Tuliskan 2 cara merawat kesehatan alat reproduksi pada perempuan

Tuliskan 2 cara merawat kesehatan alat reproduksi pada perempuan
Ilustrasi bahagia. ©2019 Merdeka.com/Pixabay

JABAR | 22 Maret 2022 11:11 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Kesehatan reproduksi merupakan suatu kondisi sehat menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan suatu hal yang penting mengingat reproduksi adalah sarana untuk melahirkan generasi penerus bangsa. Pengertian sehat tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau kecacatan fisik, melainkan juga secara psikis, secara mental, sosial, dan kultural.

Kesehatan reproduksi menjadi salah satu hal penting bagi perempuan yang harus terus menjadi perhatian. Pastikan perempuan paham betul bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksinya agar terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan.

Salah satu upaya menjaga kesehatan reproduksi perempuan adalah dengan memperhatikan konsumsi makanannya. Namun, masih banyak juga cara lain yang perlu kamu tahu.

Berikut informasi cara menjaga kesehatan reproduksi perempuan yang telah dirangkum merdeka.com melalui healthline dan berbagai sumber lainnya.

2 dari 3 halaman

Cara menjaga kesehatan reproduksi perempuan yang pertama adalah dengan menghindari minuman beralkohol. Hal ini tak lain karena minuman beralkohol dapat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan seseorang. Bahkan minuman beralkohol dapat menurunkan kesempatan untuk memiliki keturunan. Saat ini belum ditemukan berapa jumlah alkohol yang aman untuk reproduksi perempuan terutama rahim.

Maka dari itu, untuk menjaga kesehatan reproduksi penting bagi perempuan untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol.

2. Rutin Olahraga

Cara menjaga kesehatan reproduksi perempuan berikutnya adalah dengan rutin olahraga. Pasalnya aktivitas olahraga dipercaya dapat membantu Ibu menjaga berat badan sehat. Berat badan sehat yang dianjurkan adalah BMI (Body Mass Index) antara 20-27.

Olahraga juga membantu melancarkan peredaran darah, sehingga berpengaruh positif pada kesehatan sistem reproduksi, termasuk rahim. Banyak ahli berpendapat bahwa berenang merupakan olahraga terbaik untuk memperkuat rahim.

Berenang selama 2 jam per minggu membantu mengurangi sakit punggung, meredakan sakit datang bulan, serta membuat proses persalinan menjadi lebih mudah. Tapi jaga agar ibu tidak berolahraga secara berlebihan pula, karena hal tersebut justru bisa membuat siklus datang bulan ibu menjadi tidak teratur.

3. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Harian

Cara menjaga kesehatan reproduksi perempuan juga bisa dengan memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Salah satu makanan yang baik untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan adalah ikan yang terkenal kaya akan kandungan lemak Omega 3. Beberapa jenis ikan tersebut adalah makarel dan salmon.

Selain itu, makanan kaya asam folat dan beta karoten seperti gandum juga baik untuk kesehatan rahim. Sementara itu makanan dengan kandungan vitamin C dipercaya dapat meningkatkan daya tahan rahim terhadap bakteri dari luar tubuh. Pola makan yang sehat dengan nutrisi yang seimbang bisa dijadikan upaya untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan.

3 dari 3 halaman

Selain memenuhi kebutuhan nutrisi harian, cara menjaga kesehatan reproduksi perempuan yang bisa kamu lakukan adalah dengan cara menghindari stres. Merujuk pada jurnal Dialogues Clinical Neuroscience, maka stres dan kesehatan reproduksi perempuan adalah dua hal yang saling berkaitan.

Kebanyakan orang yang mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan adalah mereka yang dalam kesehariannya sering mengalami stres secara berlebihan.

5. Cegah Perilaku Seks Beresiko

Kamu juga bisa menjaga kesehatan reproduksi dengan cara menghindari perilaku seks berisiko seperti berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan kondom. Penting menjadi perhatian bahwa bergonta-ganti pasangan seks, apalagi tanpa penggunaan kondom, dapat menyebabkan penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore. Klamidia dan gonore merupakan penyakit yang paling berisiko membawa dampak buruk untuk kesehatan rahim.

6. Minum Air Putih yang Banyak

Cara menjaga kesehatan reproduksi selanjutnya adalah dengan mengonsumsi air putih lebih banyak daripada sebelumnya. Pakar kesuburan wanita Zita West mengatakan, "Jika kamu tidak minum cukup air, sistem reproduksi akan kehilangan energi yang menyebabkan organ vital yang seharusnya kita butuhkan." Air mineral bisa membuat suplai darah ke otak lancar, yang artinya bisa memperkuat lapisan rahim karena jika kamu dehidrasi, cairan serviks akan lebih lamban.

7. Lakukan Pemeriksaan Rutin

Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kesehatan reproduksi perempuan ke dokter ginokolog bisa jadi salah satu upaya penting untuk menjaga kesehatan reproduksi itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin.

Di mana semakin cepat masalah teratasi, metode penanganan menjadi semakin sederhana dan peluang kesembuhan menjadi besar. Jika kamu memiliki masalah spesifik yang berhubungan dengan rahim segera konsultasikan dengan dokter.

Nantinya dokter dapat melakukan beberapa tes jika diperlukan. Misalnya, kamu mengalami pendarahan berlebihan saat datang bulan, rasa sakit yang parah saat datang bulan atau pun datang bula yang tidak teratur.

(mdk/nof)

Baca juga:
Penelitian Terbaru Ungkap Menurunkan Berat Badan Ternyata Tak Tingkatkan Peluang Keha
Cara Menjaga Kesehatan Rahim, Bantu Tingkatkan Kesuburan
7 Cara Alami Meningkatkan Libido Secara Alami, Mudah dan Cepat
Manfaat Daun Kemangi untuk Kesuburan, Kenali Nutrisinya
Penelitian: Vaksin Covid Tidak Berpengaruh pada Kesuburan Pria dan Wanita

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Sistem reproduksi sendiri diperlukan bagi makhluk hidup untuk menghasilkan, melindungi, serta mengangkut sel telur dan sperma.

Perempuan dan laki-laki memiliki sistem reproduksi yang berbeda, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun struktur yang mendukungnya.

Organ dari sistem reproduksi wanita meliputi vagina, rahim (uterus), ovarium, tuba falopi, dan vulva. Sementara sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testis, dan skrotum (buah zakar).

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:

  1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
  1. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
  2. Pakaian dalam (CD) diganti minimal 2 kali sehari.
  3. Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
  4. Bagi wanita, hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak, dan vaginal douche karena dapat menyebabkan kulit kelamin rentan iritasi.
  5. Bagi wanita, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.
  6. Bagi wanita yang mulai memasuki masa menstruasi sebaiknya memperhatikan kebersihan alat reproduksi saat menstruasi.

Cara menjaga kebersihan saat menstruasi dapat dilakukan dengan:

  • Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai.
  • Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari
  • Bersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. (Membersihkan vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan sabun).
  • Cuci tangan sampai bersih setelah membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut.
  • Rutin mengganti celana dalam (CD) untuk menghindari resiko tidak nyaman di sekitar vagina.

Bagi wanita yang sering mengalami nyeri saat menstruasi, mengompres perut bagian bawah dengan air hangat, melakukan olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup mampu membantu mengurangi rasa nyeri. Akan tetapi, bila nyeri terjadi hingga berhari-hari dan menggangu aktivitas, sebaiknya hubungi dokter untuk mengonsultasikannya.

  1. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya infeksi bakteri di penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dankesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua, guru dan tenaga kesehatan menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

Sumber :

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016).

Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja, Pusat Data dan Informasi (2015).

World Health Organization (2017).