Tb paru dan tbc apakah sama

Sebagian orang mungkin belum mengetahui perbedaan pneumonia dan TBC. Bahkan, tidak sedikit yang menganggap keduanya sebagai dua kondisi yang sama. Meski demikian, pneumonia dan TBC adalah dua penyakit yang berbeda, begitu pula dengan penanganannya.

Perbedaan pneumonia dan TBC (tuberkulosis) dapat diketahui dari penyebab dan gejalanya. Pneumonia adalah peradangan yang menyebabkan paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah dan membuat penderitanya sulit bernapas.

Tb paru dan tbc apakah sama

Sementara itu, TBC adalah infeksi yang tidak hanya terjadi di paru-paru, tetapi juga menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti otak, kelenjar getah bening, dan tulang belakang.

Pada kasus tertentu, seseorang dapat menderita pneumonia dan TBC secara bersamaan. Hal inilah yang mungkin menyebabkan kedua penyakit tersebut sulit teridentifikasi.

Perbedaan Pneumonia dan TBC Berdasarkan Penyebabnya

Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Salah satu jenis virus yang bisa menyebabkan pneumonia adalah virus Corona.

Virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat menular melalui udara atau kontak fisik dengan penderita pneumonia. Seseorang juga bisa terkena pneumonia ketika bersentuhan dengan permukaan benda yang telah terkontaminasi virus atau bakteri penyebab pneumonia.

Sementara itu, TBC disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Seseorang bisa terinfeksi bakteri TBC melalui percikan air liur saat penderita tuberkulosis sedang batuk, bersin, atau bahkan berbicara.

Berbeda dengan virus atau bakteri pneumonia yang bisa menyebar melalui permukaan benda, kuman TBC tidak dapat bertahan lama di permukaan benda.

Perbedaan Pneumonia dan TBC Berdasarkan Gejalanya

Ada beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang terkena pneumonia, di antaranya:

  • Demam
  • Batuk berdahak
  • Sesak napas
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Lemas

Jika segera ditangani, pneumonia umumnya dapat diatasi dan penderitanya bisa kembali bernapas secara normal. Namun, pneumonia umumnya bisa cepat memburuk bila dialami oleh bayi, anak-anak, orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, serta lansia.

Pneumonia yang parah bisa menimbulkan komplikasi berupa acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau gagal napas. Oleh karena itu, penanganan langsung oleh dokter perlu segera dilakukan.

Sementara itu, bakteri penyebab TBC menyerang tubuh secara perlahan. Gejala penyakit ini biasanya baru muncul setelah beberapa minggu atau berbulan-bulan sejak seseorang terpapar kuman TBC. Berikut ini adalah beberapa gejala tuberkulosis:

  • Batuk yang tidak kunjung sembuh hingga lebih dari 3 minggu
  • Batuk berdarah
  • Nafsu makan hilang dan penurunan berat badan
  • Nyeri dada
  • Sulit bernapas
  • Kelelahan
  • Berkeringat ketika malam hari
  • Demam hingga lebih dari 1 bulan

Gejala lain yang ditimbulkan TBC bisa berkaitan dengan organ tubuh yang terinfeksi, misalnya nyeri tulang menunjukkan gejala TB tulang belakang atau pembengkakan kelenjar gerah bening akibat TB kelenjar.

Anda perlu segera mendapatkan pengobatan dari dokter apabila mengalami gejala tuberkulosis, terutama jika pernah melakukan kontak langsung dengan penderita TBC.

Untuk mendiagnosis penyakit pneumonia dan TBC, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, pemeriksaan dahak, kultur dahak, dan foto Rontgen.

Pengobatan Pneumonia dan TBC

Jika Anda terdiagnosis mengalami pneumonia atau TBC, penanganan umumnya dilakukan dengan pemberian obat-obatan oleh dokter yang harus dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan.

Untuk pneumonia, pengobatan dilakukan berdasarkan penyebab pneumonia dan tingkat keparahannya. Pneumonia akibat infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik. Begitu pula dengan pneumonia akibat infeksi virus diobati dengan obat antivirus dan pneumonia akibat infeksi jamur dengan obat antijamur.

Dokter juga dapat meresepkan obat lain untuk mendukung proses pemulihan penderita dan meredakan gejala pneumonia, misalnya obat OAINS untuk meredakan nyeri dan demam akibat pneumonia, serta obat batuk untuk meredakan batuk yang parah.

Pengobatan pneumonia umumnya membutuhkan waktu sekitar 1–3 minggu, tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang dialami penderita.

Lain halnya dengan pneumonia, pengobatan TBC biasanya berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 6–12 bulan. Penderita TBC perlu terus mengonsumsi obat antituberkulosis (OAT), meski gejala TBC yang dirasakan sudah membaik atau menghilang.

Hal ini penting untuk memastikan kuman penyebab TBC mati sepenuhnya dan agar penyakit ini tidak menular ke orang lain.

Pneumonia dan TBC adalah dua kondisi yang berbeda, tetapi beberapa gejalanya terkadang memang mirip. Jika Anda mengalami gejala-gejala pneumonia atau TBC, segeralah konsultasikan ke dokter untuk memastikan diagnosis penyakit yang Anda alami.

Penyakit TB paru disebabkan oleh apa?

Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.

Apakah paru

Pneumonia adalah peradangan yang menyebabkan paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah dan membuat penderitanya sulit bernapas. Sementara itu, TBC adalah infeksi yang tidak hanya terjadi di paru-paru, tetapi juga menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti otak, kelenjar getah bening, dan tulang belakang.

Apakah penderita TB paru bisa sembuh total?

(Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSND UNDIP): Penyakit Tuberkulosis Bisa Sembuh dengan Pengobatan yang Tepat.