Komponen rem pasti tidak akan luput dari segala macam kendaraan. Rem sendiri memiliki fungsi untuk mengurangi laju atau kecepatan kendaraan. Untuk mengatur laju kendaraan, prinsip kerja dari rem mobil adalah terjadinya gesekan pada jalan dan ban. Proses ini cukup kompleks, karena itu yuk simak penjelasan berikut.
Proses Pengereman Pada Mobil
1. Terjadinya Gesekan Dan Pemindahan Gravitasi Mobil
Secara umum, prinsip kerja pada elemen rem didasari atas gesekan ban dan permukaan jalan. Rem yang digunakan akan menambah beban pada ban dan akhirnya gesekan akan membantu mengurangi laju kendaraan. Gesekan ini terjadi karena posisi ban berhenti berputar dan statis, sehingga memberi efek gesek pada dua permukaan.
Anda bisa mengamati hal tersebut dengan suara decitan yang kerap terdengar saat mengerem. Dalam proses pengereman ini, titik pusat gravitasi kendaraan akan berpindah sesuai dengan rem yang aktif. Umumnya, pengereman akan dimulai dengan rem depan kemudian disusul dengan roda belakang.
2. Perubahan Energi Kinetik Menjadi Panas
Prinsip kerja dari rem mobil adalah karena perubahan energi kinetik ke energi panas. Saat rem diaktifkan, kendaraan tidak akan bisa berhenti secara langsung. Saat mesin mobil sudah dibebaskan dengan pemindahan daya kinetik, namun kendaraan cenderung akan tetap berjalan. Hal tersebut terjadi karena mesin tidak benar benar kehilangan daya gerak.
Jika diperhatikan, hal tersebut terjadi karena dapur pacu berjalan dengan prinsip pengubahan gaya panas menjadi gaya kinetik. Sedangkan break system menggunakan prinsip keterbalikan. Di sini, pengereman justru menggunakan energi gerak untuk dijadikan gaya panas sebagai cara mengurangi kecepatan laju kendaraan.
Seperti yang telah disampaikan pada point sebelumnya, gaya gesek terjadi karena ban mobil terhenti dan bertemu dengan aspal jalan. Ban yang berhenti ini disebabkan oleh pertemuan sepatu rem dan brake drum atau tromol. Prinsip kerja dari rem mobil adalah tenaga gerak putar roda yang berubah karena gesekan akan di-convert menjadi tenaga panas.
Kemudian, tenaga panas tersebut akan dibuang langsung ke udara luar. Jika Anda masih bingung, sebenarnya prinsip pertama dan kedua ini berkesinambungan. Gesekan dari sepatu rem dan tromol akan memaksa ban untuk berhenti seketika. Kemudian gesekan permukaan ban yang terhenti dan aspal akan mengurangi laju mobil.
3. Prinsip Tuas Pada Pedal Rem Dengan Tekanan Hidrolik
Kedua proses dan prinsip tersebut tidak jauh dari pengoperasian pedal rem. Saat pedal ditekan, master cylinder akan mengubah tekanan yang diberikan menjadi hidrolik. Pedal rem sendiri memiliki prinsip tuas yang mana mengubah tekanan pedal yang kecil menjadi lebih besar tepat di master cylinder.
Tekanan ini akan menyalur ke wheel cylinder atau Brake caliper yang ada di tromol mobil. Dengan hukum pascal, tekanan tersebut akan mengaktifkan disc pad rem atau kanvas rem untuk mengurangi putaran ban. Jadi prinsip kerja dari rem mobil adalah berkaitan dengan tekanan hidraulik, gaya gesek, dan gaya panas.
Bisa disimpulkan bahwa prinsip dari komponen rem terjadi sangat kompleks. Gesekan antara ban dan jalan akan memindahkan gravitasi mobil. Kemudian sistem juga berjalan karena perubahan energi kinetik ke panas. Sedangkan master silinder mengubah prinsip tuas pedal rem menjadi hidrolik untuk mengurangi kecepatan.
Baca Juga: 4 Tanda Kamu Harus Mengganti Rem Mobil
Amrie Muchta 7/30/2018
Advertisement
Secara umum, sebuah kendaraan harus memiliki aspek keselamatan. Salah satu aspek keselamatan tersebut, ada pada sistem pengereman. Sistem pengereman adalah perangkat mekanis pada kendaraan yang digunakan untuk menurunkan laju kendaraan secara praktis untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dalam aplikasinya, sistem rem itu memiliki beberapa tipe yang dikhususkan untuk kendaraan yang berbeda. Lalu seperti apa sistem pengereman pada kendaraan roda dua ? mari kita bahas secara mendalam.
1. Sistem Rem Cakram
Selengkapnya ; Komponen dan cara kerja sistem rem cakramKelebihan sistem rem cakram antara lain ;
- Mudah dalam perawatan
- Responsif (baik untuk rem mendadak)
- Lebih pakem
- kampas rem cepat
- Rentan kotor karena bersifat terbuka
2. Sistem Rem Tromol
Sistem rem tromol adalah mekanisme pengereman dengan memanfaatkan tekanan satu arah untuk menimbulkan gesekan. Dalam hal ini, ada dua komponen utama yakni drum brake selaku komponen berputar dan dua buah kampas rem selaku komponen diam.
Selengkapnya ; Komponen dan cara kerja sistem rem tromolKelebihan rem tromol antara lain ;
- Umur kampas rem lebih awet
- Karena bidang gesek lebih lebar, maka daya pengereman juga tinggi
- Terlihat lebih bersih karena bersifat tertutup
- Dibandingkan rem cakram, tipe tromol kurang pakem
- Memiliki desain lebih rumit
Demikian artikel singkat tentang sistem rem sepeda motor. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.