Tanda baca yang digunakan sebagai pemisah antara beberapa bagian dalam sebuah kalimat adalah

Tanda baca yang digunakan sebagai pemisah antara beberapa bagian dalam sebuah kalimat adalah

Hai, Quipperian!

Kamu pasti sering menemukan simbol tanda titik, koma, tanda petik, dsb ketika membaca buku atau artikel yang ada di internet, bukan? Bahkan, tanda-tanda tersebut sering kamu jumpai lho di keyboard smartphone. Nah, inilah yang disebut sebagai tanda baca. 

Kalau menurut KBBI, tanda baca merupakan tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Biasanya tanda baca ini dilambangkan dengan simbol yang berbeda-beda. Selain untuk menunjukan tata kata dan struktur pada suatu tulisan, tanda baca juga berfungsi sebagai tanda jeda dan mengatur intonasi saat kita membaca. 

Karena ada berbagai macam tanda baca dengan simbol yang berbeda, mereka juga memiliki tata penggunaan yang berbeda. Untuk itu, pada artikel kali ini Quipper Blog akan membahas materi tentang tanda baca. Kuy, langsung saja kita kenalan dengan 17 tanda baca di bawah ini, ya!

1. Tanda Titik (.)

Tanda baca pertama yang akan Quipper Blog bahas adalah tanda titik atau yang disimbolkan dengan (.). Kamu tentu sudah paham kalau fungsi tanda baca ini adalah sebagai penutup dari sebuah kalimat, apalagi untuk kalimat pernyataan (deklaratif) dan kalimat berita. Tapi ternyata, fungsi dari tanda titik enggak hanya itu saja, lho. Ada beberapa fungsi lainnya dari tanda titik, yaitu:

  • Digunakan untuk menulis singkatan, misalnya hlm. yang merupakan singkatan dari kata halaman, lalu ada singkatan a.n. yang merupakan singkatan dari atas nama.
  • Sebagai pembatas singkatan pada gelar sarjana seseorang dengan bidang yang diambilnya. Misalnya S.E. yang merupakan sarjana ekonomi, dan S.Hum. yang merupakan sarjana humaniora.
  • Sebagai tanda baca untuk mengakhiri huruf atau angka dalam bentuk tabel ataupun laporan.
  • Pembatas antara keterangan yang satu dengan yang lain pada daftar pustaka. Misalnya: Ridwan, Maulana. 2002. Perisai dari Bandung. Bandung: Indonesia Pustaka.

2. Tanda Kurung (())

Quipperian, tanda kurung biasa digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya kamu bisa menggunakan tanda ini untuk memberi penjelasan kependekan dari Surat Izin Mengemudi (SIM). 

Lalu, tanda kurung juga digunakan untuk mengapit penjelasan atau keterangan yang bukan bagian utama dari kalimat. Contohnya:

“Keterangan tersebut (lihat di gambar 1.1.) menunjukkan kalau pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan.”

3. Tanda Seru (!)

Kalau tanda baca yang satu ini, biasa digunakan sebagai bentuk dari penegasan pada akhir kalimat. Nah, kamu bisa menggunakan tanda seru untuk menunjukkan perintah atau seruan pada kalimat. 

Tak hanya itu, tanda seru juga bisa lho menggambarkan ketidakpercayaan, kesungguhan, atau emosi kuat yang coba disampaikan oleh si penulis. Contohnya seperti “Taati rambu-rambu lalu lintas!”

4. Tanda Tanya (?)

Tanda baca berikutnya yang akan Quipper Blog bahas adalah tanda tanya. Tentu, kamu sudah tak asing lagi dong dengan tanda baca yang satu ini. Fungsi tanda tanya memang biasa digunakan untuk menunjukkan kalimat tanya atau kalimat interogatif. Untuk itu, posisi tanda ini bisa menggantikan sebuah tanda titik (.) di akhir kalimat. 

Fungsi lainnya dari tanda tanya ialah menyatakan kalimat yang kurang bisa dibuktikan kebenarannya alias masih ambigu. Contohnya:

 “Di Indonesia ada 5.700 (?) pulau.”

5. Tanda Koma (,)

Tanda baca yang satu ini pada umumnya digunakan untuk memisahkan beberapa bagian dari suatu kalimat atau memisahkan anak kalimat dari induknya. Misalnya ada kalimat:

“Karena baik hati, ia disukai banyak orang.” 

Tanda koma di kalimat itu memisahkan induk kalimat dengan anak kalimatnya.

Selain itu, tanda koma juga bisa kamu gunakan sebelum kata penghubung. Adapun kata penghubung itu adalah:

  • Melainkan
  • Sedangkan
  • Tetapi, dsb. 

Tak hanya itu, tanda koma juga ternyata punya banyak fungsi lainnya seperti:

  • Digunakan dalam suatu pemerincian atau pembilangan misalnya: satu, dua, tiga, dst.
  • Sebagai penghubung antarkalimat misalnya kata: jadi, meskipun demikian, oleh karena itu, dst.
  • Digunakan sesudah ataupun sebelum kata seruan, misalnya hai, Bu, Nak, dst.
  • Tanda koma digunakan sebagai pemisah petikan langsung dari bagian lain kalimat. Misalnya kata ayah, “Kita tidak boleh pantang menyerah.”
  • Diletakkan di antara bagian-bagian alamat, tempat, dan tanggal. Juga pada nama tempat, wilayah, dan alamat.
  • Sebagai pemisah pada bagian-bagian catatan kaki atau akhir.
  • Untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

6. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘) 

Pembahasan selanjutnya terkait dengan tanda baca adalah tanda petik tunggal. Tanda baca yang satu ini biasa kita gunakan ketika kamu ingin mengapit petikan lain dengan petikan. Hmm, maksudnya gimana sih? Misalnya ada contoh kalimat:

“Kudengar, ada lagu ‘Ibu Kita Kartini’ tadi?” tanya Erika.

Nah, tanda petik tunggal di kalimat tersebut untuk menegaskan adanya lagu Ibu Kita Kartini.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan tanda petik tunggal ini untuk mengapit terjemahan, makna, atau penjelasan kata.

7. Tilde (~)

Tanda gelombang atau tilde merupakan tanda yang sering ditemui dalam kamus. Menurut KBBI, tilde ini merupakan tanda yang menggantikan sublema yang terdapat dalam deskripsi kamus atau dalam contoh penggunaannya. Sublema sendiri adalah turunan dari kata yang ada di dalam kamus. 

Supaya kamu enggak bingung dengan penggunaan tanda baca yang satu ini, Quipper Blog berikan contoh, ya. Misalnya, kamu ingin mencari kata ‘perajin’ di dalam kamus, maka yang akan kamu temukan adalah:

Perajin: orang yang bersifat rajin: para ~ itu bekerja keras 

Bagian ‘para ~ itu bekerja keras’ merupakan contoh dari penggunaan kata perajin yang sesuai dengan arti yang diberikan. Tanda tilde hadir sebagai pengganti dari kata perajin. Jadi, bisa disimpulkan makna dari kalimat itu adalah ‘para perajin itu bekerja keras’.

8. Tanda Hubung (-)

Biasanya tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata karena terpenggal oleh pergantian baris. Selain itu, ia juga digunakan dalam menyambung kata-kata yang berulang, misalnya kemerah-merahan, kata-kata, layang-layang, dsb. 

Pada pengisian biodata, kamu juga pasti sering menggunakan tanda satu ini. Sebab, tanda hubung memang bisa digunakan untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun. 

Tak hanya itu, masih ada juga kok fungsi-fungsi lainnya dari tanda hubung, yaitu:

  • Untuk merangkai kata bahasa Indonesia dengan bahasa asing atau daerah.
  • Kamu bisa menggunakan tanda hubung untuk merangkai : se-, ke-, angka dengan -an, huruf dan angka, serta imbuhan -mu,-nya, dan -ku.
  • Tanda ini juga bisa kamu gunakan untuk menjelaskan hubungan ungkapan atau kata.

9. Tanda Titik Dua (:)

Kalau kamu sedang membuat teks percakapan, kamu pasti sudah enggak asing lagi dengan tanda yang satu ini. Tanda titik dua, memang menjadi tanda baca yang sering kita temui di bacaan sehari-hari. 

Selain digunakan untuk menuliskan dialog, ternyata mereka bisa  digunakan untuk menyatakan pernyataan yang diikuti perinciannya. Bahkan, penggunaan tanda titik dua ini bisa kamu temukan dalam daftar pustaka. Adapun contoh penggunaan tanda titik dua yaitu:

  • Anisa. 1999. Kancil Yang Cerdik. Jakarta: Intermedia.
  • Presiden: Joko Widodo
  • Liburan kali ini kita akan memilih antara: Australia atau Malaysia.
  • Kompas, X, No: 20/2018: 20

10. Tanda Titik Koma (;)

Sama seperti tanda baca titik dua, bedanya titik koma digunakan pada akhir perincian yang bentuknya berupa klausa atau kalimat. Misalnya seperti berikut:

Syarat penerimaan anggota:

  1. Berkewarganegaraan Indonesia;
  2. Berbadan sehat dan tidak merokok;
  3. Bersedia untuk ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu, tanda titik koma juga bisa kamu gunakan sebagai kata penghubung bagi kalimat yang setara. Maksud dari setara di sini adalah kalimat tersebut saling berkaitan dan memiliki maksud yang sama, dengan  kata lain titik koma bisa digunakan sebagai kata ganti ‘dan’. Supaya kamu lebih memahami tentang tanda titik koma, berikut adalah contohnya:

  • Kita enggak membutuhkan mobil sekarang; kita ingin menjualnya.
  • Ayah membelikan kita pensil, tas, dan sepatu; jeruk, semangka, dan anggur.

11. Tanda Elipsis (…)

Selanjutnya, Quipper Blog akan membahas tanda elipsis sebagai salah satu tanda baca. Ini merupakan tanda baca yang biasanya difungsikan sebagai penanda adanya bagian kalimat yang dihilangkan atau dipotong. Kamu bisa menggunakan tanda elipsis ini pada naskah dialog pada bagian yang enggak selesai. 

Agar kamu lebih mudah memahaminya, berikut adalah beberapa contoh dari tanda elipsis:

  • Penyebab penurunan prestasinya … akan diselidiki.
  • Sudahlah … Hentikan perdebatan ini!
  • Kata dasar yang tepat bagi kalimat di atas adalah ….

Oh iya, ketika kamu ingin menggunakan tanda elipsis ini, sebaiknya diikuti dan didahului dengan spasi. Apabila tanda elipsis digunakan di akhir kalimat, pastikan titiknya berjumlah empat ya agar sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

12. Garis Miring (/)

Tanda baca yang bisa menjadi pengganti kata ini, sering digunakan dalam penomoran surat, penanda periode tertentu, dan alamat. Kata yang bisa digantikan oleh garis miring seperti kata atau, dan, serta setiap. Oh iya, unsur matematika juga menggunakan tanda baca ini lho, misalnya:

Kecepatan mobil adalah 10 m/s (dibaca: kecepatan mobil adalah 10 meter per detik).

Contoh lain dari penggunaan garis miring yaitu:

  • No. 1/FK/2013
  • Jl. merdeka IV/12
  • Orang tua/wali murid harap melapor.
  • Tahun ajaran 2020/2021.

13. Tanda Petik (“”)

Tanda petik memiliki bentuk seperti daun telinga yang ganda, ternyata memiliki 3 fungsi. Fungsi pertama, tanda baca ini digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari naskah, pembicaraan, atau bahan tulisan lainnya. Konteksnya ini terkait dengan perkataan yang biasanya dilontarkan para tokoh. Contohnya:

“Aku akan belajar yang rajin, supaya bisa membahagiakan ibu,” kata Dea ketika dia melihat ibunya sedang menjahit.

Fungsi lainnya dari tanda petik adalah bisa digunakan untuk mengapit judul lagu, sajak, film, artikel, naskah, atau bab buku yang digunakan dalam kalimat. Misalnya: 

  • Kita diwajibkan untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya” pada saat upacara bendera.
  • Puisi “Aku” adalah puisi favorit dia.

Kemudian, fungsi terakhir dari tanda petik ialah untuk mengapit istilah ilmiah yang kita kurang kenal atau kata-kata yang mempunyai arti yang khusus atau penekanan tertentu. Misalnya:

  • Kucing ternyata memiliki nama ilmiah “Felis catus.
  • Performanya akhir-akhir ini sangat “fluktuatif.”

14. Tanda Kurung Siku ([])

Digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata, tanda kurung siku berfungsi untuk mengoreksi atau tambahan atas kekurangan di dalam naskah yang ditulis oleh orang lain. Misalnya:

  • Penggunaan tanda harus sesuai [dengan] EYD.
  • Dia sangat pintar memasa[k].
  • Kelakuannya sangat [sopan].

Penggunaan lainnya dari tanda baca ini ialah untuk mengapit keterangan di dalam kalimat penjelas yang sudah diberi tanda kurung lengkung. Misalnya:

  • Terdapat berbagai macam sistem operasi (pembahasan lebih lanjut bisa dibaca di Bab II [halaman 20]).

15. Tanda Pisah (—)

Tanda baca selanjutnya adalah tanda pisah.Tanda pisah bisa digunakan untuk membatasi kalimat atau kata yang memberi penjelasan di luar maksud kalimat itu. Misalnya:

  • Dia—aku yakin dia memang pintar—memiliki kecerdasan.
  • Kesehatan memang—kita sepakat—hal utama yang perlu kita perhatikan.

Selain itu, tanda pisah juga sering kita temui sebagai tanda yang memaknai ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’. Misalnya:

  • Tahun 2017—2019
  • Surabaya—Jakarta

16. Tanda Penyingkat (‘)

Ini adalah tanda yang kita kenal juga dengan sebutan apostrof. Tanda penyingkat sering kita gunakan dalam penghilangan bagian dari kata atau angka tahun di dalam konteks tertentu. Contohnya:

  • Ibu ‘kan kusurati ketika aku tiba. (‘kan disini mengartikan kata akan)
  • 6-2-’16 (angka 16 disitu merupakan penyingkatan untuk tahun 2016)
  • Pagi ‘lah lewat. (‘lah = telah)

17. Ampersand (&)

Kamu tentunya sering melihat tanda baca yang satu ini, kan? Ampersand adalah tanda baca yang merupakan simbol dari kata sambung, atau biasa kita kenal dengan ‘dan’. Selain digunakan dalam kalimat, tanda ini juga sering kita gunakan dalam sebuah nama perusahaan. Contoh penggunaannya sebagai berikut:

  • Aku & dia sudah sering bertemu.
  • Johnson & Johnson

18. Tanda Kurung Sudut (<>)

Angle brackets atau yang sering kita sebut dengan kurung sudut, merupakan tanda baca yang biasanya kita gunakan dalam penulisan format URL web ataupun alamat email. Misalnya:

<>

<www.monolog.com>

Quipperian, itu tadi penjelasan mengenai materi tanda baca bahasa Indonesia. Ternyata banyak juga ya tanda baca yang sering kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga penjelasan tadi bisa menambah pengetahuan kamu untuk menggunakan berbagai tanda baca lebih tepat ya. Buat pengetahuan dan pembelajaran menarik lainnya, kamu bisa nih subscribe Quipper Video.Tenang, kamu bisa mendaftarnya secara gratis, lho!