Tokoh tokoh yang terkait dengan pertempuran lima hari di Semarang ditunjukkan oleh nomor

Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di Semarang yaitu serangkaian pertempuran selang rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini yaitu perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi (bedakan dengan Peristiwa 10 November - perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam melawan sekutu dan Belanda).

Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau kenyataannya suasana telah mulai memanas sebelumnya) dan yang belakang sekalinya tanggal 20 Oktober 1945. 2 hal utama yang menyebabkan pertempuran ini terjadi karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr.Kariadi

Kronologi Peristiwa

Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokohnya

Tiga tahun belakang, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia belakang memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Kaburnya tawanan Jepang

Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia yaitu ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di tengah perlintasan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah pimpinan Jendral Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani, dan bagi maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidobutai di Jatingaleh.

Tewasnya Dr. Kariadi

Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi bagi mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di hadapan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan belakang menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber cairan minum bagi masyarakat Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Cadangan cairan di Candi, desa Wungkal, (Sekarang menjadi daerah industri Candi Semarang) waktu itu yaitu satu-satunya sumber mata cairan di kota Semarang. Sebagai kepala RS Purusara (sekarang Rumah Sakit Kariadi) Dokter Kariadi berniat memastikan kabar tersebut. Selepas Magrib, mempunyai telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan supaya dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi belakang dengan cepat memutuskan harus segera berkunjung ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa lokasi termasuk di perlintasan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya berkunjung mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan masyarakat Semarang. Yang belakang sekalinya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Perlintasan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi telah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.

Peristiwa Lain

  1. Sebelum tanggal 20 Oktober, mempunyai perihal berlakunya Gencatan Senjata selang kedua belah pihak, tetapi kendati demikian perihal berlakunya ini tidak memadamkan keadaan, perihal berlakunya diperparah dengan pembunuhan sandera (lihat no. 2)
  2. Di Pedurungan, orang-orang Semarang, terutama dari Mranggen dan Genuk menjadi satu bagi memindahkan tawanan, yang menjadi sandera. Karena akad Jepang bagi mundur tidak dipenuhi maka 75 sandera itu dibunuh, sehingga perang berlanjut.
  3. Datangnya pemuda dari luar Kota Semarang bagi menolong menjadikan Jepang marah
  4. Radius 10 km dari Tugumuda menjadi medan peperangan

Tokoh-Tokoh yang terlibat

Mengenai pertempuran lima hari di Semarang ini, mempunyai beberapa tokoh yang terlibat yaitu sbb :

  1. dr. Kariadidr. Kariadi yaitu dokter yang akan mengecek cadangan cairan minum di daerah Candi yang kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Ia juga yaitu Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara.
  2. Mr. WongsonegoroGubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang.
  3. Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza SidhartaTokoh Indonesia yang ditangkap oleh Jepang bersama Mr. Wongsonegoro.
  4. Mayor Kido (Pemimpin Kidobutai)Pimpinan Batalion Kidobutai yang berpusat di Jatingaleh.
  5. drg. SoenartiIstri dr. kariadi
  6. Kasman SingodimejoPerwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia.
  7. Jenderal NakamuraJenderal yang ditangkap oleh TKR di Magelang

Monumen Tugu Muda

Bagi memperingati Pertempuran 5 Hari di Semarang, dibangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan. Tugu Muda ini dibangun pada tanggal 10 November 1950. Diresmikan oleh presiden Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Propertti ini terletak di daerah yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari pertempuran di Semarang, yaitu di pertemuan selang Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan lawang sewu. Selain pembangunan Tugu Muda, Nama dr. Kariadi diabadikan sebagai nama salah satu rumah sakit di Semarang.

References

  1. ^ a b [1], Indonesian Heritage.


edunitas.com

Page 2

Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di Semarang yaitu serangkaian pertempuran selang rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini yaitu perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi (bedakan dengan Peristiwa 10 November - perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam melawan sekutu dan Belanda).

Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau kenyataannya suasana telah mulai memanas sebelumnya) dan yang belakang sekalinya tanggal 20 Oktober 1945. 2 hal utama yang menyebabkan pertempuran ini terjadi karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr.Kariadi

Kronologi Peristiwa

Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokohnya

Tiga tahun belakang, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia belakang memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Kaburnya tawanan Jepang

Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia yaitu ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di tengah perlintasan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah pimpinan Jendral Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani, dan bagi maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidobutai di Jatingaleh.

Tewasnya Dr. Kariadi

Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi bagi mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di hadapan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan belakang menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber cairan minum bagi masyarakat Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Cadangan cairan di Candi, desa Wungkal, (Sekarang menjadi daerah industri Candi Semarang) waktu itu yaitu satu-satunya sumber mata cairan di kota Semarang. Sebagai kepala RS Purusara (sekarang Rumah Sakit Kariadi) Dokter Kariadi berniat memastikan kabar tersebut. Selepas Magrib, mempunyai telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan supaya dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi belakang dengan cepat memutuskan wajib segera berkunjung ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah memainkan serangan di beberapa lokasi termasuk di perlintasan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya berkunjung mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia wajib menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan masyarakat Semarang. Yang belakang sekalinya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Perlintasan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi telah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.

Peristiwa Lain

  1. Sebelum tanggal 20 Oktober, mempunyai perihal berlakunya Gencatan Senjata selang kedua belah pihak, tetapi kendati demikian perihal berlakunya ini tidak memadamkan keadaan, perihal berlakunya diperparah dengan pembunuhan sandera (lihat no. 2)
  2. Di Pedurungan, orang-orang Semarang, terutama dari Mranggen dan Genuk menjadi satu bagi memindahkan tawanan, yang menjadi sandera. Karena akad Jepang bagi mundur tidak dipenuhi maka 75 sandera itu dibunuh, sehingga perang berlanjut.
  3. Datangnya pemuda dari luar Kota Semarang bagi menolong menjadikan Jepang marah
  4. Radius 10 km dari Tugumuda menjadi medan peperangan

Tokoh-Tokoh yang terlibat

Tentang pertempuran lima hari di Semarang ini, mempunyai beberapa tokoh yang terlibat yaitu sbb :

  1. dr. Kariadidr. Kariadi yaitu dokter yang akan mengecek cadangan cairan minum di daerah Candi yang kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Ia juga yaitu Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara.
  2. Mr. WongsonegoroGubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang.
  3. Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza SidhartaTokoh Indonesia yang ditangkap oleh Jepang bersama Mr. Wongsonegoro.
  4. Mayor Kido (Pemimpin Kidobutai)Pimpinan Batalion Kidobutai yang berpusat di Jatingaleh.
  5. drg. SoenartiIstri dr. kariadi
  6. Kasman SingodimejoPerwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia.
  7. Jenderal NakamuraJenderal yang ditangkap oleh TKR di Magelang

Monumen Tugu Muda

Bagi memperingati Pertempuran 5 Hari di Semarang, dibangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan. Tugu Muda ini dibangun pada tanggal 10 November 1950. Diresmikan oleh presiden Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Propertti ini terletak di daerah yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari pertempuran di Semarang, yaitu di pertemuan selang Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan lawang sewu. Selain pembangunan Tugu Muda, Nama dr. Kariadi diabadikan sebagai nama salah satu rumah sakit di Semarang.

References

  1. ^ a b [1], Indonesian Heritage.


edunitas.com

Page 3

Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di Semarang yaitu serangkaian pertempuran selang rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini yaitu perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi (bedakan dengan Peristiwa 10 November - perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam melawan sekutu dan Belanda).

Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau kenyataannya suasana telah mulai memanas sebelumnya) dan yang belakang sekalinya tanggal 20 Oktober 1945. 2 hal utama yang menyebabkan pertempuran ini terjadi karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr.Kariadi

Kronologi Peristiwa

Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokohnya

Tiga tahun belakang, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia belakang memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Kaburnya tawanan Jepang

Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia yaitu ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di tengah perlintasan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah pimpinan Jendral Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani, dan bagi maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidobutai di Jatingaleh.

Tewasnya Dr. Kariadi

Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi bagi mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di hadapan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan belakang menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber cairan minum bagi masyarakat Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Cadangan cairan di Candi, desa Wungkal, (Sekarang menjadi daerah industri Candi Semarang) waktu itu yaitu satu-satunya sumber mata cairan di kota Semarang. Sebagai kepala RS Purusara (sekarang Rumah Sakit Kariadi) Dokter Kariadi berniat memastikan kabar tersebut. Selepas Magrib, mempunyai telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan supaya dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi belakang dengan cepat memutuskan wajib segera berkunjung ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah memainkan serangan di beberapa lokasi termasuk di perlintasan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya berkunjung mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia wajib menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan masyarakat Semarang. Yang belakang sekalinya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Perlintasan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi telah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.

Peristiwa Lain

  1. Sebelum tanggal 20 Oktober, mempunyai perihal berlakunya Gencatan Senjata selang kedua belah pihak, tetapi kendati demikian perihal berlakunya ini tidak memadamkan keadaan, perihal berlakunya diperparah dengan pembunuhan sandera (lihat no. 2)
  2. Di Pedurungan, orang-orang Semarang, terutama dari Mranggen dan Genuk menjadi satu bagi memindahkan tawanan, yang menjadi sandera. Karena akad Jepang bagi mundur tidak dipenuhi maka 75 sandera itu dibunuh, sehingga perang berlanjut.
  3. Datangnya pemuda dari luar Kota Semarang bagi menolong menjadikan Jepang marah
  4. Radius 10 km dari Tugumuda menjadi medan peperangan

Tokoh-Tokoh yang terlibat

Tentang pertempuran lima hari di Semarang ini, mempunyai beberapa tokoh yang terlibat yaitu sbb :

  1. dr. Kariadidr. Kariadi yaitu dokter yang akan mengecek cadangan cairan minum di daerah Candi yang kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Ia juga yaitu Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara.
  2. Mr. WongsonegoroGubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang.
  3. Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza SidhartaTokoh Indonesia yang ditangkap oleh Jepang bersama Mr. Wongsonegoro.
  4. Mayor Kido (Pemimpin Kidobutai)Pimpinan Batalion Kidobutai yang berpusat di Jatingaleh.
  5. drg. SoenartiIstri dr. kariadi
  6. Kasman SingodimejoPerwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia.
  7. Jenderal NakamuraJenderal yang ditangkap oleh TKR di Magelang

Monumen Tugu Muda

Bagi memperingati Pertempuran 5 Hari di Semarang, dibangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan. Tugu Muda ini dibangun pada tanggal 10 November 1950. Diresmikan oleh presiden Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Propertti ini terletak di daerah yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari pertempuran di Semarang, yaitu di pertemuan selang Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan lawang sewu. Selain pembangunan Tugu Muda, Nama dr. Kariadi diabadikan sebagai nama salah satu rumah sakit di Semarang.

References

  1. ^ a b [1], Indonesian Heritage.


edunitas.com

Page 4

Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di Semarang yaitu serangkaian pertempuran selang rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini yaitu perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi (bedakan dengan Peristiwa 10 November - perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam melawan sekutu dan Belanda).

Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau kenyataannya suasana telah mulai memanas sebelumnya) dan yang belakang sekalinya tanggal 20 Oktober 1945. 2 hal utama yang menyebabkan pertempuran ini terjadi karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr.Kariadi

Kronologi Peristiwa

Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokohnya

Tiga tahun belakang, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia belakang memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Kaburnya tawanan Jepang

Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia yaitu ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di tengah perlintasan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah pimpinan Jendral Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani, dan bagi maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidobutai di Jatingaleh.

Tewasnya Dr. Kariadi

Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi bagi mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di hadapan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan belakang menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber cairan minum bagi masyarakat Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Cadangan cairan di Candi, desa Wungkal, (Sekarang menjadi daerah industri Candi Semarang) waktu itu yaitu satu-satunya sumber mata cairan di kota Semarang. Sebagai kepala RS Purusara (sekarang Rumah Sakit Kariadi) Dokter Kariadi berniat memastikan kabar tersebut. Selepas Magrib, mempunyai telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan supaya dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi belakang dengan cepat memutuskan harus segera berkunjung ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa lokasi termasuk di perlintasan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya berkunjung mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan masyarakat Semarang. Yang belakang sekalinya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Perlintasan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi telah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.

Peristiwa Lain

  1. Sebelum tanggal 20 Oktober, mempunyai perihal berlakunya Gencatan Senjata selang kedua belah pihak, tetapi kendati demikian perihal berlakunya ini tidak memadamkan keadaan, perihal berlakunya diperparah dengan pembunuhan sandera (lihat no. 2)
  2. Di Pedurungan, orang-orang Semarang, terutama dari Mranggen dan Genuk menjadi satu bagi memindahkan tawanan, yang menjadi sandera. Karena akad Jepang bagi mundur tidak dipenuhi maka 75 sandera itu dibunuh, sehingga perang berlanjut.
  3. Datangnya pemuda dari luar Kota Semarang bagi menolong menjadikan Jepang marah
  4. Radius 10 km dari Tugumuda menjadi medan peperangan

Tokoh-Tokoh yang terlibat

Mengenai pertempuran lima hari di Semarang ini, mempunyai beberapa tokoh yang terlibat yaitu sbb :

  1. dr. Kariadidr. Kariadi yaitu dokter yang akan mengecek cadangan cairan minum di daerah Candi yang kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Ia juga yaitu Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara.
  2. Mr. WongsonegoroGubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang.
  3. Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza SidhartaTokoh Indonesia yang ditangkap oleh Jepang bersama Mr. Wongsonegoro.
  4. Mayor Kido (Pemimpin Kidobutai)Pimpinan Batalion Kidobutai yang berpusat di Jatingaleh.
  5. drg. SoenartiIstri dr. kariadi
  6. Kasman SingodimejoPerwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia.
  7. Jenderal NakamuraJenderal yang ditangkap oleh TKR di Magelang

Monumen Tugu Muda

Bagi memperingati Pertempuran 5 Hari di Semarang, dibangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan. Tugu Muda ini dibangun pada tanggal 10 November 1950. Diresmikan oleh presiden Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Propertti ini terletak di daerah yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari pertempuran di Semarang, yaitu di pertemuan selang Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan lawang sewu. Selain pembangunan Tugu Muda, Nama dr. Kariadi diabadikan sebagai nama salah satu rumah sakit di Semarang.

References

  1. ^ a b [1], Indonesian Heritage.


edunitas.com

Page 5

[+] Penyakit menurut penyebab

[+] Kematian dampak penyakit

[+] Penyimpangan metabolisme

[×] Penyimpangan pertumbuhan

[×] Penyakit gigi dan mulut

[+] Penyakit kardiovaskular

[×] Penyakit kekurangan zat gizi

[×] Penyakit muskuloskeletal

[+] Penyakit sistem kekebalan

[×] Rintisan bertopik penyakit

Page 6

[+] Penyakit menurut penyebab

[+] Kematian dampak penyakit

[+] Penyimpangan metabolisme

[×] Penyimpangan pertumbuhan

[×] Penyakit gigi dan mulut

[+] Penyakit kardiovaskular

[×] Penyakit kekurangan zat gizi

[×] Penyakit muskuloskeletal

[+] Penyakit sistem kekebalan

[×] Rintisan bertopik penyakit

Page 7

[+] Penyakit menurut penyebab

[+] Kematian dampak penyakit

[+] Penyimpangan metabolisme

[×] Penyimpangan pertumbuhan

[×] Penyakit gigi dan mulut

[+] Penyakit kardiovaskular

[×] Penyakit kekurangan zat gizi

[×] Penyakit muskuloskeletal

[+] Penyakit sistem kekebalan

[×] Rintisan bertopik penyakit

Page 8

[+] Penyakit menurut penyebab

[+] Kematian dampak penyakit

[+] Penyimpangan metabolisme

[×] Penyimpangan pertumbuhan

[×] Penyakit gigi dan mulut

[+] Penyakit kardiovaskular

[×] Penyakit kekurangan zat gizi

[×] Penyakit muskuloskeletal

[+] Penyakit sistem kekebalan

[×] Rintisan bertopik penyakit

Page 9

[+] Penyakit menurut penyebab

[+] Kematian dampak penyakit

[+] Penyimpangan metabolisme

[×] Penyimpangan pertumbuhan

[×] Penyakit gigi dan mulut

[+] Penyakit kardiovaskular

[×] Penyakit kekurangan zat gizi

[×] Penyakit muskuloskeletal

[+] Penyakit sistem kekebalan

[×] Rintisan bertopik penyakit

Page 10

[+] Penyakit menurut penyebab

[+] Kematian dampak penyakit

[+] Penyimpangan metabolisme

[×] Penyimpangan pertumbuhan

[×] Penyakit gigi dan mulut

[+] Penyakit kardiovaskular

[×] Penyakit kekurangan zat gizi

[×] Penyakit muskuloskeletal

[+] Penyakit sistem kekebalan

[×] Rintisan bertopik penyakit

Page 11

Tags (tagged): portal, chemistry, unkris, pada, tingkat makroskopik menurut, kimia modern, sifat, fisik, pilihan triosefosfat, isomerase disebut, tim, enzim, bapak kimia, bahwa pada, zaman, pertengahan ahli alkimia, gay lussac, avogadro, cabang cabang kimia, analisis kimia, center, of studies transisi, logam miskin, metaloid, nonlogam halogen gas, mulia portal, center of studies, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, of studies, kelas eksekutif, indonesian, encyclopedia

Page 12

Tags (tagged): portal, coffee, unkris, portal kopi, utama, biji kopi selamat, biji, kopi telah, kopi, sejenis minuman, dari, proses pengolahan ekstraksi, center of, studies, tanaman kopi selengkapnya, edunitas portal, program kuliah pegawai, kelas weekend, center, of studies, kelas, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia

Page 13

Tags (tagged): portal, korea, unkris, timur, terletak, sebuah semenanjung antara, daratan, nasional, unifikasi, korea utara bendera, korea selatan, geum, sungai taedong danau, korea cheonji, danau, khasan, diktatur militer, kim dae, jung, menjabat sebagai presiden, center of, studies, seowon sosu seowon, changdeokgung bulguksa, jongmyo, film portal, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, kelas eksekutif, indonesian, encyclopedia

Page 14

Tags (tagged): portal, korea, unkris, itu, lalu, dilanjutkan oleh dinasti, goryeo gemilang, selatan, militer korea utara, angkatan bersenjata, republik, lebih dari 4, ribu jiwa, seoul, pyongyang nampo incheon, okjeo dongye, samhan, ma byeon jin, tiga kerajaan, goguryeo, center of, studies masakan, minuman, masakan istana kimchi, bulgogi galbi, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, kelas eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia

Page 15

Tags (tagged): portal, korea, portal korea, unkris, itu, lalu, dilanjutkan oleh dinasti, goryeo gemilang, selatan, militer korea utara, angkatan bersenjata, republik, lebih dari 4, ribu jiwa, seoul, pyongyang nampo incheon, okjeo dongye, samhan, ma byeon jin, tiga kerajaan, goguryeo, pusat ilmu, pengetahuan masakan, minuman, masakan istana kimchi, bulgogi galbi, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, kelas eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia

Page 16

Tags (tagged): portal, korea, portal korea, unkris, timur, terletak, sebuah semenanjung antara, daratan, nasional, unifikasi, korea utara bendera, korea selatan, geum, sungai taedong danau, korea cheonji, danau, khasan, diktatur militer, kim dae, jung, menjabat sebagai presiden, pusat ilmu, pengetahuan, seowon sosu seowon, changdeokgung bulguksa, jongmyo, film portal korea, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, kelas eksekutif, ensiklopedi, bahasa indonesia, ensiklopedia

Page 17

Tags (tagged): portal, olahraga, unkris, balap, motor, mobil, sepeda, berkuda, binaraga, artikel, pilihan, bertopik, daftar, berusaha, melempar, bola, disebut, bisbol, lian, xiang, lahir, tasikmalaya, jawa, barat, 11, februari, 1971, pusat, ilmu, pengetahuan, liem, swie, king, selengkapnya, ensiklopedia, , program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesi

Page 18

Tags (tagged): portal, olahraga, unkris, bola, formula, satu, bulu, tangkis, tenis, air, panahan, paralayang, petanque, pilates, renang, rugbi, seni, maraton, cina, olahragawan, organisasi, menangkap, dipukul, oleh, tim, memukul, agar, pusat, ilmu, pengetahuan, meraih, medali, emas, bersamanya, olimpiade, , program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedi

Page 19

Tags (tagged): portal, sports, unkris, bola, formula, satu, bulu, tangkis, tenis, olahraga, air, panahan, paralayang, petanque, pilates, renang, rugbi, seni, maraton, cina, olahragawan, organisasi, menangkap, dipukul, oleh, tim, memukul, agar, center, of, studies, meraih, medali, emas, bersamanya, olimpiade, , program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedi

Page 20

Tags (tagged): portal, sports, unkris, balap, motor, mobil, sepeda, berkuda, binaraga, olahraga, artikel, pilihan, bertopik, daftar, berusaha, melempar, bola, disebut, bisbol, lian, xiang, lahir, tasikmalaya, jawa, barat, 11, februari, 1971, center, of, studies, liem, swie, king, selengkapnya, ensiklopedia, , program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedi

Page 21

Tags (tagged): category, portal, , sports, unkris, kategori, olahraga, artikel, utama, halaman, dalam, dari, total, 7, o, gambar, samb, menu, center, of, studies, tahukah, anda, tokoh, pilihan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedi

Page 22

Tags (tagged): category, portal, , sports, unkris, kategori, olahraga, artikel, utama, halaman, dalam, dari, total, 7, o, gambar, samb, menu, center, of, studies, tahukah, anda, tokoh, pilihan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedi

Page 23

Tags (tagged): kategori, portal, olahraga, unkris, artikel, utama, halaman, dalam, dari, total, 7, o, gambar, samb, menu, pusat, ilmu, pengetahuan, tahukah, anda, tokoh, pilihan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia

Page 24

Tags (tagged): kategori, portal, olahraga, unkris, artikel, utama, halaman, dalam, dari, total, 7, o, gambar, samb, menu, pusat, ilmu, pengetahuan, tahukah, anda, tokoh, pilihan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia

Page 25

Page 26

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA