Tiga serangkai yang menjadi pendiri indische partij adalah

Tiga Serangkai pendiri Indische Partij | via: dbnl.org

Bola.com, Jakarta - Indische Partij merupakan satu di antara organisasi nasional yang berpengaruh terhadap pergerakan nasional. Indische Partij dalam Bahasa Indonesia berarti 'Partai Hindia'.

Organisasi tersebut didirikan pada 25 Desember 1912. Partai ini dibentuk oleh tiga orang cendekiawan Hindia Belanda yang dikenal sebagai tiga serangkai.

Adapun ketiga cendekiawan tersebut ialah E.F.E Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Raden Mas Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Dewantara.

Indische Partij memberikan dampak signifikan bagi pergerakan di Indonesia, tetapi hanya bertahan selama satu tahun. Pada 4 Maret 1913, partai ini dibubarkan pemerintah karena berhaluan politik menentang Belanda.

Meski tidak bertahan lama, keanggotaan Indische Partij mencapai 7.000 orang hanya dalam waktu satu tahun.

Tujuan Indische Partij adalah untuk membangun rasa patriotisme terhadap tanah air. Anggotanya terdiri dari orang Indonesia dan Eropa yang ada di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kedudukan dalam organisasi agar makin kuat.

Selain itu, masih ada tujuan lain didirikannya organisasi Indische Partij. Apa saja tujuan Indische Partij?

Berikut ini rangkuman tentang tujuan Indische Partij dan tokoh pendirinya, seperti dilansir dari laman portal-ilmu.com, Kamis (12/8/2021).

E.F.E. Douwes Dekker

Ernest Francois Eugene Douwes Dekker, atau juga dikenal dengan nama Danudirja Setiabudi adalah seorang keturunan Belanda yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur. Ia adalah wartawan, penulis, sekaligus aktivis politik yang hidup di antara dua identitas.

Tjipto Mangoenkoesoemo

Tjipto adalah putra seorang priyayi di Ambarawa, Jawa Tengah, yang berhasil sekolah di STOVIA. Tjipto berkontribusi dalam berdirinya Boedi Oetomo pada 1908. Kemudian membangun organisasi yang lebih inklusif, yaitu Indische Partij.

Suwardi Suryaningrat

Suwardi Suryaningrat atau Ki Hadjar Dewantara adalah aktivis politik, penulis, dan guru yang berasal dari Pakualaman, Yogyakarta. Ia aktif menyoroti diskriminasi yang tumbuh terhadap kalangan pribumi, terutama dalam bidang pendidikan.

Tujuan utama Indische Partij adalah untuk membangun rasa patriotisme terhadap tanah air. Ada beberapa tujuan lain didirikannya Indische Partij, yakni:

1. Memberantas rasa kesombongan rasial dan keistimewaan ras.

2. Memperkuat daya tahan rakyat Hindia dengan mengembangkan individu ke aktivitas yang lebih besar secara teknis dan memperkuat kekuatan batin dalam soal kesusilaan.

3. Memelihara nasionalisme Hindia dengan meresapkan cita-cita kesatuan kebangsaan.

4. Meluaskan pengetahuan umum tentang sejarah budaya Hindia, mengasosiasikan intelek secara bertingkat ke dalam suku dan antarsuku yang masih hidup berdampingan pada masa ini, menghidupkan kesadaran diri dan kepercayaan kepada diri sendiri.

5. Memberantas usaha untuk membangkitkan kebenciaan agama dan sektarisme.

6. Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Hindia, terutama dengan memperkuat mereka yang ekonominya lemah.

7. Mengadakan unifikasi, perluasan, pendalaman, meng-Hindia-kan pengajaran, yang semua hal tersebut ditujukan kepada kepentingan ekonomi Hindia, di mana tidak diperbolehkan adanya perbedaan perlakuan karena ras, jenis kelamin, atau kasta dan harus dilaksanakan sampai tingkat yang setingi-tingnya yang bisa dicapai.

8. Berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia.

9. Memperkuat daya rakyat Hindia untuk mempertahankan tanah air dari serangan asing.

10. Memperbesar pengaruh pro-Hindia di dalam pemerintahan.

Sumber: portal-ilmu

Berita video wawancara eksklusif Bola.com dan Bola.net dengan Eko Yuli Irawan, yang bisa disebut legenda angkat besi yang sudah merasakan sensasi 4 medali Olimpiade secara beruntun.

Tiga Serangkai umumnya adalah sebuah julukan untuk sebuah perkumpulan atau kelompok yang beranggotakan tiga orang. Julukan ini dapat merujuk pada:

  • Sejarah
    • Tiga Serangkai pelopor nasionalisme Indonesia: Ernest Douwes Dekker (Ernest Douwes Dekker), Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hadjar Dewantara. Mereka mendirikan National Indische Partij, partai politik pertama di Hindia Belanda.
    • Tiga Serangkai pelopor Indonesia: Soekarno, Mohammad Hatta, Soetan Sjahrir yang merupakan tiga pemimpin kunci pertama Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
  • Perusahaan
    • Tiga Serangkai, sebuah perusahaan penerbit buku di Indonesia.

Halaman disambiguasi ini berisi daftar artikel dengan judul yang sering dikaitkan dengan Tiga Serangkai.
Jika Anda mencapai halaman ini dari sebuah pranala internal, Anda dapat membantu mengganti pranala tersebut ke judul yang tepat.

  • Semua halaman dengan kata Tiga Serangkai
  • Semua halaman dengan judul mengandung kata Tiga Serangkai

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiga_Serangkai&oldid=18566407"

Indische Partij (IP) berdiri di Bandung pada 25 Desember 1912. Tokoh pendiri  Indische Partij (IP) dikenal dengan sebutan tiga serangkai, yang terdiri dari Douwes Dekker (ketua), Suwardi Suryaningrat (wakil ketua), dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut.

Pembahasan:

Indische Partij (IP)

Indische Partij (IP) merupakan organisasi pergerakan pertama di Indonesia yang secara terang-terangan bergerak di bidang politik. Indische Partij (IP) merupakan suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda. Tujuan Indische Partij (IP) yaitu untuk menumbuhkan dan meningkatkan nasionalisme untuk memajukan tanah air yang dilandasi jiwa nasionalis, serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.

Sejarah berdirinya Indische Partij (IP)

Pendirian Indische Partij (IP) ini dimaksudkan untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia.

Hal ini disebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda asli dengan orang Belanda campuran (Indo).

Indische Partij IP sebagai organisasi campuran menginginkan adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat sedikit, sehingga perlu adanya kerjasama dengan orang bumi putera agar kedudukan organisasinya makin bertambah kuat.

Di samping itu, disadari pula bahwa usaha yang dibangun oleh orang Indo tidak akan mendapat tanggapan rakyat tanpa adanya bantuan orang-orang bumi putera.

Tokoh-Tokoh Pendiri Indische Partij (IP)

1. Douwes Dekker

Nama lengkap beliau adalah Ernest Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi. Beliau lahir pada 8 Oktober 1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau dilahirkan dari keturunan campuran, ayah Belanda, ibu seorang Indo. Beliau meninggal pada 28 Agustus 1950 (umur 70) di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

Pendidikan dasar beliau ditempuh di Pasuruan. Sekolah lanjutan pertama-tama diteruskan ke HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium Willem III, suatu sekolah elit di Batavia. Selepas lulus sekolah beliau bekerja di perkebunan kopi "Soember Doeren" di Malang, Jawa Timur. Di sana beliau menyaksikan perlakuan semena-mena yang dialami pekerja kebun. Beliau seringkali melakukan tindakan membela mereka. Tindakannya itu membuat beliau kurang disukai rekan-rekan kerja, namun disukai pegawai-pegawai bawahannya. Akibat konflik dengan manajernya, beliau dipindah ke perkebunan tebu "Padjarakan" di Kraksaan sebagai laboran. Sekali lagi, dia terlibat konflik dengan manajemen karena urusan pembagian irigasi untuk tebu perkebunan dan padi petani. Akibatnya, ia dipecat.

2. Dr. Cipto Mangunkusumo

Dr. Cipto Mangunkusumo atau Tjipto Mangoenkoesoemo dilahirkan di Pecangakan, Ambarawa pada tahun 1886. Beliau meninggal di Jakarta pada 8 Maret 1943. Beliau adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917.

3. Suwardi Suryaningrat

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (Suwardi Suryaningrat) dan sejak tahun 1922 namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Beliau dilahirkan di Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dan meninggal di Yogyakarta pada 26 April 1959. Beliau adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Beliau adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

Tanggal kelahirannya diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, yaitu tut wuri handayani, menjadi slogan bagi pendidikan di Indonesia.

Pelajari Lebih Lanjut :

Materi tentang perbedaan tokoh 3 serangkai dan 4 serangkai brainly.co.id/tugas/6244569

Detail Jawaban :

Kelas : XI

Mapel : Sejarah

Bab  : Perjuangan nasional Indonesia

Kode : 11.3.3

Kata Kunci: Indische Partij, organisasi, tiga serangkai

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA