Tuliskan contoh analisis Perilaku yang mencerminkan Pengendalian Diri dari Prasangka Baik

Dalam kehidupan sehari – hari kita biasanya tidak bisa mengendalikan emosi kita kepada orang lain dikarenakan masalah tertentu. Ketika kita tidak bisa mengendalikan Diri atau Emosi dengan baik yang terjadi persaudaraan kita dengan mereka bisa terputus. Setuju?

Maka dari itu kita harus bisa mengendalikan diri kita dalam situasi apapun, dan berprasangka baik kepada orang lain, semua sudah terangkan pada hadis umat muslim, mari simak Hadis Tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan berikut :

Hadis Tentang Pengendalian Diri

Ini untuk kamu yang belum bisa mengendalikan diri, ada Hadis Tentang Pengendalian Diri untuk senantiasa kita bisa mengendalikan diri kita.

Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Artinya : “Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika marah.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadis tentang Prasangka Baik

Berperasangka baik kepada orang lain merupakan hal yang mudah – mudah susah, apalagi ketika berkumpul dengan teman-teman biasanya kita membahas diri orang lain, yang seakan-akan diri kita yang paling benar, maka Hadis tentang Prasangka Baik ini memberitahu kepada kita untuk senantiasa Berprasangka Baik kepada orang lain.

Rasulullah saw. Bersabda :

Tuliskan contoh analisis Perilaku yang mencerminkan Pengendalian Diri dari Prasangka Baik

Artinya : “Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari)

 Baca Juga :

Hadis tentang Persaudaraan

Manusia adalah makhluk sosial yang dimana kita pasti membutuhkan orang lain, dan persaudaraanlah kunci dari kehidupan di dunia ini, jika kita mempunyai banyak saudara bukankah, kita banyak yang menolong jika mengalami kesusahan? Setuju?

Berikut Hadis yang bisa menuntun kita dalam persaudaraan yang lebih baik lagi.

Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra. bahwa Rasulullah saw. Bersabda:

 

Tuliskan contoh analisis Perilaku yang mencerminkan Pengendalian Diri dari Prasangka Baik

Artinya : “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi, seperti satu tubuh. Apabila satu organ tubuh merasa sakit, akan menjalar kepada semua organ tubuh, yaitu tidak dapat tidur dan merasa demam.” (H.R. Muslim)

Contoh Perilaku Pengendalian Diri

  1. Bersabar dengan tidak membalas terhadap ejekan atau cemoohan teman yang tidak suka terhadap kamu.
  2. Memaafkan kesalahan teman dan orang lain yang berbuat “aniaya” kepada kita.
  3. Ikhlas terhadap segala bentuk cobaan dan musibah yang menimpa, dengan terus berupaya memperbaiki diri dan lingkungan.
  4. Menjauhi sifat dengki atau iri hati kepada orang lain dengan tidak membalas kedengkian mereka kepada kita.
  5. Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita, seta tidak merusak nikmat tersebut. Seperti menjaga lingkungan agar selalu bersih, menjaga tubuh dengan merawatnya, berolahraga, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, dan sebagainya.

Contoh Perilaku Prasangka Baik kepada Orang Lain

  1. Memberikan apresiasi atas prestasi yang dicapai oleh teman atau orang lain dalam bentuk ucapan atau pemberian hadiah.
  2. Menerima dan menghargai pendapat teman/orang lain meskipun pendapat tersebut berlawanan dengan keinginan kita.
  3. Memberi sumbangan sesuai kemampuan kepada peminta-minta yang datang ke rumah kita.
  4. Turut serta dalam kegiatan­kegiatan sosial baik di lingkungan rumah, sekolah, ataupun masyarakat.
  5. Mengerjakan tugas­tugas yang diberikan kepada kita dengan penuh tanggung jawab.

Contoh Perilaku Persaudaraan

  1. Menjenguk/mendoakan/membantu teman/orang lain yang sedang sakit atau terkena musibah.
  2. Mendamaikan teman atau saudara yang berselisih agar mereka sadar dan kembali bersatu.
  3. Bergaul dengan orang lain dengan tidak memandang suku, bahasa, budaya, dan agama yang dianutnya.
  4. Menghindari segala bentuk permusuhan, tawuran, ataupun kegiatan yang dapat merugikan orang lain.
  5. Menghargai perbedaan suku, bangsa, agama, dan budaya teman/orang lain.

Rangkuman Pengendalian Diri, Prasangka Baik, Persaudaraan

  1. Pengendalian diri (mujahadah an-nafs) adalah perilaku sebagai upaya untuk tetap berada dalam setiap kebaikan dan terhindar dari sifat­sifat yang dapat membinasakan dirinya, orang lain, maupun lingkungan.
  2. Berbaik sangka (husnuzzan) adalah sifat di mana orang lain dipandang sebagai sesuatu yang baik dan harus diperlakukan dengan baik, kecuali jika diketahui dengan fakta bahwa orang tersebut harus diwaspadai dan diperingati.
  3. Dalam Q.S. al-Ḥujurat/49:10 kita diperintahkan oleh Allah Swt. agar senantiasa menjaga dan menciptakan perdamaian, memberikan nasihat kebaikan, dan mendamaikan perselisihan saudara dengan saudara yang lain.
  4. Dalam Q.S. al-Ḥujurat/49:12 dijelaskan perintah agar berprasangka baik (husnuzzan) kepada setiap orang, kita pun diperintahkan menghindari dan menjauhkan diri dari berburuk sangka kepada sesama saudara kita, karena berburuk sangka akan merusak keimanan dan merusak persaudaraan.

 Baca Juga :

Demikian artikel ini tentang Hadis Tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan dibuat, jika ada salah kata atau salah ketik penulis minta maaf, semoga bermanfaat.



  • Pengertian, Hukum, Rukun Dan Syarat Wakaf
  • Tokoh Tokoh Pada Masa Kejayaan Islam
  • Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah
  • Ayat dan Hadis Tentang Hutang Piutang Dalam Islam
  • Makna Beriman kepada Qada' dan Qadar



Tuliskan contoh analisis Perilaku yang mencerminkan Pengendalian Diri dari Prasangka Baik


Apakah Maksud Dan Pengertian Dari Kontrol Diri?

Kontrol diri dalam bahasa Arab di sebut juga mujahadah al-nafs, yaitu perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan hawa nafsu pribadi. Hal ini dilakukan karena nafsu diri kita memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai macam kesenangan, tanpa menghormati dan mengakui terhadap adanya hak-hak orang lain, serta mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban yang harus kita tunaikan.


Barang siapa orang yang gemar menuruti keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tersandera dan telah diperbudak oleh hawa nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Rasulullah SAW kemudian menegaskan bahwa jihad melawan hawa nafsu lebih sulit daripada jihad melawan musuh Islam (kafir).

Kontrol diri (self regulation) merupakan sebuah sikap, tindakan atau perilaku seseorang yang dilakukan secara sadar baik dengan terencana maupun tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku didalam masyarakat. Kontrol diri atau pengendalian diri ini  merupakan salah satu aspek yang penting dalam kecerdasan emosi (emotional quotient). Aspek ini sangat penting dalam kehidupan manusia sehari - hari karena sejatinya musuh terbesar manusia bukan berada di luar dirinya, akan tetapi musuh terbesarnya justru berada di dalam dirinya sendiri, yakni hawa nafsunya. Kemanapun manusia pergi, maka ia akan selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam dirinya tersebut.

Dalam rangka untuk memenuhi hak kita, seyogyanya ada batasan - batasan yang tidak tertulis secara jelas agar jangan sampai kita melanggar hak orang lain. Batasan - batasan tersebut walaupun memang tidak tertulis secara nyata akan tetapi bisa kita rasakan keberadaannya. Pengendalian diri sangat dibutuhkan agar supaya terjadi kehidupan sosial yang harmonis di tengah masyarakat. Pengendalian diri akan membimbing manusia agar lebih bersikap bijaksana dalam menyikapi setiap perbedaan yang ada, dan bisa menempatkan dirinya pada posisi yang pantas untuk dihormati dan dihargai serta menjauhkan dirinya dari tindakan yang bisa merugikan orang lain.


Pengendalian diri adalah sebuah kemampuan untuk mengontrol sikap dan tindakan kita dalam kehidupan sehari - hari. Pengendalian diri merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang kesuksesan seseorang dalam menyikapi dan mengatasi segala permasalahan hidup yang terjadi pada dirinya.


Ada tiga alasan penting mengapa kita perlu melakukan kontrol diri atau pengendalian diri, antara lain sebagai berikut :

1. Kita sebagai manusia biasa memiliki kecenderungan untuk berbuat hal - hal negatif dan juga positif dalam kehidupan ini. Dalam hal ini setan (iblis) akan selalu melakukan berbagai macam daya dan upaya agar kita lebih didominasi oleh kecenderungan untuk berbuat hal - hal negatif. Setan akan selalu menggunakan berbagai macam cara, baik melalui tipu muslihat maupun dengan bujuk rayunya sampai  akhirnya kita masuk dan jatuh kedalam perangkapnya.

2. Kedudukan atau derajat seseorang untuk bisa berada di atas dan di segani  oleh masyarakat pasti didapatkan melalui uji kelayakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat.

3. Sebagian besar faktor yang menyebabkan kegagalan pada diri kita dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab disebabkan oleh ketidakmauan diri kita dalam mengendalikan diri (kontrol) emosi kita sendiri.


Bagaimanakah Ciri - Ciri Orang Yang Tidak Bisa Melakukan Pengendalian Diri?

Berikut ini adalah ciri ciri orang yang tidak berhasil dalam mengendalikan dirinya, antara lain:

  • Suka menunda segala sesuatu yang seharusnya bisa di selesaikan lebih awal atau tepat waktu.
  • Sering merasa ragu dalam menyelesaikan sebuah masalah karena takut akan mengalami kegagalan.
  • Tidak pernah fokus dalam menyelesaian masalah, karena selalu merasa ragu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  • Membebani dirinya dengan sesuatu harapan yang tidak mungkin untuk dipenuhi (over expectation).
  • Tidak bisa menfokuskan dan mengkonsentrasikan tenaga serta pikirannya sehingga hilang keseimbangan dalam dirinya.
  • Sering jenuh dan melenceng dari pekerjaan utamanya, sehingga kedisplinan serta produktifitas dirinya menurun.
  • Sering terburu - buru, tidak sabaran dan mudah menyerah serta merasa berputus asa.

Anjuran Mengendalikan Diri Dalam Agama Islam

Kita harus percaya bahwa segala apapun yang menimpa dan terjadi pada diri kita telah tercatat sebelumnya di Lauhul Mahfuzh dan telah diketahui oleh Allah SWT sebelum hal tersebut terjadi pada diri kita. Hal itu sesuai dengan rukun iman keenam yakni percaya terhadap adanya qadha dan qadhar.

Allah Subhanahu Wata'ala telah berfirman dalam surah Ali Imran ayat ke 133 dan 134, sebagai berikut:


وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S Ali Imran :133 – 134)


Contoh - Contoh Pengendalian Diri

Berikut ini adalah tiga contoh pengendalian diri, yaitu:

  • Pengendalian diri terhadap hawa nafsu saat bertemu dengan lawan jenis
  • Pengendalian diri terhadap godaan mencontek ketika sedang ujian
  • Pengendalian diri terhadap nafsu khianat ketika diberikan amanah

Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri Dalam Kehidupan sehari - hari antara lain sebagai berikut:

  • Hidup sederhana tidak suka pamer harta kekayaan yang dimiliki.
  • Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga yang lain.
  • Tunduk dan taat terhadap perintah kedua orang tua.

  • Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan tidak suka adanya permusuhan.
  • Saling menghormati dan menghargai terhadap orang lain.
  • Mengikuti segera aturan dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.

  • Patuh dan taat pada peraturan disekolah.
  • Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan sekolah dan sebagainya.
  • Hidup penuh kesederhanaan dan tidak sombong.

Sikap Dalam Mengontrol Diri

Bagi manusia, tidur seyogyanya memiliki dua fungsi utama yaitu membuat tubuh menjadi rileks untuk kegiatan berikutnya dan memberikan kesempatan pada otak kita untuk melakukan konsolidasi dalam pembentukan memori. Perasaan mengantuk dan tidur sangat berkaitan dengan jam biologis tubuh yang disebut irama sirkadian yang melibatkan zat otak yang disebut melatonin yang mana akan meningkat produksinya ketika hari gelap datang.

Tidur yang benar adalah tidur dalam waktu yang cukup dan kita merasa pulas dan ketika kemudian kita terbangun kita merasa rileks dan segar. Hal ini tidak berkaitan dengan berapa lama kita tertidur, tetapi berkaitan dengan bagaimana  kualitas tidur kita. Kita bisa saja tidur dalam waktu yang lebih panjang dan lama, tetapi tidur kita belum tentu berkualitas. 

Sebaliknya, kita juga bisa tidur dalam waktu relatif singkat akan tetapi berkualitas. Dorongan kita untuk tidur dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketika kita bisa membatasi tidur kita, dan mengisinya dengan tidur yang berkualitas, maka itu sama artinya dengan kita meminimalkan kecendrungan tubuh untuk diam. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan ketika kita terjaga ketimbang tidur. Orang yang gemar tidur biasanya orang malas dan jarang yang sukses dalam hidupnya. Oleh karena itu mengontrol tidur kita dengan benar sama pentingnya dengan mengontrol diri.

Konflik yang sering terjadi ditengah masyarakat sebagaian besar disebabkan oleh ketidakmampuan kita dalam melakukan kontrol bicara. Terlalu banyak bicara adalah hal yang tidak baik, karena bisa saja orang lain akan berprasangka buruk terhadap kita, seperti menganggap kita seorang pembual besar. Dalam upaya melakukan kontrol diri maka kita dianjurkan untuk melakukan kontrol bicara kita dengan berkata apa yang memang perlu untuk dikatakan.

Karena itu, kemampuan kita dalam memilih dan memilah apa - apa yang pantas diucapkan dan dikatakan adalah bagian dari proses untuk mengontrol diri kita. Dorongan kita untuk berbicara sangat kuat. Karena itu, bicara seperlunya merupakan kiat sederhana dalam mengontrol hal tersebut.

3. Makan Seperlunya Dan Tidak berlebihan

Seperti halnya dorongan untuk berbicara, maka dorongan kita untuk makan merupakan dorongan yang sangat kuat. Jika kita menuruti dorongan tersebut maka kita tidaklah berbeda dengan binatang. Akibatnya untuk mendapatkan makanan, kita kadang bisa berperilaku seperti binatang, bisa mencakar, menggigit, bahkan membunuh dan mengambil hak orang lain. 

Padahal kelezatan makanan hanya bisa dirasakan ketika makanan tersebut masih berada didalam mulut kita saja, setelah makanan tersebut melewati tenggorokan dan masuk ke perut maka rasa enak tersebut sudah tidak bisa kita nikmati lagi.

Makanan dan hasrat biologis merupakan dorongan terkuat manusia untuk melakukan tindakan apa saja. Bahkan terkadang melakukan tindakan yang melanggar hukum. Maka kemampuan kita dalam mengontrol makanan juga merupakan bagian dari proses melakukan pengendalian diri.

Beberapa hikmah yang bisa kita petik dari kemampuan mengendalikan diri, antara lain:

  • Dapat menahan emosi diri,
  • Dapat menghindari terjadinya kesalahpahaman.
  • Sabar dalam menerima musibah yang terjadi.
  • Terhindar dari sifat tamak dan rakus.
  • Menjaga diri sehingga tidak dikucilkan masyarakat.

Dampak Positif  Dari Sikap Mengendalikan Diri

  • Beberapa dampak positif dari kemampuan dalam mengendalikan diri, antara lain:
  • Dapat menjaga kehormatan diri
  • Dapat menjaga terhindar dari sifat yang merugikan orang lain
  • Dapat menjadi teladan bagi orang lain
  • Dapat menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi dengan lebih jernih.

TIPS BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN DIRI

Tuliskan contoh analisis Perilaku yang mencerminkan Pengendalian Diri dari Prasangka Baik

Berikut ini adalah 10 langkah mudah yang dapat dicoba dalam upaya melakukan  pengendalian diri ketika sedang marah, yaitu :

Mengambil waktu sebentar dan mencoba untuk menenangkan diri anda. Jika perlu, beristirahat dan menjauhlah dari orang atau situasi yang sedang panas tersebut sampai amarah Anda mereda. Menyingkir sementara waktu adalah cara yang sangat efektif untuk dilakukan.

2. Ekspresikan kemarahan Anda

Ketika Anda sedah merasa tenang dan sudah bisa berpikir dengan jernih, maka ungkapkan amarah Anda tersebut dengan cara yang tegas akan tetapi tidak perlu bersikap konfrontatif. Jangan menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi mereka.

Percayalah bahwa menurut penelitian, kegiatan olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan tampak lebih santai.

4. Berpikirlah dahulu sebelum Anda berbicara

Dalam keadaan sedang marah, sangat mudah bagi Anda untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda sesali kemudian. Ambil beberapa saat untuk menenangkan pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama dengan Anda.

Anda harus selalu ingat satu hal, kemarahan tidak akan pernah bisa menyelesaikan sebuah masalah karena amarah justru akan membuat masalah menjadi bertambah. Berpikirlah dengan jernih, daripada marah tidak karuan maka lebih baik Anda mencari solusinya.

6. Gunakan pernyataan  "Saya"

Untuk menghindari perkataan mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya akan meningkatkan amarah Anda, maka gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.

7. Jangan menyimpan dendam

Jika Anda pernah melampiaskan kemarahan kepada orang banyak, maka kemudian Anda akan mendapatkan diri Anda sendiri dihantui oleh perasaan bersalah. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang telah membuat Anda marah, maka Anda mungkin akan mendapatkan pelajaran dari situasi ini.

Humor dapat membantu untuk meredakan amarah Anda. Jangan menggunakan kata - kata sindiran, karena itu bisa melukai perasaan orang lain dan membuat situasi menjadi semakin buruk.

Ketika amarah Anda naik, maka melakukan sedikit relaksasi akan sangat bermanfaat untuk meredakan amarah Anda tersebut. Praktek latihan pernafasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata - kata yang menenangkan, seperti, "Tenang" atau "Sabar". Ini akan membantu untuk menetralisir amarah Anda.

10. Tahu kapan saatnya untuk mencari bantuan

Belajar untuk mengendalikan amarah adalah tantangan yang besar bagi semua orang di dunia ini. Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang lain di sekitar Anda.

Demikianlah uraian artikel tentang Pengertian, Contoh Dan Sepuluh Tips Pengendalian Diri (Kontrol Diri) Dalam Agama Islam. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Buku LKS Agama islam Semester 1