berat badan atau obesitas berpotensi terserang penyakit degeneratif. Masalah berat badan juga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius seperti penyakit jantung, gangguan koroner, nyeri sendi, kolesterol, diabetes. Sadar sejak dini lebih baik untuk mencegah penyakit tersebut. Ada tujuh makanan versi Boldsky, Selasa (31/1) yang wajib dihindari jika ingin hidup sehat.

1. Popcorn Panggang

Makanan ringan yang satu ini popcorn disiapkan dalam oven biasanya banyak mengandung mentega dan garam. Cemilan ini membuatnya menjadi makanan yang dapat mempengaruhi kenaikan berat badan.

2. Smoothies

Smoothies buah memiliki kandungan gula yang tidak sehat.

3. Mocktail

Mocktail yang banyak dijual di bar, penuh dengan gula dan menyebabkan tubuh gemuk.

4. Makanan Beku Olahan

Makanan beku memang dapat menghemat waktu saat memasak, namun makanan beku olahan ini memiliki banyak kandungan pengawet dan kalori.

5. Roti Tawar

Beberapa potong roti dapat menambahkan banyak lemak yang tidak sehat dan kalori bagi tubuh.

6. Kentang

Kentang mengandung karbohidrat dan tinggi lemak, sehingga saat dijadikan cemilan tentu membuat berat badan bertambah.

7. Daging Merah

Daging merah juga tinggi kandungan lemak dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat. (cr1/JPG)

Editor : Mohamad Nur Asikin

Tak semua makanan baik untuk tubuh. Bahkan, ada deretan makanan pemicu obesitas yang harus Anda hindari.

Obesitas bisa terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah karena asupan makanan pemicu obesitas yang dikonsumsi secara berlebihan. Ketahui beragam jenis makanan yang dimaksud agar Anda dapat berhati-hati.

Penyakit obesitas menjadi ramai diperbincangkan selama beberapa hari terakhir setelah seorang wanita bernama Titi Wati asal Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dikabarkan memiliki bobot sampai 350 kilogram. Wanita berusia 37 tahun itu mendapat sorotan karena hanya bisa berbaring akibat bobotnya yang sangat berat.

Titi Wati yang terkenal sebagai “wanita 350 kg” ini mengaku sudah mengalami obesitas sejak 2013. Hal tersebut bisa terjadi karena Titi doyan ngemil gorengan dan mengonsumi es, seperti dilansir Liputan6.com (14/1).

Saat ini, Titi sedang bersiap menjalani operasi pengecilan lambung di Rumah Sakit Umum (RSUD) Dorrys Sylvanus Palangka Raya untuk membantu menurunkan berat badannya. Belakangan, beratnya terkonfirmasi 220 kg setelah ditimbang kembali.

Kejadian yang menimpa Titi tentunya akan sangat menghambat aktivitasnya. Bila tak ingin mengalami hal yang sama, hindari berbagai makanan yang dapat memicu obesitas.

Artikel Lainnya: Kenali Pengaruh Obesitas pada Kesehatan Anak

1 dari 1

Beragam Makanan Pemicu Obesitas

Berkaitan dengan kasus obesitas yang dialami Titi Wati, makanan memang ampuh membuat seseorang menjadi obesitas, baik kebiasaan aktivitas makannya atau jenis makanan yang dikonsumsi. Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang bisa menyebabkan obesitas, dan sebaiknya Anda hindari:

1. Gorengan

Gorengan memang berpotensi tinggi menyebabkan obesitas. Sebenarnya apa yang membuat gorengan menyebabkan kegemukan bukanlah karena deretan bahan pokoknya, melainkan karena minyak yang digunakan untuk menggoreng.

Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons dari KlikDokter, proses menggoreng membuat nutrisi pada tempe, tahu, dan pisang jadi “ternoda”. Sebab, biasanya minyak yang digunakan untuk menggoreng memiliki kandungan lemak jenuh dan lemak trans. Apalagi, biasanya tukang gorengan jarang mengganti minyak mereka.

1. Kentang Goreng

Anda sering mengonsumsi kentang goreng? Makanan ini banyak ditemukan di gerai-gerai makanan cepat saji. Jika Anda kecanduan makanan ini, waspadalah. Karena mungkin Anda akan mengalami kenaikan berat badan yang tidak terkendali. Kentang goreng di restoran yang rasanya begitu lezat bisa membahayakan tubuh Anda.

Artikel Lainnya: Tips untuk Ibu agar Anak Tidak Obesitas

1. Soda

Pernah bertanya-tanya mengapa Anda mendapatkan berat badan begitu cepat meskipun memiliki diet yang terkontrol? Coba ingat lagi minuman apa saja yang Anda konsumsi.

Salah satu minuman yang bisa menyebabkan obesitas adalah soda. Minuman ini biasanya dibuat dari sirup jagung yang dimodifikasi secara genetik. Kalori tinggi tanpa nilai gizi menjadikan minuman ini mudah menambah berat badan Anda.

1. Daging Berlemak

Daging sapi dan babi mungkin lezat. Tetapi, mengonsumsinya tanpa terkontrol bisa membuat Anda kegemukan. Sebab, lemak dari daging terlalu berat dan berbahaya bagi jantung jika dikonsumsi secara berlebihan.

1. Makanan Siap Saji

Makanan beku, makanan olahan, dan makanan yang dilabeli "siap makan" mengandung lemak trans atau asam lemak trans tinggi. Lemak jenuh dan lemak trans adalah jenis lemak yang sangat jahat bagi tubuh manusia. Selain itu, penggunaan minyak dalam mengolah gorengan juga menjadikan camilan ini turut berperan membuat perut buncit.

1. Jus buah dalam kemasan

Jus buah yang disiapkan di rumah adalah yang terbaik. Sebaliknya, jus buah siap saji yang biasanya dijual dalam kemasan mengandung kadar gula tinggi dan bahan pengawet yang berbahaya.

Bahkan, jus buah kemasan yang mengklaim dirinya 100 persen alami juga pasti menggunakan pengawet agar lebih lama. Belum lagi penambahan warna dan bahan kimia berbahaya juga akan semakin menambah ancaman kesehatan bila Anda mengonsumsinya.

Artikel Lainnya: Cara Menurunkan Berat Badan Anak yang Obesitas

1. Cokelat

Tidak semua cokelat berbahaya. Namun, jenis cokelat yang mengandung pemanis, pengawet, dan aditif dalam jumlah besar tidak baik untuk tubuh Anda. Selain itu, Anda juga harus berusaha menghindari cokelat putih sebanyak mungkin karena mengandung banyak gula, lemak, dan bahan kimia.

1. Sereal Olahan

Sereal olahan yang dijual kemasan sangat berbahaya dan mengandung kalori tinggi. Bahkan, cornflakes, yang diklaim dapat membantu Anda menurunkan berat badan mungkin dikemas dengan lapisan gula tambahan yang juga akan menyebabkan penambahan berat badan.

1. Mentega

Hati-hati, mengonsumsi mentega dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar kolesterol. Bahan makanan ini juga membuat kulit Anda cenderung menjadi berminyak, yang pada akhirnya menimbulkan jerawat di wajah Anda.

1. Kopi Dengan Krim atau Gula Tambahan

Hindari minum kopi dengan krim dan gula ekstra. Jenis minuman ini biasa disebut kopi kekinian. Meski terasa nikmat, minuman ini tidak baik untuk Anda karena menyebabkan konsumsi kalori berlebih dan berkontribusi terhadap penambahan berat badan.

Berbagai jenis makanan dan minuman pemicu obesitas di atas harus Anda hindari sedini mungkin. Meski sulit dihindari, cobalah untuk tetap mengontrol diri tidak mengonsumsinya. Lebih baik Anda memperbanyak konsumsi sayuran serta mengurangi asupan karbohidrat agar berat badan tidak melambung naik. Imbangi pola makan sehat Anda dengan rutin berolahraga agar tubuh senantiasa sehat dan bugar.

[NP/RVS]

Berat BadangorenganWanita 350 kgTiti Watimakanan pemicu obesitasoperasi pengecilan lambungObesitas

Apakah makanan dan minuman bisa membuat berat badan naik?

Bagaimana Cara menurunkan berat badan?

Bagaimana cara menambah berat badan?

Apakah menahan lapar bisa menyebabkan pertambahan berat badan?

Makanan apa saja yang bisa membuat berat badan naik?

Apa yang membuat berat badan cepat naik?

Cemilan apa yang bisa bikin gemuk?

11 Juli 2011

Mengunyah lebih banyak makanan nabati yang tidak diproses dapat membantu menjauhkan tonjolan setengah baya, sebuah studi baru menunjukkan. Di sisi lain, daging, kentang goreng dan minuman yang dimaniskan gula dapat membantu mengemas pound. Temuan menunjukkan bahwa jenis makanan yang Anda pilih, bukan hanya kalori, penting untuk menghindari kenaikan berat badan terkait usia.

Hasil penambahan berat badan dari ketidakseimbangan antara berapa banyak energi yang Anda ambil dan berapa banyak yang Anda keluarkan. Bahkan sejumlah kecil berat badan kelebihan dapat meningkatkan risiko gangguan Anda seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik dan kanker.

Sebuah tim peneliti di Harvard School of Public Health, yang dipimpin oleh Dr. Dariush Mozaffarian dan Dr. Frank Hu, berusaha untuk mendapatkan wawasan tentang perubahan gaya hidup orang yang mengarah pada kenaikan berat badan bertahap dan jangka panjang. Pekerjaan mereka sebagian didanai oleh Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal NIH (NIDDK), National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) dan National Cancer Institute (NCI).

Tim mengikuti gaya hidup dan kebiasaan diet dari 3 kelompok besar profesional kesehatan, dengan total lebih dari 120.000 orang, selama 12 hingga 20 tahun. Peserta menyelesaikan survei dua tahunan yang merinci aktivitas fisik mereka, kebiasaan televisi, penggunaan alkohol, durasi tidur dan diet. Berat badan mereka diukur setiap 4 tahun. Studi ini muncul dalam edisi 23 Juni 2011, New England Journal of Medicine.

Para peneliti menemukan beberapa perubahan gaya hidup umum terkait dengan kenaikan berat badan selama periode 4 tahun. Peserta yang meningkatkan aktivitas fisik mereka bertambah berat dari mereka yang tidak. Namun, hanya peningkatan aktivitas selama periode yang menghasilkan hasil ini; Tingkat aktivitas fisik absolut tidak terkait dengan perubahan berat badan. Orang yang tidur kurang dari 6 jam sehari atau lebih dari 8 jam menambah berat badan. Peningkatan pengamatan TV menyebabkan kenaikan rata-rata sekitar sepertiga pound untuk setiap jam menonton TV per hari.

Pilihan makanan juga mempengaruhi berat badan. Keripik kentang, minuman yang dimaniskan dengan gula, daging olahan dan daging merah yang tidak diproses masing-masing terkait dengan kenaikan berat badan sekitar satu pon atau lebih. Makan lebih banyak kentang goreng menyebabkan kenaikan rata -rata lebih dari 3 pound. Makan lebih banyak biji -bijian dan permen atau makanan penutup menyebabkan sekitar setengah pon penambahan berat badan. Sebaliknya, makan lebih banyak sayuran, biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan dan yogurt terkait dengan pengurangan berat badan selama periode 4 tahun. Yogurt memimpin paket, dengan rata -rata 0,82 pon berat badan hilang.

Para peneliti menyarankan bahwa makanan yang sangat olahan mungkin tidak memuaskan kelaparan serta makanan serat yang lebih sedikit diproses, menyebabkan asupan kalori total yang lebih tinggi. "Gagasan bahwa tidak ada makanan 'baik' atau 'buruk' adalah mitos yang perlu dibantah," kata Hu.

Ini adalah studi observasional, di mana orang diminta untuk mengingat makanan yang mereka makan. Sementara temuannya menarik, studi terkontrol di masa depan akan diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah makan makanan tertentu dapat mempengaruhi kenaikan berat badan jangka panjang lebih dari sekadar menghitung kalori.

- Oleh Allison Bierly, Ph.D.

tautan yang berhubungan

• Jaringan Informasi Kontrol Berat Badan
• Kelebihan berat badan dan obesitas
• Bertujuan untuk berat badan yang sehat
• Keseimbangan energi: berat dan obesitas, aktivitas fisik, diet
• Penurunan berat badan tergantung pada lebih sedikit kalori, bukan campuran nutrisi

Robert Skversky & nbsp; at & nbsp; Berat No More & Nbsp; Di Newport Beach, California, adalah seorang ahli di & nbsp; penurunan berat badan yang diawasi secara medis & nbsp; dan melihat bagaimana kemasan yang menipu dapat menyabotase kerja keras pasien dan niat baik. Di sini, ia berbagi beberapa pelanggar utama di supermarket dan toko makanan kesehatan Anda, sehingga Anda dapat menghindarinya saat Anda pergi berbelanja bahan -bahan sehat dan makanan.

1. Sabotase salad

Tidak ada yang bisa berdebat tentang manfaat kesehatan dari salad segar. Bowlful sayuran hijau yang renyah dan sayuran musiman sama sehatnya dengan yang Anda dapatkan. Tapi inilah cara salad Anda yang tidak bersalah mengambil giliran yang tidak sehat.

Dressing Berbahaya

Penuh dengan lemak, gula, garam, dan kalori, belum lagi pengawet dan bahan kimia lainnya, pembalut salad dapat dengan cepat membatalkan upaya penurunan berat badan Anda. Sekarang, kami tidak menyarankan Anda makan salad telanjang, tetapi berpakaian malah dengan versi buatan sendiri yang hanya mengandung bahan -bahan yang Anda tahu sehat, seperti sedikit minyak zaitun ekstra dan perasan jus lemon segar atau cuka balsamic . Dengan cara ini Anda dapat mengontrol apa yang masuk ke dalamnya dan berapa banyak yang Anda gunakan.

Topping berbahaya

Hal lain yang dapat merusak salad yang sangat sehat adalah sekelompok topping. Misalnya, beberapa kacang panggang bisa menjadi sumber protein yang baik, tetapi mereka juga tinggi kalori. Crouton, strip tortilla, wonton, dan biji bunga matahari semuanya dapat memiliki salad Anda melintasi garis yang tidak sehat.

2. Smoothie berbicara halus

Menu smoothie di sendi jus lokal Anda terlihat seperti cara yang cerdik untuk mendekati diet Anda - lewati mengunyah dan dapatkan semua nutrisi Anda dalam cangkir. Secara teori, ini bisa menjadi cara yang baik untuk menghindari makanan cepat saji dan makanan tinggi kalori, sampai Anda terlihat sedikit lebih dekat.

Smoothie yang dibeli di toko penuh dengan gula, jus buah, dan bahan-bahan penebalan, seperti susu dan yogurt, yang dapat secara serius menambah jumlah kalori dan lemak.

Anda masih bisa minum smoothie, cukup memesan satu tanpa semua penyebab kalori tinggi, atau membuat sendiri dengan buah-buahan dan sayuran segar, tetapi melewatkan jus manis dan pengisi tinggi lemak.

3. teka -teki yogurt

Yogurt adalah salah satu dari makanan yang dimulai sebagai pilihan yang sangat sehat. Dalam jumlah yang terkontrol, ini adalah sumber protein dan kalsium yang baik, dan kultur hidup benar -benar dapat melakukan keajaiban bagi sistem pencernaan Anda.

Tapi yogurt sederhana dan tanpa pemanis adalah sedikit rasa yang didapat, begitu banyak produsen menambahkan rasa dan gula untuk membuat selera Anda bahagia. Sayangnya, itu mengubah secangkir yogurt yang sehat menjadi bak kalori dan lemak. Sebaliknya, beli yogurt sederhana dan topinya dengan beri segar.

4. Misteri tanpa daging

Mencoba menghindari daging merah, banyak diet beralih ke alternatif tanpa daging. Tetapi jika Anda seorang karnivora, Anda mungkin kehilangan burger yang berair itu. Selama bertahun-tahun sekarang, restoran dan produsen telah mencoba meniru rasa dan tekstur daging sapi asli hanya menggunakan produk nabati.

Yang paling sukses dalam hal rasa dan nuansa sangat diproses dan diisi dengan jenuh sehingga mendaratkan mereka kembali di kamp yang tidak sehat yang sama seperti rekan-rekan mereka yang gemuk, menimbang dengan & nbsp; tingkat kalori dan lemak yang hampir setara, dan melampaui “ Versi yang tidak sehat ”dalam kategori karbohidrat dan natrium.

5. Campuran Jejak Rumit dan Granola

Istilah Mix Trail dan Granola tampak identik dengan kehidupan sehat. Lagi pula, mereka seharusnya dibuat dengan kacang-kacangan dan biji-bijian utuh, dan mereka menyulap citra Anda yang benar-benar mendaki di suatu tempat di puncak bukit, meraih sedikit camilan pemberian energi hanya untuk menopang Anda.

Sayangnya, campuran jejak hari ini sering kali dikemas dengan permen, buah -buahan kering, garam ekstra, dan cokelat bagian sehat hilang dalam terjemahan.

Demikian juga, granola cenderung sarat dengan bahan -bahan tersembunyi, seperti sirup jagung fruktosa tinggi, madu, sirup maple, molase, gula merah, buah -buahan kering, dan kacang -kacangan, bahwa jumlah kalori dan karbohidrat Anda untuk hari itu dapat ditiup pada satu mangkuk.

Pilihan tidak sehat yang menyamar lainnya

Sementara kelima makanan ini berada di urutan teratas dalam daftar makanan "sehat" kami yang benar -benar dapat membuat Anda menambah berat badan, itu berarti tidak lengkap. Berikut adalah beberapa hal lagi yang harus Anda waspadai:

• Bar energi
• Minuman berenergi
• Minuman berprotein
• Minuman penggantian makanan
• Jus buah
• Bubuk protein
• Oatmeal instan
• Madu
• Parfaits
• Susu nabati
• hummus
• Daging deli
• Keripik sayuran
• Yogurt beku

Jika Anda tertarik untuk bekerja sama dengan Dr. Skversky untuk program yang efektif & nbsp; penurunan berat badan & nbsp; yang bertahan, hubungi kami di 949-339-3729, atau gunakan alat pemesanan online & nbsp kami & nbsp; untuk mengatur konsultasi hari ini.

Apa 10 makanan teratas untuk menambah berat badan?

Makanan apa yang menyebabkan kenaikan berat badan cepat?