Yang dimaksud dengan pola lantai horizontal adalah ....

Pola lantai merupakan aturan bagi penari dalam bergerak, berpindah, atau bergeser posisi yang diatur dalam suatu gambar pola saat di panggung supaya tari menjadi  tampak lebih menarik. Pola lantai bisa juga disebut sebagai blocking atau penguasaan panggung bagi seorang penari.

Jenis-jenis pola lantai

1. Pola lantai lurus diagonal

Pola lantai lurus diagonal adalah pola dalam tari dengan bentuk garis lurus kemudian menyudut ke kanan atas, ke kiri atas begitupun pada bagian bawah membentuk barisan lurus tetapi menyerong ke kanan atau ke kiri. Jenis pola lantai lurus diagonal punya makna dinamis dan kekuatan.

2. Pola lantai horizontal

Pola lantai horizontal adalah gambar pola di dalam tari ketika penari berjajar lurus dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Jenis pola lantai horizontal punya makna hubungan manusia dengan alam yang dihuni. di tahap dasar penguasaan pola lantai horizontal ini dilakukan dengan duduk atau berbaring. lalu kemudian pada tahap selanjutnya pola horizontal bisa dilakukan dengan berlutut atau jongkok. Kesan yang akan didapatkan dengan menggunakan pola ini adalah setara, sejajar dan kebersamaan.

3. Pola lantai garis lengkung melingkar

Seperti namanya pola lantai lengkung melingkar membentuk pola seni tari berupa lingkaran. Makna yang terkandung pada pola melingkar adalah simbol hubungan manusia dengan sang pencipta. Jika dilihat dari depan bentuk dari pola ini akan  cembung maupun cekung sehingga menghasilkan kesan kelembutan. Jenis pola ini bisa dikembangkan lagi menjadi pola lingkar penuh dan pola angka delapan.

4. Pola lantai garis lurus

Jenis Pola lantai garis lurus gerakan berada di posisi dari depan ke belakang ataupun sebaliknya dari belakang ke depan. jenis pola garis lurus punya makna hubungan antara manusia dan kehidupannya sehari-hari. Pola ini bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung dari jumlah penari yang ada, dengan pola lantai ini kesan yang akan ditampilkan yaitu kuat dan menyatu. Proses perkembangannya bisa menjadi pola zigzag dan juga diagonal.

Contoh penerapan pola lantai pada tari tradisional seperti pada Tari Bedhaya Ketawang. Tarian dari Yogyakarta memiliki pola lantai yang berbeda seperti  rakit lajur, iring-iringan, ajeng-ajengan, rakit tiga-tiga lumebet, dan endel-endel.

Baca juga:

Jakarta -

Pola lantai adalah garis atau arah langkah yang dilalui oleh para penari pada saat melakukan gerak tari. Selain itu, pola lantai juga bisa merupakan garis yang dibuat oleh formasi penari kelompok atau gambaran posisi penari dalam area pementasan.

Nah detikers, kalian pasti pernah menonton sebuah pertunjukan tari baik secara langsung maupun tidak? coba perhatikan bagaimana para penari melangkahkan kakinya, pasti langkah tersebut akan membentuk suatu pola-pola di lantai.

Pada beberapa tarian yang dilakukan perseorangan, berpasangan, maupun berkelompok, biasanya para penari membentuk posisi atau formasi tertentu. Bentuk posisi dan formasi tertentu pada tari itulah yang disebut dengan pola lantai.

Maria Dharmaningsih dalam Modul Seni Budaya Seni Tari, menuliskan bahwa jenis-jenis pola lantai dalam gerak tari terbagi menjadi dua, yaitu pola garis lurus dan garis lengkung.

Pola lantai garis lurus sering kita temui dalam pertunjukan tari tradisi di Indonesia. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal (mendatar), vertikal (tegak), dan diagonal (menyudut).

Dari bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan berbagai pola lantai, di antaranya horizontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima.

Pola lantai garis lurus memberikan kesan sederhana tapi kuat. Garis-garis mendatar akan memberikan kesan istirahat. Sedangkan garis yang tegak lurus dapat memberikan kesan keseimbangan dan ketenangan. Garis-garis lurus juga dimaknai sebagai sikap jujur.

Pola lantai garis lurus secara horizontal adalah pola yang menunjukkan hubungan antarmanusia. Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal adalah tari Gantar dari Kalimantan Timur, dan tari Ratoh Jaroe dari Aceh.

Pola garis lurus ini dalam bentuk vertikal menyimbolkan hubungan dengan Sang pencipta. Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus vertikal adalah tari Srimpi Pandelori dari Yogyakarta, dan tari Baris Cengkedan dari Bali.

Pengembangan pola lantai garis lurus dapat menjadi bentuk pola diagonal huruf V, zig-zag, segi tiga, segi empat, dan segi lima.

Tari Yapong dari Betawi adalah contoh tari pola lantai horizontal zig-zag. Satu penari menghadap ke depan, dua penari hadap kanan, dan dua penari hadap kiri.

Pola lantai garis lengkung memberi kesan lembut dan lemah yang manis. Bentuk pola lantai garis lengkung bisa dikembangkan jadi bentuk lingkaran, setengah lingkaran, angka delapan, lengkung seperti busur yang menghadap ke depan atau belakang, lengkung ular, spiral, dan huruf S.

Contoh tarian tradisional pola garis lengkung diantaranya tari Pendet dan tari Kecak dari Bali.

Pola lantai tari rakyat biasanya menggunakan campuran dari pola lantai garis lurus dan lengkung. Pola lantai garis lurus dan garis lengkung yang terdapat dalam tarian rakyat pada tari tradisional, biasanya berhubungan dengan hal magis atau keagamaan.

Fungsi Pola Lantai

Pola lantai telah menjadi suatu hal penting yang perlu diperhatikan, dalam penampilan seni tari tradisional maupun tarian kreasi baru.

Tidak hanya untuk menempatkan posisi dan formasi penari untuk memper indah tarian, tetapi pola lantai juga memiliki makna tersendiri, sesuai dengan tema dari penampilan tarinya.

Pola lantai memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  1. Memperjelas dan menata gerakan-gerakan penari.
  2. Membantu memperkuat dan menonjolkan tokoh penari dalam peranan tertentu.
  3. Menghidupkan karakteristik gerak tari dari keseluruhan pertunjukan/pementasan.
  4. Membentuk suatu komposisi, untuk menyesuaikan dengan bentuk ruang pertunjukan tari, sehingga penyajian tari menjadi lebih indah, menarik dan dinamis.

Bentuk pola lantai karya tari disesuaikan dengan jumlah penari, tempat pertunjukan, dan gerak tari.

1. Kesesuaian Bentuk Pola Lantai dengan Jumlah Penari

Bentuk pola lantai sebaiknya disesuaikan dengan jumlah penarinya. Semakin banyak jumlah penari yang memperagakan karya tari maka semakin banyak pula kemungkinan untuk membentuk berbagai pola lantai.

Pada dasarnya ada dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Dari bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan berbagai pola lantai, di antaranya horisontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, dan segi empat.

Sedangkan dari bentuk pola garis lengkung dapat dikembangkan berbagai pola lantai, di antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.

2. Kesesuaian Bentuk Pola Lantai dengan Tempat

Pertunjukan Karya tari diciptakan untuk dipertunjukkan di depan orang lain. Untuk itu diperlukan ruangan atau tempat pertunjukan. Ruangan atau tempat pertunjukan yang digunakan mempengaruhi bentuk pola lantai.

Misalnya tempat pertunjukan berupa panggung berbentuk prosenium. Dengan panggung yang berbentuk prosenium, penonton hanya dapat melihat pertunjukan dari satu arah. Karena itu, pola lantai yang disajikan di panggung prosenium dibentuk sedemikian rupa supaya semua penari dapat terlihat dari arah depan.

Nah, sebaliknya, jika tempat pertunjukannya berupa lapangan. Dengan tempat pertunjukan yang berupa lapangan, penonton dapat melihat pertunjukan dari berbagai arah. Oleh karena itu, pola lantai yang disajikan lebih bebas bentuknya.

3. Kesesuaian Bentuk Pola Lantai dengan Gerak

Gerak tari beragam bentuknya. Setiap karya tari memiliki gerak yang berbeda. Bentuk pola lantai pun bisa berbeda mengikuti ragam gerak tarinya. Gerak melompat berputar tidak sesuai jika dilakukan dengan pola lantai garis lurus.

Begitu juga sebaliknya, gerak mengayunkan tangan tidak sesuai jika dilakukan dengan pola lantai lingkaran.

Simak Video "Unjuk Kebolehan Seniman Tari Lintas Negara di Gelaran 'Asia Tri 2021'"



(pal/pal)

Tari Piring dari Minangkabau.

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya terdapat empat jenis pola lantai dalam seni tari.

Pengertian pola lantai adalah pola yang dibentuk sebagai aturan bagi penari dalam berpindah, bergerak, maupun bergeser posisi saat di panggung agar tampak lebih menarik.

Pola lantai bisa dikatakan sebagai teknik blocking (penguasaan panggung) seorang penari.

Dikutip dari Modul Pembelajaran SMP Terbuka Seni Budaya Kelas VII Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari oleh Sarjiyem dan Frangky (2020), pola lantai sangat penting dalam sebuah tarian berkelompok.

Baca juga: Kemendikbud Dorong Musik Tradisional Bersaing di Kancah Internasional

Baca juga: Apa Itu Puisi? Berikut Pengertian, Ciri-ciri hingga Jenis-jenis Puisi

Lantas apa saja jenis pola lantai dalam seni tari?

Berikut jenis-jenis pola lantai beserta penjelasannya.

1. Pola Lantai Garis Lurus Diagonal

Pola lantai diagonal dan contoh dalam bentuk ilustrasi (Modul Pembelajaran SMP Terbuka Seni Budaya Kelas VII)

Pola lantai diagonal merupakan pola dalam seni tari yang membentuk garis lurus menyudut ke kanan atas, ke kiri atas, ke kanan bawah ataupun ke kiri bawah.

Pola lantai ini memberikan suatu makna akan kedinamisan dan kekuatan.

2. Pola Lantai Garis Lurus Horizontal

Pola lantai horizontal dan contoh dalam bentuk ilustrasi (Modul Pembelajaran SMP Terbuka Seni Budaya Kelas VII)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA