Susunlah sebuah teks iklan tentang larangan mengendarai kendaraan bermotor sebelum usia 17 tahun

Contoh Teks Negosiasi: "Larangan Membawa Sepeda Motor" | freepik

Suatu hari di sebuah SMA di kota Makassar, siswa-siswa berkumpul di koridor kelas, membicarakan  sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah, tiba-tiba kepala sekolah datang.

Ari          : "Teman-teman tadi pengumuman kepala sekolah yang sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah benar-benar merugikan kita."

Sandi     :"Betul teman-teman. Kita harus minta tambahan uang jajan, karena harus membayar uang angkot."

Iyan       :"Betul teman."

Baca juga: Contoh Teks Negosiasi: "Rencana Pembangunan Cafe di Samping Masjid"

Ari          :"tapi kamu enak Iyan. Kamu kan bisa diantar, ada supir di rumahmu."

Kepsek :"Ada apa ini anak-anak, seru sekali"

Arman  :"E....ee...ini pak kepaka sekolah, kita keberatan dengan pemberitahuan Bapak saat upacara tadi. Karena kami direpotkan dengan larangan tersebut. Kalau harus meminta uang jajan tambahan kasihan sama orang tua Pak."

Kepsek :"Oh... begitu to rupanya."

Ari          :"Maaf ya Pak Kepsek, apakan keputusan itu harus dilakukan? Kasianilah kami Pak."

Baca juga: Seni Lobi dan Negosiasi, Apa Beda Keduanya dan Bagaimana Penerapannya?

Halaman Selanjutnya

Page 2

Suatu hari di sebuah SMA di kota Makassar, siswa-siswa berkumpul di koridor kelas, membicarakan  sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah, tiba-tiba kepala sekolah datang.

Ari          : "Teman-teman tadi pengumuman kepala sekolah yang sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah benar-benar merugikan kita."

Sandi     :"Betul teman-teman. Kita harus minta tambahan uang jajan, karena harus membayar uang angkot."

Iyan       :"Betul teman."

Baca juga: Contoh Teks Negosiasi: "Rencana Pembangunan Cafe di Samping Masjid"

Ari          :"tapi kamu enak Iyan. Kamu kan bisa diantar, ada supir di rumahmu."

Kepsek :"Ada apa ini anak-anak, seru sekali"

Arman  :"E....ee...ini pak kepaka sekolah, kita keberatan dengan pemberitahuan Bapak saat upacara tadi. Karena kami direpotkan dengan larangan tersebut. Kalau harus meminta uang jajan tambahan kasihan sama orang tua Pak."

Kepsek :"Oh... begitu to rupanya."

Ari          :"Maaf ya Pak Kepsek, apakan keputusan itu harus dilakukan? Kasianilah kami Pak."

Baca juga: Seni Lobi dan Negosiasi, Apa Beda Keduanya dan Bagaimana Penerapannya?


Lihat Humaniora Selengkapnya

Page 3

Suatu hari di sebuah SMA di kota Makassar, siswa-siswa berkumpul di koridor kelas, membicarakan  sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah, tiba-tiba kepala sekolah datang.

Ari          : "Teman-teman tadi pengumuman kepala sekolah yang sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah benar-benar merugikan kita."

Sandi     :"Betul teman-teman. Kita harus minta tambahan uang jajan, karena harus membayar uang angkot."

Iyan       :"Betul teman."

Baca juga: Contoh Teks Negosiasi: "Rencana Pembangunan Cafe di Samping Masjid"

Ari          :"tapi kamu enak Iyan. Kamu kan bisa diantar, ada supir di rumahmu."

Kepsek :"Ada apa ini anak-anak, seru sekali"

Arman  :"E....ee...ini pak kepaka sekolah, kita keberatan dengan pemberitahuan Bapak saat upacara tadi. Karena kami direpotkan dengan larangan tersebut. Kalau harus meminta uang jajan tambahan kasihan sama orang tua Pak."

Kepsek :"Oh... begitu to rupanya."

Ari          :"Maaf ya Pak Kepsek, apakan keputusan itu harus dilakukan? Kasianilah kami Pak."

Baca juga: Seni Lobi dan Negosiasi, Apa Beda Keduanya dan Bagaimana Penerapannya?


Lihat Humaniora Selengkapnya

Page 4

Suatu hari di sebuah SMA di kota Makassar, siswa-siswa berkumpul di koridor kelas, membicarakan  sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah, tiba-tiba kepala sekolah datang.

Ari          : "Teman-teman tadi pengumuman kepala sekolah yang sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah benar-benar merugikan kita."

Sandi     :"Betul teman-teman. Kita harus minta tambahan uang jajan, karena harus membayar uang angkot."

Iyan       :"Betul teman."

Baca juga: Contoh Teks Negosiasi: "Rencana Pembangunan Cafe di Samping Masjid"

Ari          :"tapi kamu enak Iyan. Kamu kan bisa diantar, ada supir di rumahmu."

Kepsek :"Ada apa ini anak-anak, seru sekali"

Arman  :"E....ee...ini pak kepaka sekolah, kita keberatan dengan pemberitahuan Bapak saat upacara tadi. Karena kami direpotkan dengan larangan tersebut. Kalau harus meminta uang jajan tambahan kasihan sama orang tua Pak."

Kepsek :"Oh... begitu to rupanya."

Ari          :"Maaf ya Pak Kepsek, apakan keputusan itu harus dilakukan? Kasianilah kami Pak."

Baca juga: Seni Lobi dan Negosiasi, Apa Beda Keduanya dan Bagaimana Penerapannya?


Lihat Humaniora Selengkapnya

Lihat Foto

Tribun Jogja

Ilustrasi siswa bermotor.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan kembali menggalakkan penggunaan sepeda bagi para siswa sekolah dalam berkegiatan, menggantikan sepeda motor.

Pasalnya, menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) siswa SMP dan SMA masih masuk kategori yang dilarang menggunakan motor.

"Pada aturan itu, disebutkan bahwa syarat membawa kendaraan bermotor harus memiliki SIM. Sementara batas usia minimal pemegang SIM ialah 17 tahun," kata Direktur Sarana Transportasi Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Pandu Yunianto kepada Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Biar Tak Gagal Paham, Ini Bedanya Varian Baru Nmax 155 Connected

Lihat Foto

DOK. TMMIN

Mulai Maret lalu, siswa bermotor di SMAN 19, Bandung, diizikan masuk gerbang sekolah bila mereka memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan memberi tumpangan pada seorang temannya.

"Sedangkan anak-anak sekolah kebanyakan masih belum cukup umur untuk mendapatkan SIM tapi tak sedikit yang sudah menggunakan motor," kata dia.

Lagipula, kata Pandu lagi, menurut data Korlantas Polri perkara pengendara di bawah usia minimum yang mengalami kecelakaan lalu lintas cukup banyak tiap tahunnya mencapai sekitar 25 persen.

"Jadi, kita ingin mendorong kembali aturan terkait untuk dilaksanakan khususnya di lingkungan sekolah. Kemudian, mendorong penggunaan sepeda agar udara lebih baik," ucap Pandu.

Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Mengapa Ganjil Genap di Jakarta Belum Berlaku

Lihat Foto

KOMPAS.com/Ruly

Isyarat Tangan Pesepeda oleh Kemenhub

“Maka dari itu perlu kita galakkan agar anak-anak sekolah ini kembali menggunakan sepeda, khususnya di kota-kota kecil ya atau kota sedang di luar kota-kota besar,” katanya.

Tapi, untuk menggalakkan penggunaan sepeda bagi siswa sekolah perlu adanya dukungan dari berbagai pihak. Terutama untuk membangun fasilitas bagi para pesepeda agar merasa aman dan nyaman.

“Kita perlu dukung adanya pembangunan atau pengadaan fasilitas sepeda, seperti tempat parkir, lajur sepeda,” ucap dia lagi. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA