Start yang digunakan untuk pelari ii iii dan iv pada lari sambung adalah

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

24 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

30 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

136 Olahraga SMP 1

B. Lari Sambung Lari Estafet

Lari sambung disebut lari estafet. Ada juga yang menamakan lari beranting. Lari sambung termasuk salah satu nomor dalam perlombaan lari. Dalam perlombaan, lari sambung yang dilaku­ kan adalah 4 × 100 meter dan 4 × 400 meter. Maksudnya, yaitu setiap regu terdiri atas 4 orang. Setiap orang dalam satu regu lari menempuh jarak 100 meter untuk 4 × 100 meter dan menempuh jarak 400 meter untuk 4 × 400 meter.

1. Sarana dan Peralatan

Sarana dan peralatan yang dipergunakan dalam lari sambung adalah sebagai berikut.

a. Start Block

Alat ini digunakan pada pelari pertama karena meng­ gunakan start jongkok, sedangkan pelari ke­2, ke­3 dan ke­4 menggunakan start melayang.

b. Tongkat

Tongkat yang digunakan untuk lari sambung harus me­ menuhi beberapa ketentuan. 1 Bahan dari pipa berlubang atau kayu. 2 Ukurannya panjang maksimum 30 cm dan minimum 28 cm. 3 Kelilingnya 1213 cm. 4 Berat, tidak kurang dari 50 gram. Tongkat lari sambung harus yang warnanya cerah. Mak­ sudnya agar mudah dilihat dari kejauhan pada waktu dibawa lari.

c. Stopwacth

Untuk mengukur kecepatan lari sambung juga menggu­ nakan stopwacth sehingga stopwacth yang digunakan harus dalam keadaan baik. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 13.2 Start Block. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 13.3 Tongkat lari sambung. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 13.4 Stopwatch.

2. Peraturan Lari Sambung

Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 13.1 Lompat tinggi gaya straddle. Peraturan lari sambung adalah sebagai berikut. a. Jarak penerimaan tongkat dalam perlombaan lari sambung, yaitu 20 meter. Di unduh dari : Bukupaket.com Atletik II 137 b. Pada perlombaan 4 × 100 meter dan 4 × 400 meter, selain pelari pertama, boleh mulai lari dari tempat asal tidak me­ lebihi 10 meter di luar daerah pergantian tongkat. c. Untuk nomor lomba 4 × 100 meter dan 4 × 400 meter, atlet harus berlari pada lintasannya masing­masing. d. Pada nomor lomba 4 × 400 meter, semua pelari harus mele­ wati lintasannya masing­masing dan penerima tongkat harus mulai berlari di daerah pergantian tongkat. e. Pada nomor 4 × 100 meter dan 4 × 400 meter, peserta tidak lebih dari tiga regu, disarankan hanya sampai tikungan perta­ ma yang lari di lintasannya masing­masing, selebihnya boleh memilih lintasan yang akan dilewati. d. Selama mengikuti lomba lari sambung tongkat harus dibawa. Apabila tongkatnya jatuh harus diambil oleh atlet itu sendiri.

3. Teknik Lari Sambung

Ada beberapa hal yang harus dikuasai dalam perlombaan lari sambung. a. Teknik memberikan tongkat sebagai berikut. 1 Memberikan tongkat dari bawah. Cara melakukannya, yaitu tangan yang memegang tong­ kat diayunkan dari belakang ke arah depan melalui ba­ wah ke tangan penerima tongkat. 2 Memberikan tongkat dari atas. Cara melakukannya, yaitu tangan kanan yang memegang tongkat diayunkan dari belakang ke depan atas, kemu­ dian tongkat diletakkan di telapak tangan kiri penerima tongkat. b. Teknik menerima tongkat sebagai berikut. Ada dua cara menerima tongkat dalam lari sambung, yaitu sebagai berikut. 1 Menerima tongkat dengan cara melihat visualsight pass. Cara melakukan sebagai berikut. Pada waktu akan mene­ rima tongkat sambil berlari tangan yang akan menerima tongkat diayunkan ke belakang dengan pandangan mata melihat ke belakang kepada pelari yang akan memberi­ kan tongkat. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 13.5 Menerima tongkat dengan cara melihat visualsight pass. 1 2 3 Di unduh dari : Bukupaket.com 138 Olahraga SMP 1 2 Menerima tongkat dengan cara tidak melihat nonvisu- alblind pass. Cara melakukan sebagai berikut. Penerima tongkat melihat pelari yang akan memberikan tongkat. Bila sudah dekat, penerima tongkat lari sece­ pat­cepatnya. Setelah mendengar tanda atau kode dari pelari yang akan memberikan tongkat, masih dalam keadaan lari yang secepatnya dengan pandangan mata tetap ke depan, tangan diayunkan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 13.6 Menerima dengan cara tidak melihat. c. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat. Ada dua cara teknik pemberian dan penerimaan tongkat lari sambung, yaitu sebagai berikut 1 Pemberian dan penerimaan tongkat dari bawah, yaitu sebagai berikut. Pelari I dari start memegang tongkat dengan tangan kiri, pelari II sambil lari secepatnya mengayunkan tangan kanan ke belakang dengan telapak tangan ibu jari terpi­ sah dengan jari­jari lain yang rapat. Setelah itu, pelari I mengayunkan tangan kirinya melalui bawah ke depan dan memberikan tongkatnya kepada pelari II. Setelah tongkat diterima tangan kanan pelari II, sambil berlari tongkat dipindah ke tangan kiri, kemudian pelari III pada waktu menerima tongkat, tangan kanan diayunkan ke belakang dengan jari­jari rapat ibu jari dibuka, pelari ke­II memberikan tongkat dari arah bawah. Setelah tongkat diterima, tongkat dipindah ke tangan kiri sambil lari secepatnya. Selanjutnya, pelari IV menerima tongkat Wiryatmi Wiryatmi yang kini berusia lanjut merupakan atlet lari. Di kalangan atlet­atlet pelari PON I tahun 1948, ia dikenal dengan julukan ”Dawir”. Ia tidak hanya andal di nomor lari 100 meter, tetapi juga nomor lari sambung estafet. Setelah berkeluarga, ia pun bermain olahraga lain, seperti tenis dan rounders. Bahkan, bersama suaminya, ia pernah juara tenis tingkat Jawa Tengah. Sumber: www.kompas.com 1 2 3 Di unduh dari : Bukupaket.com Atletik II 139 dari pelari III dengan tangan kanan, lalu tongkat dipin­ dah ke tangan kiri tetapi langsung dibawa lari sampai garis inish. 2 Pemberian dan penerimaan tongkat dari atas sebagai berikut. Pelari I melakukan start jongkok sambil memegang tongkat dengan tangan kanan, setelah ada aba­aba, ”yak”. Kemudian lari secepatnya dengan memegang tongkat. Pelari II setelah ada tanda dari pelari I langsung lari sambil tangan kiri diayunkan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Jari­jari rapat ibu jari dibuka. Pelari I memberikan tongkatnya melalui atas di telapak tangan kiri pelari II, untuk dibawa lari kemudian diberikan pelari III diterima dengan tangan kanan, se­ lanjutnya pelari III memberikan kepada pelari IV diteri­ ma dengan tangan kiri. Selanjutnya, dibawa lari sampai melewati garis inish. Sistem pemberian dan penerimaan tongkat nonvisual, penerima tongkat tidak melihat ke belakang. Visual, penerima tongkat dengan melihat ke belakang.

4. Strategi Menyusun Regu Lari Sambung

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan salah satu cabang olahraga populer yang disebut lari estafet. Bahkan kamu pun pastinya pernah mempraktekkannya di sekolah saat pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Olahraga cabang lari ini membutuhkan lebih dari satu orang sehingga memerlukan kerjasama tim yang baik untuk bisa sampai ke garis finish. Untuk mengetahui lebih banyak terkait cabang olahraga lari ini, kamu perlu menyimak penjelasan di bawah ini, dari mulai sejarah hingga teknik dan peraturannya:

Pengertian Lari Estafet

Lari estafet merupakan salah satu jenis lomba lari dalam cabang olahraga atletik yang dimainkan bersama tim lari dengan cara bergantian. Dalam setiap tim lari biasanya terdapat empat orang pelari yang masing-masing memegang peran sebagai pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat.

Karena dimainkan bersama tim, cabang olahraga lari ini memang berbeda dari cabang lari lainnya. Satu hal lagi yang membedakan lari estafet dengan jenis olahraga lari lainnya yaitu setiap pelari harus mengalihkan tongkat pada pelari berikutnya dan begitu seterusnya. Misalnya, pelari pertama akan berlari menuju pelari kedua sambil membawa tongkat pendek kemudian diberikan pada pelari kedua yang menuju pelari ketiga. Begitu seterusnya hingga mencapai pelari terakhir yang akan membawa tongkat tersebut hingga garis finish.

Dari penjelasan singkat di atas, melakukan olahraga lari estafet terdengar mudah, bukan? Akan tetapi, seperti semua cabang olahraga lainnya, ada berbagai peraturan yang harus diikuti oleh setiap pelari ketika melakukan olahraga lari ini. Sebelum membahas peraturannya, ada baiknya juga kamu mengetahui terlebih dahulu mengenai sejarah cabang olahraga lari ini ya!

Sejarah Lari Estafet

Lari estafet terinspirasi dari tiga suku, yaitu Suku Aztec, Suku Inca, dan Suku Maya. Ketiga suku ini pernah menggelar sebuah misi yang menggunakan teknik lari bersambung atau estafet. Tujuan dari misi ini yaitu untuk menyampaikan kabar penting pada anggota suku lain. Selain dari tiga suku tersebut, cabang olahraga lari bersambung ini juga pernah dilakukan oleh Bangsa Yunani Kuno. Bedanya, bangsa ini menggunakan obor yang diserahkan secara sambung-menyambung. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pemujaan spiritual atau roh leluhur.

Dari dua kejadian itu akhirnya lari estafet berkembang dan menjadi bagian dari kegiatan olahraga. Malah. Jenis lari ini sempat diolimpiadekan secara khusus dengan nama Olympic Torch Relay atau Olimpiade Lari Obor Api. Olimpiade ini bisa dibilang melambangkan hubungan antara manusia dan api.

Kemudian, metode lari estafet pertama kali dipraktekan di Amerika Serikat sekitar tahun 1883. Pada saat itu, jenis lari ini hanya diikuti oleh kaum pria. Setiap pelari wajib berlari dalam jarak tertentu dengan membawa bendera yang akan diserahkan pada pelari berikutnya. Namun, penggunaan bendera dianggap tidak praktis sehingga metode balap lari ini pun diubah kembali. Sebagai ganti bendera, pelari hanya perlu menyentuh tangan pelari berikutnya sebelum mulai berlari menuju pelari selanjutnya.

Sedangkan untuk Olimpiade lari estafet sendiri pertama kali diselenggarakan pada tahun 1992 di Stockholm, Swedia. Dalam ajang olimpiade ini, jarak yang ditetapkan adalah 4 x 100 meter yang artinya setiap anggota tim mendapatkan jatah lari sejauh 100 meter. Olimpiade ini hanya diikuti oleh kaum pria saja dengan teknik lari yang hingga sampai saat ini tetap sama.

Teknik Lari Estafet

Dalam pelaksanaan lari estafet, ada beberapa teknik yang digunakan. Teknik apa sajakah itu? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Teknik Start Lari Estafet

Sama halnya dengan jenis balap lari lain, lari estafet dimulai dari titik start. Posisi pelari sebagai pelari pertama dalam keadaan jongkok. Pastikan posisi tubuh sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu tangan berada di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak boleh menyentuh garis tersebut. Bila teknik ini tidak dilakukan, maka pelari akan didiskualifikasi.

Teknik Memberi Tongkat

Meskipun terkesan sederhana, ada teknik tersendiri yang digunakan dalam hal pemberian tongkat dari satu pelari ke pelari lainnya. Pelari sebelumnya diharuskan memberikan tongkat pada pelari berikutnya dengan menggunakan tangan kanan sedangkan penerima harus menggunakan tangan kiri saat mengambil tongkat tersebut. Selain itu, tongkat yang digunakan harus diayunkan dari belakang ke depan dan tangan penerima harus sudah siap menerimanya. Oh ya, posisi tubuh penerima haruslah menghadap ke depan dengan keadaan siap berlari setelah menerima tongkat dari pelari sebelumnya.

Ada lagi yang harus diperhatikan saat pemberian tongkat dalam lari estafet. Ibu jari pelari harus dibuka lebar sedangkan jari lainnya dirapatkan. Tangan penerima tongkat pun harus ada di bawah pinggang. Pelari sebelumnya akan memberikan tongkat dengan tangan kanan dengan posisi agak ke atas.

Teknik Menerima Tongkat

Dalam lari estafet, teknik menerima tongkat terbagi menjadi dua. Pertama adalah cara visual di mana penerima tongkat menoleh atau melihat ke belakang. Teknik ini dilakukan pada jarak 4 x 400 meter. Teknik yang kedua adalah cara non visual dimana penerima tongkat melihat atau menoleh ke belakang. Cara ini bisa dilakukan pada jarak lari 4 x 100 meter.

Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkannya

Berikut ini yang harus diperhatikan saat pergantian tongkat dan cara menempatkannya antara pelari:

●     Pelari pertama berdiri di area start pertama yang berupa lintasan tikungan.

●     Pelari kedua akan mulai berlari di start kedua dengan lintasan lurus.

●     Pelari ketiga berlari di area start ketiga yang berupa lintasan tikungan .

●     Pelari keempat selaku pelari terakhir berlari di start ke empat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish.

Selain hal-hal di atas, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan pelari dalam lari estafet. Di antaranya:

●     Saat memberikan tongkat sebaiknya dilakukan secara bersilang. Khusus untuk pelari pertama dan ketiga sebaiknya menggunakan tangan kanan saat memegang tongkat. Sedangkan untuk pelari kedua dan keempat, sebaiknya menggunakan tangan kiri saat menerima dan memegang tongkat.

●     Penempatan pelari perlu disesuaikan berdasarkan kelebihan masing-masing anggota tim. Misalnya, untuk pelari pertama dan ketiga sebaiknya pilih yang mampu berlari cepat di medan tikungan. Untuk pelari kedua dan keempat sebaiknya pilihlah anggota dengan daya tahan tubuh yang baik.

●     Pada proses latihan, sebaiknya jarak menanti para pelari harus diukur dengan akurat.

●     Setelah memberikan tongkat, pastikan pelari segera berlari sesuai lintasan masing-masing.

Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelari, khususnya saat pergantian atau penerimaan tongkat serta cara menempatkannya. Dengan begitu, pelari tidak akan mendapatkan hambatan saat membawa dan menerima tongkat estafet.

Peraturan Lari Estafet

Setiap tim atau peserta dalam lari estafet wajib mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Dari mulai titik start, pergantian tongkat, jarak, dsb. Selengkapnya bisa kamu simak di bawah ini!

●     Start yang digunakan pelari pertama merupakan start jongkok, sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan keempat merupakan start berdiri.

●     Dalam lari estafet khusus jarak 4 x 100 meter, pergantian tongkat dilakukan dengan jarak 20 meter dan lebar 1,2 meter.

●     Pelari diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet yang terjatuh saat pergantian. Peraturan ini hanya berlaku untuk jarak lari 4 x 400 meter. Meskipun diperbolehkan untuk diambil, tongkat yang terjatuh akan berpotensi membuat tim kalah dalam lari estafet. Bahkan, hal ini bisa membuat tim didiskualifikasi. Oleh karena itu, pastikan tiap-tiap pelari membawa tongkat dengan benar dan jangan sampai menjatuhkannya.

●     Untuk tongkat yang digunakan dalam lari estafet adalah tongkat khusus dengan panjang dan diameter yang berbeda, tergantung apakah peserta lari anak-anak atau orang dewasa. Untuk orang dewasa, tongkat estafet yang digunakan memiliki panjang 30 cm dan diameter 4 cm, sedangkan untuk anak-anak berdiameter 2 cm dengan berat 50 gram.

Peraturan-peraturan di atas merupakan peraturan yang wajib diikuti oleh setiap peserta lari estafet. Bila tidak diikuti, maka peserta dapat dikualifikasi.

Diskualifikasi

Berbagai kesalahan yang dilakukan peserta dalam lari estafet dapat mengakibatkan diskualifikasi. Nah, agar tidak mengalami hal ini, berikut yang perlu kamu ketahui tentang penyebab didiskualifikasinya pemain saat pertandingan dalam cabang olahraga ini:

●     Salah melakukan teknik start lebih dari dua kali.

●     Tongkat estafet diberikan bukan pada zona yang telah ditetapkan.

●     Menghalangi lawan untuk lewat di jalur lari yang ditetapkan.

●     Tidak benar-benar berusaha untuk menyalip lawan.

●     Sengaja menghambat atau menghalangi lawan dengan melakukan berbagai tindakan yang dapat merugikan berbagai pihak.

Bila tidak ingin didiskualifikasi, pastikan setiap pelari dalam lari estafet tidak melakukan hal ini. Dengan begitu pertandingan akan berjalan dengan lancar dan sesuai peraturan.

Lapangan Lari Estafet

Lapangan untuk cabang olahraga atletik bisa di dalam atau luar ruangan. Tempatnya pun biasanya berupa lapangan (field) atau lintasan (track). Khusus untuk lapangan atletik, yang digunakan berukuran:

●     Panjang lintasan dalam ruangan atau indoor 200 meter dengan  bentuk bulat seperti telur dan jumlah 4-8 jalur.

●     Panjang lintasan luar ruangan atau outdoor mencapai 400 meter dengan 6-10 jalur.

Bagi kompetisi lari estafet, zona pergantian berada di jarak 10 meter dari depan garis start atau 10 meter di belakang garis start.

Manfaat yang Didapatkan untuk Kesehatan

Seperti halnya jenis olahraga lain, lari estafet pun dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaatnya yaitu:

●     Meningkatkan metabolisme tubuh karena jantung mengalami peningkatan aktivitas sekaligus membuat organ tubuh tersebut semakin sehat.

●     Memperlancar aliran darah karena tubuh sering bergerak sehingga sirkulasi darah pun menjadi lancar.

●     Meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina karena semua anggota tubuh bergerak. Bila dibiasakan, tubuh akan menjadi semakin kuat dan sehat.

●     Mengurangi berat badan

●     Membuat tubuh menjadi lebih gesit dan lincah seperti kebanyakan atlet lainnya.

Meskipun kamu bukan termasuk atlet lari estafet, olahraga lari pada umumnya akan memberikan manfaat yang sama bagi tubuh asal dilakukan secara rutin. Oleh karena itu, guna mendapatkan tubuh yang sehat, kamu disarankan untuk banyak gerak seperti yang Rexona tekankan dalam kampanye bertajuk #GerakTakTerbatas. Setiap orang, bahkan penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan tertentu, bisa bergerak tanpa batas dan meraih impian atau cita-cita. Kamu pun bisa ikutan membantu teman-teman disabilitas menggapai impian mereka dengan mengunduh aplikasi Gerak by Rexona. Yuk bersama-sama menggapai impian dan bergerak tanpa mengenal batasan!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA