Warna palet yang diambil dari tiga atau empat warna berdampingan dalam roda warna dinamakan

Dalam teori warna ada yang namanya roda warna. Roda warna dasar terdiri dari 12 warna yakni tiga warna primer, tiga warna sekunder, dan enam warna tersier.

Saat dua warna berseberangan satu dengan yang lain, maka disebut warna komplementer, yang juga umum digunakan dalam desain.

Dan pada prinsipnya, warna komplementer sama seperti warna analogus juga tapi opsi warnanya tidak berseberangan melainkan berdampingan atau berturut-turut.

Dan banyak desainer yang menggunakan skema warna ini karena dianggap merupakan representasi palet warna alami dari alam.

Kombinasi warna analogus ini sendiri bisa berasal dari gabungan antara warna primer, sekunder dan tersier.

Tapi, apa sih yang dimaksud dengan warna analog? Apa arti warna analogus? Apa fungsinya? Dan manfaatnya?

Jika penasaran jawaban dari pertanyaan diatas, simak penjelasannya lewat artikel di bawah ini.

Pengertian Warna Analogus

Gambar via edu.gcfglobal.org

Warna analogus atau warna analog adalah tiga kelompok warna yang saling bersebelahan dalam teori warna.

Misalnya warna ungu, merah-ungu dan merah. Saat tiga warna ini dikelompokan, maka ia disebut sebagai warna analog.

Oh iya, secara teori, warna yang letaknya ada di tengah dari tiga warna tersebut dianggap sebagai warna induk, sebab dua warna lainnya mengandung warna tersebut.

Terkadang, tiga warna tersebut disebut juga dengan warna induk karena satu warna lainnya dianggap sebagai penengah.

Pemilihan warna analog ini akan membentuk tampilan visual yang menyenangkan, saling terkait dan bikin adem.

Karena itu, misalnya, dalam dekorasi, orang-orang cenderung menggunakan warna seperti biru karena bisa dipasangkan dengan warna teal dan hijau.

Baca Juga:

Pada akhirnya, tampilan visual bikin tenang dan nyaman. Dan jika dilihat lebih seksama, warna tersebut terlihat harmonis.

Tapi, dalam beberapa kasus, warna analog tidak akan terikat pada satu skema saja, warna dingin misalnya.

Artinya, bisa mengkombinasikan antar keduanya. Dan menggunakan skema warna yang berlawanan bisa memberikan efek kontras yang menarik.

Hanya saja, secara teori, warna analog cenderung memberikan pengalaman kontras yang rendah, karena semua warna yang dipilih selaras satu sama lain.

Intinya, warna analog adalah tiga warna yang bersebelahan pada roda warna dengan satu warna dominan, biasanya dari warna primer atau sekunder.

Satunya lagi digunakan sebagai warna pendukung, atau merupakan campuran dari dua warna pertama.

Secara etimologis, istilah analogus berasal dari bahasa Latin, analogous yang berarti rasio, proporsi atau perimbangan.

Istilah tersebut diambil dari bahasa Yunani, analogos yang memiliki arti sama alias proporsional atau sesuai dengan proporsinya.

Komposisi warna analog

Komposisi saat menggunakan warna analog. Gambar via pastelanne.wordpress.com

Karena merujuk pada tiga warna yang saling bersebelahan, maka warna analog memiliki komposisi yang berbeda-beda.

Secara umum, komposisi utama terdiri dari warna dominan entah itu dari warna primer atau dari warna sekunder.

Lalu diikuti dengan warna pendukung seperti warna tersier dan sekunder. Sementara, komposisi ketiga dari campuran dua warna pertama tersebut.

Karena itu, dalam beberapa kesempatan, warna analog sering disebut juga warna aksen. Dan warna aksen, pada KBBI berarti warna yang hidup dan mencolok.

Biasanya warna tersebut dipakai untuk memberi penekanan pada suatu paduan atau skema warna yang ada.

Contoh sederhana dari warna analog bisa lihat tumbuhan atau replikasi sukulen, yang berasal dari alam, dengan daun berwarna biru, hijau dan gabungan antara biru serta hijau.

Atau mungkin, bisa lihat sunset yang memancarkan warna analog seperti merah, oranye dan juga kuning.

Dari sini bisa dipahami kalau warna analogus adalah representasi dari warna yang muncul dari alam itu sendiri secara langsung.

Ciri-Ciri warna analog

Gambar via raywenderlich.com

Dari pengertian dan komposisi warna analogus diatas, bisa diketahui kalau pelet warna satu ini punya beberapa ciri, diantaranya:

1. Ada lebih dari satu warna

Umumnya, warna analog terdiri dari tiga warna meski ada juga yang hanya mengkombinasikannya lebih atau kurang, tapi minimal ada dua.

Kombinasi warnanya sendiri bisa terdiri dari satu warna primer, yang merupakan warna dominan atau warna yang mewakili dua warna lain.

Lalu diikuti dengan satu warna sekunder dan satunya lagi atau warna ketiga merupakan gabungan dari kedua warna tersebut dalam proporsi 1:1.

2. Terdapat kesamaan dari setiap warna

Artinya, pada ciri ini, setiap warna analogus memiliki kesamaan alias proporsional satu dengan lainnya, secara langsung.

3. Inspirasi warnanya berasal dari alam

Benar, warna analog terinspirasi dari alam. Yang mana, warna-warna alam selalu menunjukkan keselarasan satu sama lainnya.

Artinya, setiap warna yang dimunculkan oleh alam, terlihat harmoni, saling terkait dan tidak kontras satu sama lainnya.

Dan dari tiga ciri diatas bisa diketahui kalau warna jenis ini sama sekali berbeda dengan warna komplementer atau skema warna lainnya.

Contoh warna analogus

Gambar via homesthetics.net

Untuk contohnya warna analogus ada banyak dan bisa disesuaikan sendiri berdasarkan campuran atau warna yang diinginkan, seperti:

1. Kombinasi Biru-Hijau dan Biru kehijauan

Skema warna analogus ini bisa dipilih oleh anda yang ingin menunjukkan keselarasan warna yang berasal dari alam atau mengaplikasikan warna alam ke dalam desain.

2. Violet, Merah dan Ungu-kemerahan

Nuansa ungu (violet) memberikan sensasi yang lebih berani. Jika dipadukan dengan warna merah, akan menegaskan kesan tersebut.

Oh iya, kombinasi warna diatas umum digunakan untuk lifestyle atau mode pada tahun 1980-an. Jadi efek vintagenya juga ada.

3. Kuning-Hijau dan Biru

Tiga warna analog diatas jika digunakan untuk desain interior, bisa menciptakan ras tenang dan hidup dalam ruangan.

Karena bisa meninggalkan kesan penuh cahaya, mewah dan yang paling penting, membuat anda nyaman berlama-lama di dalam ruangan.

Selain tiga contoh diatas, dalam roda warna, ada 12 jenis kombinasi warna analog yang bisa dipakai oleh anda.

Karena setiap skema warna dikelompokan dalam tiga warna, maka masing-masing akan mengambil peran di dalamnya, seperti yang terlihat pada tabel dibawah:

NoWarna utamaWarna pertamaWarna keduaWarna ketiga
1KuningKuning-hijauKuningKuning Oranye
2Kuning-oranyeKuning-Kuning-oranyeOranye
3OranyeKuning-oranyeoranyemerah-oranye
4Merah-oranyeOranyeMerah-oranyeMerah
5MerahMerah-oranyeMerahMerah-ungu
6Merah-unguMerahMerah-unguUngu
7UnguMerah-unguUnguBiru-ungu
8Biru-unguUnguBiru-unguBiru
9BiruBiru-unguBiruBiru-hijau
10Biru-hijauBiruBiru-hijauHijau
11HijauBIru-hijauHijauKuning-hijau
12Kuning-hijauHijauKuning-hijauKuning

Selain daftar di atas, di alam juga terdapat banyak sekali contoh warna analog yang bisa dijadikan inspirasi dalam desain.

Misalnya, snake plants, yang di Indonesia sering disebut Lidah mertua, yang menghasilkan kombinasi warna kuning-hijau berkat nuansa hijau, kuning-hijau dan kuning.

Atau mungkin terumbu karang tropis Karibia, dengan tentakelnya yang secara alami berwarna biru cerah serta ungu.

Dengan demikian, tanaman laut tersebut jadi contoh warna analog dari kombinasi warna biru-ungu, karena menghasilkan nuansa ungu, biru ungu dan juga biru.

FAQ

Beberapa pertanyaan yang mungkin akan diajukan terkait postingan ini bakal diulas dalam bentuk QnA dibawah, berikut daftarnya:

1. Apa saja warna analog? Apa contohnya?

Soal contoh warna analog sudah saya disebutkan diatas. Jadi, tinggal lihat mana contoh warna yang sesuai, contohnya warna kuning-hijau, hijau, dan kuning.

2. Apakah warna analog sama dengan skema warna atau roda warna (color wheel) analog?

Ya, dimana istilah warna analog mengacu pada tiga warna berdekatan dalam roda warna atau color wheels.

Tapi, istilah ini lebih merujuk pada konteks warna di dalam roda warna dan bukan roda warna itu sendiri.

Penutup

Seperti yang sudah dijelaskan di atas yang mana, warna analog banyak terinspirasi dari warna yang ada di alam.

Dan warna-warna tersebut bisa dibawa ke dalam desain, entah itu warna untuk film atau mungkin untuk banner.

Demikian artikel tentang pengertian warna analogus, termasuk komposisi, ciri-ciri dan contohnya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda. ***

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA