Hard Selling dan Soft Selling adalah dua teknik berjualan yang sangat populer. Keduanya paling sering diterapkan, serta mempunyai strength poin yang berbeda antar satu dan yang lainnya. Dua teknik pemasaran ini berlawanan. Dalam bisnis, Anda bisa menerapkan keduanya untuk saling melengkapi dan membuat strategi marketing menjadi lebih optimal. Namun sebelumnya, tentu kita perlu tahu lebih dulu perbedaan mendasar dari hard-selling dan soft-selling, kemudian mengenali metode dan cara promosinya. Show
Daftar Isi
Apa itu Hard Selling dan Soft Selling?Sebelum mengenali perbedaan keduanya, tentu penting untuk kita memahami lebih dulu apa itu hard-selling dan soft-selling. Pengertian Hard SellingAda beberapa versi definisi dari Hard Selling. Jika kita rujuk dari kata asalnya, arti dari Hard Selling adalah sebuah metode pemasaran secara langsung dan terbuka. Pengertian Soft SellingKebalikannya dari Hard Selling, kita mengenal apa itu Soft Selling. Soft-selling adalah strategi penjualan dengan pendekatan yang lebih halus dan cenderung membuat orang penasaran. Mengenal Perbedaan Hard-selling vs Soft-sellingDari definisi di atas, sebenarnya kita bisa melihat perbedaan keduanya secara gamblang. Soft selling fokus untuk melakukan pendekatan secara persuasif dengan membangun kesadaran dan memancing rasa penasaran. 1. Jangka Waktu PenjualanPerbedaan pertama bisa kita lihat dari target jangka waktu penjualannya. 2. Ketertarikan KonsumenPerbedaan kedua antara hard selling dan soft selling terletak pada ketertarikan konsumen. Seperti penjelasan Panda di atas, konsumen cenderung lebih suka dengan pendekatan menggunakan metode Soft Selling. 3. Bidang Industri yang MenggunakanSetiap perusahaan tentunya punya berhak menentukan metode mana yang akan mereka gunakan dalam kampanye marketing. Apakah akan menggunakan metode Hard Selling atau metode Soft Selling. Atau bahkan, menggabungkan keduanya. Ada beberapa industri yang cenderung menggunakan metode yang sama secara terus menerus. Misalnya saja Hard Selling, banyak digunakan oleh industri asuransi, perbankan atau telemarketing. Fungsi Penerapan Soft Selling dan Hard SellingKedua metode ini pada akhirnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu tercapainya penjualan produk. Namun dari sisi fungsinya, kedua metode ini berbeda satu sama lain. Fungsi Hard SellingDengan style yang langsung dan tanpa basa- basi, hard selling cocok untuk mengejar target penjualan dalam waktu singkat. Metode ini juga cocok untuk produk- produk yang kita sudah familiar dalam kehidupan sehari- hari.
Fungsi Soft SellingSoft Selling mempunyai tujuan jangka panjang. Oleh karena itu, fungsinya pun cenderung lebih beragam, seperti :
Dari kepercayaan yang mulai timbul ini lah, konsumen akhirnya melakukan transaksi dan dengan senang hati memberikan referensi pada orang lain. Contoh Hard Selling dan Soft SellingNah, sampai disini Panda yakin kita semakin memahami konsep hard selling dan soft selling ini. Untuk lebih memantapkan lagi, kita akan melihat beberapa contoh promosi hard selling dan soft selling. Contoh Promosi Hard Selling
Contoh Promosi Soft Selling
KesimpulanDari kedua metode ini, mana yang menurut Anda paling sesuai untuk bisnis Anda? Hard-selling atau soft-selling? Apa yang dimaksud dengan hard selling dan soft selling?Hard selling yang memiliki strategi agar pelanggan melakukan pembelian dalam waktu cepat membuat jangka waktu penjualan hard selling lebih singkat. Sedangkan pada soft selling yang bertujuan untuk membangun hubungan dan reputasi brand cenderung dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Apa itu hard selling dan contohnya?Salah satu contoh hard selling adalah flash sale. Hard-selling artinya metode pemasaran yang langsung, terbuka, dan menggunakan kata-kata yang dapat memicu transaksi pembelian dalam waktu singkat. Strategi penjualan dengan hard-selling seperti mendesak atau memburui konsumen agar segera membeli barang.
Apa itu soft selling dan contohnya?Menurut Investopedia, soft selling adalah pendekatan periklanan dan penjualan yang menonjolkan bahasa halus dan teknik nonagresif. Soft selling dirancang untuk membujuk pelanggan alih-alih mendesak seperti teknik hard selling. Soft selling merupakan teknik penjualan bertekanan rendah, persuasif, dan halus.
Apa yang dimaksud dengan soft selling?Soft selling adalah pendekatan penjualan dengan menggunakan bahasa yang halus dan teknik yang tidak agresif. Tujuan utamanya adalah agar konsumen jadi penasaran dan tertarik untuk melihat iklan atau mengenal produk lebih lanjut sebelum akhirnya melakukan pembelian.
|