Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
kan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak
di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam
tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui,
dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
RR. Indah Setyowati, Wawat Naswati, Heatiningsih, Miftakhodin, Cahyadi,
Suci Rahayu, Rozmita Dewi, Djoko Adi Widodo, Latief Sahubawa,
aswadi, Vanessa Gaffar, Caecilia Tridjata, Wahyu Prihatini, dan Heny
: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Disusun dengan huruf Arial, 1
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
vi, 210 hlm. : ilus. ; 25 cm.
Untuk SMA/MA/SMK/MAK Semester 1 Kelas XI
ISBN 978- 602-282-449-7 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-282-452-7 (jilid 2a)
1. Prakarya dan Kewirausahaan
Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Prakarya dan Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam abad 21 mengingat keterbatasan
dukungan sumberdaya alam terhadap kesejahteraan penduduk dunia yang makin bertambah dan
makin kompetitif. Jiwa dan semangat kewirausahaan yang terbentuk dan terasah dengan baik sejak
remaja akan dapat menghasilkan sumberdaya manusia inovatif yang mampu membebaskan bangsa
dan negaranya dari ketergantungan pada sumberdaya alam. Kewirausahaan yang diperlukan tentunya
adalah yang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan output ekonomi dalam mendukung
kesejahteraan bangsa melalui penciptaan karya nyata orisinil yang bermanfaat.
Kurikulum 2013 membekali peserta didik pada Pendidikan Menengah dengan kemampuan
kewirausahaan yang lahir dan tumbuh dalam sektor nyata. Diawali dengan pengamatan terhadap
produk yang ada di pasar beserta ciri-cirinya, analisis struktur komponen pembentuk produk, analisis
struktur dan rangkaian proses beserta peralatan yang diperlukan, termasuk analisis pasar, biaya, dan
harga. Untuk mendukung keutuhan pemahaman peserta didik, pembelajarannya digabungkan dengan
pembelajaran Prakarya sehingga peserta didik bukan hanya mampu menghasilkan ide kreatif tetapi
juga merealisasikannya dalam bentuk purwarupa karya nyata dan dilanjutkan sampai pada kegiatan
penciptaan pasar untuk mewujudkan nilai ekonomi dari kegiatan-kegiatan tersebut.
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan bagi peserta didik pada
jenjang Pendidikan Menengah Kelas XI harus mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang secara
utuh dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
menciptakan karya nyata, menciptakan peluang pasar, dan menciptakan kegiatan bernilai ekonomi dari
produk dan pasar tersebut. Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah ranah
karya nyata, yaitu karya kerajinan, karya teknologi, karya pengolahan, dan karya budidaya dengan
contoh-contoh karya konkret berasal dari tema-tema karya populer yang sesuai untuk peserta didik
Kelas XI. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur muatan lokal, tambahan materi yang digali
dari kearifan lokal yang relevan sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi
berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru
dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini
sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang
sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Implementasi terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapatkan tanggapan
yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal
mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan
seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik,
saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut,
kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia
pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
...............................................................
...........................................................................
Bab 1 Kerajinan Bahan Lunak dan W
Peta Materi Kerajinan Bahan Lunak dan W
A. Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
.............................
......................................
C. Produksi Kerajinan Busana dari Bahan
D. Pengemasan Produk Kerjainan dari Bahan Lunak
E. Perawatan Produk Kerjainan dari Bahan Lunak
. Wirausaha di Bidang Kerajinan
.....................................
G. Membuat Produk Kerjainan dari Bahan Lunak
.....................................................................
Bab 2 Rekayasa dan Kewirausahaan Pembangkit Listrik
.............................................................
Peta Materi Rekayasa dan Kewirausahaan
A. Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana
B. Produksi Pembangkit Listrik Sederhana Energi
C. Pengemasan Produk Pembangkit Listrik Sederhana
............................................................
Prakarya dan Kewirausahaan
D. Perawatan Produk Rekayasa sebagai Pembangkit
.....................................................
E. Wirausaha di Bidang Rekayasa sebagai Pembangkit
.....................................................
F. Membuat Produk Karya Rekayasa sebagai Pembangkit
.....................................................
......................................................................
Bab 3 Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi
Peta Materi Pembenihan Ikan Konsumsi
A. Produk Pembenihan Ikan Konsumsi
.............................
B. Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele
C. Pengemasan Ikan Konsumsi
.......................................
.....................................................................
E. Wirausaha di Bidang Pembenihan Ikan Lele
. Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele ........................
......................................................................
Bab 4 Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati dan
Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
Peta Materi Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan
..........................................................
..................................................
B. Pembuatan Produk Makanan Khas Daerah Sumatera
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
...............................................
D. Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah
......................................................................
.................................................................
.........................................................................
Prakarya dan Kewirausahaan
Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
KERAJINAN BAHAN LUNAK DAN WIRAUSAHA
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan
alam ini menghasilkan bahan alam yang dapat dimanfaatkan
sebagai produk kerajinan. Kegiatan membuat kerajinan berawal
dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
produk kerajinan berorientasi pada aspek fungsional. Kerajinan
sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek
fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan (estetik)
untuk meningkatkan kualitasnya. Nilai estetik pada karya kerajinan
dapat dilihat dari aspek bentuk, warna, ragam hias, dan fungsinya.
Dalam aspek ekonomi, produk kerajinan merupakan lahan subur
sebagai mata pencaharian yang menjanjikan investasi besar dalam
perkembangan pariwisata dan globalisasi perdagangan dewasa ini.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah dengan
beragam bentuk dan keunikannya merupakan anugerah Tuhan Yang
Maha Esa. Oleh karena itu, kita harus memuji ciptaan Tuhan Yang
Mahaagung ini. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita wajib mensyukuri
apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Manusia yang
bersyukur adalah manusia yang selalu menerima pemberian Tuhan
dengan rasa suka cita dan penghargaan mendalam yang diwujudkan
dalam berbagai tindakan. Kemampuan bangsa Indonesia untuk
berkreasi, mencipta dan berwirausaha harus disyukuri dan selalu
diapresiasi. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita wajib menghargai
seluruh karya ciptaan manusia.
Produk kerajinan pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-
barang fungsional, baik ditujukan untuk kepentingan keagamaan
(religius) atau kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia. Produk
kerajinan tersebut berupa peninggalan pada zaman batu: artefak-
artefak kapak dan perkakas, pada zaman logam: nekara, moko,
candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti gelang, kalung,
dan cincin. Benda-benda tersebut dipakai sebagai perhiasan,
prosesi upacara ritual adat berbagai suku serta kegiatan ritual yang
bersifat kepercayaan seperti penghormatan terhadap arwah nenek
Dalam perkembangan selanjutnya sejalan dengan perkembangan
zaman, konsep seni kerajinan terus berkembang. Perubahan
senantiasa menyertai setiap gerak laju perkembangan zaman,
pembuatan karya kerajinan yang pada awalnya untuk kepentingan
fungsional, kini dalam perkembangannya mengalami pergeseran
orientasi ke arah nilai keindahan (estetis).
Kini seni kerajinan tumbuh makin pesat di Indonesia. Banyak daerah
yang kemudian menjadi sentra-sentra kerajinan. Kondisi geografis
Indonesia merupakan faktor pendukung menjamurnya seni kerajinan
Prakarya dan Kewirausahaan
Peta Materi Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha
A. Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak
Aneka Produk Kerajinan dari Bahan
Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan
Unsur Estetika dan Ergonomis Produk
Kerajinan dari Bahan Lunak
Motif Ragam Hias pada Produk
Kerajinan dari Bahan Lunak
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan
Perencanaan Proses Produksi
Kerajinan dari Bahan Lunak
B. Produksi Kerajinan Tanah Liat
Proses Produksi Kerajinan T
Pembuatan Cetakan Cetak T
D. Pengemasan Produk Kerajinan
E. Perawatan Produk Kerajinan
Perawatan Kerajinan Serat Alam
. Wirausaha di Bidang Kerajinan
Kebutuhan Pasar Produk Kerajinan
Menganalisis Peluang Usaha
Peluang Usaha Produk Kerajinan
Menciptakan Peluang Usaha Produk
C. Produksi Kerajinan Busana dari
Merancang Produk Kerajinan dari
Memotong Sesuai Pola Gambar
Membuat Hiasan pada Rompi
Membuat Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Setelah mempelajari materi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
dan Wirausaha, siswa mampu:
Mengapresiasi keanekaragaman
karya kerajinan dari bahan
lunak dan pengemasannya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur atas
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
motif hias, teknik pembuatan, dan
fungsi karya kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan
lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
Menganalisis unsur estetika dan ergonomis
bahan lunak serta menunjukkan semangat kewirausahaan dan
karya kerajinan dari bahan lunak dan
pengemasannya dengan menerapkan prinsip perencanaan
produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku jujur, percaya
Mendesain produk dan pengemasan
bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinalitas ide dan
cita rasa estetis diri sendiri.
Membuat karya kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat
dan lainnya dengan sikap bekerja sama, gotong royong,
bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif
Menganalisis keberhasilan
dan kegagalan serta peluang usaha
kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya
dengan memperhatikan estetika dan nilai ekonomis untuk
Prakarya dan Kewirausahaan
pengalaman yang telah kamu
miliki terkait dengan materi
yang akan dipelajari, kamu
diberi pengalaman mengamati
karya kerajinan dari bahan
Amatilah jenis aneka produk kerajinan dari bahan lunak pada
Gambar 1.1 diatas. Apa kesan yang kamu dapatkan? Ungkapkan
pendapatmu dalam pembelajaran.
Gambar 1.1. Produk kerajinan dari bahan lunak
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Produk kerajinan lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan alam
seperti tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, rotan
dan lain-lain. Ada juga yang memanfaatkan bahan sintetis sebagai
bahan kerajinan seperti limbah kertas, plastik, karet. Pembuatan
produk kerajinan di setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang
menjadi unggulan daerah. Misalnya, Kasongan (Daerah Istimewa
Yogyakarta), sumber daya alam yang banyak tersedia tanah
liat, kerajinan yang berkembang adalah kerajinan keramik. Palu
(Sulawesi Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan
tanaman kayu hitam, kerajinan yang berkembang berupa bentuk
kerajinan kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah), sumber daya
alamnya banyak menghasilkan rotan dan getah nyatu sehingga
kerajinan yang berkembang adalah anyaman rotan dan getah nyatu.
Secara umum, jenis bahan dasar produk kerajinan dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak
dan produk kerajinan dari bahan keras. Beberapa kerajinan
bahan lunak serta pengemasannya akan diuraikan secara singkat
pada penjelasan berikut ini. Namun, materi yang diuraikan disini
merupakan contoh saja, kamu dapat mempelajarinya sebagai
pengetahuan dan diharapkan dapat mengeksplorasi pengetahuan
lainnya sebagai bahan pengayaan.
Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak
Kerajinan dari bahan lunak merupakan
menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan
lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari
alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak
dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh
bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam,
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kerajinan dari bahan lilin
Prakarya dan Kewirausahaan
h bahan untuk karya kerajinan yang
diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan
lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan.
Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa bubur kertas, gips,
fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya.
Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
nan dari bahan lunak sangat beragam, mulai dari
karya kerajinan yang digunakan untuk kebutuhan fungsi pakai
dan karya kerajinan untuk hiasan.
Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan lunak:
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal
n kerajinan keramik. Kerajinan keramik adalah
karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat
yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin,
pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau
benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah,
vas bunga, guci, piring. Berikut contoh kerajinan gerabah dan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Contoh kerajinan tanah liat gerabah dan keramik
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kerajinan dari bahan lunak buatan (topeng dari bubur
kertas, hiasan dari sabun, tempat kunci dari fiberglas)
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Indonesia memiliki aneka ragam kerajinan keramik dari
berbagai daerah yang memiliki ciri khas pada keunikan bentuk,
teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di
Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk
kerajinan keramik menjadi keramik Nusantara yang memiliki
karakteristik tersendiri dan berbeda dengan keramik Cina,
Jepang, dan negara lainnya.
serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan
yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja,
tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini
sebagian besar dibuat dengan cara menganyam.
Berikut merupakan contoh karya kerajina dari serat alam.
menggunakan bahan baku dari kulit yang
sudah di samak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya:
tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang dihasilkan dari
hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat
dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Contoh aneka ragam kerajinan dari serat alam
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kerajinan dari bahan kulit
Prakarya dan Kewirausahaan
Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air
dalam waktu yang lama jika sudah menjadi
gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat dan beberapa
mineral seperti: karbonat, borat, nitrat, dan sulfat yang dapat
terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa
panas. Prosesnya harus dicairkan dahulu jika ingin bentuk
seperti yang diinginkan, harus dibuat cetakan. Jika akan
diproduksi dalam jumlah banyak, harus dibuat model terlebih
Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan cetakan.
Bahan utama pembuatan cetakan adalah
tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin
Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan
dinding, mainan, dan sebagainya.
bahan dasar lilin cukup sederhana dan
mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Jika kita akan
mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik,
tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atas
api/kompor. Berikut contoh kerajinan dari bahan lilin.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kerajinan hiasan dinding dari gips
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kerajinan dari bahan lilin
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Kerajinan dari sabun sangat unik. Bahan yang diperlukan
batangan. Sabun dapat diolah dengan dua cara.
Pertama: mengukir sabun yang menghasilkan karya seperti:
binatang, buah, dan flora ukiran. Kedua, membentuk sabun,
yaitu: sabun diparut hingga menjadi bubuk, dicampur dengan
sagu dan sedikit air, lalu dibuat adonan baru seperti membuat
Berikut contoh produk kerajinan dari
Sisa-sisa kertas dapat dimanfaatkan untuk beraneka ragam
n. Salah satu alternatif pemanfaatan sisa-sisa
kertas adalah dibuat bubur kertas untuk bahan berkarya
kerajinan. Proses pembuatan bubur kertas dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut ini.
Siapkan kertas bekas, misalnya
koran. Robek atau gunting menjadi potongan-potongan
kertas ke dalam baskom atau ember
plastik. Kemudian, siram dengan air hangat.
teh garam. Garam bermanfaat untuk
menghindarkan kertas menjadi busuk.
Potongan kertas yang telah direndam dan diberi garam ini
didiamkan selama 1 - 2 hari hingga menjadi lunak.
Dua hari kemudian atau setelah kertas menjadi lunak dan
, saring menggunakan kain (dapat menggunakan
kain lap yang pori-porinya besar). Keempat tepi kain
. hingga air akan terpisah dari
Buang air perasan kertas. Kemudian, masukkan kembali
potongan kertas-kertas yang sudah diperas airnya ke
dalam wadah dan remas-remas hingga hancur.
sedikit air ketika meremasnya.
Buat larutan pasta dengan mencampur 2
tepung kanji dengan air secukupnya. Apabila pasta terasa
terlalu cair, penggunaan tepung kanji dapat ditambah.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kerajinan dari bahan sabun padat
Prakarya dan Kewirausahaan
an kertas dengan larutan pasta. Remas-
remas hingga tercampur merata dan didapat adonan bubur
kertas yang liat sehingga mudah untuk dibentuk.
Berikut contoh karya kerajinan dari bubur kertas.
Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
k kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fungsi karya
kerajinan sebagai benda hias.
Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai
benda pakai meliputi segala bentuk
kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan
sebagai pelengkap busana.
Sebagai benda pakai, produk karya
kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun
unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Berikut
contoh karya kerajinan sebagai benda pakai.
Karya Kerajinan sebagai Benda Hias
an sebagai benda hias meliputi segala bentuk
kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau
digunakan sebagai hiasan atau elemen estetis. Jenis ini lebih
menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan.
Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda hias.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kerajinan dari bubur kertas
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kerajinan sebagai benda pakai
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
: ......................................................................
: ......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.........................................................
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Karya kerajinan benda hias
Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-
masing berjumlah antara 3 – 4 siswa.
Tugas setiap kelompok mengidentifikasi karya kerajinan dari bahan
lunak yang ada di wilayah kamu, analisis karya kerajinan tersebut
Buatlah laporan berdasarkan hasil diskusi kelompok.
Jika menemukan hal lain untuk diamati, tambahkan pada kolom
Presentasikan secara bergantian dengan kelompok lainnya.
Prakarya dan Kewirausahaan
Mengidentifikasi karya kerajinan dari bahan lunak
Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan.
adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah
karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman
estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni
atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
) atau keunikan karya seni memiliki
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
Unsur ergonomis karya kerajinan
aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya
kerajinan adalah seperti berikut:
yaitu jaminan tentang keamanan
orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak
digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang
Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk
kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi
kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai
tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
Motif Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
kaya dengan keragaman produk kerajinan
dengan berbagai macam ragam hias yang tersebar diseluruh
tanah air. Ragam hias Nusantara pada umumnya memiliki muatan
nilai tradisi dengan kekhasan dan keragamannya masing-masing.
Di samping perbedaan-perbedaan terdapat pula persamaan-
persamaannya, misalnya jenis, bentuk, motif hias, pola susunan,
pewarnaan, bahkan nilai simbolisnya.
Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias
karya kerajinan antara lain seperti berikut.
motif yang dibuat berdasarkan bentuk-
bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh-
tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan,
bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
Prakarya dan Kewirausahaan
Motif geometris ialah motif yang mempunyai
dan dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi
empat, segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder.
Motif geometris merupakan motif tertua dalam ragam hias
karena sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris
berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang
dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir
di seluruh wilayah Nusantara ditemukan motif ini. Motif hias
geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung,
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Pengertian dekoratif adalah menggambar
mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah.
Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya
tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang
tidak terlalu ditonjolkan.
Untuk memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan
deformasi atau penstiliran alami. Bentuk-bentuk objek di alam
disederhanakan dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk
aslinya. Misalnya, bunga, hewan, tumbuhan yang digayakan.
Kesan tentang bunga, hewan, tumbuhan
pada motif itu. Berikut contoh motif dekoratif.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Motif tradisional geometrik
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Prakarya dan Kewirausahaan
abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali
objek asal yang digambarkan atau memang benar-benar
abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang
terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam
serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif
abstrak di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan
geometris. Berikut ini contoh motif abstrak.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan
lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan.
Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya
kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam,
a digunakan untuk membuat karya
kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk
antara lain seperti berikut.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
tukan dengan tangan langsung seperti
lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan
tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang
diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini
sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
eknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan
banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi.
Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai
oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional
biasanya menggunakan alat putar tangan (
). Para perajin bekerja di
atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang
sama seperti gentong dan guci.
Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan
Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan
sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak
), ialah teknik mencetak yang dapat
memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan
bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa
dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga,
dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik
keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah
tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas.
nyam dapat digunakan untuk pembuatan karya
kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan
dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan
yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun
pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok
karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar,
pada dasarnya hampir sama dengan teknik
menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan.
Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan
(manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu,
sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat
yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di
wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda
Prakarya dan Kewirausahaan
dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari
suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari
Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan
kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan
Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain
aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu
juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang
dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya
adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau
ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir.
Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain
yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.
kir adalah kegiatan menggores, memahat, dan
menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari
jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus
(krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran
utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan
kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan
lunak seperti sabun padat dan lilin.
Contoh teknik pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak:
Membentuk dengan teknik coil
Membentuk dengan teknik putar
Membentuk dengan teknik cetak
Membentuk dengan teknik cetak
Membentuk dengan teknik cetak
Membentuk dengan teknik coil
Membentuk dengan teknik cetak
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
: ......................................................................
: ......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.........................................................
Menganalisis produk kerajinan dari bahan lunak
Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok,
masing-masing berjumlah antara 3 – 4 siswa.
Setiap kelompok mengamati dan mengumpulkan data tentang
produk kerajinan dari bahan lunak yang ada di wilayah kamu,
mencakup aspek-aspek berikut ini.
Produk kerajinan dari bahan lunak
Gambar/foto/sketsa karya kerajinan
Buatlah laporan hasil diskusi dan pengamatan kamu.
hasil diskusi dan pengamatan kamu
Prakarya dan Kewirausahaan
Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak
Untuk membuat produk kerajinan, diperlukan
yang matang, misalnya produk kerajinan pakaian. Dalam
perancangan produk kerajinan pakaian, diperlukan berbagai
interaksi ilmu pengetahuan, misalnya pengetahuan tentang
kebiasaan masyarakat (antropologi dan sejarah), ukuran badan
(antropometri), ukuran pakaian (standardisasi), bentuk dan
perhiasan (pendidikan moral: etika, gaya hidup), pengetahuan
bahan (fisik), teknik pembuatan (rekayasa), perhitungan biaya
produksi (akuntansi), promosi (publikasi), pemasaran (marketing),
kemasan (desain), dan ilmu yang lainnya.
Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan
pada nilai-nilai estetika, keunikan (
dan efisiensi. Sementara dalam pemenuhan fungsinya, lebih
menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat
fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur,
Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai
komponen struktural dan fungsional. Komponen struktural
yang membentuk sistem produksi terdiri atas: bahan (material),
mesin dan peralatan, tenaga kerja modal, energi, informasi,
tanah dan lain-lain. Komponen fungsional terdiri atas supervisi,
perencanaan, pengendalian, koordinasi dan kepemimpinan,
yang kesemuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi.
Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas.
Ungkapkan pemahaman apa yang kamu peroleh setelah
mempelajari materi produk kerajinan dari bahan lunak,
berdasarkan beberapa hal berikut ini.
Apa saja yang perlu diperhatikan ketika mempelajar
kerajinan dari bahan lunak yang ada di wilayahmu?
Materi apa yang masih sulit untuk dipahami?
dari berbagai sumber/referensi
bacaan tentang benda kerajinan dari bahan lunak yang su-
dah kamu lakukan bersama kelompokmu.
Catatan kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Suatu sistem produksi selalu berada dalam lingkungan sehingga
aspek-aspek lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial
dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah sangat memengaruhi
keberadaan sistem produksi itu.
Produk kerajinan umumnya diproduksi ulang atau diperbanyak
Oleh karena itu, dibutuhkan
persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dalam
Pengelolaan Sumber Daya Usaha
Dalam perencanaan proses produksi, diperlukan
yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan/industri. Sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan atas
enam tipe sumber daya (6M), yaitu sebagai berikut.
ekatan ekonomi, sumber daya manusia
adalah salah satu faktor produksi selain tanah, modal, dan
keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia
dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat,
baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia
merupakan unsur manajemen yang penting dalam
mencapai tujuan perusahaan.
atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak
dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur
dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan/industri.
Oleh karena itu, uang merupakan unsur yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan
yang harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapai
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan
melainkan membeli dari pihak
lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk
memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling
murah, dengan menggunakan cara pengangkutan yang
murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut
akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai
Prakarya dan Kewirausahaan
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi
setelah terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya
mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang
digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang
begitu pesat menyebabkan penggunaan mesin makin
menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin baru yang
ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan
peningkatan dalam produksi.
Metode kerja sangat dibutuhkan
berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut
proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu
saja melainkan memerlukan waktu yang lama.
Memasarkan produk memiliki peran yang sangat penting
sebab jika barang yang diproduksi
produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja
tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan
pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan
faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai, kualitas dan harga barang harus sesuai dengan
selera konsumen dan daya beli konsumen.
Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan
kerajinan, seorang perajin harus
memperhatikan 3 hal, berikut.
dimaksud bentuk pada produk kerajinan adalah
wujud fisik. Bentuk ini selalu bergantung pada sentuhan
keindahan. Karena itu pula, dalam proses penciptaan,
seorang perajin harus menguasai unsur-unsur seni seperti
garis, tekstur, warna, ruang, bidang. Selain itu, seorang
perajin harus menguasai prinsi-prinsip seni seperti irama,
keseimbangan, kesatuan, harmonisasi, kontras dan
Dalam pembuatan produk kerajinan, seorang perajin harus
bentuk dan fungsi sehingga
karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi sementara
bentuknya tetap indah. Pembuatan produk kerajinan harus
benar-benar memperhatikan aspek kenyamanan.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
n, dan penguasaan terhadap
bahan harus dimiliki seorang perajin. Dengan adanya
pemahaman terhadap bahan, ia akan mampu menemukan
teknik pengolahannya. Dengan teknik yang tepat akan
dihasilkan karya kerajinan secara optimal karena setiap
bahan selalu memiliki karakter yang berbeda-beda. Tanah
liat berbeda karakternya dengan lilin. Semen berbeda
karakternya dengan gips. Bahkan, setiap jenis kayu
memiliki karakter sendiri-sendiri.
Setiap bahan memerlukan teknik penggarapan yang
berbeda-beda. Karakter setiap bahan tersebut pada
umumnya ditentukan oleh susunan unsur-unsur
pembentuknya. Seorang perajin harus mampu memadukan
aspek bentuk, fungsi, dan bahan agar hasilnya optimal.
Ketiga aspek tersebut saling berkait dan bekerja sama.
Menentukan Segmentasi Pasar
arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar
dapat dikuasai, kualitas dan harga barang harus sesuai dengan
selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Faktor pemasaran dapat dikatakan berhasil jika jangkauan
pasar makin luas dan masa produksi dapat bertahan dalam
waktu yang lama. Untuk itu ,hal-hal yang perlu dipertimbangkan,
meliputi: sasaran pasar, selera konsumen, citra produk, saluran
distribusi, dan penentuan harga.
Menentukan Bahan/Material Produksi
Pada karya seni kerajinan, seorang perajin
menghubungkan bentuk dan fungsi sehingga karya yang
dihasilkan dapat memenuhi fungsi, sementara bentuknya
tetap indah. Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya
kerajinan sangat terkait dengan sasaran pasar karena material
akan mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam
menggunakan benda terapan dan juga akan memengaruhi
kualitas dari barang tersebut.
Bentuk selalu bergantung pada sentuhan keindahan (estetika).
Oleh karena itu dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus
menguasai unsur-unsur seni rupa seperti garis, bentuk, warna,
Menentukan Teknik Produksi
sebuah produk kerajinan haruslah menggunakan
cara atau teknik tertentu sesuai dengan bahan dasar kerajinan.
Penguasaan teknik dalam berkarya kerajinan akan menentukan
kualitas produk kerajinan yang dibuat. Beberapa jenis kerajinan
Prakarya dan Kewirausahaan
memiliki alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya.
Teknik produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat, dan
: ......................................................................
: ......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.........................................................
Menganalisis Perencanaan Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak
Pilihlah 4 foto karya kerajinan dari bahan lunak yang terdapat di
daerahmu atau di wilayah Nusantara. Kamu bisa mencari data
dari internet, buku atau media lainnya.
Diskusikan dengan kelompokmu tentang:
Presentasikan hasil diskusi kelompokmu secara bergantian.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Produksi Kerajinan Tanah Liat
Pembuatan karya kerajinan dapat mengembangkan apresiasi
terhadap karya dan budaya bangsa sehingga kita akan bangga
terhadap keanekaragaman budaya bangsa. Pembuatan karya
kerajinan dapat melatih ketekunan bekerja. Dengan banyak
berlatih, kita akan berani unjuk kerja dan unjuk hasil kerja,
akhirnya akan memiliki sikap mental kreatif dan inovatif. Dengan
demikian, akan terbentuk percaya diri, punya keberanian, dan
tidak ragu-ragu untuk bertindak sesuai dengan keyakinan dan
perencanaannya, serta mampu berpikir kritis. Sikap mental
demikian itu akan membentuk menjadi sikap mental produktif,
kreatif, dan berani menghadapi risiko.
Pembahasan berikut ini difokuskan pada produk kerajinan dari
tanah liat, dengan pertimbangan bahwa tanah liat mudah didapat
di seluruh wilayah Nusantara. Walaupun demikian, kamu diberi
kebebasan untuk menentukan bahan lain yang sejenis dan
mudah didapatkan pada daerah masing-masing.
Produk karya kerajinan dari tanah liat biasanya berupa benda
keramik. Benda keramik sangat beraneka ragam, baik bentuk,
ukuran, fungsi, hiasan maupun warnanya. Produk-produk
keramik merupakan hasil akhir dari suatu proses pembentukan
atau pembuatan karya keramik.
Pada awalnya, produk keramik dibuat dengan tangan secara
langsung sehingga hasilnya berupa benda keramik dengan
bentuk yang terbatas dan sangat sederhana. Namun, kini
berbagai teknik pembentukan karya keramik telah berkembang
dengan pesat. Proses pembentukan ini berkembang sejalan
dengan kemajuan di bidang teknologi, mulai dari proses
pengambilan bahan tanah liat dari alam, pengolahan,
pembentukan, pengglasiran dan dekorasi serta pembakarannya.
Di industri atau pabrik-pabrik keramik saat ini sudah menggunakan
teknologi yang lebih maju dalam proses pembentukannya
dengan waktu yang relatif pendek, namun menghasilkan produk
dalam jumlah yang besar. Proses pembentukan merupakan
proses pembuatan benda keramik. Proses ini membutuhkan
keterampilan tangan mulai dari proses pengulian (melumatkan
tanah supaya homogen dan plastis) hingga penyelesaian
). Pembentukan benda keramik dapat dilakukan
) atau dengan bantuan alat
Bahan Pendukung Produk Kerajinan T
Bahan yang digunakan untuk pembentukan benda keramik
harus dipersiapkan dengan baik. Hal ini perlu diperhatikan
Prakarya dan Kewirausahaan
agar dalam proses selanjutnya tidak mengalami kerusakan.
Untuk itu, sebelum melaksanakan pembentukan benda
keramik, perlu penyiapan tanah liat. Penyiapan tanah liat
atau lebih warna tanah sejenis. Tujuannya agar tanah liat
tersebut memenuhi persyaratan pembentukan.
Penyiapan bahan tanah liat dibedakan untuk pembentukan
teknik bebas, pijit, pilin, lempeng, putar (
tatap), dan cetak (tekan dan
anah liat sebagai bahan untuk membuat benda keramik
harus memenuhi persyaratan ketika proses pembuatan agar
tidak mengalami kesulitan. Persyaratan tersebut di antaranya
Plastisitas tanah liat merupakan syarat utama yang harus
agar mudah dibentuk. Hal ini terkait dengan fungsi
plastisitas sebagai pengikat dalam proses pembentukan
sehingga tidak mudah retak, berubah bentuk atau runtuh.
Campuran massa tanah liat harus homogen.
plastisitasnya merata dan tidak ada yang keras atau
Bebas dari gelembung udara
Tanah liat harus terbebas dari gelembung
tanah liat masih terdapat gelembung udara, hal itu dapat
menyebabkan kesulitan pada waktu proses pembentukan
dan dapat menyebabkan retak atau pecah pada waktu
proses pengeringan dan pembakaran.
Memiliki kemampuan bentuk
liat harus memiliki kemampuan bentuk yang
berfungsi sebagai penyangga sehingga tidak mengalami
perubahan bentuk pada waktu proses pembentukan atau
setelah proses pembentukan selesai.
Penyiapan tanah liat agar memenuhi persyaratan untuk
digunakan dapat dilakukan sebelum memulai praktik
pembentukan benda keramik. Penyiapan tanah liat tersebut
dilakukan dengan cara pengulian dan pengirisan.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Proses pengulian tanah liat dimaksudkan agar tingkat
keplastisan dan homogenitas merata serta bebas dari
gelembung udara. Proses pengulian dapat dilakukan
dengan gerakan spiral sebagai berikut.
risan tanah liat dilakukan untuk mencampur
satu macam tanah atau lebih yang berbeda warna, jenis,
dan plastisitasnya. Proses pengirisan dilakukan sebagai
Alat Pendukung Produksi Kerajinan Tanah Liat
Jenis dan fungsi peralatan
untuk pembentukan karya keramik
dapat dikelompokkan menjadi alat bantu, alat pokok, dan
perlengkapan. Peralatan tersebut digunakan untuk kelancaran
proses pembentukan benda keramik dengan berbagai teknik:
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
proses ini berjalan bagus
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Prakarya dan Kewirausahaan
membentuk detail, dan mem-
buat tekstur benda kerja.
Ukuran panjang 22 cm, bahan
diikatkan pada tangkai kayu
(yang sering dipakai kayu
bentuk detail, merapikan, mem-
buat dekorasi, merapikan dan
menghaluskan benda kerja.
Ukuran panjang 22 cm lebar 3
cm, terbuat dari bahan kayu
Untuk memotong ujung bibir,
dasar benda kerja, dan memo-
tong tanah liat plastis. Ukuran:
panjang kawat 40 cm, panjang
tangkai 6 cm, bahan kawat
lempengan tanah liat. Ukuran;
panjang total 17 cm, mata pisau
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
benda kerja. Ukuran: 10 x 6
cm, tebal 0,4 cm, bahan: kayu,
, menghaluskan benda kerja,
pencucian. Ukuran: diameter 8
cm dan tebal 6 cm, bahan busa.
Untuk memotong bibir, menusuk
gelembung udara, dan menggores
permukaan benda kerja. Ukuran:
panjang total 14 cm, mata jarum
Untuk mengolesi lumpur tanah
disambung, mengolesi larutan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Prakarya dan Kewirausahaan
Untuk membuat lempengan ta-
dengan panjang rol kurang
lebih 45 cm dan diameter 6 - 8
cm. Kedua sisinya dilengkapi
dengan pegangan kayu yang
panjangnya 50 cm dan tebal 0,5
- 0,7 cm dan lebar sekitar 3 cm.
Untuk meratakan dan memben-
tuk. Bentuk mata pisau pahat
bervariatif sesuai fungsi ma-
sing-masing. Ukuran panjang
tanah liat plastis dan gips
yang dibutuhkan. Kapasitas
disesuaikan dengan jumlah
Ukuran: kapasitas maksimal 5
kerja. Ukuran: kapasitas 5
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Untuk tempat pembuatan adonan
keramik, benda model, pada
benda. Ukuran: diameter 20
Untuk alas pada waktu proses
dan model. Ukuran: diameter
25 cm dan 30 cm, tinggi 16 cm.
Untuk membuat batas cetakan
gips yang berbentuk kotak.
cm x 25 cm, 40 cm x 25 cm
dengan tebal 1.5 cm. Bahan:
Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Prakarya dan Kewirausahaan
Untuk membuat batas cetakan
gips yang berbentuk lingkaran
gips. Ukuran: volume 1 liter.
gips dan cetakan gips yang
telah jadi. Ukuran: nomor 400
Untuk tempat air atau slip
tanah liat. Ukuran: diameter
15 cm dan tinggi 9 cm, bahan;
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
: ......................................................................
: ......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.........................................................
Menganalisis Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak
Observasi Industri Kerajinan dari Bahan Lunak.
industri kerajinan dari bahan tanah liat
yang terdapat di daerah sekitar tempat tinggalmu. Apabila
tidak ditemukan, kamu dapat mengunjungi industri kerajinan
dari bahan lunak lainnya.
Lalu, tulislah sebuah laporan.
Presentasikan di depan kelas.
Prakarya dan Kewirausahaan
Proses Produksi Kerajinan Tanah Liat
Secara umum, pembentukan benda keramik dengan teknik
dibedakan menjadi dua, yaitu: membentuk dengan
teknik cetak tekan dan membentuk dengan teknik cetak tuang.
Membentuk benda keramik dengan kedua teknik cetak tersebut
dilakukan dengan proses pembuatan model, pembuatan cetakan
dan pencetakan benda keramik baik dengan tanah liat plastis
maupun tanah liat tuang (
Pembuatan benda keramik dengan teknik cetak merupakan salah
satu teknik yang memiliki keunggulan dalam proses produksi
yaitu: bentuk dan ukuran benda keramik sama, dapat diproduksi
dalam jumlah banyak/massal, dan waktu yang relatif lebih cepat.
Saat ini banyak pengrajin keramik di Indonesia yang memproduksi
peralatan rumah tangga, barang interior, saniter, alat teknik dan
elektronik banyak menggunakan teknik cetak, baik cetak tekan
maupun cetak tuang yang lebih rumit dan canggih. Teknik ini juga
makin berkembang di perajin keramik dengan bentuk-bentuk
yang unik yang akan menarik konsumen.
Gips sebagai bahan utama dalam pembuatan cetakan harus
benar-benar dipilih dengan baik dalam arti gips tersebut memenuhi
persyaratan untuk dibuat cetakan. Persyaratan itu di antaranya
adalah butiran gips halus, apabila dicampur air, cepat hangat dan
mengeras serta memiliki daya serap tinggi (
tanah liat. Hal ini dimaksudkan agar slip tanah liat yang dituang
di dalam cetakan gips akan mudah diserap dan menempel
pada cetakan gips secara merata dan membentuk dinding
benda keramik. Dengan demikian, tanah liat akan menyusut
dan terlepas dari dinding cetakan gips sehingga mempermudah
melepas benda dari cetakan gips. Perbedaan kualitas gips dapat
dilihat dari: kekerasan bahan gips, perbandingannya dengan air,
dan lamanya reaksi dengan air.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat adonan gips adalah
ketepatan campuran air dan gips. Apabila dalam campuran
adonan gips terlalu banyak air, hasil cetakan gips menjadi lama
mengeras dan lunak. Sebaliknya, kalau terlalu sedikit air, hasil
cetakan gips menjadi lebih cepat mengeras.
Keselamatan Kerja Produksi Kerajinan Tanah Liat
kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal
ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan
kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik
dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya.
Jangan lupa setelah proses pekerjaan selesai, bersihkan semua
peralatan dan simpan pada tempat semestinya. Pastikan ruang
kerja supaya tetap bersih, rapi, dan sehat.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam proses
produksi kerajinan dari bahan lunak antara lain seperti berikut.
Peralatan Pembentukan Tanah Liat dengan Teknik Cetak
Untuk membuat model teknik cetak tuang, diperlukan beberapa
Untuk melindungi hidung dan
kan proses penyiapan massa
Untuk melindungi tangan pada
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Perlengkapan keselamatan kerja
Prakarya dan Kewirausahaan
Bahan Pembentukan Tanah Liat dengan T
Secara umum bahan yang digunakan dalam pembentukan karya
kerajinan keramik dengan teknik cetak adalah seperti berikut.
untuk membentuk benda, alas model yang
berfungsi sebagai penutup sebagian dari model.
Bahan yang digunakan untuk membentuk benda keramik
dengan teknik cetak tuang.
tanah liat yang berwarna abu-abu digunakan untuk
membuat model bentuk bebas, baik untuk cetak tekan
maupun cetak tuang. Bahan ini memiliki sifat-sifat yang
plastis, namun tidak mudah retak
untuk membuat cetakan benda keramik atau
membuat model. Untuk memperoleh hasil yang baik perlu
proses pencampuran gips dan air secara benar. Untuk
campuran antara air dan gips biasanya 1 liter air untuk 1,25
kg. gips atau dapat juga digunakan perbandingan secara
kasar, namun praktis sekitar 1 bagian gips : 1 bagian air.
Gips yang baik akan mengeras sekitar 13-20 menit setelah
penuangan dan akan terasa hangat.
merupakan campuran dari sabun dan
minyak kelapa dengan perbandingan 1 : 1 dan dipanaskan.
Fungsi larutan pemisah adalah untuk melapisi model dan
cetakan gips sehingga model dengan cetakan gips dapat
Penyiapan Gips untuk Teknik Cetak
Gips sebagai bahan untuk membuat model atau cetakan
pkan dengan baik karena gips yang dicampur air
akan bereaksi yang menyebabkan gips menjadi keras. Proses
penyiapan gips yang baik dapat dilakukan dengan cara sebagai
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Proses Penyiapan Model untuk Teknik Cetak
model pada pembuatan keramik teknik cetak
dapat mengambil dari karya jadi, misalnya topeng kayu atau
keramik. Atau, dapat juga membuat model sendiri sesuai dengan
keinginanmu. Berikut ini diberikan contoh pembuatan model
hiasan dinding berupa topeng wajah manusia.
ke dalam ember yang telah
berisi air. Lakukan secara
sedikit dengan gips masih
Tuang air bersih ke dalam
ember plastik menggunakan
gelas ukuran sesuai dengan
ukuran atau volume yang telah
ditentukan sesuai kebutuhan.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Mempersiapkan adonan gips
jangan terlalu cair atau seba-
liknya terlalu pekat sehingga
Masukkan gips ke dalam air
hingga tampak sedikit gips
secara pelan-pelan hingga
ke bagian dasar agar gips
dengan air menjadi adonan
Prakarya dan Kewirausahaan
Secara umum, ada dua teknik cetak pada pembentukan karya
keramik, yaitu teknik cetak tekan dan teknik cetak tuang.
Proses Pembentukan dengan Teknik Cetak T
Membentuk dengan teknik cetak tekan merupakan teknik
pembentukan benda keramik yang dilakukan dengan bantuan
cetakan gips satu sisi (cetakan tunggal) menggunakan bahan
tanah liat plastis dengan cara menekan bongkahan/lempengan
tanah liat plastis ke permukaan cetakan sehingga mengisi
cekungan atau bentuk cetakan. Hasilnya suatu bentuk benda
keramik yang sesuai bentuk cetakan gips.
Teknik cetak tekan menghasilkan produk yang terbatas
bentuknya, biasanya hanya bentuk-bentuk dua dimensi seperti
topeng, wadah sederhana, atau tile. Sudah dijelaskan bahwa
untuk pembentukan benda keramik dengan teknik cetak melalui
proses pembuatan model, pembuatan cetakan, dan pencetakan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Buatlah model secara global
menggunakan tanah liat model.
detail pada tiap bagiannya
selesai dan siap dicetak.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Model, cetakan dan benda hasil cetakan
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Pembuatan benda keramik dengan teknik cetak tekan (satu sisi)
dapat dilakukan dengan menggunakan cetakan cekung maupun
cetakan cembung. Hal yang penting untuk dihindari adalah benda
keramik hasil cetakan tidak menyangkut pada cetakan gips.
Proses Pembuatan Cetakan untuk Teknik Cetak T
Teknik cetak tekan ini menggunakan cetakan satu sisi yang
hanya memiliki satu permukaan saja, merupakan bagian muka
cekung dan hasil cetakannya
Gambar penampang cetakan cembung
Gambar penampang cetakan cekung yang
Gambar penampang cetakan tekan yang
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Letakkan model pada papan landasan,
kemudian olesi dengan larutan pemisah
agar model mudah dilepaskan dari
Pasang papan cetakan pada keempat sisi
model, dengan jarak kurang lebih 4 cm
dari model. Kemudian, berilah tanah liat
plastis pada bagian sambungan papan
cetakan agar adonan gips tidak keluar.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Prakarya dan Kewirausahaan
Proses Pencetakan dengan Teknik Cetak T
Proses pencetakan tanah liat dengan teknik cetak tekan
sebaiknya menggunakan tanah liat plastis. Tanah liat jangan
terlalu lembek karena akan menyulitkan untuk mendapatkan
bentuk yang tajam dan jelas. Tanah liat yang terlalu lembek akan
lengket pada cetakan gips sehingga sulit diambil. Selain itu, juga
jangan menggunakan tanah liat yang terlalu keras karena tanah
liat ini akan sulit untuk masuk ke dalam cekungan atau bentuk
cetakan gips, dan hasilnya akan retak-retak. Sebaiknya gunakan
tanah liat yang kondisinya plastis dan homogen.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
model, lakukan dengan hati-
hati agar seluruh permukaan
model tertutup adonan gips
dengan rata, biarkan adonan
Buatlah adonan gips untuk
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Lepaskan model topeng tersebut dari
cetakan gips, cuci cetakan gips hingga
benar-benar bersih, kemudian jemur
hingga kering dan siap untuk digunakan.
Cetakan gips yang sudah jadi dan siap
digunakan untuk mecetak benda keramik.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Proses Pembentukan dengan Teknik Cetak T
Pembetukan benda keramik dengan teknik cetak tuang dilakukan
dengan pembuatan model terlebih dahulu. Jumlah cetakan gips
yang akan dibuat sangat bergantung pada bentuk modelnya,
bahkan kadang perlu dibuatkan anak cetakan untuk menjangkau
detail bentuk yang rumit. Cetakan dua sisi atau lebih ini dibuat
apabila benda yang akan dicetak tidak mungkin menggunakan
cetakan satu sisi atau tunggal.
Letakkan cetakan pada papan landasan
liat plastis ke dalam cetakan topeng,
kemudian tekan pelan-pelan agar
tanah liat tersebut masuk pada bagian
Tekan pelan-pelan tanah liat plastis
tersebut secara merata pada bagian
cetakan gips, bentuk bagian dalam
benda mengikuti bentuk cetakan
agar benda hasil cetakan memiliki
ketebalan yang relatif sama.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Proses pencetakan teknik cetak tekan
Lepaskan benda keramik hasil
cetakan dari cetakan gips.
Angin-anginkan benda hasil cetakan
kemudian keringkan agar siap diba-
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Proses akhir pencetakan teknik tekan
Prakarya dan Kewirausahaan
Berikut contoh beberapa model yang merupakan bentuk tiga
Teknik cetak tuang (cetakan satu sisi atau lebih) menghasilkan benda
keramik berbentuk tiga dimensi, jumlah cetakan untuk sebuah benda
keramik sangat bergantung pada jenis benda yang dibuat. Misal:
Topeng hias, satu cetakan
Mangkok, dua cetakan dengan dua bagian cetakan.
Cangkir, tiga cetakan, yaitu cetakan cangkir 2 cetakan dan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Karya kerajinan binatang dari gips
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Beberapa prinsip pembuatan cetakan dua sisi atau lebih:
Untuk dapat membuat model teknik cetak tuang diperlukan
beberapa jenis peralatan antara lain:
Gambar penampang model yang
tertutup semua oleh cetakan gips
sehingga benda model tidak dapat
Gambar penampang garis pembagi
model yang tidak tepat di tengah se-
hingga benda model terkait di dalam
Gambar penampang garis pembagi
model yang tidak tepat di tengah se-
hingga benda model terkait di dalam
Gambar penampang garis pembagi
model yang tepat di tengah
sehingga benda model tidak terkait
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Pembuatan cetakan dua sisi atau lebih
Prakarya dan Kewirausahaan
Proses Pembuatan Model dengan Teknik Cetak T
Berikut dijelaskan tentang proses pembuatan model untuk
tahapan berkarya kerajinan keramik dengan teknik cetak tuang.
Proses Pembuatan Cetakan Gips
Berikut ini merupakan proses pembuatan
cetak pada proses produksi kerajinan dengan teknik cetak tuang.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Pembuatan model untuk cetak tuang
terjadi kaitan pada waktu
tanah liat plastis sesuai
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
karet dan berilah pilinan tanah
liat pada bagian dasar agar
tidak ada adonan gips yang
secara hati-hati dan merata
bersihkan. Olesi gips pada
cetakan gips dapat dilepas/
gips sisi lainnya, kemudian
hati-hati dan merata pada
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Satukan cetakan, kemudian
buatlah tirus menggunakan
kemudian buat adonan gips
dan tuang ke dalam cetakan
untuk membuat cetakan gips
Prakarya dan Kewirausahaan
Produk Kerajinan Tanah Liat
Berikut ini merupakan proses akhir dari proses produksi karya
kerajinan tanah liat (keramik) dengan teknik cetak tuang.
kerja pada produksi kerajinan tanah
Jelaskan peralatan dan bahan yang diperlukan
pembuatan karya kerajinan dari tanah liat.
Jelaskan proses penyiapan dan pembuatan gips untuk teknik
Jelaskan proses penyiapan model untuk teknik cetak.
proses pembentukan dengan teknik
cetak tekan dan cetak tuang.
dalam cetakan hingga penuh
hingga mencapai ketebalan
benda yang diinginkan. Tuang
cetakan, kemudian letakkan
cetakan dalam posisi terbalik
buka cetakan gips apabila
Ambil benda keramik hasil
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
C. Produksi Kerajinan Busana dari Bahan Alami
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
istilah yang popular dalam bahasa Indonesia, yaitu “busana” yang
dapat diartikan “pakaian”. Busana dalam pengertian luas adalah
segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki
yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi si
Busana mutlak ialah busana yang tergolong busana pokok seperti
baju, rok, kebaya, blus, rompi. Milineris ialah pelengkap busana yang
sifatnya melengkapi busana mutlak serta mempunyai nilai guna di
samping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki,
kacamata, selendang, scraf, shawl, jam tangan. Aksesoris ialah
pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan
sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, dan bross.
Indonesia terdiri atas berbagai suku. Setiap daerah mempunyai
keunikan tersendiri, baik dalam bahasa, makanan khas, acara adat
istiadat, dan baju adat/busananya. Baju adat tradisional adalah baju
adat yang dipakai dan dimiliki oleh berbagai suku di Indonesia. Baju
adat memiliki ciri tersendiri dari baju pada umumnya karena baju
ini melambangkan identitas dari daerah yang memilikinya. Banyak
aspek yang digunakan untuk menentukan suatu busana menjadi
baju adat, misalnya aspek normatif seperti agama atau aspek
kondisi dan letak geografis dari daerah tersebut. Adakalanya faktor
ekonomi dan mata pencaharian masyarakat suatu daerah tertentu
juga memengaruhi baju adat tradisionalnnya. Baju adat tradisional
tidak hanya mencerminkan budaya suatu daerah tertentu tetapi juga
mencerminkan nilai sejarah awal mula daerah tersebut.
Berbagai macam busana adat di wilayah Indonesia diharapkan akan
menjadi inspirasi dalam menciptakan karya busana dari bahan serat
alami. Dengan demikian kamu akan memiliki kebanggaan terhadap
karya tradisi Indonesia sekaligus memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia menjadi produk busana unggulan dan bermutu.
Proses pembuatan kerajinan rompi dari bahan alami ini merupakan
alternatif dalam berkarya kerajinan busana. Kamu boleh mencari
alternatif busana lainnya disesuaikan dengan kondisi yang ada di
Prosedur pembuatan busana rompi dari bahan alami dapat
digambarkan pada diagram berikut ini:
Prakarya dan Kewirausahaan
Berikut penjelasan prosedur pembuatan kerajinan rompi dari serat
Merancang Produksi Busana dari Bahan Alami
gan sering kita kenal dengan sebutan ”desain ”. Jadi
membuat rancagan berarti desain awal dalam membuat sebuah
produk sebelum dibuat. Pembuatan desain karya kerajinan rompi
dari bahan alam ini dapat menggunakan bahan kertas dan koran
dengan alat pencil dan spidol.
Bahan Pendukung Produksi Busana dari Bahan Alami
yang digunakan untuk membuat kerajinan rompi dari serat
alami harus diperhatikan baik dari jenis serat alam ataupun dari
kualitasnya karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari
produk yang akan dibuat.Jenis serat alam yang sering digunakan
untuk kerajinan busana adalah karung goni. Untuk memudahkan
pengerjaannya pilihlah karung goni yang sudah siap pakai,
biasanya dijual di toko kerajinan. Apabila di daerah kamu tidak
ditemukan bahan karung goni, kamu dapat menggunakan
alternatif bahan alam lainnya. Untuk lapisan dalam supaya
nyaman dipakai, kamu dapat menggunakan kain misalnya kain
Untuk membuat kancing baju rompi kamu dapat memanfaatkan
batok kelapa. Hiasannya kamu dapat menggunakan biji-bijian
atau bahan alami lainnya. Benang yang digunakan untuk menjahit
sebaiknya menggunakan warna yang kontras dengan warna
karung goni, misalnya menggunakan benang kasur warna putih.
Alat Pendukung Produksi Busana dari Bahan Alami
yang digunakan harus standar dan sesuai dengan
fungsinya. Berikut ini merupakan contoh peralatan yang digunakan
untuk pembuatan kerajinan rompi dari serat alam: mistar
spidol, jarum, dan gunting.
kan sikap pada saat kita bekerja. Hal
ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan
kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik
dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya.
Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam pembuatan
rompi ini antara lain seperti berikut.
Sebelum bekerja hendaknya memastikan terlebih dahulu
tentang ruangan yang bersih dan terang serta fentilasi
udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Pakailah pakaian kerja, untuk melindungi
kotoran pada saat bekerja.
Jika sedang bekerja, tidak diperkenankan
bercanda karena dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan
bekerja, diwajibkan untuk membersihkan
kotoran, kemudian mengembalikan peralatan pada
Proses Kerja Produksi Busana dari Bahan Alami
sesuai prosedur yang benar sehingga
dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan akan mendapatkan
hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja
yang harus dilakukan ketika pembuatan
Membuat Rancangan/Pola Gambar
Sebelum menentukan benda kerja/
karya rompi yang akan dibuat.
Pelajarilah beberapa pola pakaian
khususnya rompi. Hal ini dapat diawali
dengan belajar membuat sketsa-sketsa
desain yang paling sederhana, yaitu
dengan membuat pola rompi sederhana
dengan mengambil ide dan gagasan
dari karya seni tradisi Indonesia.
Prinsip kegiatan penyiapan bahan adalah menyiapka
goni dan kain lapisan dalam yang akan dijahit sesuai ukuran
yang ditentukan. Menyiapkan kancing baju, benang, dan
Bahan kain kantong gandum
Prakarya dan Kewirausahaan
Prinsip kegiatan penyiapan
alat adalah memilih alat yang akan
digunakan dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai
sehingga benar-benar siap digunakan untuk bekerja.
Hiasan dari berbagai macam biji-bijian alami
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Aneka ragam bahan pembuatan rompi dari bahan alami
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Gunting kain, spidol dan penggaris segitiga
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Memotong Sesuai Pola Gambar
Setelah proses mendesain selesai,
langkah selanjutnya adalah memotong
pola gambar di atas karung goni dan
kain kantong gandum. Caranya: pola
yang sudah dibuat diletakkan di atas
kain kantong gandum dan karung
goni, kemudian dipotong secara
Proses ini merupakan proses menjahit
benang dan jarum kasur. Caranya: menata secara rapi karung
goni pada bagian luar dan kantong gandum pada bagian
dalam, kemudian dijahit secara manual dengan motif tertentu.
Proses memasang kancing baju dilakukan secara manual,
dengan memanfaatkan kancing baju dari bahan alami batok
kelapa yang dibentuk seperti kancing baju.
pola di atas karung goni dan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Menjahit secara manual pada tepi rompi
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Memasang kancing baju rompi
Prakarya dan Kewirausahaan
Membuat Hiasan pada Rompi
Setelah selesai proses pemasangan kancing, rapikan benang-
benang, serabut karung goni agar rompi tampak rapi dan
bersih. Kemudian, tempelkan hiasan dengan
lem pada permukaan rompi tersebut. Hiasan dapat diambil
dari bahan alami misalnya biji-bijian kering, dan serat/serabut
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Memasang hiasan pada rompi
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Buatlah rancangan kerajinan busana dari bahan alami.
dan alat pada proses produksi kerajinan
kerja pada proses pembuatan produksi
kerajinan busana dari bahan alami.
Jelaskan proses kerja pada
pembuatan produk kerajinan
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan
Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus
yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-
kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.
Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut.
Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan.
Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari
Kemasan dapat mendukung program pemasaran.
Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif
dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk
Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba
Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan
Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.
Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, men-
arik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh
Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan
membedakan produknya (ciri pembeda produk).
Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perha
tian konsumen (menambah daya tarik produk).
Kemasan dapat menambah nilai jual produk.
Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.
merupakan kemasan fleksibel yang
pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium
foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan
mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan
logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan
penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas
untuk mengemas adalah sifanya yang sensitif terhadap
air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara
lingkungan. Berikut contoh kemasan dari bahan kertas.
Prakarya dan Kewirausahaan
Kayu merupakan bahan pengemas
oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk
mengemas berbagai macam produk padat seperti barang
antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan
baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di
negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam
jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk
pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah
karena makin langkanya hutan penghasil kayu.
Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat
produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan
kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan
kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti,
tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi
berbagai komoditas dalam perdagangan internasional.
Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering
dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik
dari risiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan
sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain
Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses
alternatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk
membuat kemasan yang lebih ekonomis.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kemasan dari bahan kertas
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Kemasan yang paling banyak kita temui adalah
plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal
polietilen, polipropilen, poliester, nilon,
Enam puluh persen penjualan plastik yang ada di dunia
menggunakan kemasan plastik
polistiren, polipropilen,
. Produk kerajinan banyak
menggunakan kemasan plastik jenis
adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap
oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak
digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras, dan
dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Berikut
contoh kemasan dari bahan plastik.
Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya
dikemas dengan baik agar terlihat lebih menarik dan
terlindung dari kerusakan. Kemasan dibuat dengan
memperhatikan jenis bahan dan bentuk produk
kerajinannya. Kemasan untuk produk kerajinan yang
terbuat dari bahan alam dapat diberi silica antijamur yang
dapat dibeli di toko kimia. Kemasan tidak hanya disiapkan
untuk karya kerajinan yang dijual, tetapi juga karya kerajinan
yang akan dipamerkan. Bahan untuk kemasan bisa dibuat
dari bahan alam, maupun bahan sintetis. Misalnya karya
keramik diberi kemasan kotak kayu, aksesori batu diberi
wadah kotak dari kardus, perhiasan perak diberi wadah
kotak berlapiskan bludru, dan sebagainya.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Prakarya dan Kewirausahaan
E. Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Produk kerajinan perlu perawatan yang baik dan benar. Berikut
dijelaskan alternatif perawatan produk kerajinan tanah liat dan
Perawatan Kerajinan Tanah Liat
produk kerajinan dari tanah liat sekarang
banyak berupa kerajinan keramik. Berikut salah satu cara
perawatan kerajinan keramik.
Cuci keramik dengan air sabun yang hangat, kemudia
uk peralatan keramik karena
akan merusak warna dan motif, pastikan ada ruang dalam
penataan antara keramik yang satu dan keramik yang
lainnya. Hal ini untuk menghindari adanya gesekan pada
keramik yang akan mengakibatkan retak atau cacat.
perawatan di atas, dapat juga digunakan
belimbing wuluh. Belimbing wuluh memiliki kadar asam
yang tinggi sehingga mampu menghilangkan noda pada
paralatan apa pun yang terbuat dari keramik. Pilih belimbing
wuluh yang matang, jangan terlalu tua supaya khasiatnya
maksimal. Jika menggunakan belimbing wuluh yang tua,
kadar asamnya sudah berkurang. Untuk melakukannya,
bahan yang diperlukan adalah belimbing wuluh (sayur),
sikat plastik atau sikat gigi, lap kering atau basah, sabun
colek, dan sarung tangan plastik. Kupas bagian dalam
belimbing wuluh. Setelah itu, gosokkan ke permukaan
keramik secara merata, lalu diamkan selama 10 menit
supaya kadar asamnya bekerja. Bersihkan keramik
dengan menggunakan sikat plastik dan gosokan satu
arah baik horizontal ataupun vertikal sampai semua noda
terangkat. Lap keramik dengan kain basah atau kering,
lap secara perlahan dan sedikit ditekan sehingga keramik
akan bersih kembali. Hindari penggunaan air sewaktu
menggosok belimbing wuluh di permukaan keramik karena
air akan mengurangi kadar asamnya. Pada perawatan
keramik, kadar asam yang tinggi sangat diperlukan untuk
mengembalikan kilau dan bersihnya keramik.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Perawatan Kerajinan Serat Alami
dengan bahan dari serat alami seperti:
serat jerami, enceng gondok, pandan, mendong, dan
sebagainya, memerlukan perawatan yang baik dan tepat
karena produk kerajinan dari serat alami mudah rusak.
Berikut beberapa cara untuk merawat benda kerajinan yang
terbuat dari serat alami.
JIka noda tidak berlebiha
n, jangan dicuci. Bahan-bahan
serat alami ketika di musim lembab atau hujan biasanya
timbul lapisan-lapisan seperti debu berwarna abu-abu
keunguan. Lapisan debu ini adalah jamur yang dapat
tumbuh ketika bahan serat alami mulai lembab/basah.
Untuk membersihkan noda tersebut cukup dengan
menjemurnya kemudian sikatlah dengan sikat yang kering.
Semua bahan yang berasal dari serat alami biasanya cepat
mudah rusak jika terlalu lama terkena air
barang kamu kotor, usahakan jangan dicelup, terlebih lagi
merendamnya. Kandungan air yang terlalu banyak pada
bahan serat alami membuat bahan tersebut menjadi cepat
Ketika membersihkan debu/kotoran pada benda kerajinan
alami, gunakan sikat yang lembut, dan sikatlah
hanya pada bagian yang kotor saja.
pakaian mengandung bahan yang
terlalu keras. Jika digunakan untuk bahan dari serat alami,
deterjen dapat membuat bahan menjadi rusak. Gunakan
sabun mandi atau sampo, tetapi jangan terlalu banyak.
Gunakan sabun hanya pada bagian yang kotor saja.
Panas matahari yang menyengat dapat membuat bahan
seperti berubah bentuk, ukuran, atau
warna. Ketika mencuci barang-barang berbahan serat
alami, jangan menjemurnya dalam keadaan matahari yang
terlalu terik. Seperti layaknya baju, kerajinan berbahan
serat alami bisa cepat pudar jika terkena matahari langsung
terlalu lama. Ada juga beberapa bahan yang dapat berubah
bentuk maupun ukuran jika terlalu lama dijemur.
Ketika tidak dipakai atau digunakan,
barang tersebut di lemari atau tempat lain yang tidak
lembab. Atau, masukkan/simpanlah barang-barang
tersebut ke dalam plastik dan bungkus dengan rapat.
Ruang yang sedikit udara akan menghambat tumbuhnya
jamur secara cepat sekaligus menjaga debu dan kotoran.
Prakarya dan Kewirausahaan
memberikan pengawet bahan ke dalam
plastik sebelum menyimpannya.
dengan jenis bahan serta tingkat pertumbuhan jamur yang
ditimbulkan. Jika bahan tersebut sangat mudah timbul
: ......................................................................
: ......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.........................................................
Menganalisis Kemasan Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak
Observasi Pengemasan Kerajinan dari Bahan Lunak.
Amatilah kemasan produk kerajinan dari bahan serat
yang terdapat di daerah sekitar tempat tinggalmu. Apabila
tidak ditemukan, kamu dapat mengunjungi industri kerajinan
dari bahan lunak lainnya.
Lalu tulislah sebuah laporan.
Presentasikan didepan kelas.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
F. Wirausaha di Bidang Kerajinan
Kebutuhan Pasar Produk Kerajinan
sangat kaya baik dari kekayaan alam maupun
budayanya. Komoditas produk negara Indonesia banyak
dikenal di mancanegara. Misalnya, furnitur dan kerajinan. Ada
banyak pengusaha asal Indonesia yang menggantungkan
hidupnya dari usaha furnitur dan kerajinan tersebut, baik
yang sifatnya lokal maupun yang sudah
Apalagi di daerah sekitar lokasi pariwisata sudah bisa
dipastikan banyak warga Indonesia yang berjualan produk
kerajinan. Indonesia memiliki banyak tempat wisata
dan menjadi prospek bisnis kerajinan yang sangat baik.
Produk kerajinan sangat banyak manfaatnya. Ada yang
digunakan untuk keperluan rumah tangga. Ada juga yang
hanya sekadar untuk hiasan. Bahkan, terkadang menjadi
cindera mata hingga menjadi barang yang memiliki prestise
yang tinggi bagi pemiliknya.
Menganalisis Peluang Usaha Produk Kerajinan
peluang usaha pada produk kerajinan
dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha
produk kerajinan yang dapat dimanfaatkan, serta untuk
mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa
lama usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang selalu
menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan
memantau perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi
dari suatu usaha agar dapat tumbuh dan bertahan dalam
Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dapat didasarkan
pada ciri khas kerajinan dari setiap daerah. Pemetaan potensi
menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi daerah. Terdapat beberapa cara atau
metode dalam melakukan pemetaan potensi usaha produk
kerajinan, baik secara kuantitaif maupun kualitatif.
Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan
internal dan eksternal perusahaan. Analisis SWOT pada usaha
produk kerajinan didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang
efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan (
), serta meminimalkan kelemahan
). Analisis ini didahului
oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk
menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pembobotan
terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.
Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk
Prakarya dan Kewirausahaan
kerajinan sebagai alat penyusun strategi. Analisis SWOT
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
dan peluang tetapi secara bersamaan dapat menimbulkan
kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT dapat menentukan
strategi pengembangan usaha produk kerajinan dalam jangka
panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan
dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat.
Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai pengusaha
kerajinan dengan menggunakan kuisioner. Hal-hal yang
perlu diwawancarai seperti aspek sosial, ekonomi, dan teknik
produksi kerajinan untuk mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang memengaruhi keberhasilan usaha produk
Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan
dalam menganalisis peluang usaha produk kerajinan, yaitu
Penetapan Kelayakan Usaha Produk Kerajinan
tentang apakah peluang usaha produk
kerajinan dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta
mampukah produk kerajinan tersebut menghasilkan laba.
Pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan ini
ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu sebagai
Analisis Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan,
dari aspek teknis perlu dilakukan analisis.
Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis, perlu
diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya
kerajinan seperti yang telah kamu pelajari pada materi
usaha baru selalu membutuhkan informasi tentang
pasar karena tujuan dari pemasaran adalah untuk
memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu,
diperlukan riset pasar untuk menemukan pasar yang
menguntungkan, memilih produk kerajinan yang dapat
dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik dan
merencanakan sasaran pelanggan. Tujuan riset pasar
adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan
keputusan tentang usaha kerajinan yang akan dibuka.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Menentukan Jumlah Pembelian Potensial dalam
Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen
potensial dari produk kerajinan baru oleh tiap-tiap
segmen pasar pada periode sekarang dan yang akan
datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi
ini adalah dengan memilih agen untuk menguji pasar.
untuk mengevaluasi peluang pasar
masa sekarang dan yang akan datang dari usaha
produk kerajinan. Dua pendekatan untuk memperoleh
data tentang informasi tersebut adalah mengadakan
penelitian secara spesifik yang dirancang untuk
mengumpulkan informasi yang dinamakan dengan
data primer, dan menemukan data-data relevan yang
berasal dari lembaga seperti biro pusat stastistik,
kantor dinas pariwisata dan perindustrian, maupun biro
penelitian yang disebut dengan data sekunder.
Uji coba pasar cenderung menjadi
utama untuk mengurangi risiko yang ada pada usaha
produk kerajinan baru dan menilai keberhasilannya.
Metode yang digunakan dalam uji coba pasar adalah
pameran perdagangan, menjual pada sejumlah
konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar
di mana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan
dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan
kemungkinan paluang dalam pemasaran, distribusi,
studi kelayakan pasar bagi usaha baru
cenderung memakan waktu yang banyak dan
merupakan tugas yang rumit, tetapi wirausaha baru
perlu untuk melakukannya. Studi kelayakan pasar
akan dapat mengurangi risiko kerugian dan kegagalan
Prakarya dan Kewirausahaan
Analisis Kelayakan Finansial
finansial adalah landasan untuk
menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk
tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan.
Kebutuhan finansial dan pengembalian (
berbeda bergantung pada pemilihan alternatif yang ada
Ada dua langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam
analisis kelayakan finansial, yaitu sebagai berikut.
finansial total dengan dana
yang diperlukan untuk operasional
Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap
bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya
untuk operasi tahun pertama dari usaha produk
kerajinan baru. Selanjutnya, diperlukan juga proyeksi
kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun
Penentuan sumber daya finansial yang tersedia
dalam analisis kelayakan finansial ini
adalah proyeksi sumber daya finansial yang tersedia
dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi
perusahaan. Dalam menentukan sumber daya
finansial potensial yang tersedia, harus dibedakan
sumber finansial jangka pendek, menengah, dan
Semua usaha produk kerajinan akan menghadapi
baik persaingan langsung, yaitu dari produk
kerajinan yang sejenis maupun persaingan produk
perusahaan kerajinan lain pada pasar yang sama. Analisis
persaingan ini sangat penting untuk pengembangan dan
keberlanjutan usaha produk kerajinan.
Peluang Usaha Produk Kerajinan
cara bagi wirausaha kerajinan untuk
mengembangkan ide peluang usahanya, di antaranya adalah
memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada
para perajin atau karyawannya. Pengembangan ide harus
dilakukan secara terus - menerus agar wirausahawan dapat
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Beberapa macam ide yang perlu dikembangkan, antara lain
n produk kerajinan yang diminati
n produk kerajinan yang dapat
Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber
Ide yang dapat mencegah kebosanan konsume
penggunaan produk kerajinan.
desain, model, corak, dan warna
produk kerajinan yang disenangi konsumen.
Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausaha
kerajinan memilih jenis usaha produk kerajinan. Proses pemilihan
ini melalui tahapan analisis yang cermat. Untuk itu diperlukan
pertimbangan yang matang. Tahap ini biasanya disebut evaluasi
dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan.
Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan evaluasi adalah
diperhitungkan ternyata tidak memberi
keuntungan memadai, sebaiknya pilihan bersangkutan
kerajinan perlu dikuasai atau
dipelajari dengan baik oleh para karyawan/perajin.
Harus diteliti kemungkinan pemasaran
pemasarannya di waktu mendatang.
faktor penting yang ikut menentukan
tingkat harga pokok dan kelancaran proses produk usaha
Hal yang perlu dipertimbangkan adalah
kerja yang murah dan kemungkinan untuk memenuhinya,
baik jumlah, keahlian, maupun jasa.
Prakarya dan Kewirausahaan
kesesuaian antara modal yang
disediakan dan kebutuhan jenis usaha kerajinan yang
risiko yang akan ditanggung perlu dipertimbangkan
dengan besarnya keuntungan yang akan diperoleh.
situasi yang akan terjadi dan disesuaikan
dengan kemampuan menghadapinya dalam hal modal
Faktor fasilitas dan kemudahan
Fasilitas yang dibutuhkan untuk operasi
dan kemudahan penyediaannya menjadi pertimbangan,
kemudahan yang mungkin dapat diperoleh dari pemerintah
Pertimbangan penting lainnya
adalah produk pengelolaannya
yang paling sesuai dan bagaimana kemampuan pengusaha
untuk mengelolanya. Hal ini sering diabaikan dalam
mendirikan perusahaan kecil. Faktor lain yang perlu menjadi
pertimbangan adalah peraturan pemerintah, perizinan,
pertimbangan etis, lingkungan, dan sebagainya.
Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha kerajinan sesuai
dengan yang diinginkan dan sudah melalui berbagai macam
pertimbangan, tugas yang perlu diperhatikan seorang wirausaha
adalah mempertimbangkan hal-hal berikut.
kerajinan yang sesuai dengan hasrat dan minat.
Jenis usaha kerajinan yang benar-benar
kerajinan yang mudah mengurus dan
Jenis usaha kerajinan yang mudah memeliharanya.
kerajinan yang produknya disenangi dan
Jenis usaha kerajinan yang bahan bakunya mudah didapat.
yang mendapat dukungan serta
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Menciptakan Peluang Usaha Produk Kerajinan
t memunculkan ide usaha produk
kerajinan adalah sebagai berikut.
menjadi alat untuk menciptakan sebuah
inspirasi atas objek yang dihadapi dengan kemampuan
kreativitasnya. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari
dalam diri seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara lain:
pengetahuan yang dimiliki,
pengalaman dari individu itu sendiri,
pengalaman saat ia melihat
intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari
hal - hal yang dihadapi seseorang
dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi
masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
kesulitan yang dihadapi sehari–hari,
terpenuhi baik untuk dirinya
pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Untuk merintis suatu usaha produk kerajinan deng
baik, wirausahawan tentunya harus melihat prospek
usaha jangka pendek, menengah, dan panjang.
Selanjutnya, untuk memulai usaha produk kerajinan,
wirausahawan harus mengetahui bagaimana prospek
usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha, barulah
dia membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana
dan prasarana, serta modal usaha.
Seorang wirausaha ketika menjalankan
usaha tentunya akan menghadapi beberapa risiko yang dapat
terjadi. Risiko ini bisa memengaruhi hasil usahanya apabila tidak
diperhitungkan, diantisipasi, dan dipersiapkan penanganannya.
Prakarya dan Kewirausahaan
Di bawah ini akan diuraikan beberapa risiko usaha yang mungkin
adalah risiko yang timbul dari
menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan
usaha itu sendiri. Risiko usaha ini apabila timbul, akan
berakibat buruk bagi usaha yang sedang dijalankan.
Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang
berdampak bagi internal usaha.
Resiko usaha internal di antaranya seperti berikut.
apabila piutang tidak terbayarkan
Kehilangan karyawan/personil
tidak dapat menangani dengan baik dalam bidang upah,
kesempatan berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggung
jawab, kebijakan, kesalahpahaman manajeman internal.
konsumen karena tidak mampu
memberikan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan
selera konsumen. Kepercayaan konsumen hilang akibat
kesalahan membuat produk pesanan, kesalahan jadwal
pengiriman, kesalahan jumlah penagihan, dan kesalahan
pelayanan purnajual. Akibat ditinggalkan oleh konsumen
adalah kesulitan mencari konsumen baru yang baik dan
memiliki loyalitas terhadap produk, merek, dan kualitas.
Kehilangan kepercayaan penyuplai yaitu risiko usaha yang
berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang
menjadi pemasok kebutuhan perusahaan. Kebutuhan
itu di antaranya persediaan bahan baku, alat kantor,
tenaga kerja. Risiko ini bisa terjadi karena keterlambatan
melakukan pembayaran ke pihak penyuplai dan melanggar
ketentuan perjanjian kerja sama. Akibat ditinggalkan oleh
penyuplai adalah kesulitan mencari pemasok yang baik,
cepat, jujur, dan sesuai dengan kualitas perusahaan.
Izin usaha, yaitu risiko usaha yang
diberikan oleh pemerintah dengan melakukan pencabutan
izin usaha. Pencabutan izin usaha ini dikarenakan
melanggar ketentuan izin bisnis yang ada di pemerintah,
melakukan penipuan dengan memanipulasi laporan
keuangan dengan tujuan supaya tidak membayar pajak
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
ke pemerintah, merusak lingkungan hidup, menggangu
keamanan dan kenyamanan masyarakat di sekitarnya.
Risiko tidak diterima oleh masyarakat sekitar, yaitu
risiko usaha yang terjadi akibat dari ketidakterimaan
masyarakat dengan adanya usaha yang dijalankan.
ini bisa terjadi karena merusak tatanan
masyarakat, menggangu ketenangan dan keamanan
masyarakat, tidak memberikan dampak ekonomis bagi
masyarakat sekitar, dan lain-lain.
Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal
Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal adalah
yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu sendiri.
Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang
berdampak bagi eksternal usaha.
Risiko usaha eksternal di antaranya sebagai berikut.
Risiko pelestarian lingkungan
yang akan dihadapi oleh wirausahawan dalam rangka
melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga lingkungan
alam, ekosistem, dan habitatnya. Risiko ini timbul karena
bahan baku dari usaha tersebut berhubungan dengan
kelestarian lingkungan hidup.
Risiko sosial dan budaya masyarakat, yaitu risiko yang
terjadi atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak
pada lingkungan sosial dan budaya masyarakat.
sosial perusahaan, yaitu risiko
usaha yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial
perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan
sekitarnya. Bentuk kepedulian ini seperti pemberian
beasiswa, bantuan pembangunan sarana dan prasarana
umum (tempat ibadah, pembangkit listrik, pengelolaan
sumber air, jalan raya, irigasi), bantuan dana sosial untuk
kegiatan keagamaan, kegiatan budaya lokal maupun
Risiko pengelolaan limbah, yaitu risiko usaha yang timbul
dari limbah industri yang dikeluarkan
dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa.
Limbah dari produksi dapat berupa limbah cair dan
limbah padat. Limbah industri yang tidak dikelola dengan
baik akan memberikan akibat pencemaran lingkungan
seperti air, udara, dan tanah.
Prakarya dan Kewirausahaan
Risiko perekonomian masyarakat dan negara
risiko usaha yang terjadi karena sebuah kesalahan
manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan
dampak perubahan perekonomian masyarakat dan
negara. Akibat dari risiko ini adalah memburuknya
kondisi perekonomian akan mengakibatkan daya beli
masyarakat menurun. Kondisi ekonomi makro yang
buruk akan berpengaruh terhadap volume kegiatan
peraturan dan kebijakan pemerintah
yaitu risiko usaha yang timbul dan berakibat kepada
perubahan dan kebijakan pemerintah.
Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
keberhasilan usaha adalah sebagai
an faktor yang utama dalam
pencapaian keberhasilan usaha karena manusia yang
mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akan
mewujudkannya. Di sini diperlukan manusia yang beretos
kerja tinggi, rajin, optimis, dan pantang menyerah.
gan merupakan faktor penunjang keberhasilan
usaha. Faktor tersebut digunakan untuk modal usaha serta
pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan operasi
produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu,
gaji pegawai, promosi, dan biaya distribusi. Dalam hal ini,
diperlukan disiplin yang ketat dalam penggunaan dana
sehingga segala kegiatan keuangan harus dicatat dan
dibukukan secara rapi, teliti, dan terus - menerus.
faktor organisasi, sumber daya akan masuk
pada suatu pola sehingga orang-orang akan dapat bekerja
dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan adanya organisasi, berarti seorang wirausaha dapat:
mempertegas hubungan dengan para karyawan,
menciptakan hubungan antarkaryawan,
mengetahui tugas yang akan dijalankan,
mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Perencanaan usaha dapat digunakan
dan pengendalian usaha. Oleh karena itu, perencanaan
harus dibuat oleh wirausaha sejak usahanya didirikan, yaitu
merencanakan produk apa yang akan dibuat,
memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan,
merencanakan jumlah produk yang akan dibuat,
merencanakan tempat pemasaran produk.
Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha
perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah sebagai
menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan
menyusun struktur organisasi usaha,
memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan,
menetapkan balas jasa dan insentif,
mengatur mesin-mesin produksi,
mengatur tata laksana usaha,
menata administrasi usaha,
mengawasi usaha dan pengendaliannya.
Faktor pemasaran produk perusahaan
daya serap pasar dan prospeknya,
kondisi pemasaran dan prospeknya,
Untuk menunjang kelancaran kegiatannya,
seorang wirausaha mempunyai catatan yang rapi mengenai
kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya.
Catatan tersebut dibuat secara kronologis dan kemudian
Prakarya dan Kewirausahaan
Berikut ini disajikan analisis kemungkinan kegagalan usaha.
Ciri wirausahawan yang gagal
Meremehkan waktu dan dedikasi
Gagal mengendalikan aspek utama
Pemahaman terhadap disiplin
Masalah arus kas yang buruk
Memulai suatu program perluasan
Meremehkan kebutuhan usaha atau
Memilih lokasi usaha yang buruk
Pengeluaran awal yang tinggi
: ......................................................................
: ......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.........................................................
Kunjungilah beberapa usaha produksi kerajinan yang terdapat di
daerah sekitar tempat tinggalmu.
Lakukan wawancara dengan pengusaha
keberhasilan dan kegagalan usaha produk kerajinan.
tentang kekuatan, kelemahan, pe-lu
secara sederhana berdasarkan
data prioritas dari jawaban koresponden.
Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Menganalisis keberhasilan dan kegagalan usaha
Faktor Keberhasilan Usaha
Foto-foto atau dokumen lainnya
Prakarya dan Kewirausahaan
Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha
Secara umum langkah-langkah
melakukan wirausaha adalah
ahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan
usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin
apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
’’. Tahap ini juga memilih jenis
usaha yang akan dilakukan.
Dalam tahap ini, seorang wirausahawan
aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-
aspek: pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran,
Tahap mempertahankan usaha
ahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang te-
lah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Tahap mengembangkan usaha
ahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif
atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan, per-
luasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin di-
Buatlah rencana usaha produk kerajinan, tentukan langkah-
langkah melakukan wirausaha tersebut.
Tentukan strategi pemasaran produk kerajinan tersebut.
Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan.
Buatlah laporan dan kesimpulan.
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
..........................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
..............................................................................................
Prakarya dan Kewirausahaan
G. Membuat Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Setelah kamu mempelajari dan mengerjakan latihan kerja pada
materi produksi kerajinan tanah liat dan materi produksi kerajinan
busana dari bahan alami, kamu diharapkan mempraktikkan
pengetahuan tersebut pada sebuah produk kerajinan.
Membuat produk kerajinan dari tanah liat
kerajinan dari tanah liat, kamu telah
mempelajari proses pembuatan karya kerajinan tanah liat
berupa keramik. Pada materi kali ini, kamu diharapkan dapat
membuat produk kerajinan dari tanah liat berupa benda keramik
atau benda kerajinan lainnya yang sejenis. Apabila bahan dan
alat yang dibutuhkan tidak terdapat di daerahmu, bersama
guru diharapkan mencari alternatif lain sehingga kompetensi
membuat produk kerajinan dari bahan lunak tanah liat atau
yang sejenis dapat terlaksana dengan baik.
kerajinan teknik cetak tekan
Buatlah produk kerajinan dari tanah liat dengan
menggunakan teknik cetak tekan. Sebaiknya kamu
membuat sendiri benda modelnya, namun apabila tidak
memungkinkan, kamu dapat menggunakan karya atau
benda lain untuk model (misalnya topeng kayu atau relief
kayu yang ada di sekitarmu).
Lakukan langkah-langkah sesui prosedur berikut ini.
Buatlah sketsa/rancangan karya yang akan dibuat.
Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.
Gunakan peralatan keselamatan kerja.
Operasikan peralatan sesuai prosedur.
model, atau mengambil karya
atau benda lain yang sudah ada.
Lakukan pembuatan cetakan.
Lakukan proses pencetakan.
Bersihkan ruang dan peralatan.
Membuat produk kerajinan teknik cetak tuang
produk kerajinan dari bahan tanah liat
dengan proses pembentukan teknik cetak tuang.
Manfaatkanlah informasi dari hasil observasi
wawancara atau berdasarkan hasil pengamatan
sumber/referensi yang kamu dapatkan, dalam
Siapkan benda model yang akan dicetak (benda model
dapat dibuat sendiri atau mengambil
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Perhatikan karakteristik bentuk
Siapkan peralatan dan bahan untuk praktik mencetak.
keselamatan kerja sesuai prosedur
Buatlah portofolio yang memuat semua tugas meliputi
sketsa-sketsa karya, foto-foto proses berkaryamu yang
sebagai sebuah buku kerja yang menarik
Buatlah laporan proses berkarya secara lengkap
perencanaan, pelaksanaan, dan
penyelesaian proses berkarya.
Membuat produk kerajinan busana dari bahan alami
Pada materi produksi kerajinan
kamu telah mempelajari proses pembuatan karya kerajinan
busana dari bahan alami berupa rompi. Pada materi kali
ini, kamu diharapkan dapat membuat produk kerajinan dari
bahan alami berupa pakaian atau busana lainnya disesuaikan
dengan ciri khas daerah masing-masing. Apabila bahan dan
alat yang dibutuhkan tidak terdapat di daerahmu, bersama
guru diharapkan mencari alternatif lain sehingga kompetensi
membuat produk kerajinan busana dari bahan alami dapat
Buatlah produk kerajinan busana dari bahan alami dengan
langkah-langkah berikut ini.
Buatlah desain terlebih dahulu.
Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.
Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan.
Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.
Gunakan peralatan keselamatan kerja.
Operasikan peralatan sesuai prosedur.
Lakukan proses kerja sesuai prosedur.
Buatlah hiasan supaya lebih menarik.
Bersihkan ruang dan peralatan.
Membuat kemasan produk kerajinan
dari bahan lunak selesai kamu buat,
langkah selanjutnya adalah membuat kemasan untuk produk
Prakarya dan Kewirausahaan
Lakukan langkah-langkah membuat kemasan:
Buatlah desain terlebih dahulu.
Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.
Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan.
Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.
Gunakan peralatan keselamatan kerja.
Lakukan proses kerja sesuai prosedur.
Bersihkan ruang dan peralatan.
Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas.
Ungkapkan secara tertulis manfaat yang kamu peroleh setelah
mempelajari materi proses produksi kerajinan dari bahan lunak,
berdasarkan beberapa hal berikut ini.
Kesulitan yang dihadapi ketika menggunakan bahan dan
Kesulitan dalam proses pembentukan cetak secara manual
Kesulitan pembentukan dengan teknik tekan.
Kesulitan pembentukan dengan teknik cetak tuang.
Kesulitan ketika membuat kerajinan busana dari serat alam.
Kesulitan yang dihadapi saat merancang maupun membuat
Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK
Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan
dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras
Bahan produk kerajinan dibagi menjadi dua, yaitu bahan alami dan
Fungsi karya kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu karya
kerajinan sebagai benda murni dan karya kerajinan sebagai benda
Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang
menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak.
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam
sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur
maupun dikombinasi dengan bahan buatan.
Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang
diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak
buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan.
Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan
bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa
(dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan
barang atau benda pakai dan benda hias yang indah.
Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan
yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja,
tempat lampu, dan lain-lain. Teknik pembuatan kerajinan dari serat
alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam.
Kerajinan kulit adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku
dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis.
Contohnya: tas, sepatu, wayang, dompet, dan jaket.
) selalu dikaitkan dengan kualitas
karya seni yang mengandung unsur: kesatuan (
sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia,
agung, ataupun rasa senang.
Motif merupakan unsur pokok sebuah ragam hias. Melalui motif,
tema atau ide dasar sebuah ragam hias dapat dikenali.
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk
nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh-tumbuhan,
bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan,
matahari, bintang, bentuk pemandangan alam dan lain-lain
Prakarya dan Kewirausahaan
Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur dan
dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat,
segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder.
Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah
suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif
berupa gambar hiasan yang dalam perwujudannya tampak rata,
tidak ada kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak
Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek
asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena
tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di alam maupun
objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan
unsur tulisan yang terbaca.
Teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari
bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan
Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus
yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-
kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.
Dalam perencanaan proses produksi, diperlukan pengelolaan yang
baik untuk mencapai tujuan perusahaan/industri. Sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan/industri dapat dikategorikan atas
enam tipe sumber daya (6M).
Pembentukan benda keramik dapat dilakukan dengan tangan
) atau dengan bantuan alat lain seperti alat
Proses pembuatan kerajinan rompi dari bahan alami merupakan
alternatif dalam berkarya kerajinan busana. Prosedurnya
meliputi: menentukan bahan, menentukan alat, membuat desain,
keselamatan kerja, dan proses kerja.
Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas
dengan baik agar terlihat lebih menarik dan tahan lama.
Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap
peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan di sekitarnya.
Orang yang kreatif akan memandang barang yang oleh orang
kebanyakan dianggap tidak berguna, menjadi sangat berguna dan