Tuliskan 3 jenis pola lantai yang digunakan pada tari pakarena

Halo adik-adik kelas 5, masih ingat tentang pola lantai? Dalam kesempatan ini, Osnipa akan membahas materi pola lantai tari daerah di Indonesia. Selamat belajar ya.

Pola Lantai Tari Daerah Indonesia

Pola lantai tari merupakan garis-garis di lantai yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari dari perpindahan tempat satu ke tempat yang lain. Adapun macam pola lantai tari antara lain: garis horizontal, garis vertikal, melengkung, lingkaran dan lain-lain.

Indonesia memiliki banyak sekali tari daerah. Tarian tersebut juga menggunakan pola lantai lho. Berikut ini merupakan tari daerah dan pola lantai yang digunakan.

Pola lantai tari daerah di Indonesia

NoNama TariAsal DaerahPola Lantai
1.Tari SamanDI AcehGaris Horizontal
2.Tari KecakBaliLingkaran
3.Tari Sekapur SirihJambiMelengkung, segitiga
4.Tari JaipongJawa BaratVertikal dan zigzag
5.Tari Reog PonorogoJawa TimurMelengkung dan lingkaran
6.Tari Poco-PocoMaluku UtaraZigzag
7.Tari TopengDKI JakartaMelengkung
8.Tari Kipas PakarenaSulawesi SelatanVertikal, diagonal, dan lengkung
9.Tari AndunBengkuluMelingkar
10.Tari Bendrong LesungBantengLingkaran dan horizontal
11.Tari PiringSumatera BaratVertikal, horizontal, dan lingkaran
12.Tari PendetBaliMelengkung ke depan
13.Tari SerimpiJawa TengahHorizontal
14.Tari SerondeSulawesi UtaraSegitiga, lingkaran, vertikal, dan horizontal
15.Tari Selampit DelapanJambiZigzag dan horizontal
16.Tari LilinSumatera BaratDiagonal, vertikal, zigzag
17.Tari PingganKalimantanHorizontal
18.Tari Giring-GiringKalimantan TengahVertikal, horizontal, dan lingkaran
19.Tari MasyohPapuaMelengkung ke depan, melingkar
20.Tari Piso SuritSumatera UtaraVertikal
21.Tari MerakJawa BaratVertikal, horizontal, diagonal, dan melingkar
22.Tari Kuda LumpingJawa TimurMelingkat, vertikal, dan horizontal
23.Tari PapataiKalimantan TimurHorizontal
24.Tari JepenKalimantan TimurMelingkar
25.Tari MelintingLampungVertikal, dan melengkung
26.Tari CakaleleMalukuHorizontal
27.Tari SuanggiPapuaMelingkar
28.Tari Serampang Dua BelasSumatera UtaraHorizontal
29.Tari JangerBaliHorizontal
30.Tari Selamat DatangPapuaDiagonal
31.Tari Tenun SongketPalembangHorizontal
32.Tari CampakBangka BelitungZigzag, horizontal, dan lingkaran
33.Tari MaengketSulawesi UtaraBebas
34.Tari BendanaLampungMelingkar, diagonal, segitiga

Pola Lantai Tari Tradisional

Setiap tari tradisional terdiri atas penari yang melakukan tarian secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok. Kegiatan menari lebih dari satu orang apalagi berkelompok dalam jumlah yang cukup besar membutuhkan kekompakan. Posisi dalam menari perlu diperhatikan oleh seorang penari. Pengaturan posisi dalam menari ini disebut dengan pola lantai. 

Jadi pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang [space] untuk menari. 

Seorang penari harus memperhatikan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi saat menari. Pola lantai adalah pola denah yang harus dikuasai oleh seorang penari dan berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.

Gambar Pola Lantai Vertikal, Horisontal, Diagonal dan Garis Melengkung

Pola Lantai Vertikal

Gambar Pola Lantai Vertikal

Pola Lantai Vertikal [Lurus] Tari klasik banyak menggunakan pola lantai vertikal. Penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini memberikan kesan sederhana, tetapi kuat

Pola Lantai Horisontal

Penari membentuk garis horisontal, yaitu garis lurus dari samping kanan dan kiri. Pola lantai horisontal yang memberikan kesan istirahat.


Gambar Pola Lantai Horisontal



Pola Lantai Diagonal

Gambar Pola Lantai Diagonal

Pola Lantai Diagonal Penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Pola lantai diagonal memberi kesan dinamis dan kuat.

Pola Lantai Garis Melengkung 

Gambar Pola Lantai Melengkung

Penari membentuk garis lingkaran. Tari rakyat dan tari tradisional banyak menggunakan pola ini. Pola lantai ini memberi kesan lemah dan lembut.

Temukan berbagai tari daerahmu! Sebutkan pola lantai tariannya seperti contoh !

  1. Tari Piring adalah garis lengkung dan membentuk lingkaran.
  2. Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus.
  3. Tari Pendet menggunakan pola lantai garis lengkung.
  4. Tari Kecak dari Bali merupakan salah satu jenis tari ritual dengan menggunakan pola lantai garis melengkung membentuk lingkaran.
  5. Tari seudati dari Aceh menggunakan pola gabungan antara pola lantai lurus, pola lantai lengkung, dan zig-zag.
  6. Tari Jaipong dari Jawa Barat menggunakan pola lantai lurus dan pola lantai zig-zag.
  7. Tari Bedhaya Ketawang menggunakan pola lantai Gawang Motor Mabur [pesawat terbang].
  8. Tari Tayub dari Jawa, tari Gandrung dari Sasak, Joged Bumbung dari Bali, Gareng Lamen dari Flores, dan hampir semua tarian perang dari Papua menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung.
  9. Tari Badong dari Toraja, Sulawesi Selatan menggunakan pola lantai melengkung.
  10. Tari Randai dari Minangkabau menggunakan pola lantai garis lengkung.
  11. Tari Baris Gede di Bali menggunakan pola lantai lurus.
  12. Tarian perang dari Nusa Tenggara Timur menggunakan pola lantai lurus.
  13. Tarian Joged Melayu atau Zapin menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung.
  14. Tari Yospan berasal dari Papua dengan pola lantai garis lurus
  15. Tari Rejang Dewa dari Bali juga banyak menggunakan pola lantai garis lengkung.
  16. Tari Lengger dari Banyumas menggunakan pola lantai garis lurus.

Temukan berbagai tari daerahmu! Sebutkan pola lantai tariannya! 

Sumber: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 2 Revisi 2017

Video yang berhubungan

Indonesia memiliki ragam seni dan budaya yang tersebar di tiap-tiap daerah, salah satunya seni tari. Tarian tradisional nusantara memiliki keunikannya masing-masing yang dapat dilihat dari gerakan, iringan, properti, hingga pola lantai.

Tari Pakarena

Tari pakarena merupakan satu dari sekian tarian tradisional yang tersebar di wilayah Indonesia. Tarian yang berasal dari Kabupaten Gowa, Sulawesia Selatan ini memiliki gerakan indah yang mampu membuat penontonnya terpukau.

Meneruskan catatan petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id, tari pakarena sudah dikenal masyarakat setempat sejak masa kerajaan Gantarang. Dahulu tarian klasik ini dipertunjukan sebagai media pemujaan dewa. Namun, lambat-laun fungsinya bergeser sebagai media hiburan.

Pakarena berasal dari bahasa Makassar yang berati 'main' atau 'si pemain'. Kehadiran tarian ini sering dikaitkan dengan mitologi to manurung (orang yang turun dari langit) yang berkembang dalam masyarakat lokal.

Tari pakarena dibawakan oleh empat penari dengan diiringi alat musik gandrang dan puik-puik. Gandrang adalah alat musik yang terbuat dari kepala drum, sedangkan puik-puik mirip dengan seruling yang dimainkan dengan cara ditiup.

Pakaian dan Aksesoris Tari Pakarena

Para penari pakarena mengenakan pakaian yang terdiri atas simak-simak (ikat lengan), gelang caddi, geno (kalung), tiger'ro tedong (gelang panjang), bunga warna-warni, baju, selendang, an lipa sab'be (kain sutra), dan sebagainya. Berikut penjabaran terkait pakaian dan properti dalam tari pakarena:

Advertising

Advertising

Baju bodo merupakan pakaian tradisional masyarakat Bugis, Makassar, yang terbuat dari kain kasa transparan, berlengan pendek, dan dijahit bersambung dengan bagian lengan dalam. Panjangnya mencapai lutut orang dewasa dan berbentuk persegi empat.

Baju ini memiliki warna-warna tertentu yang mencerminkan stratifikasi sosial masyarakat setempat. Seiring perkembangan zaman, baju ini pun menjadi umum dikenakan dengan beragam warna lain, sehingga membuatnya tampak lebih menarik.

2. Sarung

Dahulu, dalam pentas tari pakarena, penari mengenakan sarung polos berwarna putih kuning dan tidak bercorok. Kini penari bisa menggunakan sarung dengan motif beragam.

3. Selendang

Selendang pada penari pakarena disampirkan di pundak sebelah kiri dan dimainkan dengan tangan kiri. Untuk warnanya, biasanya disesuaikan dengan warna baju yang dikenakan.

4. Kipas

Dalam tari pakarena, penari membawa kipas tangan biasa yang dimainkan dengan tangan kanan.

Bagian-bagian Tari Pakarena

Tari pakarena terbagi dalam beberapa bagian, yakni:

- Samboritta: Samboritta atau ‘berteman’ disebut juga paulu jaga yaitu kegiatan begadang semalam suntuk. Ada juga yang mengartikannya sebagai awal tarian untuk memberi hormat kepada pengunjung.

- Jangan leak-leak (ayam berkokok): Dahulu tarian ini dipentaskan semalaman, sehingga bagian penutupnya bisa berlangsung sekitar pukul 04.00 subuh. Ini merupakan bagian dalam tari pakarena yang memiliki makna mencari jalan kembali ke asal mula.

Selain dua jenis di atas, terdapat 11 jenis tari pakarena lainnya, yaitu:

- Ma'biring kassi (mendarat ke pantai).

- Bisei ri lau' (dayung ke timur).

- Angingkamalino (angin tanpa embusan).

- Anni-anni (memintal benang).

- Dalle tabbua (meniti nasib dengan sabar).

- Nigandang (berulang-ulang).

- So'nayya (bermimpi).

- Iyolle' (mencari kebenaran).

- Lambassari (kekecewaan).

- Leko' bo'dong (bulat sempurna).

- Sanro beja' (dukun beranak).

Tari kipas pakarena juga banyak menonjolkan gerakan tangan berayun setinggi bahu dan tidak pernah setinggi kepala. Ada beberapa gerakan yang menjadi penanda awal dan akhir tarian, seperti gerakan duduk dan gerakan berputar searah jarum jam.

Gerakan duduk tersebut menjadi penanda awal dan akhir tarian kipas pakarena. Sedangkan gerakan searah jarum jam diibaratkan sebagai siklus kehidupan manusia. Ada juga gerakan naik dan turun mencerminkan roda kehidupan manusia.

Penari pakarena tidak diperbolehkan membuka mata terlalu lebar dan gerakan kaki tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Setiap jenis tari kipas pakarena memiliki pola iringan yang disesuaikan dengan penari dan pemusik. Penyusunan iringan disesuaikan oleh sutradara yang disebut Anrong Guru.

Selain musik pengiring, ada lagu tradisional yang sering dinyanyikan untuk tarian kipas pakarena, yaitu Lelle dan Dondo. Lagu Lelle dan Dondo Samboritta dibawakan pada tari pakarena samboritta.

Mengutip laman lpmpsulsel.kemdikbud.go.id, ada jenis tarian lain yaitu Pakarena Gantarang. Tarian ini berasal dari pusat kerajaan di Pulau Selayar yang dulu disebut Gantarang Lalang Bata. Tarian ini terdiri dari empat orang penari perempuan yang tampil tahun 1903 ketika Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.

Nyanyian Pengiring

Ada beberapa lagu yang digunakan sebagai pengiring tarian pakarena, tergantung dari jenis pesta yang diadakan. Semisal, jika dipentaskan pada acara penyambutan pahlawan perang atau pada pesta bulan purnama, maka lagu yang digunakan biasanya syair berjudul "Dongang-dongang".

Makna Tari Pakarena

Gerakan dalam tari pakarena sangat lembut dan gemulai kadang naik kadang turun, meliuk dengan anggun dan diiringi tabuhan gendang yang bertalu-talu. Tarian tradisional Makassar ini mencerminkan sikap teduh, hening, dan kontemplatif. Pakarena adalah sebuah tarian ritus yang mengungkapkan hubungan manusia dengan Tuhan dan bercerita tentang ritme kehidupan.

Pola-pola tarian ini memiliki makna khusus. Gerakan pada posisi tegak berdiri dengan badan yang membusung ke depan memberi pesan bahwa sebagai manusia kita harus selalu tegak berdiri, tegar, dan tidak mudah menyerah meski menghadapi berbagai persoalan dan kerumitan hidup.

Gerakan pada posisi duduk, menjadi pertanda awal dan akhir dalam tarian pakarena. Gerakan berputar mengikuti arah jarum jam, menunjukkan siklus kehidupan manusia.Sementara gerakan naik turun dalam tarian ini mencerminkan irama kehidupan. Alunan lagu dengan nada “e..e..e..” yang mendayu-dayu menggambarkan irama perempuan Makassar yang lemah lembut dan menjadi pereda keberapi-apian kaum Adam.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA