Urutkanlah tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa dengan tepat

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Proses Pencatatan Transaksi dan Laporan – Saat seseorang berencana untuk mendirikan sebuah perusahaan, ada beberapa bidang atau sektor usaha yang bisa dipilih sesuai dengan keahlian. Meski ada berbagai jenis sektor usaha namun pada dasarnya jenis perusahaan dibagi menjadi dua yaitu perusahaan dagang dan perusahaan jasa.

Kedua jenis perusahaan ini juga sebenarnya memiliki proses yang sama yaitu menawarkan produk atau jasa yang dimilikinya untuk digunakan oleh konsumen sesuai dengan target pasarnya. Namun kedua perusahaan ini memiliki proses atau sistem administrasi yang cukup berbeda karena perbedaan transaksi yang terjadi.

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

unsplash.com

Jika Anda saat ini sedang berencana untuk mendirikan sebuah perusahaan, maka alangkah baiknya jika anda mempelajari terlebih dahulu siklus akuntansi perusahaan jasa maupun perusahaan dagang yang sesuai dengan aturan. Mempelajari siklus akuntansi sesuai dengan jenis perusahaan yang akan dijalankan memiliki beberapa manfaat diantaranya:

  • Menyesuaikan prosedur administrasi 
  • Merapikan pembukuan administrasi
  • Menyusun laporan keuangan dengan akurat

Salah satu jenis perusahaan yang akan jauh lebih tertib setelah menggunakan siklus akuntansi yang tepat adalah perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki siklus akuntansinya masing-masing yang bisa menggambarkan setiap transaki yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Adapun siklus akuntansi yang ada dalam perusahaan jasa diantaranya :

  • Analisa transaksi
  • Penjurnalan
  • Posting transaksi
  • Menyusun neraca lajur
  • Menyusun laporan keuangan
  • Mencatat jurnal Akhir
  • Menyusun neraca akhir

Siklus akuntansi perusahaan jasa pada dasarnya bisa dilakukan dengan mudah selama Anda memahami ilmu akuntansi dengan baik. Bagi Anda yang belum memahami ilmu akuntansi, tentu akan jauh lebih baik jika Anda merekrut karyawan yang memahami ilmu akuntansi atau Anda juga bisa menggunakan jasa akuntan keuangan eksternal untuk membantu perusahaan Anda.

Meski Anda akan menyerahkan urusan administrasi keuangan ini pada karyawan atau pihak ketiga, namun ada baiknya jika Anda juga memahami siklus akuntansi dari perusahaan jasa yang akan didirikan. Berikut ini beberapa penjelasan singkat mengenai siklus akuntansi pada perusahaan jasa yang dipaparkan sebelumnya.

1. Analisa Transaksi

Siklus akuntansi yang paling umum dilakukan pada sebuah perusahaan pertama kali adalah analisa transaksi. Proses analisa transaksi sendiri berbeda dengan proses penjurnalan, namun proses ini merupakan proses awal yang bisa membantu proses penjurnalan selesai lebih cepat.

Analisa transaksi dilakukan dengan menyusun atau memisahkan seluruh transaksi yang terjadi sesuai dengan jenis atau kategorinya. Proses analisa transaksi bisa dilakukan dengan memisahkan bukti transaksi sesuai dengan jenisnya untuk kemudian menjadi acuan saat penyusunan jurnal.

2. Penjurnalan

Setelah proses analisa transaksi selesai dilakukan, siklus akuntansi perusahaan jasa selanjutnya adalah proses penjurnalan. Jika proses analisa transaksi bertujuan untuk mengkategorikan setiap transaksi, maka proses penjurnalan merupakan proses pencatatan seluruh transaksi hasil analisa tersebut sesuai dengan akun buku besar yang terpengaruh oleh transaksi tersebut.

Selama proses penjurnalan, setiap transaksi akan dicatat sesuai urutan tanggal transaksi dengan mencatat nama atau kode akun buku besar yang terpengaruh serta nominal dari transaksi tersebut. Jenis jurnal yang dimaksud dalam tahapan ini adalah jurnal umum, sehingga seluruh transaksi disatukan dalam satu jurnal dan dicatat sesuai urutan tanggal transaksi.

3. Posting Transaksi

Setelah seluruh transaksi selesai dibuatkan jurnal, siklus akuntansi perusahaan jasa selanjutnya yang harus dilakukan adalah memosting transaksi. Posting transaksi sendiri merupakan aktifitas pencatatan akun buku besar yan ada dalam jurnal umum ke dalam buku besar transaksi.

Buku besar merupakan kumpulan akun atau rekening pembukuan yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang mempengaruhi posisi saldo dari akun tersebut. Proses posting dilakukan dengan mencatat akun yang telah masuk dalam jurnal umum sesuai tanggal transaksi dan posisi debit kredit saldo yang terpengaruh oleh transaksi tersebut.

4. Menyusun Neraca Lajur

Setelah proses posting transaksi ke buku besar selesai dilakukan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyusun neraca lajur. Neraca lajur atau neraca saldo merupakan daftar saldo dari akun atau rekening yang ada dalam buku besar.

Saat proses posting buku besar, seluruh akun atau rekening akan ditutup dengan kesimpulan saldo dari setiap akun setelah seluruh transaksi tercatat. Saldo akhir dari akun yang tertera dalam buku besar tersebut di salin atau di masukkan dalam neraca lajur atau neraca saldo untuk kemudian di totalkan di kedua sisi yaitu debit dan kredit. Saat total sisi debit dan total sisi kredit memiliki jumlah yang sama, maka seluruh proses siklus akuntansi perusahaan jasa yang Anda lakukan sudah dilakukan dengan tepat.

5. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah neraca saldo berhasil dibuat, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun terdiri dari laporan laba rugi, laporan arus kas, serta laporan perubahan modal berdasarkan jurnal dan neraca saldo yang telah dibuat sebelumnya.

Laporan keuangan ini bisa menggambarkan posisi laba dan keuangan perusahaan atas pengaruh setiap transaksi yang ada dalam perusahaan baik transaksi internal maupun eksternal. Setelah laporan keuangan tersusun, Anda bisa menilai apakah perusahaan berjalan dengan baik atau tidak.

6. Mencatat Jurnal Akhir

Proses selanjutnya yang perlu dilakukan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah membuat jurnal akhir yaitu jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal pembalik atas transaksi yang tercatat dalam jurnal dan laporan keuangan. Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dibuat untuk mengoreksi setiap kesalahan pencatatan transaksi yang ada serta menyesuaikan saldo dari beberapa akun seperti akun dari transaksi pembayaran dimuka.

Jurnal pembalik sendiri dibuat untuk mengembalikan saldo akun-akun yang telah ditutup pada jurnal penutup. Ketiga jurnal ini diperlukan untuk merapikan atau mengoreksi saldo akun atau rekening yang ada dalam neraca saldo sehingga bisa menghasilkan neraca akhir untuk penutupan pencatatan dengan saldo yang akurat.

7. Menyusun Neraca Akhir

Tahap akhir dari siklus akuntansi perusahaan jasa yang harus dilakukan adalah menyusun neraca akhir. Neraca akhir pada dasarnya memiliki format yang sama dengan neraca saldo. Proses pembuatan neraca akhir juga cukup serupa dengan proses pembuatan neraca saldo.

Neraca akhir sendiri merupakan laporan ringkasan saldo akun yang digunakan sebagai patokan untuk memulai siklus akuntansi pada periode berikutnya. Setelah proses penyusunan neraca akhir selesai dilakukan, maka semua proses siklus akuntansi perusahaan Anda telah selesai.

Itulah siklus akuntansi pada perusahaan jasa yang perlu Anda pahami saat Anda akan mendirikan sebuah perusahaan jasa. Penjelasan diatas pada dasarnya hanya penjelasan umum saja namun bisa dijadikan sebagai patokan saat Anda akan mulai merapikan administrasi perusahaan Anda.

Selama praktik pengerjaan yang Anda lakukan di perusahaan Anda kelak, mungkin Anda akan menemukan beberapa perbedaan dan masalah yang harus diselesaikan saat Anda mengikuti setiap langkah siklus akuntansi diatas. Memahami seluruh siklus akuntansi perusahaan jasa dan mendapat bimbingan dari pihak yang memang lebih memahami seluk beluk ilmu akuntansi bisa menjadi pilihan yang tepat saat Anda akan mengelola perusahaan jasa. Memastikan siklus akuntansi perusahaan Anda berjalan dengan tertib akan membuat administrasi perusahaan Anda lebih tertata.

Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah

Tahap siklus akuntansi merupakan bagian penting dari akuntansi itu sendiri. Dengan memahami siklus ini akan memudahkan Anda dalam menjalankan aktivitas akuntansi bisnis Anda.

Pada dasarnya akuntansi ini merupakan suatu pengukuran, penjabaran atau pemberian informasi terkait alokasi sumber daya yang memberikan suatu keputusan di dalam perusahaan atau organisasi.

Di dalamnya terdapat suatu proses yang dilakukan secara berulang-ulang kegiatan yang melakukan berbagai proses mulai dari transaksi keuangan hingga pada penyusunan laporan keuangan melalui suatu aturan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hal itu disebut dengan siklus akuntansi, yang mana penyusunan laporan tersebut biasanya dibuat dalam ruang lingkup akuntansi untuk sautu waktu atau perode tertentu.

Laporan keuangan sendiri merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan akuntansi, yang merupakan kagiatan pengumpulan dan pengelohan data keuangan yang dituangkan dalam format laporan keuangan sesuai dengan standart kebijakan masing-masing perusahaan atau organisasi.

Tujuannya supaya membantu dalam membuat atau mengambil suatu keputusan atau strategi untuk kemajuan perusahaan ke depannya.

Pengertian Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi secara khusus diartikan sebagai proses berulang untuk melakukan identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan akuntansi dalam sebuah perusahaan. Siklus dalam kegiatan akuntansi ini terjadi dalam kurun waktu satu tahun.

Dalam kurun waktu tersebut, semua prinsip, kaidah, metode, hingga teknik-teknik dalam akuntansi digunakan untuk mencatat segala kegiatan akuntansi perusahaan.

Umumnya, siklus ini dimulai pada awal tahun dengan pembukaan pembukuan dan ditutup dengan jurnal penutup.

Proses akuntansi ini dilakukan berkesinambungan dan berulang selama perusahaan masih aktif. Hal ini kemudian menjadikan proses-proses tersebut sebuah siklus.

Adanya siklus ini dapat membantu pemilik perusahaan dalam melakukan analisis terkait kondisi keuangan perusahaan yang dimilikinya.

Tahapan Siklus Akuntansi

Pada siklus akuntansi sendiri terdapat beberapa tahapan yang perlu diketahui oleh anda sebagai pelaku bisnis untuk memudahkan dalam proses penyusunan laporan keuangan.

Baca Juga :  Basis Akrual dan Basis Kas dalam Pencatatan Akuntansi

Apa saja?

Simak uraian berikut ini:

1. Identifikasi Transaksi Dalam Tahapan Siklus Akuntansi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi. Akuntan harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar.

Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif.

Selain itu, transaksi yang akan dicatat juga harus memiliki bukti, jika tidak ada bukti maka transaksi tidak dapat dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan.

Bukti transaksi biasanya berupa kwitansi, nota, faktur, bukti kas keluar, memo penghapusan piutang dan lain sebagainya.

Bukti-bukti tersebut tentu saja harus sah dan diverifikasi.

2. Analisis Transaksi Dalam Tahapan Siklus Akuntansi

Setelah mengidentifikasi transaksi, akuntan harus menentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan.

Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan persamaan matematis:

  • Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

Sistem pencatatan adalah double-entry system, yaitu setiap transaksi yang dicatat akan berefek terhadap posisi keuangan didebit dan dikredit dalam jumlah yang sama.

Sehingga setiap transaksi mempengaruhi sekurang-kurangnya dua rekening pembukuan.

3. Pencatatan Transaksi pada Jurnal

Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat secara runtut di buku jurnal. Jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode siklus akuntansi atau alur akuntansi.

Proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal disebut penjurnalan (journalizing).

Terdapat dua macam jenis jurnal dalam tahapan siklus akuntansi yakni, jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum atau dikenal dengan istilah jurnal saja.

Biasanya tahapan yang dilakukan setelah tahapan entry adalah pencatatan transaksi yang dimasukan ke dalam satu rekening yang didebit dan satu rekening dikredit.

Sedangkan, jurnal khusus, diselenggarakan untuk meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap transaksi yang berulang.

Contohnya seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan lainnya.

4. Posting Buku Besar

Langkah selanjutnya dalam alur akuntansi atau urutan siklus akuntansi yaitu mem-posting transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal ke dalam buku besar.

Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu.

Pada umumnya, perusahaan mempunyai daftar susunan rekening-rekening buku besar yang disebut chart of accounts.

Masing-masing rekening biasanya diberi nomor kode, untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan membuat cross-reference dengan pencatatan transaksi di dalam jurnal.

5. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu. Cara membuat neraca saldo sangat mudah, Anda hanya perlu memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan.

Baca Juga :  Bagaimana Tahapan Siklus Akuntansi?

Saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya.

Jika jumlah saldo debit tidak sama dengan jumlah yang ada di kredit maka dikatakan bahwa neraca saldo tidak seimbang, masih ada kesalahan.

Jika demikian, maka akuntan harus mencari kesalahan yang terjadi sebelum laporan disusun.

6. Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Jika pada akhir periode alur akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat, atau ada transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun.

Pencatatan penyesuaian sama seperti pencatatan transaksi umumnya. Transaksi penyesuaian dicatat pada jurnal penyesuaian dan kemudian dibukukan kedalam buku besarnya.

Setelah itu saldo yang ada di buku besar siap disajikan dalam laporan keuangan.

Dengan kata lain, hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang disusun secara akrual basis.

7. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Pada tahapan siklus akuntansi ini, Anda hanya perlu menyusun neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru.

Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokan ke dalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang.

Namun, ingat saldo yang seimbang belum tentu benar tetapi saldo yang benar pasti seimbang.

8. Penyusunan Laporan Keuangan

Berdasarkan informasi pada neraca saldo setelah penyesuaian, urutan siklus akuntansi selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan.

Laporan keuangan yang disusun, seperti:

  • Laporan laba rugi, untuk menggambarkan kinerja perusahaan.
  • Laporan perubahan modal, untuk melihat perubahan modal yang telah terjadi.
  • Neraca, dapat digunakan memprediksi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.
  • Laporan arus kas, memberikan informasi yang relevan mengenai kas keluar dan kas masuk pada periode berjalan.

9. Penyusunan Jurnal Penutup

Setelah membuat laporan keuangan, akuntan harus membuat jurnal penutup. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi.

Caranya adalah dengan me-nol kan atau membuat nihil rekening terkait.

Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-sumber yang terjadi pada periode berjalan.

Pada akhir periode akuntansi, rekening nominal sudah selesai menjalankan fungsinya sehingga harus ditutup.

Baca Juga :  Membandingkan Nilai Aktiva Di Daftar Aktiva Tetap Dan Di Neraca

Selanjutnya, pada periode berikutnya dapat digunakan kembali untuk mengukur aktivitas yang baru dan mulai terjadi.

Tips, gunakan program akuntansi yang memiliki fitur aplikasi pembukuan keuangan usaha supaya laporan menjadi lebih mudah.

10. Tahap Opsional: Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan

Pada langkah ini, akuntan menyusun neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo ini adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar setelah dibuatnya jurnal penutup.

Oleh karena itu, neraca saldo ini hanya memuat saldo rekening-rekening permanen saja.

Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo yang seimbang sudah benar. Sehingga penyusunan neraca saldo ini tidak wajib hanya bersifat opsional.

Nah, lalu tahap terakhir proses pencatatan dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Jurnal Pembalik.

11. Tahap Opsional: Penyusunan Jurnal Pembalik

Tujuan jurnal pembalik adalah menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi-transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif pada periode berikutnya.

Karena tujuannya untuk menyederhanakan, maka tahapan siklus akuntansi terakhir ini juga bersifat opsional.

Jurnal pembalik biasanya dibuat pada awal periode berikutnya. Caranya dengan membuat jurnal pembalik dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat.

Dengan kata lain membalikan akun yang telah dibuat pada jurnal penyesuaian dari yang awalnya debit menjadi kredit dan dari yang awalnya kredit menjadi debit.

Kesimpulan

Siklus akuntansi merupakan proses di mana aktivitas yang dimulai dari analisis dan pencatatan transaksi bisnis, serta berakhir dengan persiapan untuk aktivitas periode akuntansi selanjutnya melalui pembuatan jurnal penutup.

Siklus pada alur akuntansi ini bukan hanya proses untuk pembuatan laporan keuangan. Pemanfaatan teknologi komputer sangat berdampak positif pada kegiatan akuntansi.

Salah satu cara paling mudah dalam menangani tahapan siklus akuntansi ini adalah dengan menggunakan software akuntansi.

Salah satu software akuntansi terbaik untuk bisnis adalah Zahir Accounting. Zahir menawarkan banyak kemudahan dalam pengelolaan akuntansi di bisnis Anda,

Selain itu, Zahir juga menyediakan beberapa produk atau aplikasi yang mendukung berbagai jenis usaha Anda. Sehingga menggunakan Zahir akan menjadi solusi bagi Anda yang menginginkan perusahaan lebih efesien dan naik level.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA